Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama - Kalian tentu pernah melihat atau menonton sebuah pertunjukan drama. Bagaimana reaksi kalian ? Tentu saja gembira, bisa sedih, haru, dan lain sebagainya. Tetapi tidak semua drama bisa menciptakan kita terbawa dengan suasananya. Itu juga tergantung dari bagaimana cara bintang film memerankan tokoh yang dimainkannya. Jika bintang film tidak bisa membawakan kiprahnya dengan baik maka pertunjukkan drama itu menjadi sangat membosankan.
Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama |
Jadi, cantik atau tidaknya suatu drama sangat ditentukan oleh kualitas para bintang film dalam memainkan perannya. Agar kalian sanggup memainkan tugas suatu tokoh dalam drama maka mulai kini kalian harus berlatih dengan maksimal bagaimana cara memerankan tokoh dalam naskah drama. Pada kesempatan ini saya akan memperlihatkan Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama kepada teman-teman biar bisa memerankan suatu tokoh dalam drama dengan maksimal sesuai naskah drama.
Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama ini juga dilengkapi dengan pola drama yang bisa kalian jadikan materi latihan ketika bermain drama. Dengan adanya pola naskah drama ini kalian bisa jadi lebih gampang dalam melatih diri dengan banyak sekali ekspresinya. Agar lebih terperinci mengenai cara bermain drama simaklah klarifikasi di bawah ini.
1. Berlatih Pemeranan
Memerankan suatu tokoh drama memerlukan keahlian, keberanian, dan keterampilan. Jadi, kalau kau ingin bermain bagus, syaratnya kau harus bisa menguasai teknik pemeranan. Sebelum bermain, berlatihlah untuk memahami Olah vokal atau bunyi dalam dialog, gerakan, mimik, watak, dan sifat dari tokoh yang akan kau perankan.
Dialog yaitu percakapan atau kata-kata yang diucapkan oleh pemain dalam pementasan drama.
Contoh:
Perempuan: (marah) “Rupanya kau sudah menjadi gila!
Neraka atau Surga katamu? Di nirwana tak mungkin. Sebab kaulah yang menghalang- halangi saya untuk pergi ke situ kelak. Kaulah yang menyeret saya ke Neraka.”
Dialog yang baik ialah obrolan yang terdengar jelas artikulasinya, dimengerti penonton, dan menjiwai abjad tokohnya. Mimik yaitu peniruan dengan gerak-gerik raut muka disertai anggota tubuh dalam mementaskan sebuah drama.
Coba perhatikan pola berikut ini. Dari kalimat yang kalian baca kira-kira bagaimana ekspresi dari goresan pena ini.
Lelaki:
(Terkejut bangun memandang kepala yang gres tiba itu dengan mata yang berkunang-kunang). “ Kau...kau ?”
Berbagai Ekspresi dalam Memainkan Drama |
Mimik yang baik diperankan sesuai dengan petunjuk naskah drama, dijiwai dan dihayati, jelas, dan tidak ragu-ragu. Jadi, kalau kau memerankan tokoh yang sedang marah, raut mukamu hendaknya memperlihatkan orang yang sedang benar-benar menampilkan ekspresi marah, muka merah, mata melotot, berkacak pinggang, alis mata dinaikkan.
Demikian juga untuk tugas orang yang sedih, ekspresimu harus memperlihatkan orang yang benar-benar sedih. Mimik memperlihatkan muka yang cemberut, mata berkaca-kaca, dan keluarkan air matamu.
2. Berlatih Peran Sesuai Dialog Naskah Drama
Agar kau sanggup bermain drama dengan bagus, maka perhatikanlah hal-hal berikut ini.
a. Hafalkan dan pahami teks drama yang akan kau perankan.
b. Perhatikan wawancang, kramagung, dan dialognya.
- Wawancang yaitu obrolan atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
- Kramagung yaitu petunjuk, perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung biasanya ditulis dengan cetak miring dan berada di dalam kurung.
c. Ucapkan obrolan secara ekspresif sesuai dengan jenis tokoh dan abjad yang diperankan.
d. Lakukan gerak-gerik (gesture) anggota tubuh/pantomimik sesuai dengan penghayatan perannya.
e. Lakukan gerakan mimik (roman) muka yang sesuai dengan naskah drama.
3. Contoh Naskah Drama
Supaya kalian lebih maksimal dalam memahami cara pemeranan dalam bermain drama simaklah contoh drama berikut ini.
Sabtu yaitu hari dimana sekelompok anak muda yang terdiri dari Brandon, Ivan, Tommy, Elsa dan Anna menghabiskan waktu. Sejak siang mereka sudah berkumpul di sebuah cafe elit yang berada di bilangan sentra kota Surabaya. Seperti biasa, hari ini yaitu giliran Brandon yang menraktir mereka semua.
Brandon : Pesen yang banyak deh! Nanti saya yang bayar. Pokoknya kalian harus makan sampe kenyang.
Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Bawel ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna : Ya terperinci mau lah! Hari ini kan giliran kau yang keluar duit.
Tidak usang kemudian Elsa tiba menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia gres pamit dari toilet untuk mendapatkan telepon.
Anna : Elsa kenapa? Kok sedih? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon dan Tommy tertawa menimpali lawakan Ivan tesebut.
Elsa : Mamaku barusan telepon. Dia bilang papaku bangkrut. Semua rumah, kendaraan beroda empat dan tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami harus pindah ke kawasan tinggal yang lebih kumuh.
Parahnya lagi semua kebangkrutan ini alasannya papa terlibat kasus korupsi dan kini ia menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan : Berarti kau anak buronan?!
Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina kepada Elsa yang sedang menangis.
Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan temenan sama aku? Kita kan dekat semenjak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat dingklik Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna : Ya, kau tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kau bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy : Mending kau pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.
Ivan dan Brandon hanya memandang hambar kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat sedih.
Elsa : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita saya jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah cantik makananmu kubayari!
Elsa bangun berdiri dari kursinya kemudian menatap murung keempat temannya. Kemudian ia meninggalkan mereka dan keluar dari cafe.
Ivan : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep ia sahabat sih. Sementara ia udah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon dan Ivan.
Anna : Guys! Barusan saya sanggup kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya seolah-olah Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan : Serius?!
Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek handphone kalian!
Brandon dan Ivan mengecek handphone masing-masing dan mendapatkan kabar yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita eksklusif ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh ia eksklusif kesana.
Anna, Ivan dan Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan kendaraan beroda empat kearah fly over kawasan dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, handphone Ivan berbunyi dan raut muka Ivan bermetamorfosis sangat tegang.
Ivan : Guys.... Kita terlambat. Elsa melompat dari fly over tersebut dan ia tewas.
Brandon eksklusif menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan : Kita eksklusif ke Rumah Sakit Permata Biru aja, mayat Elsa dibawa kesana.
Brandon menarik nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari dan didepan ruang mayat sudah ada ibu dan Helen, abang Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, niscaya kesannya tidak akan begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja ketika ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna dan mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak sanggup menahan air matanya.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon biar kalian terus mendoakan Elsa biar ia hening disana.
Brandon dan Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak murka kepada mereka dan malah memaafkannya.
Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami niscaya terus mendoakan Elsa.
Helen : Tidak perlu minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak besar lengan berkuasa mendapatkan kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti alasannya semenjak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan dan Anna takjub akan kebesaran hati Helen dan semenjak itu mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain dan tidak memakai uang sebagai tolak ukur.
Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina kepada Elsa yang sedang menangis.
Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan temenan sama aku? Kita kan dekat semenjak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat dingklik Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna : Ya, kau tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kau bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy : Mending kau pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.
Ivan dan Brandon hanya memandang hambar kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat sedih.
Elsa : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita saya jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah cantik makananmu kubayari!
Elsa bangun berdiri dari kursinya kemudian menatap murung keempat temannya. Kemudian ia meninggalkan mereka dan keluar dari cafe.
Ivan : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep ia sahabat sih. Sementara ia udah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon dan Ivan.
Anna : Guys! Barusan saya sanggup kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya seolah-olah Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan : Serius?!
Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek handphone kalian!
Brandon dan Ivan mengecek handphone masing-masing dan mendapatkan kabar yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita eksklusif ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh ia eksklusif kesana.
Anna, Ivan dan Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan kendaraan beroda empat kearah fly over kawasan dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, handphone Ivan berbunyi dan raut muka Ivan bermetamorfosis sangat tegang.
Ivan : Guys.... Kita terlambat. Elsa melompat dari fly over tersebut dan ia tewas.
Brandon eksklusif menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan : Kita eksklusif ke Rumah Sakit Permata Biru aja, mayat Elsa dibawa kesana.
Brandon menarik nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari dan didepan ruang mayat sudah ada ibu dan Helen, abang Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, niscaya kesannya tidak akan begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja ketika ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna dan mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak sanggup menahan air matanya.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon biar kalian terus mendoakan Elsa biar ia hening disana.
Brandon dan Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak murka kepada mereka dan malah memaafkannya.
Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami niscaya terus mendoakan Elsa.
Helen : Tidak perlu minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak besar lengan berkuasa mendapatkan kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti alasannya semenjak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan dan Anna takjub akan kebesaran hati Helen dan semenjak itu mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain dan tidak memakai uang sebagai tolak ukur.
Semoga dengan adanya Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama ini kalian bisa lebih maksimal dan lebih menguasai bagaimana cara memerankan tokoh dalam drama dengan benar. Agar penonton yang menyaksikan kalian juga bisa puas dengan penampilan kalian. Terimakasih telah membaca Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama
0 Komentar untuk "Cara Memerankan Tokoh Dalam Drama, Berlatih Tugas Sesuai Naskah Drama, Dan Pola Naskah Drama"