Jangan Pulang Kampung

Pemerintah menganjurkan siapapun jangan pulang kampung Jangan Pulang Kampung

Pemerintah menganjurkan siapapun jangan pulang kampung. Kalau di Indonesia di sebut mudik. Kebiasaan pulang kampung lebaranpun di anjurkan tidak pulang kampung. Demi tetapkan mata rantai penyebaran covid-19. Hal Ini sungguh menyakitkan bagi sebagian orang yang sudah terbiasa pulang kampung lebaran.

Memang sangat logis, pemerintah menganjurkan tidak pulang kampung lebaran. Kerena virus akan menyebar dengan cepat ketika orang luar tempat tidak jujur terkangkit virus. Apalagi korban virus corona awal terlihat sehat, pelan mematikan.

Banyak yang harus di korbankan ketika tidak mudik, terutama pengorbanan rasa. Rasa yang sungguh sangat menyakitkan, lebih sakit daripada tertusuk jarum di sekujur badan bagi sebagian orang. Karena lebaran kali ini tidak dapat jumpa Ayah dan Ibu tercinta. Tidak ada pelukan hangat dari keduanya. Tidak ada banyak sekali macam sapaan "mak ayah tingat ke awak droen, tingat keu cuco, karayeuk cuco lon, pajan tamah cuco lom?. Neuk? Pu tamasak uroe nyoe?, neuk ka tumbon lagoe, hai kok maken pijut pu sasah tat? " dan sebagainya. Apalagi anak yang jauh di perantauan.

Apa boleh buat, ini salah satu ujian berat. Butuh kesabaran dan ketabahan. Idulfitri tetap dirumah saja kali ini. Sambil melihat rumput-rumput di depan halaman rumah.

Kemaren aku tanya salah satu sahabat aku

"Hai pu hana neu wo u gampong uroe raya nyoe?"

Pulan : hana, pu tawo man... keadaan hana pah.

"oh... neu saba beh... ureung saba luah lampoh"

Pulan : idroen na neuwo u gampong.

"lon wo, tip uroe lon wo u gampong. Hai taduk di gampong droe teuh, kecuali tawoe u gampong mak tuan"

Pulan : Gara2 corona nyan tanyoe2 hanjeut tawo u gampong keuh. Ken i wo keudeh u gampong asai droe ih. Keudeh u Wuhan.

"Tameudoa beu gadeh rejang. Cuma awak tanyoe batat dan tungang, susah gadoh virus, sebab rata2 galak kumpoi2, jalan2, makan2 sama foto2, nyoe ikheun le aneuk muda sit galak traveling, termasuk lon, tapi nyoe payah beurejang sadar".

Semoga Allah menawarkan kita kesehatan selama ramadhan sampai hari raya. Amiin

Rizki Dasilva

Related : Jangan Pulang Kampung

0 Komentar untuk "Jangan Pulang Kampung"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close