Segala puji cuma milik Allah Rabb semesta alam shalawat dan salam atas junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa istiqamah.
Pada lazimnya setiap orang tidak ada yang ingin masuk neraka. Tapi pada kenyataannya, banyak orang yang sengaja menjebak dirinya untuk masuk neraka di darul abadi kelak. Mereka tidak mengikuti jalan kebenaran yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari sekian banyak perbuatan dosa, ternyata ada dua hal yang paling banyak memasukkan pelakunya ke dalam neraka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bersabda:
“Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan sesuatu yang ada di antara kedua jambangnya (yaitu lisan) dan kejahatan apa yang ada di antara kedua kakinya (yaitu kemaluan), maka dia masuk surga,” (HR. Tirmidzi no. 2409).
Dua hal dimaksud menurut hadits di atas yakni perbuatan dosa yang dijalankan oleh lisan dan kemaluan. Maka sebaliknya, semua orang yang dapat mempertahankan lisan dan kemaluan dari permasalahan dosa maka akan Allah berikan terhadap orang itu pahala surga.
Hadits lainnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya perihal permasalahan yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, dia menjawab, “Takwa terhadap Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula perihal permasalahan yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan lantaran ekspresi dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi, dan Ibnu Majah) Al-Hafizh Abu Thahir menyampaikan bahwa sanad hadits ini sahih.
Menjaga lisan juga menjadi tanda benarnya dogma seseorang. Dalam Islam, problem lisan ini bukan problem yang sepele. Mengingat betapa besar ancaman dari dosa lisan, kita dapati isyarat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengaitkan benarnya keimanan seseorang dengan apa yang keluar dari lisannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman terhadap Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang bagus atau diam. Barangsiapa yang beriman terhadap Allah dan hari akhir, hendaklah dia tidak menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman terhadap Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seseorang yang benar dan jujur imannya terhadap Allah ‘Azza wa Jalla akan mempertahankan lisannya. Dia cuma akan mengucapkan ucapan-ucapan yang baik. Ketakwaan dan isi hatinya, akan tercermin dari apa yang keluar dari lisannya.
Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Bila insan berada di waktu pagi, seluruh anggota tubuh tunduk terhadap lisan kemudian berkata, “Takutlah terhadap Allah untuk kami, kami bergantung padamu. Bila Engkau lurus, kami pun lurus. Dan bila Engkau bengkok, kami pun bengkok,” (HR. Tirmidzi) dinilai hasan oleh Al-Albani.
Adapun mempertahankan kemaluan, maknanya biar kita senantiasa menjauhi permasalahan zina. Lagi-lagi bukan permasalahan yang sepele.
Kerusakan akhir zina tergolong pengaruh terbesar lantaran sanggup menghancurkan kemaslahatan mata rantai keturunan, kehormatan, serta menghadirkan permusuhan dan kebencian yang lebih besar di kelompok manusia, baik dari pihak istri, sahabat, anak perempuan, maupun ibunya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam QS. Al-Ma’arij [70] ayat 29-31:
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melebihi batas”.
Zina juga dikategorikan ke dalam golongan dosa besar. Posisinya bahkan berada sempurna setelah dosa pembunuhan. Hal ini Allah jelaskan dalam QS. Al-Furqan [68] ayat 68:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah yang kuasa yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang mengerjakan yang demikian itu, tentu dia memperoleh (pembalasan) dosa(nya).”
Dengan demikian kita selaku umat Islam alangkah baiknya untuk mempertahankan dari dosa yang di akibatkan dari lisan danjuga kemaluan. Wallahu A’lam bish Shawab.
0 Komentar untuk "Menjaga Diri Dari Dosa Verbal Dan Kemaluan"