Mumpung dikala ini katanya hari ibu, dan kayaknya blog ini sudah terlalu banyak postingan komersil untuk menarik counter google, jadi hari ini saya akan menulis note yang sudah usang tidak saya lakukan.padahal note ialah ciri seorang blogger yang mengungkapkan apa yang ia rasakan dan ia pikirkan terhadap suatu hal secara jujur dan tanpa ada kepentingan lain dibaliknya :D.
Hari Ibu???Apa artinya?apakah hari ibu, hari dimana hanya para ibu-ibu saja yang boleh keluar rumah dan ngadain program pengganti car free day menjadi daddy free day. Selain itu kenapa dikala tanggal 22 Desember kenapa kita harus mengucapkan selamat atas hari Ibu?dan kalo kita gak ngucapin memang kenapa??
Sebelum kita menjawab itu semua ada baiknya kita tengok dulu sejarah hari ibu itu ada.
SEJARAH HARI IBU(diambil dari Wikipedia)Sebelum kita menjawab itu semua ada baiknya kita tengok dulu sejarah hari ibu itu ada.
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang perempuan dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem yang kini berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya ialah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Kemudian Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember ialah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional sampai kini.
MISI PERINGATAN HARI IBUMisi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan usaha para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari aneka macam latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan menciptakan pasar amal yang balasannya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk belum dewasa perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melaksanakan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
Satu momen penting bagi para perempuan ialah untuk pertama kalinya perempuan menjadi menteri ialah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan usaha kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai acara pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban acara domestik sehari-hari.
Conclusion
Setelah mengetahui sejarah hari ibu tersebut sanggup kita tarik kesimpulan bahwa awalnya hari ibu dicetuskan sebagai bentuk penghormatan buat para wanita-wanita di negeri ini, yang pada dikala itu tidak disebutkan apakah kriteria ibu ialah perempuan yang sudah punya anak, atau perempuan yang sudah menikah atau perempuan dewasa.Terus apa hubunganya dengan tradisi sekarang, yaitu anak seoalah dituntut untuk mengucapkan atau memberi selamat pada ibunya?atau laki-laki diwajibkan untuk mengucapkan hari ibu buat nyonyanya?Bukankah tanpa ada hari ibu setiap hari kita juga sanggup mengekspresikan rasa sayang kita pada ibu, tanpa harus menunggu 22 Desember?Jadi apa hukumnya kalo kita tidak ngucapin sama ibu kita "Happy Mother days", "Selamat Hari Ibu".Jawabanya simple ya gak masalah. Saya yakin ibu kita gak akan murka meski kita gak ngucapin hari ibu.Ibu gak pernah mikir kayak gini-ginian, karna pikiran ibu terlalu sibuk untuk memikirkan anak2nya.Jadi muliakanlah ibumu.Jangan hanya pada tanggal 22 Desember.Jujur saya malah gak pernah ngucapin kayak ginian, tak ada tradisi dan asing berdasarkan saya malahan hehehe.Bagaimana berdasarkan anda?
Conclusion
Setelah mengetahui sejarah hari ibu tersebut sanggup kita tarik kesimpulan bahwa awalnya hari ibu dicetuskan sebagai bentuk penghormatan buat para wanita-wanita di negeri ini, yang pada dikala itu tidak disebutkan apakah kriteria ibu ialah perempuan yang sudah punya anak, atau perempuan yang sudah menikah atau perempuan dewasa.Terus apa hubunganya dengan tradisi sekarang, yaitu anak seoalah dituntut untuk mengucapkan atau memberi selamat pada ibunya?atau laki-laki diwajibkan untuk mengucapkan hari ibu buat nyonyanya?Bukankah tanpa ada hari ibu setiap hari kita juga sanggup mengekspresikan rasa sayang kita pada ibu, tanpa harus menunggu 22 Desember?Jadi apa hukumnya kalo kita tidak ngucapin sama ibu kita "Happy Mother days", "Selamat Hari Ibu".Jawabanya simple ya gak masalah. Saya yakin ibu kita gak akan murka meski kita gak ngucapin hari ibu.Ibu gak pernah mikir kayak gini-ginian, karna pikiran ibu terlalu sibuk untuk memikirkan anak2nya.Jadi muliakanlah ibumu.Jangan hanya pada tanggal 22 Desember.Jujur saya malah gak pernah ngucapin kayak ginian, tak ada tradisi dan asing berdasarkan saya malahan hehehe.Bagaimana berdasarkan anda?
0 Komentar untuk "Bagaiamana Jika Kita Tidak Mengucapakan Hari Ibu Kepada Ibu Kita?"