Pengertian Dzikir Pengertian Dzikir Zikir atau Dzikir (bahasa Arab: الذكر, translit. al-żikr) yakni suatu acara ibadah dalam umat Muslim untuk mengenang Allah. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah, dan zikir yakni satu keharusan yang tercantum dalam al-Qur'an.Bacaan zikir yang paling utama yakni kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", sedangkan doa yang paling utama yakni "Alhamdulillah".Seseorang yang melaksanakan zikir disebut dzaakir (ذاكر). Secara bahasa zikir berarti "menyebut", "mengingat" atau "berdoa", kata zikir juga berarti memori, pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengenang Allah dengan ekspresi lewat kalimat-kalimat thayyibah. Jenis zikir Pertama Zikir pertama yakni dengan mengenang nama dan sifat Allah serta memuji, mensucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak bagi-Nya. Sekedar menyanjung Allah menyerupai mengucapkan “subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar”, “subhanallah wa bihamdih”, “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir”. Menyebut konsekuensi dari nama dan sifat Allah atau sekadar menceritakan ihwal Allah. Contohnya yakni menyerupai mengatakan, “Allah Maha Mendengar segala yang diucapkan hamba-Nya”, “Allah Maha Melihat segala gerakan hamba-Nya, “tidak mungkin perbuatan hamba yang samar dari pandangan Allah”, “Allah Maha mencintai hamba-Nya”, “Allah kuasa atas segala sesuatu”, “Allah sungguh senang dengan taubat hamba-Nya.” Kedua Zikir kedua dengan mengenang perintah, larangan dan aturan Allah. Zikir jenis ini ada dua macam: Mengingat perintah dan larangan Allah, apa yang Allah cintai dan apa yang Allah murkai. Mengingat perintah Allah lantas secepatnya menjalankannya dan mengenang larangan-Nya lantas secepatnya menjauh darinya. Ketiga Zikir ketiga yakni dengan mengenang banyak sekali lezat dan kebaikan yang Allah beri. Teknis berzikir Bertasbih yang diusulkan oleh Nabi Muhammad yakni menggunakan jari kanan atau ruas-ruas jari kanan, yang diyakini pada hari selesai zaman nanti jari jemari akan bersaksi dihadapan Allah. Teknis berzikir dengan tasbih yang ditangani oleh Nabi Muhammad yakni menjumlah dengan jari kanan atau ruas-ruas jari kanan,[3][4][5][6] dan bukan dengan bantuan media, menyerupai kerikil, biji-bijian ataupun dengan biji tasbih. Karena menurut hadits menyebutkan bahwa ada kelebihan berzikir saat menggunakan ruas-ruas jari, keutamaannya yakni saat pada hari selesai zaman jari jemari akan diminta kesaksiannya dihadapan Allah. Dikalangan umat Muslim sebagian adapula yang menggunakan media penghitung zikir, menyerupai tasbih atau alat penghitung (counter), dikarenakan lebih utama dan mudah menurut sebagian ulama. Imam Muhammad Abdurrauf Al Munawi menerangkan dalam kitab "Faidhul Qadir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir", saat membuktikan hadits Yusairah: Hadits ini ialah dasar kepada sunahnya subhah (untaian biji tasbih) yang sudah dikenal. Hal itu dipahami pada masa sahabat, Abdullah bin Ahmad sudah meriwayatkan bahwa Abu Hurairah memiliki benang yang memiliki seribu himpunan, ia tidaklah tidur hingga ia bertasbih dengannya. Dalam riwayat Ad-Dailami: “Sebaik-baiknya dzikir yakni subhah,” tapi mu’allif (Imam As-Suyuthi) mengutip dari sebagian ulama belakangan, Al Jalal Al Bulqini, dari sebagian mereka bahwa menjumlah tasbih dengan jari jemari yakni lebih utama sesuai zhahir hadits. Berzikir sehabis salat Salat sunnah Istighfar 3 kali: Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaal wal ikroom. Salat wajib (fardhu) Istighfar 3 kali: Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir. Allahumma laa maani’a lima a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu. Tasbih 33 kali Subhanallah (سبحان الله), Tahmid 33 kali Alhamdulillah (الحمد لله), Takbir 33 kali Allahu-akbar (الله أكبر), Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Membaca ayat Kursy; Membaca surah Al-Mu’awwidzat, yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Salat Maghrib dan Subuh Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Salat Subuh Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala. Bertasbih, bertahmid dan bertakbir dengan jumlah lain Terdapat pula kisah yang menyatakan bahwa berzikir dengan jumlah lain sudah pula ditangani oleh Muhammad, menyerupai jumlah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali,atau dengan cara “subhanallah, walhamdulillah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 33 kali. Kemudian sanggup pula tasbih, tahmid, takbir ditangani dengan bilangan 10 kali,11 kali,dan 25 kali. Itulah pemahaman dzikir yang di sunahkan Rosulullah Shalallahu alaihi wasallam. Terimakasih biar bermanfaat Share this Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+ Next Posting Lebih Baru Previous Posting Lama
0 Komentar untuk "Pengertian Dzikir"