Saat libur ibarat ini, seorang ibu atau bunda benar-benar diuji kesabaran oleh anaknya di rumah. Apalagi pemerintah sentra sampai ke tempat mulai serius mencegah bahaya virus corona dengan mengajak seluruh masyarakat untuk berada dirumah.
Saya punya tiga anak, yg pertama umur 6 tahun, kedua 3 tahun dan yang terakhir berumur hampir 1 tahun. Kini aku benar-benar mencicipi rumah rasa taman kanak-kanak. Rumah gres di bersihkan, nanti InsyaAllah sesudah 10 menit kotor lagi, awut-awutan lagi. Melodi dan nyanyian eh maksud aku menangis anak juga bertambah durasinya. Umminya dirumah mengurus mereka dengan sabar. Apalagi anak aku sangat aktif level tinggi, batrenya tidak pernah habis dan terus bergerak. Memang hanya bunda yang berkelas, bisa terus bersabar dan bisa mengatasi semuanya berjalan baik.
Kemaren, tiba-tiba anak yang paling pertama keluar rumah. Pergi kerumah neneknya yang berjarak sangat dekat. Saya mencoba mencarinya untuk membawa pulang. Tidak sadar ternyata anak yang kedua mengikuti dari belakang. Alhamdulillah anak yang pertama aku jumpai, tapi anak kedua ternyata yang mengikuti aku gak tau dimana, ternyata ia masuk kerumah makcik saya. Akhirnya aku cari lagi anak yang kedua. "Lagee ureueng meu en pet-pet".
Sekarang sebagai ayah aku rasakan, ternyata menjaga anak sekecil mereka seharian yaitu kiprah negara yang sangat berat. "Payah lakee ampon tengku". Perlu ilmu, cara komunakasi, level kesabaran tertinggi. Dan semua itu hanya dimiliki oleh bunda berkelas. Yang bisa berperan ganda, menjadi bunda sekaligus guru, sahabat, motivator, inspirator, pendongeng dan pendengar yang baik. Yang paling penting menjadi guru agama buat mereka.
Bunda berkelas, bukan hanya terpelajar secara intelektual atau terpelajar akademis. Tapi bunda yang berkelas. Menjadi pola yang baik. Menjadi madrasatul ula ( sekolah pertama ) buat anak-anaknya. Punya ghirah agama yang tinggi, cerdas spritualnya dan emosionalnya. Mulia akhlaknya. Sehingga belum dewasa kolam permata, mereka bercahaya dan tinggi nilainya. Selamat menjadi bunda berkelas! selama masa lockdown ini.
Rizki Dasilva
0 Komentar untuk "Bunda Berkelas"