Setelah Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945 dijatuhkan bom atom oleh Amerika Serikat sehingga menyisakan kehancuran tak terperi, orang-orang Jepang mencari para guru untuk membangun kembali negeri mereka.
Setelah kehancuran, maka memperbaikinya yaitu dengan pendidikan. Hiroshima dan Nagasaki kemudian menjadi dua kota yang maju di Jepang.
Dalam situasi wabah (pandemi) virus corona yang berasal dari China, kebijakan pemerintah sentra yang tidak memotong anggaran untuk pendidikan ini sudah tepat. Dan perlu diapresiasi bila ini benar.
Dalam situasi sehancur apapun, pendidikan harus diselamatkan. Sebab dari situ kemudian kehancuran bisa diubah menjadi kekuatan kebangkitan.
Dan tidak diragukan lagi bahwa dayah yaitu forum pendidikan. Dan dengan "Dinas Dayah" yang menaunginya.
Para elit Aceh harus bisa memahami arti penting institusi pendidikan dayah yang telah eksis berabad-abad dan berperan ekstra dalam membangun Aceh.
Kalaupun belum dewasa para elit Aceh tidak diantar ke dayah, maka ketahuilah bahwa belum dewasa masyarakat yang marginal yang jumlahnya mayoritas sangat terbantu dengan berguru di dayah, dengan biaya yang sangat-sangat murah.
Dengan memposisikan dayah sebagai institusi pendidikan, maka anggaran untuk dayah seharusnya tidak mengalami Refocusing. Artinya, adanya refocusing anggaran dayah sama dengan secara tidak pribadi mengeluarkan fungsi dayah sebagai forum pendidikan.
Dan posisi dayah di Aceh, mesti dipahami merupakan benteng syari'at Islam. Itu diakui oleh banyak kaum intelektual dan peneliti.
Dan dayah selama ini bersama institusi pendidikan lain berperan ekstra menjaga khazanah warisan kejayaan masa kemudian Aceh dan juga warisan kejayaan masa kemudian Islam melalui studi turats yang konsisten.
Demikian sedikit pandangan saya perihal Refocusing anggaran dayah. Semoga polemik wacana ini segera berakhir dengan "dayah dikembalikan sebagai forum pendidikan" sehingga menjadi kepingan dari institusi pendidikan yang sebagaimana kebijakan sentra tidak mengalami refocusing anggaran.
Sekian
Teuku Zulkhairi
Demikian sedikit pandangan saya perihal Refocusing anggaran dayah. Semoga polemik wacana ini segera berakhir dengan "dayah dikembalikan sebagai forum pendidikan" sehingga menjadi kepingan dari institusi pendidikan yang sebagaimana kebijakan sentra tidak mengalami refocusing anggaran.
Sekian
Teuku Zulkhairi
0 Komentar untuk "Dayah Yaitu Benteng Syari'at Islam"