Selang bertahun-tahun dari diutusnya Muhammad saw. selaku Nabi dan Rasul terakhir dengan menjinjing aliran Tauhid, Islam mulai tersebar ke banyak sekali negeri di sekitarnya dan terus berlanjut hingga Islam betul-betul menjadi agama bagi seluruh penduduk dunia.
a. INDIA
Islam masuk ke I ndia pada masa ke-7. kemudian agama Islam sanggup meningkat dengan pesatnya di sana.
Bukti berkembangnya Islam di India yakni dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya. Kerajaan-kerajaan Islam di India di antaranya selaku berikut:
1) Kerajaan Sabaktakin
Kerajaan ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin. Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.
2) Kerajaan Ghazi
Kerajaan Ghazi diresmikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini meraih puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat baik terhadap budak-budak.
3) Kerajaan Mamalik
Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang
menjadi objek wisata.
4) Kerajaan Keturunan Kilji
Kerajaan ini berdiri sesudah menaklukkan Kerajaan Mamalik dan sultannya berjulukan Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak usang memerintah, lantaran timbul kerajaan gres dari keturunan Taglak
dari Turki.
5) Kerajaan Taglak
Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum hadirnya bangsa Mongol. Di antara rajanya merupakan Muhammad bin Taglak dan Firus Syah. Setelah kerajaan Taglak berdiri, kemudian
berdirilah kerajaan Mongol Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530 M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir (1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra selaku penghormatan terhadap permaisurinya yang elok dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang
Jadi, di India pernah terjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga kini umat Islam di India tetap selaku warga minoritas.
Sejumlah khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata.
Umat Islam di India kini sekitar 100 juta jiwa yang mempunyai arti India negara ketiga paling besar yang berpenduduk muslim, sesudah Indonesia dan Pakistan.
Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan di negara-negara lain yang umat Islamnya minoritas, mereka ditekan, ditindas oleh penguasa.
Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia.India pada bulan Desember 1992 di Bombay
terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang
berkuasa.
Ribuan bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing yang mengenaskan,
kemudian dijadikan objek rekreasi oleh umat Hindu.
Di India pernah lahir para pemikir handal, seumpama Muhammad Iqbal, Syah Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan Sayid Amer Ali.
b. PAKISTAN
Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s.d 15 agama Islam meningkat dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah.
Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam khususnya disebabkan dua hal berikut
ini.
1) Perjuangan politiknya berjalan pada waktu yang serupa dengan usaha orang Hindu di India. Perjuangan itu berencana untuk mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.
2) Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu wawasan dan filsafat serta sukses melahirkan sejumlah forum pengkajian Islam dan intelektual muslim berkaliber
internasional.
Islam di Pakistan sanggup meningkat dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan penduduk Islam paling besar kedua di dunia.
Bahkan aturan Islam sudah diperlakukan di Pakistan.
Sayid Qutub, tokoh Ikhwanul Muslim Mesir, pernah menyampaikan bahwa kini sudah timbul dua kekuatan besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan).
Kekuatan militer negara Pakistan ini juga dipertimbangkan oleh dunia dengan adanya praduga bahwa negara Pakistan memiliki kesanggupan persenjataan nuklir.
Bahkan, Amerika menganggap Pakistan, selaku negara ”Bom Islam” (Islamic Bomb).
Ide perihal pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah.
Pada tahun 1947 Inggris menyerahkan kedaulatan terhadap dua Dewan konstitusi, yakni tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India.
Sejak itulah Pakistan lahir selaku negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat selaku gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Sejak negara Pakistan berdiri, umat Islam menjajal menerapkan desain Islam yang tolong-menolong dari negara Islam.
Persoalan itu merupakan materi polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional dengan berpedoman terhadap Rancangan UndangUndang hasil sidang Liga Muslim
pada bulan Maret 1940, yakni mesti sesuai dengan Al-Quran dan hadis.
Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan menjadi konstitusi tahun 1956.
Dalam konstitusi itu negara kemudian berjulukan ”Republik Islam Pakistan”.
Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga lahir konstitusi tahun 1962, dengan produk antara lain menetralisir kata ”Islam” dan selaku imbalannya mendirikan dua lembaga, yakni Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam.
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan semenjak masa Khalifah Umar bin Khattab.
Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam sudah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam sudah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sungguh kuat dalam segala faktor kehidupan mereka.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik selaku raja, kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) berupaya menanamkan pengaruhnya.
Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) selaku perdana menteri. Melihat kondisi seumpama ini, umat Islam menganggap bahwa pemerintah Afganistan sudah jauh menyimpang dari aliran Islam.
Kemudian umat Islam mulai bergerak, yakni dengan hadirnya organisasi Perjuangan Gabungan
Muslim yang berjulukan ”Juanan Muslim” yang kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani.
Uni Soviet (sekarang Rusia) kian murka menyaksikan perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah imbas Uni Soviet(sekarang Rusia), Muhammad Daud mengambil alih Zahir.
Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki selaku Presiden. Pada waktu itu, para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta mengharuskan jihad
untuk menggulingkannya.
Akibatnya timbul usaha mujahidin Afganistan.
Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet (sekarang Rusia) memasuki Afganistan dengan menjinjing presiden bonekanya, Barak Kamal.
Perbuatan itu memperoleh kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan.
Perjuangan mujahidin kian kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta
memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan.
Sebagai komando tertinggi merupakan Abdu Rabbi Rasul Sayyaf. Pada tahun 1987 pertempuran memuncak, dengan sumbangan senjata dari Amerika dan Inggris, dan selsai dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) menderita kerugian besar.
Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet (sekarang Rusia) menawan seluruh tentaranya dari Afganistan.
Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak 1987), lantaran para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut yakni kafir dan mati dalam pertempuran melawan rezim yakni mati syahid.
Ulama-ulama tenar yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad AlBaihaqi (penulis buku sejarah masa ke-14), dan selaku penggagas Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan berjulukan Said Jamaluddin Al-Afgani.
d. TIONGKOK
Agama Islam masuk ke Wilayah Tiongkok sekitar masa ke-10, yakni pribadi dari bangsa Arab dan para saudagar yang tiba dari India.
Agama Islam masuk ke Tiongkok lewat jual beli darat dan bahari yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Tiongkok yakni pada masa Dinasti Tang.
H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) yakni salah satu pemimpin Islam di cina yang pernah berkunjung ke Indonesia.
Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid paling besar di Cina.
Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang kemudian perpaduan khasanah arsitektur Islam dan Cina dan bisa memuat 8000 jamaah.
Menurut You Nusi, jumlah umat Islam di Tiongkok kini sekitar 20 juta. Agama Islam di Cina sanggup meningkat dengan pesat, walaupun negara itu menganut komunis.
Jumlah muslim yang menunaikan ibadah haji tiap tahun senantiasa meningkat, dan pada tahun 1994 meraih 2000 orang.
Ada satu halangan yang dicicipi umat Islam dalam pengembangannya, yakni metode komunisme yang mengizinkan rakyatnya berproganda anti agama
e. SINGAPURA
Perkembangan Islam di Singapura boleh dibilang tidak ada hambatan, baik dari sisi politik maupun birokratis.
Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk, yakni ± 476.000 orang Islam. Sebagai pusat kesibukan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana.
Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) yang memiliki tanggung jawab atas acara keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan kebudayaan Islam
f. THAILAND
Agama Islam masuk ke Thailand lewat Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan Pasai ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak yang ditawan.
Setelah mengeluarkan duit tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang
pulang dan ada juga yang menetap di Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
Tekanan raja Thailand terhadap Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malaka biar tetap tunduk terhadap Thailand dengan mengeluarkan duit upeti sebanyak 40 tahil emas per tahun ditolaknya.
Kemudian Raja Pra Chan Wadi menyerang Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal.
Pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1444-1477) serdadu Thailand di Pahang sanggup dibersihkan.
Wakil Raja Thailand yang berjulukan Dewa Sure sanggup ditahan, tetapi ia diperlakukan dengan baik. Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur Syah untuk menetralisir permusuhan antara Thailand dengan Malaka.
g. FILIPINA
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab yang mula-mula masuk Pulau Mindanau (Filipina) yakni Mubaligh yang berjulukan Kebungsuan pada masa ke-15 M.
Sedangkan yang menyebarkan agama Islam di Pulau Sulu merupakan Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
Muslim di Filipina yakni minoritas dan nasib mereka kini sungguh memprihatinkan.
Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, umat Islam memperoleh gangguan, tekanan bahkan pembasmian dari pihak-pihak yang memusuhinya.
Hingga kini muslim Moro terus berjuang untuk memperoleh otonomi lantaran mereka senantiasa ditindas dan diperlakukan selaku warga kelas dua oleh pemerintah Manila.
Oleh lantaran itu, muslim Moro terus berjuang menjaga diri, agama dan identitas selaku muslim.
h. MALAYSIA (MALAKA)
Seorang ulama berjulukan Sidi Abdul Aziz dari Jeddah sukses mengislamkan pejabat pemerintah Malaka kemudian terbentuklah kerajaan Islam di Malaka dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura.
Setelah ia wafat diganti oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju pada masa Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M).
Sultan suka menyambung tali persahabatan dengan kerajaan lain seumpama Siam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan Malaka sanggup dibina lagi bertahap oleh Sultan Alaudin Syah I, selaku pengganti Muhammad Syah.
Kemudian memindahkan pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dipahami selaku Sultan Johor yang pertama dan negeri Johor makin bertambah ramai dengan hadirnya para pedagang dan pendatang.
Sampai kini perkembangan agama Islam di Malaysia makin pesat, dengan bukti banyaknya masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik.
Dapat dibilang perkembangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara.
Di Kelantan, aturan hudud (pidana Islam) sudah diberlakukan semenjak 1992. Kelantan yakni negara kepingan yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi
Islam.
Dalam pemilu 1990 PAS mengalahkan UMNO, dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat selaku Menteri Besar Kelantan.
i. BRUNEI DARUSSALAM
Agama Islam di Brunei sanggup meningkat dengan baik tanpa ada hambatan. Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara.
Untuk pengembangan agama Islam lebih lanjut sudah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri, tergolong dari Indonesia.
Masjid-masjid banyak didirikan. Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang betul-betul sejahtera sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan per kapita negara ini tergolong tertinggi di dunia. Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.
Negara Brunei Darussalam merupakan negara termuda di Asia Tenggara (merdeka tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam lebih banyak didominasi beragama Islam.
a. INDIA
Islam masuk ke I ndia pada masa ke-7. kemudian agama Islam sanggup meningkat dengan pesatnya di sana.
Bukti berkembangnya Islam di India yakni dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya. Kerajaan-kerajaan Islam di India di antaranya selaku berikut:
1) Kerajaan Sabaktakin
Kerajaan ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin. Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.
2) Kerajaan Ghazi
Kerajaan Ghazi diresmikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini meraih puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat baik terhadap budak-budak.
3) Kerajaan Mamalik
Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang
menjadi objek wisata.
4) Kerajaan Keturunan Kilji
Kerajaan ini berdiri sesudah menaklukkan Kerajaan Mamalik dan sultannya berjulukan Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak usang memerintah, lantaran timbul kerajaan gres dari keturunan Taglak
dari Turki.
5) Kerajaan Taglak
Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum hadirnya bangsa Mongol. Di antara rajanya merupakan Muhammad bin Taglak dan Firus Syah. Setelah kerajaan Taglak berdiri, kemudian
berdirilah kerajaan Mongol Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530 M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir (1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra selaku penghormatan terhadap permaisurinya yang elok dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang
Jadi, di India pernah terjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga kini umat Islam di India tetap selaku warga minoritas.
Sejumlah khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata.
Umat Islam di India kini sekitar 100 juta jiwa yang mempunyai arti India negara ketiga paling besar yang berpenduduk muslim, sesudah Indonesia dan Pakistan.
Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan di negara-negara lain yang umat Islamnya minoritas, mereka ditekan, ditindas oleh penguasa.
Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia.India pada bulan Desember 1992 di Bombay
terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang
berkuasa.
Ribuan bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing yang mengenaskan,
kemudian dijadikan objek rekreasi oleh umat Hindu.
Di India pernah lahir para pemikir handal, seumpama Muhammad Iqbal, Syah Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan Sayid Amer Ali.
b. PAKISTAN
Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s.d 15 agama Islam meningkat dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah.
Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam khususnya disebabkan dua hal berikut
ini.
1) Perjuangan politiknya berjalan pada waktu yang serupa dengan usaha orang Hindu di India. Perjuangan itu berencana untuk mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.
2) Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu wawasan dan filsafat serta sukses melahirkan sejumlah forum pengkajian Islam dan intelektual muslim berkaliber
internasional.
Islam di Pakistan sanggup meningkat dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan penduduk Islam paling besar kedua di dunia.
Bahkan aturan Islam sudah diperlakukan di Pakistan.
Sayid Qutub, tokoh Ikhwanul Muslim Mesir, pernah menyampaikan bahwa kini sudah timbul dua kekuatan besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan).
Kekuatan militer negara Pakistan ini juga dipertimbangkan oleh dunia dengan adanya praduga bahwa negara Pakistan memiliki kesanggupan persenjataan nuklir.
Bahkan, Amerika menganggap Pakistan, selaku negara ”Bom Islam” (Islamic Bomb).
Ide perihal pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah.
Pada tahun 1947 Inggris menyerahkan kedaulatan terhadap dua Dewan konstitusi, yakni tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India.
Sejak itulah Pakistan lahir selaku negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat selaku gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Sejak negara Pakistan berdiri, umat Islam menjajal menerapkan desain Islam yang tolong-menolong dari negara Islam.
Persoalan itu merupakan materi polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional dengan berpedoman terhadap Rancangan UndangUndang hasil sidang Liga Muslim
pada bulan Maret 1940, yakni mesti sesuai dengan Al-Quran dan hadis.
Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan menjadi konstitusi tahun 1956.
Dalam konstitusi itu negara kemudian berjulukan ”Republik Islam Pakistan”.
Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga lahir konstitusi tahun 1962, dengan produk antara lain menetralisir kata ”Islam” dan selaku imbalannya mendirikan dua lembaga, yakni Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam.
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan semenjak masa Khalifah Umar bin Khattab.
Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam sudah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam sudah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sungguh kuat dalam segala faktor kehidupan mereka.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik selaku raja, kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) berupaya menanamkan pengaruhnya.
Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) selaku perdana menteri. Melihat kondisi seumpama ini, umat Islam menganggap bahwa pemerintah Afganistan sudah jauh menyimpang dari aliran Islam.
Kemudian umat Islam mulai bergerak, yakni dengan hadirnya organisasi Perjuangan Gabungan
Muslim yang berjulukan ”Juanan Muslim” yang kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani.
Uni Soviet (sekarang Rusia) kian murka menyaksikan perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah imbas Uni Soviet(sekarang Rusia), Muhammad Daud mengambil alih Zahir.
Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki selaku Presiden. Pada waktu itu, para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta mengharuskan jihad
untuk menggulingkannya.
Akibatnya timbul usaha mujahidin Afganistan.
Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet (sekarang Rusia) memasuki Afganistan dengan menjinjing presiden bonekanya, Barak Kamal.
Perbuatan itu memperoleh kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan.
Perjuangan mujahidin kian kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta
memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan.
Sebagai komando tertinggi merupakan Abdu Rabbi Rasul Sayyaf. Pada tahun 1987 pertempuran memuncak, dengan sumbangan senjata dari Amerika dan Inggris, dan selsai dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) menderita kerugian besar.
Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet (sekarang Rusia) menawan seluruh tentaranya dari Afganistan.
Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak 1987), lantaran para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut yakni kafir dan mati dalam pertempuran melawan rezim yakni mati syahid.
Ulama-ulama tenar yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad AlBaihaqi (penulis buku sejarah masa ke-14), dan selaku penggagas Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan berjulukan Said Jamaluddin Al-Afgani.
d. TIONGKOK
Agama Islam masuk ke Wilayah Tiongkok sekitar masa ke-10, yakni pribadi dari bangsa Arab dan para saudagar yang tiba dari India.
Agama Islam masuk ke Tiongkok lewat jual beli darat dan bahari yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Tiongkok yakni pada masa Dinasti Tang.
H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) yakni salah satu pemimpin Islam di cina yang pernah berkunjung ke Indonesia.
Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid paling besar di Cina.
Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang kemudian perpaduan khasanah arsitektur Islam dan Cina dan bisa memuat 8000 jamaah.
Menurut You Nusi, jumlah umat Islam di Tiongkok kini sekitar 20 juta. Agama Islam di Cina sanggup meningkat dengan pesat, walaupun negara itu menganut komunis.
Jumlah muslim yang menunaikan ibadah haji tiap tahun senantiasa meningkat, dan pada tahun 1994 meraih 2000 orang.
Ada satu halangan yang dicicipi umat Islam dalam pengembangannya, yakni metode komunisme yang mengizinkan rakyatnya berproganda anti agama
e. SINGAPURA
Perkembangan Islam di Singapura boleh dibilang tidak ada hambatan, baik dari sisi politik maupun birokratis.
Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk, yakni ± 476.000 orang Islam. Sebagai pusat kesibukan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana.
Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) yang memiliki tanggung jawab atas acara keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan kebudayaan Islam
f. THAILAND
Agama Islam masuk ke Thailand lewat Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan Pasai ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak yang ditawan.
Setelah mengeluarkan duit tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang
pulang dan ada juga yang menetap di Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
Tekanan raja Thailand terhadap Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malaka biar tetap tunduk terhadap Thailand dengan mengeluarkan duit upeti sebanyak 40 tahil emas per tahun ditolaknya.
Kemudian Raja Pra Chan Wadi menyerang Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal.
Pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1444-1477) serdadu Thailand di Pahang sanggup dibersihkan.
Wakil Raja Thailand yang berjulukan Dewa Sure sanggup ditahan, tetapi ia diperlakukan dengan baik. Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur Syah untuk menetralisir permusuhan antara Thailand dengan Malaka.
g. FILIPINA
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab yang mula-mula masuk Pulau Mindanau (Filipina) yakni Mubaligh yang berjulukan Kebungsuan pada masa ke-15 M.
Sedangkan yang menyebarkan agama Islam di Pulau Sulu merupakan Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
Muslim di Filipina yakni minoritas dan nasib mereka kini sungguh memprihatinkan.
Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, umat Islam memperoleh gangguan, tekanan bahkan pembasmian dari pihak-pihak yang memusuhinya.
Hingga kini muslim Moro terus berjuang untuk memperoleh otonomi lantaran mereka senantiasa ditindas dan diperlakukan selaku warga kelas dua oleh pemerintah Manila.
Oleh lantaran itu, muslim Moro terus berjuang menjaga diri, agama dan identitas selaku muslim.
h. MALAYSIA (MALAKA)
Seorang ulama berjulukan Sidi Abdul Aziz dari Jeddah sukses mengislamkan pejabat pemerintah Malaka kemudian terbentuklah kerajaan Islam di Malaka dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura.
Setelah ia wafat diganti oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju pada masa Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M).
Sultan suka menyambung tali persahabatan dengan kerajaan lain seumpama Siam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan Malaka sanggup dibina lagi bertahap oleh Sultan Alaudin Syah I, selaku pengganti Muhammad Syah.
Kemudian memindahkan pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dipahami selaku Sultan Johor yang pertama dan negeri Johor makin bertambah ramai dengan hadirnya para pedagang dan pendatang.
Sampai kini perkembangan agama Islam di Malaysia makin pesat, dengan bukti banyaknya masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik.
Dapat dibilang perkembangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara.
Di Kelantan, aturan hudud (pidana Islam) sudah diberlakukan semenjak 1992. Kelantan yakni negara kepingan yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi
Islam.
Dalam pemilu 1990 PAS mengalahkan UMNO, dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat selaku Menteri Besar Kelantan.
i. BRUNEI DARUSSALAM
Agama Islam di Brunei sanggup meningkat dengan baik tanpa ada hambatan. Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara.
Untuk pengembangan agama Islam lebih lanjut sudah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri, tergolong dari Indonesia.
Masjid-masjid banyak didirikan. Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang betul-betul sejahtera sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan per kapita negara ini tergolong tertinggi di dunia. Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.
Negara Brunei Darussalam merupakan negara termuda di Asia Tenggara (merdeka tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam lebih banyak didominasi beragama Islam.
Secara umum, Islam memasuki Afrika semenjak masa-masa permulaan kelahirannya. Kemudian Islam pun meningkat dengan mudah di tempat tersebut.
Untuk menyaksikan perkembangan Islam di Benua Afrika. Berikut ditampilkan beberapa negara di wilayah tersebut, yakni Habasyah, Mesir, dan Pantai Utara Afrika.
a. Habasyah (Ethiopia)
Ketika kaum muslimin di Makkah memperoleh penganiayaan dari kafir Quraisy yang kian hari kian meningkat, maka pada suatu hari Nabi Muhammad saw. mewakilkan kaum muslimin, baik lelaki maupun perempuan, untuk berhijrah ke Habasyah (Abysinia), lantaran di Habasyah (Ethiopia) tidak ada perbuatan diktatorial dan penganiayaan dari pihak pemerintahannya.
Beliau lebih senang dirinya dianiaya ataupun disiksa oleh kaum musyrikin Quraisy, ketimbang menyaksikan kejadian-kejadian penganiayaan yang diterima oleh para pengikut ia setiap hari.
Oleh alasannya itu, pada suatu hari ia menghimpun para pengikutnya (kaum muslimin) kemudian bersabda yang artinya, “Jikalau kau keluar berpindah ke negeri Habasyah, yakni lebih baik, lantaran di sana ada seorang raja yang di daerahnya tidak ada seorang pun yang dianiaya sehingga Allah Swt. membuat suatu masa kegirangan dan keluasan terhadap kamu, ketimbang kondisi seumpama kini ini.”
Akhirnya mulailah umat Islam berhijrah pada bulan Rajab tahun ke-5 dari kenabian. Proses hijrah ini berjalan dengan tanpa hambatan dan disambut hangat oleh raja Habasyah tersebut.
Sejak itu agama Islam mulai berkembang dan meningkat di sana.
b. Mesir
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Mesir ada di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur).
Masyarakat Mesir sedang dilanda perpecahan dan kontradiksi antara banyak sekali mazhab dan aliran agama Nasrani.
Itu semua antara lain disebabkan buruknya tata kelola pemerintahan Bizantium, perlakuan kasar para penguasa Bizantium terhadap orang-orang Mesir, dan adanya beban ekonomi yang sangat
berat, yang mesti ditanggung oleh penduduk demi kejayaan imperium Romawi Timur.
Hal yang demikian inilah yang memunculkan umat Islam yang dipimpin oleh Panglima Perang Amru bin Ash sanggup menghantam pasukan pertahanan Bizantium.
Daerah demi wilayah jatuh ke tangan pasukan muslimin, dari mulai Peluse, Heliopolis hingga Aleksandria (Iskandariah).
Sebelum jatuhnya kota Iskandariah, sudah jatuh lebih dulu daerah-daerah pinggiran bekas wilayah Babilonia yang kini dipahami dengan istilah Kairo Lama.
Iskandariah jatuh ke tangan kaum muslimin pada tahun 624 M. Setelah memperoleh kemenangan yang gilang gemilang, Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Amru bin Ash menjadi gubernur di Mesir.
Setelah resmi menjadi Gubernur (Wali) di Mesir Amru bin Ash berupaya untuk meningkatkan Mesir di banyak sekali bidang, di antaranya seumpama berikut ini.
1) Kota Fusthath dibangun dan dijadikan ibukota, selaku pengganti kota Iskandariyah.
2) Mengembalikan keamanan, dengan menumpas semua kekacauan, mempersatukan bangsa Kopti dengan bangsa Arab sekalipun berbeda agama.
3) Masih memak ai peraturan pemerintah terbuat oleh bangsa Romawi Timur, cuma di sana-sini diadakan perobahan untuk menselaraskan jalannya peraturan. Pajak yang semula berat diringankan. Oleh alasannya itu, rakyatpun bergembira.
4) Jabatan Qadhi dipegang oleh Amru sendiri hingga tahun 23 H. Selanjutnya diangkat Qis bin Abil Ash selaku Qadhi tetap yang pertama di Mesir.
5) Mendirikan masjid.
6) Membuat tempat ukuran air Sungai Nil di Halwan untuk mengenali pasang surutnya air sungai.
c. Afrika Utara
Pada masa jayanya kerajaan Romawi, wilayah Afrika Utara ini tergolong sebahagian dari jajahannya yang terbagi dalam 5 propinsi yaitu; Propinsi Barca, Canasalia, Tripoli, Mauritania, dan Noumedia.
Pada tahun 23 H (644 M) serdadu Islam mulai memasuki wilayah Afrika Utara dengan menguasai wilayah Barca, yakni satu wilayah di sebelah barat Mesir.
Pada tahun 446 M serdadu Islam sudah jauh maju ke sebelah barat menduduki Tripoli dan beberapa buah kota lainnya.
Setelah 20 tahun kemudian, nyaris seluruh Afrika Utara mulai dari Mesir hingga ke Samudera Atlantik sudah dikuasai oleh umat Islam, cuma tinggal beberapa negeri saja, seumpama Kartago dan Ceuta.
Pada bulan Oktober 647 M (27 H), Khalifah Usman bin Affan mengizinkan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah memasuki wilayah Bizantium di Afrika Utara.
Atas dasar inilah maka kaum muslimin membentuk pasukan di bawah pimpinan tokoh-tokoh terkemuka. Dibawah pimpinan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad tersebut Umat Islam sanggup mengalahkan serdadu Romawi, Eropa dan Barbar di bawah pimpinan Gregorius.
Pada tahun (665 M) (45 H) di bawah kekuasaan Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan umat Islam sanggup menguasai Gelula dan Banzart.
Setelah itu mulailah agama Islam tersiar di kelompok bangsa Barbar Afrika Utara.
Dalam perkembangan selanjutnya di bawah Gubernur Musa bin Nusair dari Afrika Utara ini sanggup mengembangkan aliran Islam ke Andalus (Spanyol), tragedi ini terjadi di tahun 710 M = 91 H pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik.
Untuk menyaksikan perkembangan Islam di Benua Afrika. Berikut ditampilkan beberapa negara di wilayah tersebut, yakni Habasyah, Mesir, dan Pantai Utara Afrika.
a. Habasyah (Ethiopia)
Ketika kaum muslimin di Makkah memperoleh penganiayaan dari kafir Quraisy yang kian hari kian meningkat, maka pada suatu hari Nabi Muhammad saw. mewakilkan kaum muslimin, baik lelaki maupun perempuan, untuk berhijrah ke Habasyah (Abysinia), lantaran di Habasyah (Ethiopia) tidak ada perbuatan diktatorial dan penganiayaan dari pihak pemerintahannya.
Beliau lebih senang dirinya dianiaya ataupun disiksa oleh kaum musyrikin Quraisy, ketimbang menyaksikan kejadian-kejadian penganiayaan yang diterima oleh para pengikut ia setiap hari.
Oleh alasannya itu, pada suatu hari ia menghimpun para pengikutnya (kaum muslimin) kemudian bersabda yang artinya, “Jikalau kau keluar berpindah ke negeri Habasyah, yakni lebih baik, lantaran di sana ada seorang raja yang di daerahnya tidak ada seorang pun yang dianiaya sehingga Allah Swt. membuat suatu masa kegirangan dan keluasan terhadap kamu, ketimbang kondisi seumpama kini ini.”
Akhirnya mulailah umat Islam berhijrah pada bulan Rajab tahun ke-5 dari kenabian. Proses hijrah ini berjalan dengan tanpa hambatan dan disambut hangat oleh raja Habasyah tersebut.
Sejak itu agama Islam mulai berkembang dan meningkat di sana.
b. Mesir
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Mesir ada di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi Timur).
Masyarakat Mesir sedang dilanda perpecahan dan kontradiksi antara banyak sekali mazhab dan aliran agama Nasrani.
Itu semua antara lain disebabkan buruknya tata kelola pemerintahan Bizantium, perlakuan kasar para penguasa Bizantium terhadap orang-orang Mesir, dan adanya beban ekonomi yang sangat
berat, yang mesti ditanggung oleh penduduk demi kejayaan imperium Romawi Timur.
Hal yang demikian inilah yang memunculkan umat Islam yang dipimpin oleh Panglima Perang Amru bin Ash sanggup menghantam pasukan pertahanan Bizantium.
Daerah demi wilayah jatuh ke tangan pasukan muslimin, dari mulai Peluse, Heliopolis hingga Aleksandria (Iskandariah).
Sebelum jatuhnya kota Iskandariah, sudah jatuh lebih dulu daerah-daerah pinggiran bekas wilayah Babilonia yang kini dipahami dengan istilah Kairo Lama.
Iskandariah jatuh ke tangan kaum muslimin pada tahun 624 M. Setelah memperoleh kemenangan yang gilang gemilang, Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Amru bin Ash menjadi gubernur di Mesir.
Setelah resmi menjadi Gubernur (Wali) di Mesir Amru bin Ash berupaya untuk meningkatkan Mesir di banyak sekali bidang, di antaranya seumpama berikut ini.
1) Kota Fusthath dibangun dan dijadikan ibukota, selaku pengganti kota Iskandariyah.
2) Mengembalikan keamanan, dengan menumpas semua kekacauan, mempersatukan bangsa Kopti dengan bangsa Arab sekalipun berbeda agama.
3) Masih memak ai peraturan pemerintah terbuat oleh bangsa Romawi Timur, cuma di sana-sini diadakan perobahan untuk menselaraskan jalannya peraturan. Pajak yang semula berat diringankan. Oleh alasannya itu, rakyatpun bergembira.
4) Jabatan Qadhi dipegang oleh Amru sendiri hingga tahun 23 H. Selanjutnya diangkat Qis bin Abil Ash selaku Qadhi tetap yang pertama di Mesir.
5) Mendirikan masjid.
6) Membuat tempat ukuran air Sungai Nil di Halwan untuk mengenali pasang surutnya air sungai.
Pada masa jayanya kerajaan Romawi, wilayah Afrika Utara ini tergolong sebahagian dari jajahannya yang terbagi dalam 5 propinsi yaitu; Propinsi Barca, Canasalia, Tripoli, Mauritania, dan Noumedia.
Pada tahun 23 H (644 M) serdadu Islam mulai memasuki wilayah Afrika Utara dengan menguasai wilayah Barca, yakni satu wilayah di sebelah barat Mesir.
Pada tahun 446 M serdadu Islam sudah jauh maju ke sebelah barat menduduki Tripoli dan beberapa buah kota lainnya.
Setelah 20 tahun kemudian, nyaris seluruh Afrika Utara mulai dari Mesir hingga ke Samudera Atlantik sudah dikuasai oleh umat Islam, cuma tinggal beberapa negeri saja, seumpama Kartago dan Ceuta.
Pada bulan Oktober 647 M (27 H), Khalifah Usman bin Affan mengizinkan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah memasuki wilayah Bizantium di Afrika Utara.
Atas dasar inilah maka kaum muslimin membentuk pasukan di bawah pimpinan tokoh-tokoh terkemuka. Dibawah pimpinan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad tersebut Umat Islam sanggup mengalahkan serdadu Romawi, Eropa dan Barbar di bawah pimpinan Gregorius.
Pada tahun (665 M) (45 H) di bawah kekuasaan Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan umat Islam sanggup menguasai Gelula dan Banzart.
Setelah itu mulailah agama Islam tersiar di kelompok bangsa Barbar Afrika Utara.
Dalam perkembangan selanjutnya di bawah Gubernur Musa bin Nusair dari Afrika Utara ini sanggup mengembangkan aliran Islam ke Andalus (Spanyol), tragedi ini terjadi di tahun 710 M = 91 H pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik.
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog, Islam masuk ke benua Amerika jauh sebelum Columbus menginjakkan kakinya di sana pada 21 Oktober 1492.
Berdasarkan penemuan banyak sekali bukti dan catatan sejarah, para pakar tersebut memperkirakan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh sejumlah suku Indian, di antaranya suku Iroquois dan Alqonquin semenjak tahun 900 M.
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) tetapi sungguh luas memberi kebebasan
beragama bagi rakyatnya.
Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang bermukim di beberapa kota.
Kemudian kian meningkat sehingga timbul suatu kekuatan Islam yang disebut “Black Moslem”. Black Moslem diresmikan oleh Elijah Muhamad di Chicago.
Sesuai dengan namanya Black Moslem memperoleh banyak pengikut khususnya dari orang-orang yang berkulit hitam.
Black Moslem disokong oleh orang-orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam organisasinya mengambil prinsip-prinsip aliran agama Islam yang
tidak membedakan warna kulit.
Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam kian luas.
Hal itu terbukti dengan banyaknya tokoh-tokoh yang masuk Islam, seumpama Malcom seorang tokoh nasional Negro Amerika selaku orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat.
Malcom sesudah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berubah nama menjadi Muhamad Ali.
Elijah berdakwah lewat media masa dengan mempublikasikan majalah Muhammad Speak pada tahun 1960.
Elijah meninggal tanggal 25 februari dan digantikan putranya yang berjulukan Wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad.
Selama dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak cuma dipeluk oleh kelompok orang-orang yang berkulit hitam, tetapi meningkat dalam kelompok penduduk nasional Amerika.
Ajaran yang disampaikannya merupakan agama Islam bukan cuma untuk orang-orang berkulit hitam saja, tetapi untuk seluruh insan apa pun warna kulitnya.
Pada tahun 1976 Walace Muhamad (Warisudin Muhamad) merubah nama Nation of Islam menjadi World Community of Islam in West.
Perubahan nama itu dimaksudkan biar sasaran aliran dan dakwah agama Islam lebih luas lagi jangkauannya.
Pada tahun itu juga ia sudah membentuk majelis imam (Council of Imam) terdiri atas enam orang yang mengkordinasi kegiatan-kegiatan keagamaan.
Majalah Muhammad Speak diubah menjadi Bilalian News mengambil nama dari teman dekat Bilal bin Rabah.
Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti namanya menjadi American Muslim Mission (AMM) biar lebih terperinci misi organisasi tersebut selaku dakwah.
Di Chicago terdapat Islamic Institute.
Gedung tersebut lengkap dengan Musala, ruang kuliah, aula, asrama, perpustakaan, ruang makan dan dapur selaku proyek organisasi Konferensi Islam Internasional di Jeddah.
Di Los Angeles terdapat Islamic Center selaku pusat ceramah dan sebagainya.
Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat suatu organisasi berjulukan Islamic Society of Nort of
America (ISNA) yang sudah memiliki sebidang tanah seluas 100 hektar.
Di atas tanah tersebut dibangun suatu masjid yang sanggup memuat 1000 jamaah lengkap dengan perpustakaan, ruang studi dan lain sebagainya.
ISNA mengkoordinasi organisasi-organisasi mahasiswa seumpama Muslim Student Association (MSA), organisasi dokter muslim, dan sarjana muslim.
MSA sudah memiliki kantor tempat penerbitan buku, yakni MSA Islamic Book Service, studio rekaman, memproduksi film-film tv dan percetakan.
Majalah yang diterbitkan berjulukan Al-Ijtihad (persatuan).
Di California berdiri suatu madrasah Al-Madina, madrasah ini pada tahun 1972 cuma memiliki 42 anak, tetapi pada tahun selanjutnya bertambah menjadi 105 anak.
Hal ini menampilkan perkembangan Islam di sana cukup baik. Dalam madrasah Al-Madina diajarkan semua ilmu agama, bahasa Arab, matematika, dan al-Qur'an.
Dengan kian berkembangnya populasi muslim di Amerika Serikat, maka bertambah pula jumlah mesjid.
Lebih dari 1.200 mesjid berdiri di beberapa kota Amerika Serikat pada permulaan masa ke-20. Jumlah SD dan Sekolah Menengah Pertama yang mengajarkan al Qur'an juga meningkat, kurang lebih ada 1000 pusat pendidikan di Amerika di saat ini.
Tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan pada komunitas muslim lebih tinggi kalau dibandingkan dengan golongan yang lain yang juga menetap di Amerika.
Data statistik menampilkan bahwa pendapatan, hak kepemilikan dan tingkat pendidikan kaum Muslim makin bertambah di tahun-tahun selanjutnya.
Pada tahun 1995, rata-rata tingkat pemasukan muslim yang menetap di Amerika berkisar $51.966, tetapi kini meningkat menjadi $55.958.
Selain itu hal yang sungguh penting yakni kaum muslim tinggal di tempat dan lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Meskipun tekanan menimpa kembali terhadap para pendatang muslim yang tinggal di Amerika, khususnya sesudah penyerangan yang dijalankan teroris pada 9 November, kesibukan politik kaum muslim di pemerintahan mengalami kenaikan tercatat semenjak 4 tahun terakhir ini.
Menurut hasil jajak usulan Institut Zogby, sebagian besar kaum muslim percaya bahwa suasana ini merupakan peluang yang bagus untuk menyebarkan kesadaran perihal Islam di Amerika Serikat.
Dengan diadakannya kampanye “Fight against Terror”, hasil jajak usulan menampilkan bahwa
kaum muslim di pemerintahan (23%) kian percaya bahwa Amerika-lah yang sengaja bikin kampanye tersebut di dunia muslim, dan gunjingan teroris dihembuskan untuk menyudutkan dunia Islam.
Berdasarkan penemuan banyak sekali bukti dan catatan sejarah, para pakar tersebut memperkirakan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh sejumlah suku Indian, di antaranya suku Iroquois dan Alqonquin semenjak tahun 900 M.
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) tetapi sungguh luas memberi kebebasan
beragama bagi rakyatnya.
Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang bermukim di beberapa kota.
Kemudian kian meningkat sehingga timbul suatu kekuatan Islam yang disebut “Black Moslem”. Black Moslem diresmikan oleh Elijah Muhamad di Chicago.
Sesuai dengan namanya Black Moslem memperoleh banyak pengikut khususnya dari orang-orang yang berkulit hitam.
Black Moslem disokong oleh orang-orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam organisasinya mengambil prinsip-prinsip aliran agama Islam yang
tidak membedakan warna kulit.
Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam kian luas.
Hal itu terbukti dengan banyaknya tokoh-tokoh yang masuk Islam, seumpama Malcom seorang tokoh nasional Negro Amerika selaku orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat.
Malcom sesudah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berubah nama menjadi Muhamad Ali.
Elijah berdakwah lewat media masa dengan mempublikasikan majalah Muhammad Speak pada tahun 1960.
Elijah meninggal tanggal 25 februari dan digantikan putranya yang berjulukan Wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad.
Selama dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak cuma dipeluk oleh kelompok orang-orang yang berkulit hitam, tetapi meningkat dalam kelompok penduduk nasional Amerika.
Ajaran yang disampaikannya merupakan agama Islam bukan cuma untuk orang-orang berkulit hitam saja, tetapi untuk seluruh insan apa pun warna kulitnya.
Pada tahun 1976 Walace Muhamad (Warisudin Muhamad) merubah nama Nation of Islam menjadi World Community of Islam in West.
Perubahan nama itu dimaksudkan biar sasaran aliran dan dakwah agama Islam lebih luas lagi jangkauannya.
Pada tahun itu juga ia sudah membentuk majelis imam (Council of Imam) terdiri atas enam orang yang mengkordinasi kegiatan-kegiatan keagamaan.
Majalah Muhammad Speak diubah menjadi Bilalian News mengambil nama dari teman dekat Bilal bin Rabah.
Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti namanya menjadi American Muslim Mission (AMM) biar lebih terperinci misi organisasi tersebut selaku dakwah.
Di Chicago terdapat Islamic Institute.
Gedung tersebut lengkap dengan Musala, ruang kuliah, aula, asrama, perpustakaan, ruang makan dan dapur selaku proyek organisasi Konferensi Islam Internasional di Jeddah.
Di Los Angeles terdapat Islamic Center selaku pusat ceramah dan sebagainya.
Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat suatu organisasi berjulukan Islamic Society of Nort of
America (ISNA) yang sudah memiliki sebidang tanah seluas 100 hektar.
Di atas tanah tersebut dibangun suatu masjid yang sanggup memuat 1000 jamaah lengkap dengan perpustakaan, ruang studi dan lain sebagainya.
ISNA mengkoordinasi organisasi-organisasi mahasiswa seumpama Muslim Student Association (MSA), organisasi dokter muslim, dan sarjana muslim.
MSA sudah memiliki kantor tempat penerbitan buku, yakni MSA Islamic Book Service, studio rekaman, memproduksi film-film tv dan percetakan.
Majalah yang diterbitkan berjulukan Al-Ijtihad (persatuan).
Di California berdiri suatu madrasah Al-Madina, madrasah ini pada tahun 1972 cuma memiliki 42 anak, tetapi pada tahun selanjutnya bertambah menjadi 105 anak.
Hal ini menampilkan perkembangan Islam di sana cukup baik. Dalam madrasah Al-Madina diajarkan semua ilmu agama, bahasa Arab, matematika, dan al-Qur'an.
Dengan kian berkembangnya populasi muslim di Amerika Serikat, maka bertambah pula jumlah mesjid.
Lebih dari 1.200 mesjid berdiri di beberapa kota Amerika Serikat pada permulaan masa ke-20. Jumlah SD dan Sekolah Menengah Pertama yang mengajarkan al Qur'an juga meningkat, kurang lebih ada 1000 pusat pendidikan di Amerika di saat ini.
Tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan pada komunitas muslim lebih tinggi kalau dibandingkan dengan golongan yang lain yang juga menetap di Amerika.
Data statistik menampilkan bahwa pendapatan, hak kepemilikan dan tingkat pendidikan kaum Muslim makin bertambah di tahun-tahun selanjutnya.
Pada tahun 1995, rata-rata tingkat pemasukan muslim yang menetap di Amerika berkisar $51.966, tetapi kini meningkat menjadi $55.958.
Selain itu hal yang sungguh penting yakni kaum muslim tinggal di tempat dan lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Meskipun tekanan menimpa kembali terhadap para pendatang muslim yang tinggal di Amerika, khususnya sesudah penyerangan yang dijalankan teroris pada 9 November, kesibukan politik kaum muslim di pemerintahan mengalami kenaikan tercatat semenjak 4 tahun terakhir ini.
Menurut hasil jajak usulan Institut Zogby, sebagian besar kaum muslim percaya bahwa suasana ini merupakan peluang yang bagus untuk menyebarkan kesadaran perihal Islam di Amerika Serikat.
Dengan diadakannya kampanye “Fight against Terror”, hasil jajak usulan menampilkan bahwa
kaum muslim di pemerintahan (23%) kian percaya bahwa Amerika-lah yang sengaja bikin kampanye tersebut di dunia muslim, dan gunjingan teroris dihembuskan untuk menyudutkan dunia Islam.
Pembahasan perihal perkembangan Islam di Benua Eropa pada kepingan ini dibatasi pada beberapa negara, selaku citra lazim perihal eksistensi Islam di Eropa, yakni Andalusia (Spanyol), Rusia, dan Inggris secara sekilas.
Perkembangan Islam di wilayah lain di Benua Eropa sanggup kalian telusuri dari banyak sekali sumber
a. Andalusia (Spanyol)
Pada masa pemerintahan Bani Umayah di Damaskus, Andalusia dipimpin oleh Amir (gubernur) di antaranya oleh putra Musa sendiri, yakni Abdul Aziz.
Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah Bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safah (penumpah darah) yang berpusat di Baghdad, yang
memunculkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayah ditumpas.
Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yakni Abdur Rahman sukses melarikan diri dan menyusup ke Spanyol.
Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang dapat bertahan semenjak tahun 193-458 H (756-1065 M).
Kondisi penduduk Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama Katolik, dan sesudah
Islam tersebar luas tak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam secara suka rela.
Hubungan antar agama selama itu sanggup berjalan dengan baik lantaran raja-raja Islam yang
berkuasa memberi keleluasaan untuk memeluk agamanya masing-masing.
Oleh lantaran itu, tidak aneh kalau di sana sudah terjadi percampuran darah juga terdapat orang-orang yanng berbahasa Arab, beradat istiadat Arab, walaupun tetap memeluk agama nenek moyang mereka.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol merupakan mediator sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Ilmu wawasan antik dan filsafat didapatkan kembali.
Di samping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan, lantaran banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari banyak sekali pelosok dunia berkumpul menimba ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan
Toledo.
Di kota-kota tersebut banyak terlahir ilmuwan terkemuka, seumpama Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibnu Hazm (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, adat istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang tenar dengan bukunya “Muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta (pengembara tenar yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia).
Kemudian lahir pula spesialis filsafat yang lain, yakni Solomon bin Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat masa ke12 pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu
Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang dokter dan jago filsafat).
Adapun sumbangan utama Ibnu Rusyd di bidang pengobatan merupakan buku ensiklopedi dengan judul
Al Kuliyat fit At Tibb, serta buku filsafat Thahafut At Tahafut.
Perlu pula dimengerti bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol di saat itu tidak cuma mengelola dapur mereka, tetapi mereka juga menyampaikan sumbangan besar di bidang kesusasteraan, seumpama Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia dan Marian dari Seville (adalah seorang guru terkenal).
Penulis-penulis perempuan dan dokter-dokter wanita, seumpama Sysyah, Hasanah At Tamiyah, dan Ummul
Ula serta masih banyak lagi.
Pada masa 12 di Spanyol diresmikan pabrik kertas pertama. Kenangan pertama dari tragedi itu merupakan kata “Rim” lewat kata “Ralyme” (Perancis Selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma” dari bahasa Arab “Rizma” artinya bendel.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah kekuasaan Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil, seumpama AlMurabithin, Al-Muhades (Muwahidun), dan kerajaan
Bani Ahmar.
Setelah delapan masa umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898 H (1492 M).
Raja Abdullah menyerahkan kunci kota Granada terhadap Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang
selanjutnya ia menduduki istana Al Hambra, di mana sebelum itu Khalifah Abdullah bersedia
menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal.
Di antara isinya antara lain Ferdinand akan menjamin keamanan jiwa keluarga Raja Bani Ahmar,
demikian pula kehormatan dan kekayaan mereka.
Dalam pada itu, kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di Andalusia.
Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oleh Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan Raja Abdullah untuk masuk Kristen, kalau menolak diusir dan harta bendanya disita.
Pertumbuhan agama Islam di Eropa kini memang cukup sukar dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, yang masyarakatnya kadung sekuler, tetapi lantaran kegigihan para mubaligh berdakwah sehingga dalam perkembangannya agama Islam kian baik dalam
mutu maupun kuantitasnya.
Apalagi sesudah Paus Paulus II membuka pembicaraan antar umat beragama, seumpama yang dijalankan terhadap tokoh-tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya Paus Paulus II pernah memanggil Menteri Agama RI untuk menerangkan praktek kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok perjaka masuk Islam, mereka mendirikan penduduk muslim di Cordova.
Kemudian pada tahun 1978 mereka sanggup mengerjakan Shalat Idul Adha di Kathedral (bekas masjid) sesudah memohon izin Uskup Cordoba Monseigneur Infantes Floredo.
Bahkan, walikota Tulio Anguila mengerjakan teori kerukunan beragama.
Ia menampilkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk mengerjakan shalat Idul Adha dan shalat berjamaah.
Di sana terdapat madrasah yang diatur Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar bahasa Arab, ilmu al-Qur'an, tafsir, fiqih, hadis dan lain sebagainya
b. Rusia
Sampai selesai masa ke-10 M orang-orang Rusia masih menyembah berhala.
Rusia jatuh ke tangan Islam di bawah pimpinan panglima Qutaibah bin Muslim pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik hingga permulaan Khalifah Sulaiman.
Pada di saat itu Qutaibah bisa meluaskan penaklukan ke semua negeri yang terletak di dua sungai Jihun dan Sihun.
Qutaibah juga berdakwah terhadap penduduk untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan
penyembahan berhala.
Karena budi Qutaibah, maka banyak penduduk negeri itu masuk agama Islam.
Keberhasilan Qutaibah dimulai tahun 86 H hingga 91 H dan sanggup menguasai semua negeri ini hingga mendekati perbatasan Cina.
Qutaibah sukses mendirikan masjid besar di Bukhara yang dinamakan Jami Qutaibah.
Ia mengirim para jago fiqih ke rumah-rumah rakyat untuk mengajarkan aliran Islam, dan mengizinkan menerjemahkan al-Qur'an ke dalam bahasa yang dipahami di wilayah tersebut.
Keberadaan pemerintahannya yang berpaham komunis yang anti Islam, cukup menjadi halangan bagi perkembangan Islam di Rusia.
Chechnya yakni salah satu korban keganasan serdadu Rusia. Chechnya merupakan negara kecil di tempat Kaukasus, Rusia yang berpenduduk 1,5 juta dan lebih banyak didominasi beragama Islam.
Presidennya yang berjulukan Dzhokar Dudayef yakni seorang muslim yang taat.
Pasca runtuhnya rezim Bolshevik yang anti-agama pada 1991, umat Islam Rusia bangun lagi sesudah nyaris tiga perempat masa di bawah tekanan.
Kebangkitan umat Islam di Rusia terlihat dari tingginya demam isu menunaikan haji dan umrah, minat mempelajari al-Qur'an, serta kenaikan jumlah jemaah dan masjid.
Pada 2008, lebih dari 32.000 muslim Rusia menunaikan haji. Diperkirakan sebanyak 7.000 masjid
berdiri di seluruh Rusia, sementara di saat komunis tumbang cuma ada 100 masjid.
Moskwa, dengan sekitar 2,5 juta muslim, membuatnya selaku kota dengan penduduk muslim paling besar di Eropa.
Saat ini diperkirakan 18 persen dari total penduduk atau 25 juta warga Rusia memeluk agama Islam.
Melihat perkembangan yang demikian pesat, sebagian pakar memprediksikan bahwa tahun 2050 Rusia akan menjadi Negara Islam paling besar di Eropa.
c. Inggris
Inggris tergolong salah satu negara yang cukup bagus perkembangan Islamnya. Hal ini disokong dengan pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris.
Sejak itu Inggris memiliki Universitas Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu wawasan agama Islam.
Ia merubah namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan ia menjadi dokter istana Raja Henry I.
Pengembangan Islam dijalankan tiap hari libur, seumpama hari Sabtu dan Ahad baik untuk bawah umur maupun orang dewasa.
Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris adalah:
1) The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi selaku pengawas kebudayaan Eropa.
2) The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi IslamInggris).
3) The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris).
4) Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents Park, dan bisa memuat 4000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang tata kelola serta kesibukan sosial.
Di samping itu, orang-orang Islam Inggris juga berbelanja suatu gereja seharga 85.000 poundsterling di pusat kota London yang mau dijadikan pusat pendidikan ilmu agama Islam.
Pemeluk agama Islam di sini selain bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia dan lain-lain yang jumlahnya ± 1 ½ juta orang (menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan di sini agama Islam merupakan agama nomor dua sesudah Kristen.
Al-Qur'an pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Katton yang ditejemahkan ke dalam bahasa latin.
Kemudian kamus ArabInggris pertama disusun sarjana Inggris E.W.Lanes.
Di negeri ini juga pada tahun 1985 timbul seorang walikota muslim yang berjulukan Muhammad Ajeeb di Stradford Inggris.
Dan semenjak itu, penduduk muslim dan mahasiswa Universitas Oxford mendirikan “Pusat Kajian
Islam”.
Perkembangan Islam di wilayah lain di Benua Eropa sanggup kalian telusuri dari banyak sekali sumber
a. Andalusia (Spanyol)
Pada masa pemerintahan Bani Umayah di Damaskus, Andalusia dipimpin oleh Amir (gubernur) di antaranya oleh putra Musa sendiri, yakni Abdul Aziz.
Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah Bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safah (penumpah darah) yang berpusat di Baghdad, yang
memunculkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayah ditumpas.
Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yakni Abdur Rahman sukses melarikan diri dan menyusup ke Spanyol.
Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang dapat bertahan semenjak tahun 193-458 H (756-1065 M).
Kondisi penduduk Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama Katolik, dan sesudah
Islam tersebar luas tak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam secara suka rela.
Hubungan antar agama selama itu sanggup berjalan dengan baik lantaran raja-raja Islam yang
berkuasa memberi keleluasaan untuk memeluk agamanya masing-masing.
Oleh lantaran itu, tidak aneh kalau di sana sudah terjadi percampuran darah juga terdapat orang-orang yanng berbahasa Arab, beradat istiadat Arab, walaupun tetap memeluk agama nenek moyang mereka.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol merupakan mediator sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Ilmu wawasan antik dan filsafat didapatkan kembali.
Di samping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan, lantaran banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari banyak sekali pelosok dunia berkumpul menimba ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan
Toledo.
Di kota-kota tersebut banyak terlahir ilmuwan terkemuka, seumpama Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibnu Hazm (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, adat istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang tenar dengan bukunya “Muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta (pengembara tenar yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia).
Kemudian lahir pula spesialis filsafat yang lain, yakni Solomon bin Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat masa ke12 pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu
Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang dokter dan jago filsafat).
Adapun sumbangan utama Ibnu Rusyd di bidang pengobatan merupakan buku ensiklopedi dengan judul
Al Kuliyat fit At Tibb, serta buku filsafat Thahafut At Tahafut.
Perlu pula dimengerti bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol di saat itu tidak cuma mengelola dapur mereka, tetapi mereka juga menyampaikan sumbangan besar di bidang kesusasteraan, seumpama Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia dan Marian dari Seville (adalah seorang guru terkenal).
Penulis-penulis perempuan dan dokter-dokter wanita, seumpama Sysyah, Hasanah At Tamiyah, dan Ummul
Ula serta masih banyak lagi.
Pada masa 12 di Spanyol diresmikan pabrik kertas pertama. Kenangan pertama dari tragedi itu merupakan kata “Rim” lewat kata “Ralyme” (Perancis Selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma” dari bahasa Arab “Rizma” artinya bendel.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah kekuasaan Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil, seumpama AlMurabithin, Al-Muhades (Muwahidun), dan kerajaan
Bani Ahmar.
Setelah delapan masa umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898 H (1492 M).
Raja Abdullah menyerahkan kunci kota Granada terhadap Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang
selanjutnya ia menduduki istana Al Hambra, di mana sebelum itu Khalifah Abdullah bersedia
menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal.
Di antara isinya antara lain Ferdinand akan menjamin keamanan jiwa keluarga Raja Bani Ahmar,
demikian pula kehormatan dan kekayaan mereka.
Dalam pada itu, kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di Andalusia.
Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oleh Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan Raja Abdullah untuk masuk Kristen, kalau menolak diusir dan harta bendanya disita.
Pertumbuhan agama Islam di Eropa kini memang cukup sukar dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, yang masyarakatnya kadung sekuler, tetapi lantaran kegigihan para mubaligh berdakwah sehingga dalam perkembangannya agama Islam kian baik dalam
mutu maupun kuantitasnya.
Apalagi sesudah Paus Paulus II membuka pembicaraan antar umat beragama, seumpama yang dijalankan terhadap tokoh-tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya Paus Paulus II pernah memanggil Menteri Agama RI untuk menerangkan praktek kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok perjaka masuk Islam, mereka mendirikan penduduk muslim di Cordova.
Kemudian pada tahun 1978 mereka sanggup mengerjakan Shalat Idul Adha di Kathedral (bekas masjid) sesudah memohon izin Uskup Cordoba Monseigneur Infantes Floredo.
Bahkan, walikota Tulio Anguila mengerjakan teori kerukunan beragama.
Ia menampilkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk mengerjakan shalat Idul Adha dan shalat berjamaah.
Di sana terdapat madrasah yang diatur Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar bahasa Arab, ilmu al-Qur'an, tafsir, fiqih, hadis dan lain sebagainya
b. Rusia
Sampai selesai masa ke-10 M orang-orang Rusia masih menyembah berhala.
Rusia jatuh ke tangan Islam di bawah pimpinan panglima Qutaibah bin Muslim pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik hingga permulaan Khalifah Sulaiman.
Pada di saat itu Qutaibah bisa meluaskan penaklukan ke semua negeri yang terletak di dua sungai Jihun dan Sihun.
Qutaibah juga berdakwah terhadap penduduk untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan
penyembahan berhala.
Karena budi Qutaibah, maka banyak penduduk negeri itu masuk agama Islam.
Keberhasilan Qutaibah dimulai tahun 86 H hingga 91 H dan sanggup menguasai semua negeri ini hingga mendekati perbatasan Cina.
Qutaibah sukses mendirikan masjid besar di Bukhara yang dinamakan Jami Qutaibah.
Ia mengirim para jago fiqih ke rumah-rumah rakyat untuk mengajarkan aliran Islam, dan mengizinkan menerjemahkan al-Qur'an ke dalam bahasa yang dipahami di wilayah tersebut.
Keberadaan pemerintahannya yang berpaham komunis yang anti Islam, cukup menjadi halangan bagi perkembangan Islam di Rusia.
Chechnya yakni salah satu korban keganasan serdadu Rusia. Chechnya merupakan negara kecil di tempat Kaukasus, Rusia yang berpenduduk 1,5 juta dan lebih banyak didominasi beragama Islam.
Presidennya yang berjulukan Dzhokar Dudayef yakni seorang muslim yang taat.
Pasca runtuhnya rezim Bolshevik yang anti-agama pada 1991, umat Islam Rusia bangun lagi sesudah nyaris tiga perempat masa di bawah tekanan.
Kebangkitan umat Islam di Rusia terlihat dari tingginya demam isu menunaikan haji dan umrah, minat mempelajari al-Qur'an, serta kenaikan jumlah jemaah dan masjid.
Pada 2008, lebih dari 32.000 muslim Rusia menunaikan haji. Diperkirakan sebanyak 7.000 masjid
berdiri di seluruh Rusia, sementara di saat komunis tumbang cuma ada 100 masjid.
Moskwa, dengan sekitar 2,5 juta muslim, membuatnya selaku kota dengan penduduk muslim paling besar di Eropa.
Saat ini diperkirakan 18 persen dari total penduduk atau 25 juta warga Rusia memeluk agama Islam.
Melihat perkembangan yang demikian pesat, sebagian pakar memprediksikan bahwa tahun 2050 Rusia akan menjadi Negara Islam paling besar di Eropa.
c. Inggris
Inggris tergolong salah satu negara yang cukup bagus perkembangan Islamnya. Hal ini disokong dengan pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris.
Sejak itu Inggris memiliki Universitas Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu wawasan agama Islam.
Ia merubah namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan ia menjadi dokter istana Raja Henry I.
Pengembangan Islam dijalankan tiap hari libur, seumpama hari Sabtu dan Ahad baik untuk bawah umur maupun orang dewasa.
Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris adalah:
1) The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi selaku pengawas kebudayaan Eropa.
2) The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi IslamInggris).
3) The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris).
4) Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents Park, dan bisa memuat 4000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang tata kelola serta kesibukan sosial.
Di samping itu, orang-orang Islam Inggris juga berbelanja suatu gereja seharga 85.000 poundsterling di pusat kota London yang mau dijadikan pusat pendidikan ilmu agama Islam.
Pemeluk agama Islam di sini selain bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia dan lain-lain yang jumlahnya ± 1 ½ juta orang (menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan di sini agama Islam merupakan agama nomor dua sesudah Kristen.
Al-Qur'an pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Katton yang ditejemahkan ke dalam bahasa latin.
Kemudian kamus ArabInggris pertama disusun sarjana Inggris E.W.Lanes.
Di negeri ini juga pada tahun 1985 timbul seorang walikota muslim yang berjulukan Muhammad Ajeeb di Stradford Inggris.
Dan semenjak itu, penduduk muslim dan mahasiswa Universitas Oxford mendirikan “Pusat Kajian
Islam”.
Muslim di Australia memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi yang diperkirakan sudah hadir sebelum pemukiman Eropa.
Beberapa hadirin permulaan Australia yakni muslim dari Indonesia Timur. Mereka membangun hubungan dengan daratan Australia semenjak masa ke 16 dan 17.
Migran muslim dari pesisir Afrika dan wilayah pulau di bawah Kerajaan Inggris tiba ke Australia selaku pelaut pada selesai dasawarsa 1700an.
Populasi muslim semi permanen pertama dalam jumlah yang signifikan terbentuk dengan kedatangan penunggang unta (julukan untuk orang Arab yang menetap di pedalaman Australia) pada dasawarsa 1800-an.
Salah satu proyek besar yang melibatkan penunggang unta Afganistan yakni pembangunan
jaringan rel kereta api antara Port Augusta dan Alice Springs, yang kemudian dipahami selaku Ghan. Jalur kereta api dilanjutkan hingga ke Darwin pada 2004.
Para penunggang unta ini juga memegang tugas penting dalam pembangunan jalur telegrafi darat antara Adelaide dan Darwin pada 18701872, yang akhirnya menghubungkan Australia dengan London lewat India.
Melalui karya permulaan ini, sejumlah kota Ghan berdiri di sepanjang jalur kereta api.
Banyak dari antara kota-kota ini yang memiliki minimal satu masjid, umumnya dibangun dari besi bergelombang dengan menara kecil.
Masjid pertama di Australia diresmikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861. Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi diresmikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891.
Jumlah umat Islam Australia terbaru meningkat dengan segera sesudah Perang Dunia Kedua. Pada 1947-1971, jumlah warga Muslim meningkat dari 2.704 menjadi 22.331.
Hal ini terjadi khususnya lantaran ledakan ekonomi pasca perang, yang membuka lapangan kerja baru.
Banyak muslim Eropa, khususnya dari Turki, mempergunakan peluang ini untuk mencari
kehidupan dan rumah gres di Australia. Pada Sensus 2006, tercatat 23.126 muslim kelahiran Turki di Australia.
Muslim Australia sungguh majemuk. Pada Sensus 2006, tercatat lebih dari 340.000 muslim di Australia, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 128.904 lahir di Australia dan sisanya lahir di luar negeri.
Selain migran dari Libanon dan Turki, negara asal muslim yang lain yakni Afganistan (15.965), Pakistan (13.821), Banglades (13.361), Irak (10.039), Indonesia (8.656).
Dalam tiga dasawarsa terakhir, banyak muslim bermigrasi ke Australia lewat jadwal pengungsi atau kemanusiaan, dari negara-negara Afrika seumpama Somalia dan Sudan.
Masyarakat muslim Australia di saat ini, sebagian besar terfokus di Sydney dan Melbourne.
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kelompok penduduk Aborigin, suku orisinil Benua Kanguru itu.
Dalam konferensi organisasi Society for the Scientific Study of Religion di Baltimore selesai Oktober 2012 lalu, sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka perihal pernyataan media dan komunitas muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin meningkatnya pemeluk Islam di kelompok penduduk Aborigin, khususnya di kelompok anak mudanya, merupakan “kebangkitan” Islam yang melanda suku Aborigin.
Gambaran ini terkait dengan sejarah Islam di Australia.
Sejumlah muslim Aborigin mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka dengan cara masuk Islam, lantaran ada gelombang perkawinan campur antara pendatang Muslim dengan orang-orang Aborigin pada masa ke-19.
Komunitas muslim ini yakni para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes (sekarang Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut “Afghan”) yang menetap di pedalaman Australia dan dijuluki “Cameleers” atau penunggang unta.
Selain mengerjakan perkawinan campur, mereka juga membuatkan budaya, tergolong sejumlah tradisi dalam Islam.
Sensus tahun 2001 hingga 2006 menampilkan kenaikan jumlah muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.
Peneliti Helena Onnudottir dari Religioscope, Adam Possamai (University of Western Sydney) and Bryan S. Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja mereka juga mengungkapkan bahwa identitas kekristenan pemerintahan kolonial dan dominasi orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan menjadi argumentasi mengapa menurut hasil sensus, persentase orang Aborigin yang memeluk agama Kristen makin menurun.
Agama Kristen Pantekosta, selaku aliran Kristen yang paling meningkat di Australia, ternyata tidak memperoleh tempat di kelompok penduduk Aborigin.
Beberapa hadirin permulaan Australia yakni muslim dari Indonesia Timur. Mereka membangun hubungan dengan daratan Australia semenjak masa ke 16 dan 17.
Migran muslim dari pesisir Afrika dan wilayah pulau di bawah Kerajaan Inggris tiba ke Australia selaku pelaut pada selesai dasawarsa 1700an.
Populasi muslim semi permanen pertama dalam jumlah yang signifikan terbentuk dengan kedatangan penunggang unta (julukan untuk orang Arab yang menetap di pedalaman Australia) pada dasawarsa 1800-an.
Salah satu proyek besar yang melibatkan penunggang unta Afganistan yakni pembangunan
jaringan rel kereta api antara Port Augusta dan Alice Springs, yang kemudian dipahami selaku Ghan. Jalur kereta api dilanjutkan hingga ke Darwin pada 2004.
Para penunggang unta ini juga memegang tugas penting dalam pembangunan jalur telegrafi darat antara Adelaide dan Darwin pada 18701872, yang akhirnya menghubungkan Australia dengan London lewat India.
Melalui karya permulaan ini, sejumlah kota Ghan berdiri di sepanjang jalur kereta api.
Banyak dari antara kota-kota ini yang memiliki minimal satu masjid, umumnya dibangun dari besi bergelombang dengan menara kecil.
Masjid pertama di Australia diresmikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861. Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi diresmikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891.
Jumlah umat Islam Australia terbaru meningkat dengan segera sesudah Perang Dunia Kedua. Pada 1947-1971, jumlah warga Muslim meningkat dari 2.704 menjadi 22.331.
Hal ini terjadi khususnya lantaran ledakan ekonomi pasca perang, yang membuka lapangan kerja baru.
Banyak muslim Eropa, khususnya dari Turki, mempergunakan peluang ini untuk mencari
kehidupan dan rumah gres di Australia. Pada Sensus 2006, tercatat 23.126 muslim kelahiran Turki di Australia.
Muslim Australia sungguh majemuk. Pada Sensus 2006, tercatat lebih dari 340.000 muslim di Australia, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 128.904 lahir di Australia dan sisanya lahir di luar negeri.
Selain migran dari Libanon dan Turki, negara asal muslim yang lain yakni Afganistan (15.965), Pakistan (13.821), Banglades (13.361), Irak (10.039), Indonesia (8.656).
Dalam tiga dasawarsa terakhir, banyak muslim bermigrasi ke Australia lewat jadwal pengungsi atau kemanusiaan, dari negara-negara Afrika seumpama Somalia dan Sudan.
Masyarakat muslim Australia di saat ini, sebagian besar terfokus di Sydney dan Melbourne.
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kelompok penduduk Aborigin, suku orisinil Benua Kanguru itu.
Dalam konferensi organisasi Society for the Scientific Study of Religion di Baltimore selesai Oktober 2012 lalu, sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka perihal pernyataan media dan komunitas muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin meningkatnya pemeluk Islam di kelompok penduduk Aborigin, khususnya di kelompok anak mudanya, merupakan “kebangkitan” Islam yang melanda suku Aborigin.
Gambaran ini terkait dengan sejarah Islam di Australia.
Sejumlah muslim Aborigin mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka dengan cara masuk Islam, lantaran ada gelombang perkawinan campur antara pendatang Muslim dengan orang-orang Aborigin pada masa ke-19.
Komunitas muslim ini yakni para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes (sekarang Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut “Afghan”) yang menetap di pedalaman Australia dan dijuluki “Cameleers” atau penunggang unta.
Selain mengerjakan perkawinan campur, mereka juga membuatkan budaya, tergolong sejumlah tradisi dalam Islam.
Sensus tahun 2001 hingga 2006 menampilkan kenaikan jumlah muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.
Peneliti Helena Onnudottir dari Religioscope, Adam Possamai (University of Western Sydney) and Bryan S. Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja mereka juga mengungkapkan bahwa identitas kekristenan pemerintahan kolonial dan dominasi orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan menjadi argumentasi mengapa menurut hasil sensus, persentase orang Aborigin yang memeluk agama Kristen makin menurun.
Agama Kristen Pantekosta, selaku aliran Kristen yang paling meningkat di Australia, ternyata tidak memperoleh tempat di kelompok penduduk Aborigin.
Ada berbagai jenis pemetaan periode sejarah Islam menurut para ahli, salah satunya yakni periodisasi menurut Harun Nasution.
Menurut beliau, sejarah Islam sanggup dibagi menjadi tiga periode besar, yakni Periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M-sekarang).
Periode klasik termasuk masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M).
Periode pertengahan juga memuat dua masa, yakni masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M).
Masa Tiga Kerajaan Besar juga berisikan dua fase, yakni Fase Kemajuan II (1500-1700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-1800 M).
Sedangkan Periode Modern (1800-sekarang) yakni periode kebangkitan umat Islam, terutama
sesudah ekspedisi Napoleon yang selsai di Mesir tahun 1801 M.
Mereka terjaga dari tidur panjangnya dan menyaksikan bahwa pertumbuhan peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat.
Kebangkitan tersebut kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Dengan demikian, pembahasan pada sub ini berkisar pada permulaan masa klasik (650-1000 M), masa Tiga Kerajaan Besar kepingan pertama (1500-1700 M), dan periode kebangkitan umat Islam (1800-sekarang).
Pada sub akan kita diskusikan sekilas perihal banyak sekali cabang keilmuan yang meningkat masa-masa tersebut beserta para tokohnya, pola beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya
di bidang-bidang keahlian mereka.
Selengkapnya kalian sanggup mencari informasi dari banyak sekali sumber.
Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim kebanyakan menguasai lebih dari satu bidang keahlian, sehingga
karya mereka juga menghiasi banyak sekali bidang keilmuan.
Ibnu Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dipahami selaku bapak kedokteran dunia lantaran kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf yang banyak mewariskan karya ilmiah, seumpama Al-Inshaf, yang memuat 28.000 problem filsafat, dan ditulis cuma dalam waktu enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami pertumbuhan di
banyak sekali wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang masing-masing
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu wawasan mulai dikembangkan pada masa ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman (832-886 M).
Baghdad selaku pusat utama ilmu wawasan di dunia Islam menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah banyak ke Spanyol, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya bisa menyaingi Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol yakni Abu Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dipahami dengan Ibnu Bajjah yang dilahirkan di Saragosa.
Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di Timur, problem yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
Karya monumentalnya yakni Tadbir al-Mutawahhid. Tokoh utama kedua yakni Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk orisinil Wadi Asy, Granada. Ia banyak menulis problem kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sungguh tenar yakni Hay ibnu Yaqzhan.
Tokoh yang lain yakni Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga jago fikih dengan aryanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-505 H).
b. Kedokteran
Bidang kedokteran mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Banyak pakar kedokteran terlahir di banyak sekali wilayah Islam.
Ibnu Sina (Avicenna) yakni tokoh paling ternama di bidang ini, di samping selaku filsuf. Ia mewariskan sekitar 267 buku karyanya. AlQânûn fi at-Tibb yakni bukunya yang tenar di bidang kedokteran.
Ibnu Rusyd (Averous), seorang filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia.
Al-Kulliyat, yakni salah satu bukunya yang paling penting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, yakni orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ badan manusia.
Karyanya berupa ensiklopedia pembedahan dijadikan rujukan dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.
Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan kerabat perempuan Al-Hafidz yakni dua orang jago kedokteran dari kelompok wanita.
Tokoh-tokoh yang lain di bidang kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq (809-874M), Abu
Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan Malik Ibnu abil ‘Ala Ibnu
Zuhr (1091-1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi.
c. Astronomi
Di bidang astronomi, bermunculan para pakar seperti; Ibrahim ibnu Yahya Al-Naqqash. la sanggup menyeleksi waktu terjadinya gerhana matahari dan menyeleksi berapa lamanya.
la juga sukses bikin teropong terbaru yang sanggup menyeleksi jarak antara tata surya dan
bintang-bintang.
Az-Zarkalli, dari Cordova, yakni salah spesialis astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang dipakai untuk mengukur jarak suatu bintang dari horison bumi.
Penemuan ini menjadi revolusioner lantaran sanggup menolong navigasi bahari yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat.
Ibnu al-Haitsam, menulis buku berjudul Al-Manazir yang berisi perihal ilmu optik.
Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.
Islah al-Majisti pada pertengahan masa dua belas menulis Pengantar terhadap Risalah Astronomi, berisi perihal teori-teori trigonometrikal.
Hasan al-Marrakusyi sudah melengkapi pada tahun 1229 di Maroko, suatu risalah astronomi dengan informasi trigonometri.
Karyanya tersebut berisi tabel sinus untuk setiap setengah derajat, juga tabel untuk mengenal betul-betul sinus, arc sinus dan arc cotangen.
Observatorium Maragha, diresmikan oleh Nasirudin At-Tusi, pada tahun 1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi pusat studi astronomi dan alat-alat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat astronomi, inovatif dan tenar untuk suatu periode yang singkat.
Pusat yang menawan bagi jago astronomi dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan China
d. Matematika
Dalam bidang matematika, dipahami beberapa nama tokoh. Al-Khawarizmi, di samping selaku pakar astronomi dan geografi, ia juga jago matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya.
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa al-Khwarizmi (770840) lahir di Khwarizm
(Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi.
Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak disangsikan lagi dalam
catatan sejarah.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada permulaan masa ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yakni Adelard Bath dan Gerard Cremona.
Risalah-risalah aritmatikanya, seumpama Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi, Algebra dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah cuma dipahami dari translasi berbahasa Latin.
Buku-buku itu terus dipakai hingga masa ke-16 selaku buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
e. Fisika
Dalam bidang fisika, Abdul Rahman al-Khazini menulis kitab Mizanul Hikmah (The Scale of Wisdom), pada tahun 1121 selaku karya mendasar dalam ilmu fisika di Abad Pertengahan, merealisasikan “tabel berat jenis benda cair dan padat” dan banyak sekali teoritentang fisika.
Al-Kindi, di samping selaku pakar filsafat, ia juga seorang fisikawan muslim. Al-Kindi bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku.
Lima belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya, dan dua buah buku mengenai musik.
f. Kimia
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen Jabir kini lebih dipahami selaku dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada materi metal, non-metal dan penguraian zat kimia.
Pada masa pertengahan karya-karya ia di bidang ilmu kimia tergolong kitabnya yang masyhur, Kitab al-Kimya dan Kitab as-Sab’in sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin.
Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan sudah diterbitkan oleh orang Inggris berjulukan Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy.
Buku kedua (Kitab as-Sab’in) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.
Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dipahami dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang pertama yang memperoleh pengerjaan beling dari batu.
g. Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam kepingan barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (11451228 M) menulis perihal negeri-negeri muslim Mediterania.
Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) meraih Samudera Pasai dan China.
Ibnu Al-Khatib (1317-1374M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis yakni perumus filsafat sejarah.
Semua sejarawan di atas bermukim di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Tokoh-tokoh sejarah yang lain di antaranya: Ibnu Qutaibah (213-276H), Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu
yasar (85-151 H), Ath Thabari.
Dalam bidang geografi, Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia, menulis Kitabul Amkina waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters).
Yaqut menulis Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places), tahun 1228, berupa suatu daftar ekstensif data-data geografis menurut huruf tergolong fakta-fakta atas insan dan geografi alam, arkeologi, astronomi, fisika, dan geografi sejarah.
Al-Qazwini, tahun 1262 nenulis Aja’ib al-Buldan (The Wonders of Lands), dalam tujuh kepingan yang berhubungan dengan iklim.
Muhammad ibnu Ali az-Zuhri dari Spanyol, menulis satu risalah teori geografi sesudah tahun 1140. Al-Idrisi dari Sicilia, menulis untuk raja Normandia, Roger II, yang kemudian dimengerti selaku suatu deskripsi geografi yang paling teliti di dunia.
Ia juga menggubah ensiklopedia geografi antara tahun 1154 dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di Granada sudah menulis geografi Islam Timur dan wilayah Volga, keduanya didasarkan atas perjalanannya.
Al-Idrisi (1099-1166) yang dipahami dengan nama Dreses di Barat, yakni pakar geografi.
Ia pernah bikin bola dunia dari materi perak seberat 400 ons untuk Raja Roger II dari Sicilia.
Globe buatan Al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan.
Ia memasukkan pula beberapa informasi perihal jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitab ar-Rujari (Roger’s Book).
Ialah yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang gres dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat masa kemudian.
Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi.
Buku tersebut menguraikan perihal semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman.
Al-Khawarizmi, di samping selaku matematikawan, ia juga pakar di bidang geografi. Buku geografinya berjudul Kitab Surat al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
h. Geometri
Geometri yakni cabang matematika yang pertanda sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Ilmu geometri sanggup dimanfaatkan antara lain untuk kepentingan para perancang bangunan biar kuat dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama.
Tokoh-tokohnya antara lain; Al-Khawarizmi (780-850 M.), An Nuraizi (770 M-833 M.), Ali
Hasan Ibnu Haitam (965 M.- 1023M), dan Umar Khayam.
i. Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam meraih kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab.
Setiap kali diselenggarakan konferensi dan jamuan, Zaryab senantiasa tampil mempertunjukkan kebolehannya.
la juga tenar selaku penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan terhadap anak-anaknya, baik lelaki maupun wanita, dan juga terhadap budak-budak, sehingga kemasyhurannya
tersebar luas.
Studi-studi musikal Islam, seumpama sudah diprakarsai oleh para teoritikus al-Kindi, Avicenna dan Farabi, sudah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan Latin hingga periode pencerahan Eropa.
Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat sesudah tahun 1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi,
Ramon Lull, Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk terhadap terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi.
Dua bukunya yang paling kerap disebut yakni De Scientis dan De Ortu Scientiarum.
Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh benua Eropa oleh para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen musik Islami.
Instrumen-instrumen yang lebih tenar yakni lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi Muslim yang penting terhadap warisan musik Barat yakni musik mensural dan nilai-nilai mensural dalam noot dan mode ritmik.
Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim.
Banyak risalah musikal yang sudah di tulis oleh para tokoh Islam seumpama Nasiruddin Tusi dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori musik.
j. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab sudah menjadi bahasa tata kelola dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu sanggup diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam.
Bahkan, penduduk orisinil Spanyol menomorduakan bahasa orisinil mereka. Mereka juga banyak yang jago dan piawai dalam bahasa Arab, baik kemampuan mengatakan maupun tata bahasa.
Al-Qali (901-67 M), seorang profesor universitas Cordova kelahiran Armenia, mulanya berguru di Bagdad, gres kemudian disusul oleh Muhammad bin Hasan AI-Zubaydi (928-989).
Muslim Spanyol juga berjasa atas penyusunan tata bahasa (orang) Yahudi (Hebrew) yang secara esensial didasarkan atas tata Bahasa Arab.
Di bidang sastra, terdapat juga kemajuan yang sungguh mempunyai arti dan melahirkan banyak tokoh. Ibnu Abd Rabbih, seorang pujangga yang sezaman dengan Abd Rahman III, mengarang Al-’Iqd Al-Farid dan AlAghani.
Ali bin Hazm (terkenal dengan nama Ibnu Hazm) juga menulis suatu antologi sya’ir cinta berjudul Tawq Al-Hamamah.
Dalam bidang sya’ir, yang digabungkan dengan nyanyian, terdapat tokoh Abd AI-Wahid bin Zaydan (1003-1071) dan Walladah (meninggal 1087) yang mengerjakan improvisasi spektakuler dalam bidang ini.
Karya mereka, muwashshah dan jazal merupakan karya monumental yang pernah mereka ciptakan pada masa itu, sehingga orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka. Tokoh-tokoh lain di antaranya: Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibnu Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
k. Kepustakaan
Keberadaan perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan salah satu di antara sekian fasilitas pendukung kependidikan yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan.
Sebagai contoh, perpustakaan AI-Hakam yang jumlah bukunya meraih 400.000 buah. Di samping itu bursa buku yakni kesibukan yang sering ditemui di dunia Islam, khususnya Baghdad dan Cordova.
Suatu kondisi logis dari suatu penduduk intelek yang memusatkan perhatian terhadap pengkajianpengkajian ilmiah.
Managemen lay out meningkat seiring perkembangan perpustakaan tersebut, tergolong di dalamnya katalogisasi.
Administrasi dan birokrasi peminjaman buku-buku dilaksanakan dengan baik dan tertib.
l. Fikih
Fikih merupakan kepingan dari ilmu-ilmu keislaman yang terkait dengan aturan syariat. Seiring dengan tingginya komitmen terhadap aturan Islam, maka fikih mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan ditandai dengan lahirnya ulama-ulama besar di bidang aturan Islam dan para imam mazhab.
Di antara tokoh fikih yang tenar yakni empat imam pendiri mazhab fiqh, yaitu; Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki, Imam Syafi’i, pendiri Mazhab Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal, pendiri Mazhab Hambali. Di samping itu, masih banyak tokoh-tokoh pakar fikih yang lain, seumpama Abu Bakr ibnu Al-Quthiyah, Munzir ibnu Sa’id Al-Baluthi, Ibnu
Hazm, dan lain-lain yang terkenal.
m. Tasawuf
Di samping pada faktor aturan syariat, faktor spiritual juga mengalami kemajuan. Tasawuf merupakan kepingan dari faktor keagamaan dalam Islam yang menjamah sisi ruhiyah (spiritual).
Tokoh tasawuf di antaranya adalah; Rabiah al Adawiyah (713-801 M), Al Hallaj atau Abdul
Muqith al bin Mansyur al Hallaj (244-309 H), Al Ghazali, Abdul Farid Zunun Al Misri (773-860 M), Abu Yazid al Bustami (874-947 M)
Menurut beliau, sejarah Islam sanggup dibagi menjadi tiga periode besar, yakni Periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M-sekarang).
Periode klasik termasuk masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M).
Periode pertengahan juga memuat dua masa, yakni masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M).
Masa Tiga Kerajaan Besar juga berisikan dua fase, yakni Fase Kemajuan II (1500-1700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-1800 M).
Sedangkan Periode Modern (1800-sekarang) yakni periode kebangkitan umat Islam, terutama
sesudah ekspedisi Napoleon yang selsai di Mesir tahun 1801 M.
Mereka terjaga dari tidur panjangnya dan menyaksikan bahwa pertumbuhan peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat.
Kebangkitan tersebut kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Dengan demikian, pembahasan pada sub ini berkisar pada permulaan masa klasik (650-1000 M), masa Tiga Kerajaan Besar kepingan pertama (1500-1700 M), dan periode kebangkitan umat Islam (1800-sekarang).
Pada sub akan kita diskusikan sekilas perihal banyak sekali cabang keilmuan yang meningkat masa-masa tersebut beserta para tokohnya, pola beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya
di bidang-bidang keahlian mereka.
Selengkapnya kalian sanggup mencari informasi dari banyak sekali sumber.
Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim kebanyakan menguasai lebih dari satu bidang keahlian, sehingga
karya mereka juga menghiasi banyak sekali bidang keilmuan.
Ibnu Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dipahami selaku bapak kedokteran dunia lantaran kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf yang banyak mewariskan karya ilmiah, seumpama Al-Inshaf, yang memuat 28.000 problem filsafat, dan ditulis cuma dalam waktu enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami pertumbuhan di
banyak sekali wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang masing-masing
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu wawasan mulai dikembangkan pada masa ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman (832-886 M).
Baghdad selaku pusat utama ilmu wawasan di dunia Islam menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah banyak ke Spanyol, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya bisa menyaingi Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol yakni Abu Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dipahami dengan Ibnu Bajjah yang dilahirkan di Saragosa.
Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di Timur, problem yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
Karya monumentalnya yakni Tadbir al-Mutawahhid. Tokoh utama kedua yakni Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk orisinil Wadi Asy, Granada. Ia banyak menulis problem kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sungguh tenar yakni Hay ibnu Yaqzhan.
Tokoh yang lain yakni Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga jago fikih dengan aryanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-505 H).
b. Kedokteran
Bidang kedokteran mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Banyak pakar kedokteran terlahir di banyak sekali wilayah Islam.
Ibnu Sina (Avicenna) yakni tokoh paling ternama di bidang ini, di samping selaku filsuf. Ia mewariskan sekitar 267 buku karyanya. AlQânûn fi at-Tibb yakni bukunya yang tenar di bidang kedokteran.
Ibnu Rusyd (Averous), seorang filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia.
Al-Kulliyat, yakni salah satu bukunya yang paling penting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, yakni orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ badan manusia.
Karyanya berupa ensiklopedia pembedahan dijadikan rujukan dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.
Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan kerabat perempuan Al-Hafidz yakni dua orang jago kedokteran dari kelompok wanita.
Tokoh-tokoh yang lain di bidang kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq (809-874M), Abu
Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan Malik Ibnu abil ‘Ala Ibnu
Zuhr (1091-1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi.
c. Astronomi
Di bidang astronomi, bermunculan para pakar seperti; Ibrahim ibnu Yahya Al-Naqqash. la sanggup menyeleksi waktu terjadinya gerhana matahari dan menyeleksi berapa lamanya.
la juga sukses bikin teropong terbaru yang sanggup menyeleksi jarak antara tata surya dan
bintang-bintang.
Az-Zarkalli, dari Cordova, yakni salah spesialis astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang dipakai untuk mengukur jarak suatu bintang dari horison bumi.
Penemuan ini menjadi revolusioner lantaran sanggup menolong navigasi bahari yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat.
Ibnu al-Haitsam, menulis buku berjudul Al-Manazir yang berisi perihal ilmu optik.
Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.
Islah al-Majisti pada pertengahan masa dua belas menulis Pengantar terhadap Risalah Astronomi, berisi perihal teori-teori trigonometrikal.
Hasan al-Marrakusyi sudah melengkapi pada tahun 1229 di Maroko, suatu risalah astronomi dengan informasi trigonometri.
Karyanya tersebut berisi tabel sinus untuk setiap setengah derajat, juga tabel untuk mengenal betul-betul sinus, arc sinus dan arc cotangen.
Observatorium Maragha, diresmikan oleh Nasirudin At-Tusi, pada tahun 1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi pusat studi astronomi dan alat-alat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat astronomi, inovatif dan tenar untuk suatu periode yang singkat.
Pusat yang menawan bagi jago astronomi dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan China
d. Matematika
Dalam bidang matematika, dipahami beberapa nama tokoh. Al-Khawarizmi, di samping selaku pakar astronomi dan geografi, ia juga jago matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya.
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa al-Khwarizmi (770840) lahir di Khwarizm
(Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi.
Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak disangsikan lagi dalam
catatan sejarah.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada permulaan masa ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yakni Adelard Bath dan Gerard Cremona.
Risalah-risalah aritmatikanya, seumpama Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi, Algebra dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah cuma dipahami dari translasi berbahasa Latin.
Buku-buku itu terus dipakai hingga masa ke-16 selaku buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
e. Fisika
Dalam bidang fisika, Abdul Rahman al-Khazini menulis kitab Mizanul Hikmah (The Scale of Wisdom), pada tahun 1121 selaku karya mendasar dalam ilmu fisika di Abad Pertengahan, merealisasikan “tabel berat jenis benda cair dan padat” dan banyak sekali teoritentang fisika.
Al-Kindi, di samping selaku pakar filsafat, ia juga seorang fisikawan muslim. Al-Kindi bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku.
Lima belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya, dan dua buah buku mengenai musik.
f. Kimia
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen Jabir kini lebih dipahami selaku dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada materi metal, non-metal dan penguraian zat kimia.
Pada masa pertengahan karya-karya ia di bidang ilmu kimia tergolong kitabnya yang masyhur, Kitab al-Kimya dan Kitab as-Sab’in sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin.
Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan sudah diterbitkan oleh orang Inggris berjulukan Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy.
Buku kedua (Kitab as-Sab’in) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.
Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dipahami dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang pertama yang memperoleh pengerjaan beling dari batu.
g. Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam kepingan barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (11451228 M) menulis perihal negeri-negeri muslim Mediterania.
Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) meraih Samudera Pasai dan China.
Ibnu Al-Khatib (1317-1374M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis yakni perumus filsafat sejarah.
Semua sejarawan di atas bermukim di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Tokoh-tokoh sejarah yang lain di antaranya: Ibnu Qutaibah (213-276H), Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu
yasar (85-151 H), Ath Thabari.
Dalam bidang geografi, Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia, menulis Kitabul Amkina waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters).
Yaqut menulis Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places), tahun 1228, berupa suatu daftar ekstensif data-data geografis menurut huruf tergolong fakta-fakta atas insan dan geografi alam, arkeologi, astronomi, fisika, dan geografi sejarah.
Al-Qazwini, tahun 1262 nenulis Aja’ib al-Buldan (The Wonders of Lands), dalam tujuh kepingan yang berhubungan dengan iklim.
Muhammad ibnu Ali az-Zuhri dari Spanyol, menulis satu risalah teori geografi sesudah tahun 1140. Al-Idrisi dari Sicilia, menulis untuk raja Normandia, Roger II, yang kemudian dimengerti selaku suatu deskripsi geografi yang paling teliti di dunia.
Ia juga menggubah ensiklopedia geografi antara tahun 1154 dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di Granada sudah menulis geografi Islam Timur dan wilayah Volga, keduanya didasarkan atas perjalanannya.
Al-Idrisi (1099-1166) yang dipahami dengan nama Dreses di Barat, yakni pakar geografi.
Ia pernah bikin bola dunia dari materi perak seberat 400 ons untuk Raja Roger II dari Sicilia.
Globe buatan Al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan.
Ia memasukkan pula beberapa informasi perihal jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitab ar-Rujari (Roger’s Book).
Ialah yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang gres dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat masa kemudian.
Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi.
Buku tersebut menguraikan perihal semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman.
Al-Khawarizmi, di samping selaku matematikawan, ia juga pakar di bidang geografi. Buku geografinya berjudul Kitab Surat al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
h. Geometri
Geometri yakni cabang matematika yang pertanda sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Ilmu geometri sanggup dimanfaatkan antara lain untuk kepentingan para perancang bangunan biar kuat dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama.
Tokoh-tokohnya antara lain; Al-Khawarizmi (780-850 M.), An Nuraizi (770 M-833 M.), Ali
Hasan Ibnu Haitam (965 M.- 1023M), dan Umar Khayam.
i. Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam meraih kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab.
Setiap kali diselenggarakan konferensi dan jamuan, Zaryab senantiasa tampil mempertunjukkan kebolehannya.
la juga tenar selaku penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan terhadap anak-anaknya, baik lelaki maupun wanita, dan juga terhadap budak-budak, sehingga kemasyhurannya
tersebar luas.
Studi-studi musikal Islam, seumpama sudah diprakarsai oleh para teoritikus al-Kindi, Avicenna dan Farabi, sudah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan Latin hingga periode pencerahan Eropa.
Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat sesudah tahun 1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi,
Ramon Lull, Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk terhadap terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi.
Dua bukunya yang paling kerap disebut yakni De Scientis dan De Ortu Scientiarum.
Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh benua Eropa oleh para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen musik Islami.
Instrumen-instrumen yang lebih tenar yakni lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi Muslim yang penting terhadap warisan musik Barat yakni musik mensural dan nilai-nilai mensural dalam noot dan mode ritmik.
Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim.
Banyak risalah musikal yang sudah di tulis oleh para tokoh Islam seumpama Nasiruddin Tusi dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori musik.
j. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab sudah menjadi bahasa tata kelola dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu sanggup diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam.
Bahkan, penduduk orisinil Spanyol menomorduakan bahasa orisinil mereka. Mereka juga banyak yang jago dan piawai dalam bahasa Arab, baik kemampuan mengatakan maupun tata bahasa.
Al-Qali (901-67 M), seorang profesor universitas Cordova kelahiran Armenia, mulanya berguru di Bagdad, gres kemudian disusul oleh Muhammad bin Hasan AI-Zubaydi (928-989).
Muslim Spanyol juga berjasa atas penyusunan tata bahasa (orang) Yahudi (Hebrew) yang secara esensial didasarkan atas tata Bahasa Arab.
Di bidang sastra, terdapat juga kemajuan yang sungguh mempunyai arti dan melahirkan banyak tokoh. Ibnu Abd Rabbih, seorang pujangga yang sezaman dengan Abd Rahman III, mengarang Al-’Iqd Al-Farid dan AlAghani.
Ali bin Hazm (terkenal dengan nama Ibnu Hazm) juga menulis suatu antologi sya’ir cinta berjudul Tawq Al-Hamamah.
Dalam bidang sya’ir, yang digabungkan dengan nyanyian, terdapat tokoh Abd AI-Wahid bin Zaydan (1003-1071) dan Walladah (meninggal 1087) yang mengerjakan improvisasi spektakuler dalam bidang ini.
Karya mereka, muwashshah dan jazal merupakan karya monumental yang pernah mereka ciptakan pada masa itu, sehingga orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka. Tokoh-tokoh lain di antaranya: Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibnu Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
k. Kepustakaan
Keberadaan perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan salah satu di antara sekian fasilitas pendukung kependidikan yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan.
Sebagai contoh, perpustakaan AI-Hakam yang jumlah bukunya meraih 400.000 buah. Di samping itu bursa buku yakni kesibukan yang sering ditemui di dunia Islam, khususnya Baghdad dan Cordova.
Suatu kondisi logis dari suatu penduduk intelek yang memusatkan perhatian terhadap pengkajianpengkajian ilmiah.
Managemen lay out meningkat seiring perkembangan perpustakaan tersebut, tergolong di dalamnya katalogisasi.
Administrasi dan birokrasi peminjaman buku-buku dilaksanakan dengan baik dan tertib.
l. Fikih
Fikih merupakan kepingan dari ilmu-ilmu keislaman yang terkait dengan aturan syariat. Seiring dengan tingginya komitmen terhadap aturan Islam, maka fikih mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan ditandai dengan lahirnya ulama-ulama besar di bidang aturan Islam dan para imam mazhab.
Di antara tokoh fikih yang tenar yakni empat imam pendiri mazhab fiqh, yaitu; Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki, Imam Syafi’i, pendiri Mazhab Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal, pendiri Mazhab Hambali. Di samping itu, masih banyak tokoh-tokoh pakar fikih yang lain, seumpama Abu Bakr ibnu Al-Quthiyah, Munzir ibnu Sa’id Al-Baluthi, Ibnu
Hazm, dan lain-lain yang terkenal.
m. Tasawuf
Di samping pada faktor aturan syariat, faktor spiritual juga mengalami kemajuan. Tasawuf merupakan kepingan dari faktor keagamaan dalam Islam yang menjamah sisi ruhiyah (spiritual).
Tokoh tasawuf di antaranya adalah; Rabiah al Adawiyah (713-801 M), Al Hallaj atau Abdul
Muqith al bin Mansyur al Hallaj (244-309 H), Al Ghazali, Abdul Farid Zunun Al Misri (773-860 M), Abu Yazid al Bustami (874-947 M)
Di bidang kebudayaan dan pembangunan fisik, banyak terdapat bukti kejayaan Islam pada masa silam yang mengagumkan, baik dalam bentuk arsitektur bangunan maupun kerajinan tangan lainnya.
Beberapa di antaranya adalah:
a. Sebuah masjid / museum tenar dengan nama Aya Sofia. Asalnya yakni suatu gereja yang berjulukan Hagia Sophia yang dirubah menjadi masjid di saat ditaklukkan serdadu Islam.
Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (Usmans Fermans) yang menampilkan kehebatan
Khalifah Usmaniyah dalam menyampaikan jaminan proteksi dan kesejahteraan terhadap warganya
maupun terhadap orang absurd pencari suaka, tanpa menatap agama mereka (toleransi).
b. Di banyak negeri Timur Tengah, masih ditemui kincir untuk mengoptimalkan air yang dibangun berabad-abad yang silam, kincir-kincir ini masih berfungsi hingga sekarang.
c. Di beberapa kota gurun pasir juga masih ditemui metode distribusi air bawah tanah, yang disebut Qana.
d. Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan merupakan Ikon Istambul. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam menara. Bangunan masjid ini
juga sudah teruji tahan terhadap gempa.
e. Di India, meski semenjak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam, tergolong Tajmahal, suatu bangunan makam yang sungguh indah dan tenar di seluruh dunia;
f. Berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, dan Istambul masih berfungsi hingga kini,
seumpama Universitas al-Azhar di Mesir, yang merupakan universitas tertua di dunia;
g. Di Spanyol, dibangun dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan
air. Sebuah metode irigasi gres untuk masa itu, yang tidak dipahami sebelumnya. Di antara bangunan yang megah yang lain yakni mesjid Cordova (Mezquita) yang kini menjadi Katedral, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
h. Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak sanggup diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
i. Kota renta Kordoba (Cordova) masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak permulaan berdirinya
(750 M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan terlihat higienis dan
asri.
j. Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam, dengan pusat industrinya di Valencia, yang imitasinya dewasa ini dimengerti gres ada pada masa ke-15 di Belanda. Industri keramik ini akhirnya juga hingga ke Italy.
k. Tekstil glamor berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova selaku pusat industri tenunannya.
Beberapa di antaranya adalah:
a. Sebuah masjid / museum tenar dengan nama Aya Sofia. Asalnya yakni suatu gereja yang berjulukan Hagia Sophia yang dirubah menjadi masjid di saat ditaklukkan serdadu Islam.
Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (Usmans Fermans) yang menampilkan kehebatan
Khalifah Usmaniyah dalam menyampaikan jaminan proteksi dan kesejahteraan terhadap warganya
maupun terhadap orang absurd pencari suaka, tanpa menatap agama mereka (toleransi).
b. Di banyak negeri Timur Tengah, masih ditemui kincir untuk mengoptimalkan air yang dibangun berabad-abad yang silam, kincir-kincir ini masih berfungsi hingga sekarang.
c. Di beberapa kota gurun pasir juga masih ditemui metode distribusi air bawah tanah, yang disebut Qana.
d. Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan merupakan Ikon Istambul. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam menara. Bangunan masjid ini
juga sudah teruji tahan terhadap gempa.
e. Di India, meski semenjak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam, tergolong Tajmahal, suatu bangunan makam yang sungguh indah dan tenar di seluruh dunia;
f. Berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, dan Istambul masih berfungsi hingga kini,
seumpama Universitas al-Azhar di Mesir, yang merupakan universitas tertua di dunia;
g. Di Spanyol, dibangun dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan
air. Sebuah metode irigasi gres untuk masa itu, yang tidak dipahami sebelumnya. Di antara bangunan yang megah yang lain yakni mesjid Cordova (Mezquita) yang kini menjadi Katedral, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
h. Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak sanggup diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
i. Kota renta Kordoba (Cordova) masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak permulaan berdirinya
(750 M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan terlihat higienis dan
asri.
j. Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam, dengan pusat industrinya di Valencia, yang imitasinya dewasa ini dimengerti gres ada pada masa ke-15 di Belanda. Industri keramik ini akhirnya juga hingga ke Italy.
k. Tekstil glamor berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova selaku pusat industri tenunannya.
Sejarah umat insan terus bergulir mengikuti “sunnatullah”, yakni aturan Allah Swt. yang berlaku bagi makhluk-Nya.
Siapa yang gigih berjuang dan menyanggupi syarat untuk menang, maka dialah yang menang, dan begitu pun sebaliknya.
Perjalanan panjang sejarah peradaban umat Islam sudah mengalami pasang dan surut seiring dengan kuat-lemahnya daya juang dan spirit jihad dalam jiwa mereka.
Jika diperhatikan dari sisi waktu, usaha dan peradaban umat Islam mengalami beberapa fase pasang dan surut.
Berdasarkan periodisasi sejarah peradaban Islam menurut Harun Nasution, benih-benih perpecahan dan disintegrasi sudah timbul semenjak fase kedua dari periode klasik (1000-1250 M.), meskipun
pada masa-itu masih merupakan puncak keemasan peradaban Islam.
Peradaban umat Islam kemudian mengalami kemunduran di saat memasuki periode Pertengahan kepingan pertama (1250-1500 M), yang dipahami dengan Masa Kemunduran I.
Setelah kurang lebih dua setengah masa karam dalam ketertinggalan, peradaban Islam kembali menggeliat dengan hadirnya Tiga Kerajaan Besar (1500-1800M).,bahkan kembali mengalami pertumbuhan hingga memasuki masa ke-18 M.
Setelah itu, grafik perkembangan peradaban umat Islam kembali menurun hingga memasuki masa ke-19 M., sebelum kemudian terjadi kebangkitan kembali di periode modern.
Dalam skala global, ada beberapa usulan para jago terkait dengan faktor-faktor yang
memunculkan terjadinya kemunduran tersebut.
Pada pembahasan ini akan ditampilkan salah satu pendapat, selaku pola materi kajian kalian, yakni usulan Ibnu Khaldun.
Selanjutnya, kalian sanggup mencari pendapat-pendapat yang lain dari banyak sekali sumber.
Menurut Ibnu Khaldun, faktor-faktor penyebab runtuhnya suatu peradaban lebih bersifat internal ketimbang eksternal.
Suatu peradaban sanggup runtuh lantaran timbulnya materialisme, yakni hobi penguasa dan penduduk menerapkan pola hidup malas yang dibarengi perilaku bermewah-mewah.
Sikap ini tidak cuma negatif namun juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral.
Lebih terperinci Ibnu Khaldun menyatakan:
“Tindakan amoral, pelanggaran aturan dan penipuan, demi tujuan mencari nafkah meningkat di kelompok mereka. Jiwa insan dikerahkan untuk berfikir dan mengkaji cara-cara mencari nafkah, dan menggunakan segala bentuk penipuan untuk tujuan tersebut. Masyarakat lebih senang berbohong, berjudi, menipu, menggelapkan, mencuri, melanggar sumpah dan mengkonsumsi riba”.
Tindakan-tindakan amoral di atas, menampilkan hilangnya keadilan di penduduk yang hasilnya merembes terhadap elit penguasa dan metode politik.
Kerusakan moral penguasa dan metode politik membuat berpindahnya Sumber Daya Manusia (SDM) ke negara lain (braindrain) dan berkurangnya pekerja cekatan lantaran prosedur rekrutmen yang terganggu.
Semua itu bermuara pada turunnya produktivitas pekerja dan di sisi lain menurunnya metode pengembangan ilmu pengertahuan dan ketrampilan.
Dalam peradaban yang sudah hancur, penduduk cuma memfokuskan pada penelusuran kekayaan yang secepat-cepatnya dengan cara-cara yang tidak benar.
Sikap malas penduduk yang sudah diwarnai oleh materialisme pada akhirnya mendorong orang mencari harta tanpa berusaha. Ibnu Khaldun menegaskan:
“...mata pencaharian mereka yang mapan sudah hilang, ….jika ini terjadi terus menerus, maka semua fasilitas untuk membangun peradaban akan rusak, dan akhirnya mereka betul-betul akan berhenti berusaha. Ini semua membuat destruksi dan kehancuran peradaban. ...Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta agamanya sudah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan
meningkat menjadi seumpama hewan”.
Intinya, dalam persepsi Ibnu Khaldun, kehancuran suatu peradaban disebabkan oleh hancur dan rusaknya sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun moral.
Siapa yang gigih berjuang dan menyanggupi syarat untuk menang, maka dialah yang menang, dan begitu pun sebaliknya.
Perjalanan panjang sejarah peradaban umat Islam sudah mengalami pasang dan surut seiring dengan kuat-lemahnya daya juang dan spirit jihad dalam jiwa mereka.
Jika diperhatikan dari sisi waktu, usaha dan peradaban umat Islam mengalami beberapa fase pasang dan surut.
Berdasarkan periodisasi sejarah peradaban Islam menurut Harun Nasution, benih-benih perpecahan dan disintegrasi sudah timbul semenjak fase kedua dari periode klasik (1000-1250 M.), meskipun
pada masa-itu masih merupakan puncak keemasan peradaban Islam.
Peradaban umat Islam kemudian mengalami kemunduran di saat memasuki periode Pertengahan kepingan pertama (1250-1500 M), yang dipahami dengan Masa Kemunduran I.
Setelah kurang lebih dua setengah masa karam dalam ketertinggalan, peradaban Islam kembali menggeliat dengan hadirnya Tiga Kerajaan Besar (1500-1800M).,bahkan kembali mengalami pertumbuhan hingga memasuki masa ke-18 M.
Setelah itu, grafik perkembangan peradaban umat Islam kembali menurun hingga memasuki masa ke-19 M., sebelum kemudian terjadi kebangkitan kembali di periode modern.
Dalam skala global, ada beberapa usulan para jago terkait dengan faktor-faktor yang
memunculkan terjadinya kemunduran tersebut.
Pada pembahasan ini akan ditampilkan salah satu pendapat, selaku pola materi kajian kalian, yakni usulan Ibnu Khaldun.
Selanjutnya, kalian sanggup mencari pendapat-pendapat yang lain dari banyak sekali sumber.
Menurut Ibnu Khaldun, faktor-faktor penyebab runtuhnya suatu peradaban lebih bersifat internal ketimbang eksternal.
Suatu peradaban sanggup runtuh lantaran timbulnya materialisme, yakni hobi penguasa dan penduduk menerapkan pola hidup malas yang dibarengi perilaku bermewah-mewah.
Sikap ini tidak cuma negatif namun juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral.
Lebih terperinci Ibnu Khaldun menyatakan:
“Tindakan amoral, pelanggaran aturan dan penipuan, demi tujuan mencari nafkah meningkat di kelompok mereka. Jiwa insan dikerahkan untuk berfikir dan mengkaji cara-cara mencari nafkah, dan menggunakan segala bentuk penipuan untuk tujuan tersebut. Masyarakat lebih senang berbohong, berjudi, menipu, menggelapkan, mencuri, melanggar sumpah dan mengkonsumsi riba”.
Tindakan-tindakan amoral di atas, menampilkan hilangnya keadilan di penduduk yang hasilnya merembes terhadap elit penguasa dan metode politik.
Kerusakan moral penguasa dan metode politik membuat berpindahnya Sumber Daya Manusia (SDM) ke negara lain (braindrain) dan berkurangnya pekerja cekatan lantaran prosedur rekrutmen yang terganggu.
Semua itu bermuara pada turunnya produktivitas pekerja dan di sisi lain menurunnya metode pengembangan ilmu pengertahuan dan ketrampilan.
Dalam peradaban yang sudah hancur, penduduk cuma memfokuskan pada penelusuran kekayaan yang secepat-cepatnya dengan cara-cara yang tidak benar.
Sikap malas penduduk yang sudah diwarnai oleh materialisme pada akhirnya mendorong orang mencari harta tanpa berusaha. Ibnu Khaldun menegaskan:
“...mata pencaharian mereka yang mapan sudah hilang, ….jika ini terjadi terus menerus, maka semua fasilitas untuk membangun peradaban akan rusak, dan akhirnya mereka betul-betul akan berhenti berusaha. Ini semua membuat destruksi dan kehancuran peradaban. ...Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta agamanya sudah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan
meningkat menjadi seumpama hewan”.
Intinya, dalam persepsi Ibnu Khaldun, kehancuran suatu peradaban disebabkan oleh hancur dan rusaknya sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun moral.
0 Komentar untuk "Materi Pai Xii Cuilan 10 Rahmat Islam Bagi Alam Semesta"