26 Tanya Jawab Perihal Virus Corona/Covid-19 Paling Lengkap Update 6 Maret 2020 Versi Kemenkes

Dua Puluh Enam (26) Tanya Jawab Tentang Virus Corona/Covid-19 Paling Lengkap Update 6 Maret 2020 Versi Kemenkes:

1. Apakah Corona Virus dan COVID-19 itu? 
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menjadikan penyakit pada insan dan hewan. Pada insan biasanya menjadikan penyakit bisul saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius menyerupai Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis gres yang ditemukan pada insan semenjak insiden luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menjadikan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Baca juga: Cara Mudah Mengetahui Update Terbaru Tentang Virus Corona Melalui WhatsApp
 Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menjadikan penyakit pada insan dan hew 26 Tanya Jawab Tentang Virus Corona/Covid-19 Paling Lengkap Update 6 Maret 2020 Versi Kemenkes
2. Apakah COVID-19 sama menyerupai SARS? 
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya menyerupai dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah masalah COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga mempunyai penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.

3. Apa saja tanda-tanda COVID-19? 
Gejala umum berupa demam ≥38⁰C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul tanda-tanda tersebut pernah melaksanakan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan investigasi laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar negara terserang sanggup dipantau melalui http://infeksiemerging.kemkes.go.id

4. Seberapa bahayanya COVID-19 ini? 
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 sanggup menjadikan tanda-tanda ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% masalah sanggup pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, menyerupai disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap. Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat perkembangan hingga ketika ini, lebih dari 50% masalah konfirmasi telah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.

5. Bagaimana insan bisa terinfeksi COVID-19? 
Seseorang sanggup terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini sanggup menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau verbal pada ketika batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jikalau ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkotori dengan droplet tersebut, kemudian orang itu menyentuh mata, hidung atau verbal (segitiga wajah), maka orang itu sanggup terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. Sampai ketika ini, para jago masih terus melaksanakan penyelidikan untuk memilih sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.

6. Apakah COVID-19 sanggup ditularkan dari orang yang tidak bergejala sakit?
Cara penularan utama penyakit ini yaitu melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada ketika seseorang batuk atau bersin. Saat ini WHO menilai bahwa risiko penularan dari seseorang yang tidak bergejala COVID19 sama sekali sangat kecil kemungkinannya. Namun, banyak orang yang teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami tanda-tanda ringan menyerupai batuk ringan, atau tidak mengeluh sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit. Sampai ketika ini, para jago masih terus melaksanakan penyelidikan untuk memilih periode penularan atau masa inkubasi COVID-19. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.

7. Apakah virus penyebab COVID-19 sanggup ditularkan melalui udara? 
Tidak. Hingga ketika ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dari saluran pernapasan.

8. Bisakah insan terinfeksi COVID-19 dari hewan?  
COVID-19 disebabkan oleh salah satu jenis virus dari keluarga besar Coronavirus, yang umumnya ditemukan pada hewan. Sampai ketika ini sumber binatang penular COVID-19 belum diketahui, para jago terus memeriksa banyak sekali kemungkinan jenis binatang penularnya.

9. Bisakah binatang peliharaan membuatkan COVID-19? 
Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa binatang peliharaan menyerupai anjing atau kucing sanggup terinfeksi virus COVID-19. Namun, akan jauh lebih baik untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air sesudah kontak dengan binatang peliharaan. Kebiasaan ini sanggup melindungi Anda terhadap banyak sekali basil umum menyerupai E.coli dan Salmonella yang sanggup berpindah antara binatang peliharaan dan manusia.

10. Berapa usang virus ini bertahan di permukaan benda? 
Sampai ketika ini belum diketahui dengan niscaya berapa usang COVID-19 bisa bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menawarkan bahwa COVID-19 sanggup bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana sanggup membunuh virus tersebut sehingga mustahil menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan basuh tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, verbal atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.

11. Apakah sudah ada vaksin untuk COVID-19? 
Vaksin untuk mencegah bisul COVID-19 sedang dalam tahap pengembangan/uji coba.

12. Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19? 
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan bakteri, bukan virus. Oleh lantaran COVID-19 disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa dipakai sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, jikalau Anda dirawat di rumah sakit dan didiagnosis COVID-19, Anda mungkin akan diberikan antibiotik, lantaran seringkali terjadi bisul sekunder yang disebabkan bakteri..

13. Siapa saja yang berisiko terinfeksi COVID-19? 
Orang yang tinggal atau bepergian di tempat di mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi yaitu orang-orang yang dalam 14 hari sebelum muncul tanda-tanda melaksanakan perjalanan dari negara terjangkit, atau yang kontak erat, menyerupai anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19. Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan mekanisme pencegahan dan pengendalian bisul yang tepat.

14. Manakah yang lebih rentan terinfeksi coronavirus, apakah orang yang lebih tua, atau orang yang lebih muda? 
Tidak ada batasan usia orang-orang sanggup terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) sepertinya lebih rentan untuk menderita sakit parah.

15. Bagaimana membedakan antara sakit akhir bisul COVID-19, dengan influenza biasa? 
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami tanda-tanda bisul saluran pernafasan yang sama, menyerupai demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut. Pemeriksaan medis yang akurat disertai acuan investigasi laboratorium sangat diharapkan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jikalau mereka telah melaksanakan perjalanan dari wilayah terserang dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jikalau mereka telah melaksanakan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita tanda-tanda bisul saluran pernafasan.

16. Berapa usang waktu yang diharapkan semenjak tertular/terinfeksi hingga muncul tanda-tanda penyakit bisul COVID-19? 
Waktu yang diharapkan semenjak tertular/terinfeksi hingga muncul tanda-tanda disebut masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara 1-14 hari, dan asumsi ini sanggup berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.

17. Amankah jikalau kita mendapatkan paket barang dari Cina atau negara lain yang melaporkan virus ini? 
Ya, aman. Orang yang mendapatkan paket tidak berisiko tertular virus COVID19. Dari pengalaman dengan coronavirus lain, kita tahu bahwa jenis virus ini tidak bertahan usang pada benda mati, menyerupai surat atau paket.

18. Apakah sudah ada pembatasan untuk bepergian ke Cina dan negara terserang lainnya? 
Sejak 5 Februari 2020, Indonesia telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke Cina berupa penghentian sementara penerbangan dari dan ke Cina. Pada tanggal 5 Maret 2020, Indonesia juga memberlakukan pelarangan transit atau masuk ke Indonesia bagi pelaku perjalanan yang dalam 14 hari sebelumnya tiba dari wilayah berikut:
Iran   : Tehran, Qom, Gilan
Italia : Wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan   Piedmont
Korea Selatan : Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do.

19. Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh COVID-19 dan negara mana saja yang sudah ada kasusnya? 
WHO secara ketat memantau situasi terkini dan secara teratur menerbitkan informasi wacana penyakit ini. Informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini sanggup dilihat melalui:  https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019  atau https://infeksiemerging.kemkes.go.id/category/situasi-infeksiemerging/info-corona-virus/ 

20. Bagaimana cara mencegah penularan virus corona?
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:

1) Menjaga kesehatan dan kebugaran biar stamina badan tetap prima dan sistem imunitas / kekebalan badan meningkat.

2) Mencuci tangan secara teratur memakai air dan sabun atau handrub berbasis alkohol. Mencuci tangan hingga higienis selain sanggup membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang gampang dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan yaitu hal yang sangat penting.

3) Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan verbal Anda dengan tisu atau lengan atas penggalan dalam (bukan dengan telapak tangan).

4) Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5) Hindari menyentuh mata, hidung dan verbal (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak hal yang sanggup terkotori virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan verbal dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus sanggup dengan gampang masuk ke badan kita.

6) Gunakan masker epilog verbal dan hidung ketika Anda sakit atau ketika berada di tempat umum.

7) Buang tisu dan masker yang sudah dipakai ke tempat sampah dengan benar, kemudian cucilah tangan Anda.

8) Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.

9) Hindari bepergian ke luar rumah ketika Anda merasa kurang sehat, terutama jikalau Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah sumbangan mereka. Sampaikan pada petugas jikalau dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melaksanakan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang mempunyai tanda-tanda yang sama. Ikuti isyarat dari petugas kesehatan setempat.

10) Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti isyarat dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang sempurna sanggup membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini.

Baca juga:
  1. Cara Menvegah Virus Corona Level Pribadi
  2. Cara Mencegah Virus Corona Level Masyarakat
21. Apakah saya harus selalu memakai masker?
Pemakaian masker hanya bagi orang yang mempunyai tanda-tanda bisul pernapasan (batuk atau bersin), mewaspadai bisul COVID-19 dengan tanda-tanda ringan, mereka yang merawat orang yang bergejala menyerupai demam dan batuk, dan para petugas kesehatan.  Cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19 yaitu mencuci tangan secara teratur, tutup verbal ketika batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga jarak minimal satu meter dari orang yang bersin atau batuk. 

22. Haruskah saya khawatir terhadap penyakit COVID-19 ini? 
Jika Anda tidak berada di wilayah terserang COVID-19, atau jikalau Anda tidak melaksanakan perjalanan dari salah satu wilayah tersebut, atau tidak melaksanakan kontak erat dengan seseorang yang mempunyai tanda-tanda COVID-19 atau merasa kurang sehat, kecil kemungkinan Anda untuk tertular COVID19. Namun, sanggup dimengerti bahwa Anda mungkin merasa stres dan cemas wacana situasi yang terjadi ketika ini. Tetaplah damai dan jangan panik. Carilah informasi yang benar dan akurat wacana perkembangan COVID-19 biar Anda mengetahui situasi wilayah Anda dan Anda sanggup mengambil tindakan pencegahan yang wajar. Jika Anda berada di wilayah terserang COVID-19, Anda harus serius menghadapi risiko tersebut. Selalu jaga kesehatan dan perhatikan informasi dan saran dari pihak kesehatan yang berwenang.

23. Dalam kondisi sudah ada masalah di Indonesia, apakah kondusif bagi saya untuk bepergian? 
Tentu saja aman, namun tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Pakailah masker jikalau Anda kurang sehat atau berada di kerumunan, selalu basuh tangan sesudah memegang benda atau berjabat tangan.

24. Saya akan bepergian ke luar negeri untuk sesuatu yang mendesak, apakah saya sanggup memperoleh Surat Keterangan Bebas COVID-19? Dimana? 
Untuk kondisi ketika ini, seseorang belum bisa diberikan surat keterangan bebas COVID-19, lantaran kita tidak pernah tahu apakah beliau pernah kontak dengan orang yang sakit COVID-19.

25. Bagaimana situasi terkini di Indonesia? Apakah sudah ada masalah konfirmasi COVID-19? 
Situasi perkembangan penyakit COVID-19 di Indonesia sanggup dipantau melalui laman website http://infeksiemerging.kemkes.go.id

26. Dimanakah saya bisa mendapatkan media edukasi dan informasi serta situasi perkembangan COVID-19? 
Informasi wacana media KIE atau situasi perkembangan COVID-19, sanggup diakses melalui: - Halo Kemenkes : 1500567 - Hotline Emergency Operation Center (EOC):    119 atau (021) 5210411 atau 081212123119
- Twitter : @KemenkesRI
- Facebook : @KementerianKesehatanRI
- Instagram: @kemenkes_ri
- Website : www.who.int, www.infeksiemerging.kemkes.go.id, www.sehatnegeriku.kemkes.go.id

Silakan Download Tanya Jawab Tentang Virus Corona/Covid-19

Related : 26 Tanya Jawab Perihal Virus Corona/Covid-19 Paling Lengkap Update 6 Maret 2020 Versi Kemenkes

0 Komentar untuk "26 Tanya Jawab Perihal Virus Corona/Covid-19 Paling Lengkap Update 6 Maret 2020 Versi Kemenkes"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close