"Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fithri": Dari Tahun ke Tahun Salah Terus, Tapi Masih Saja Diviralkan, Situ Sehat?
Ramadhan tahun ini tinggal beberapa hari lagi. Dengan berlalunya Ramadhan, maka datanglah bulan Syawal yang pada tanggal satunya merupakan salah satu Id (hari raya) yang dimiliki kaum muslimin. Hari raya Idul Fithri.
Stop kesalahan berulang ucapan selamat Idul Fithri! |
Jamak dilakukan setiap tahun, dengan menjamurnya media umum dan semakin banyaknya pengguna platform tersebut, kaum muslimin saling mengirim ucapan selamat hari raya Idul Fithri kepada keluarga, saudara, tetangga, teman, kenalan, dan lain-lainnya. Entah lewat email, Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, WhatsApp, dan lain-lainnya. Sebagai bentuk ungkapan besar hati pada hari raya, hal tersebut tentu masuk akal saja dilakukan. Bahkan tentu akan sanggup menambah keakraban dan kekuatan silaturahim dan kehangatan dalam berteman dan bergaul.
Apakah mengucapkan selamat hari raya dilarang? Tentu bukan suatu hal yang dihentikan perbuatan tersebut. Para generasi pendahulu umat ini, saat bertemu dengan sahabat-sahabat lainnya pada hari raya mereka mengucapkan: "Taqabbalallahu minnaa wa minkum" (تقبل الله منا ومنكم) [artinya: "Semoga Allah mendapatkan amalan kami dan amalan kalian].
Di Indonesia sendiri, tradisi baik saling mengucapakan selamat hari raya Idul Fithri ini berlangsung dan berulang setiap tahun. Mulai dari zaman lisan ke mulut, zaman kirim ucapan kartu lebaran (sebagian hingga kini masih ada/biasanya instansi perkantoran), hingga zaman ucapan selamat Idul Fithri zaman gadget. Berbagai rangkaian kata ucapan selamat Idul Fithri dibentuk dan disebarkan kesana kemari. Kadang murni berbahasa Arab, murni berbahasa Indonesia, berbahasa Inggris, dan lainnya. Bahkan mulai banyak dengan campuran, perpaduan antara bahasa Arab dan Indonesia. Cuma sayang sekali, dari tahun ke tahun, sering kali ucapan dengan bahasa Arabnya keliru. Sekolahmuonline sih husnudhan, kelirunya memang alasannya tidak tahu dan paham dengan bahasa Arab. Tapi kalau sudah diingatkan berkali-kali masih keliru, tidak mau mengubahnya, terus mau disebut apa namanya?
Kekeliruan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fithri
Diantara ucapan keliru yang sering dibroadcast dan disebarkan dengan tinggal copy paste ialah ucapan: "Minal Aidzin Wal Faidzin". Atau ada yang mengucapkan: "Minal Aizin Wal Faizin". Ada juga yang: "Minal aijin Wal Faijin".
Minal Aidzin Wal Faidzin itu Salah!!! Yang dua di atas juga salah. Tapi ... Dari tahun ke tahun masih saja banyak yang nulis dan mengucapkan menyerupai itu! Tak ketinggalan website-website besar pun tiap tahun juga menyumbang trafik keliru berulang tersebut. Ya dimaklumi, wartawan serta editornya sanggup jadi juga tidak tahu bahasa Arab. Yang nulis tidak tahu salahnya dan yang baca juga tidak tahu kesalahan penulisnya. Klop kompak dalam ketidaktahuan. Salah berulang terus jadinya.
Mungkin anda akan membela: itu semacam kesalahan lahjah. Kesalahan dialeg saja. Beda lidah, beda keluarnya.
Oleh, sebelum berdalih dengan teladan dalih di atas dan alasan-alasan lainnya, mending kita bahas sekarang, dimana kelirunya ucapan Minal Aidzin Wal Faidzin?
Tulisannya yang benar adalah: MINAL AIDIN WAL FAIZIN. Ingin pakai panjang pendek transliterasinya ya silahkan disesuaikan. Bisa MINAL 'AAIDIIN WAL FAAIZIIN". Atau dengan tranliterasi lainnya yang sanggup mewakili juga boleh. Yang terang bukan DZAL (ذال) tapi menggunakan DAL (دال) dan ZAI (زي). Sekali lagi ...
BUKAN: MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN (من العائذين والفائذين) !!!
Tapi yang benar: MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN. Dalam goresan pena Arabnya:
من العائدين والفائزين
Minal 'aidin: termasuk orang-orang yang kembali
Wal faizin: dan termasuk orang-orang yang menerima kemenangan.
Maksudnya ialah doa:
"Semoga Allah menyebabkan kita termasuk orang-orang yang kembali higienis suci (diampuni kesalahan dan dosa-dosa kita) dan termasuk orang-orang yang memperoleh kemenangan/keberuntungan"
Aamiin. Semoga saja!
Jangan biarkan saudaramu berada dalam kesalahan terus menerus. Sebarkan! Biar anda sanggup pahala jariyah, insyaaAllah. Jika sudah dibenarkan tapi tetap saja lidahnya keliru mengucapkan, sudah terserah Allah saja. Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshowaab. [Akhukum Fiddin: Abu Farhan El-Sraganiy El-Menggorowiy]
0 Komentar untuk "Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fithri: Dari Tahun Ke Tahun Salah Terus, Tapi Masih Saja Diviralkan, Situ Sehat?"