“Saya pikir ini informasi (bergulir) dari bulan April. Seharusnya semua pihak menahan diri, semua pihak mengintrospeksi diri, utamanya bagi yang memasukin tenaga kerja. Kalau telah terlihat penolakan begitu banyak, semestinya ya introspeksilah,” ujar Dasco di hadapan para wartawan di Kompleks dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, introspeksi guna menyingkir dari meluasnya keributan dapat dijalankan dengan banyak sekali cara. Diantaranya dapat dengan menghemat jumlah TKA yang mau masuk ke Indonesia, lalu bisa juga dengan menjalankan sosialisasi secara massif. “Kalau telah geger begini kan semua repot,” tegasnya.
Ia menekankan, dikala ini mempertahankan keselamatan dan kenyamanan penduduk jauh lebih penting ketimbang investasi. “Kita bukan tidak mempertimbangkan investasi. Tapi soal keamanan, soal ketentraman, soal penduduk banyak, itu juga penting,” tukasnya.
Dasco menuturkan, bila kemunculan 156 TKA asal China tersebut dinilai cacat prosedur, ia meminta mudah-mudahan secepatnya ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. “Kalau DPRD mendapatkan itu (cacat prosedur), ya tindak lanjuti dong, kan praktis itu. Kalau benar,” tutupnya.
Diketahui, massa berunjuk rasa yang menolak kemunculan 500 TKA asal China di simpang empat menuju Bandara Haluoleo di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Massa juga menjalankan aksi sweeping kepada setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara.
Sebelum sukses didesak mundur oleh pegawanegeri kepolisian pada Rabu (24/6) dini hari dengan menggunakan water canon dan tembakan gas air mata, massa melemparkan watu dan kayu ke arah pihak kepolisian. (http://dpr.go.id/)
0 Komentar untuk "Sufmi Dasco Minta Semua Pihak Introspeksi Terkait Keributan Di Sultra"