Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang senantiasa dirahmati dan Istiqomah.
Cinta merupakan suatu anugerah yang sudah diberikan Rabb terhadap setiap hamba-Nya. Semua hal wacana cinta sudah dijelaskan dalam hadist-hadist dan ayat-ayat Rabb.
Hadits wacana cinta ini merupakan suatu pola yang mesti dijadikan pemikiran oleh insan ketika mencinti dan dicintai.
Ada banyak hadist cinta yang sudah dituliskan oleh para perawi hadist sejak jaman dulu kala. Hadist cinta ini mengendalikan banyak sekali macam hal yang bermitra dnegan cinta.
Contohnya merupakan hadist yang merekomendasikan insan untuk mengasihi sesamanya secara masuk akal dan hadist wacana mengasihi pasangan dalam suka maupun duka. Berikut penjelasannya.
Hadist Tentang Mencintai Sesama Sewajarnya
Diantara banyak hadits wacana cinta yang sudah dituliskan, salah satu yang paling memukau merupakan wacana mengasihi secara wajar.
Hal ini sungguh memukau mengingat banyak orang yang sudah dibutakan oleh cinta sehingga ia melalaikan segala hal tergolong keluarganya.
Cinta yang nrimo sudah dinodai oleh nafsu sehingga pada kesudahannya bisa membutakan hati dan anggapan manusia. Sementara itu, dalam suatu hadist disebutkan bahwa mengasihi sesama insan itu mesti dijalankan secara wajar.
Berikut ini hadistnya:
“Rosulullah Shalallahu 'alaihi wassallam, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja alasannya bisa saja suatu ketika nati ia akan menjadi orang yang kau benci. Bencilah sewajarnya alasannya bisa saja suatu ketika nanti ia akan menjadi kekasihmu.” (HR. Al-Tirmidzi).
Jika dilihat dari arti tersebut, jelaslah perintah untuk mengasihi sewajarnya. Artinya, jangan hingga cinta membutakan hati. begitupun sebaliknya, ketika tidak suka orang lain, bencilah sewajarnya.
Semua hal di dunia ini akan berubah. Orang yang kita cintai dapat menjadi seseorang yang kita benci. Sebagai contoh, ketika kita mengenali keburukan orang yang kita cintai, bisa saja itu menghasilkan kita membencinya.
Ketika kita tidak suka seseorang, bisa saja perasaan kita kemudian bermetamorfosis begitu mencintainya alasannya kita mendapatkan kebaikan dalam dirinya.
Hadist Tentang Mencintai Dalam Suka Dan Duka
Selain hadist yang berisi wacana mencinti secara masuk akal diatas, hadist lain yang memukau merupakan hadits wacana cinta yang menyatakan bahwa dua orang yang saling mengasihi itu seumpama satu badan yang mau mencicipi murung ketika yang satu terluka dan akan merasa senang ketika salah satunya mendapat kebahagiaan.
Berikut ini hadistnya:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang merupakan seumpama satu badan yang ketika satu anggota badan itu ada yang mengeluh, maka seluruh badan merasa mengaduh dengan terus jaga tidak dapat tidur dan merasa panas.” (HR. Muslim).
Artinya, ketika kita mengasihi seseorang, maka kita mesti siap dalam setiap suka dan murung yang dialami oleh yang kita cintai tersebut.
Dengan kata lain, kita dituntut untuk setia. Kita mesti ada dalam masa murung dan senang pasangan kita. Telah banyak contoh pasangan yang tentukan untuk menuntaskan dongeng cinta mereka cuma alasannya salah satu dari mereka sedang mengalami musibah.
Itu artinya cinta yang ada dalam kekerabatan tersebut bukanlah cinta yang tulus. Jika kita berpedoman pada hadist cinta dalam mengasihi dan dicinta, maka cinta kita terhadap pasangan pun akan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.ٌ
Demikian Penjelasan wacana cinta yang tertuang dalam hadits nabi shalallahu 'alaihi wassallam. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Hadits Wacana Cinta Mudah-Mudahan Cinta Tak Jadi Nista"