Indonesia Raih Juara Umum Ke-3 International Earth Science Olympiad (Ieso) Di Brazil

Membanggakan, anak bangsa kembali meraih prestasi gemilang pada ajang olimpiade tingkat Internasional. Kali ini pada ajang olimpiade internasional kebumian atau International Earth Science Olympiad (IESO) yang diadakan di Pocos de Caldas, Brazil, pada tanggal 13 s.d. 20 September 2020, Indonesia berhasil meraih juara umum ke-3, dengan perolehan satu medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.

“Ini prestasi yang sangat membanggakan sekali, dan ini sangat luar biasa dengan dibuktikan putra bangsa meraih medali emas pada ajang olimpiade bergengsi di Brazil,” tutur Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Purwadi Sutanto ketika menjemput para peraih medali tersebut, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (22/09/2020).

Para peraih juara tersebut yaitu Abdel Hafiz dari Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Padang Sumatera Barat meraih medali emas, Jason Hartanto dari Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Sidoarjo Jawa Timur meraih medali perak, Nanda Adi Kurniawan dari Sekolah Menengan Atas Negeri 3 Malang Jawa Timur meraih medali perak, dan Ryan Setyabudi dari Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Purwokerto Jawa Tengah meraih medali perunggu. “Para peraih juara ini akan mendapat apresiasi dari pemerintah dalam bentuk beasiswa. Peraih emas akan mendapat beasiswa hingga dengan S3, peraih perak akan mendapat beasiswa hingga dengan S2, dan peraih perunggu akan mendapat beasiswa hingga S1,” terang Purwadi.

Pada olimpiade ini penerima mengikuti tes teori dan praktek. Tes teori dilakukan tanpa pengelompokan soal menurut bidang, tetapi dicampur secara acak dengan total soal sebanyak 67. Soal ujian tersebut mencakup bidang Geologi dan Geofisika, Meteorologi. Oceanografi dan Hidrologi serta Astronomi. Pengelompokkan soal per bidang dilakukan pada tes praktek, yangterbagi atas 5 kelompok yakni tes hidrologi, meteorologi, geofisika, geologi dan astronomi.

Selain lomba utama tersebut, IESO juga menyelenggarakan lomba kelompok yang dibagi atas 12 kelompok, masing-masing beranggotakan siswa dari beberapa negara. Setiap kelompok diminta untuk menuntaskan dua macam lomba, yaitu International Team Field Investigation (ITFI) dan Earth Science Project (ESP). Pada lomba ITFI, siswa Indonesia mendapat kiprah dengan topik “Pedro Balao” atau Batu Balon yang bentuknya istimewa. Para siswa harus menjelaskan sejarah geologi pembentukan batuan tersebut.

Sedangkan dalam lomba ESP, seluruh tim mendapat kiprah untuk membahas mengenai fenomena El Nino yang sedang berlangsung di lautan Pasifik Timur bab ekuatorial yang dampaknya sangat terasa di banyak sekali kepingan bumi, termasuk Indonesia. Para penerima diminta untuk mencari klarifikasi ilmiah mengenai fenomena ini dan pengaruhnya terhadap cuaca dan iklim di Brazil.

Penyelenggaraan IESO ke-10 tahun 2020 akan diselenggarakan di Prefektur Mie, Jepang bab tengah. “Target ke depan Insya Allah bekerja sama dengan seluruh komponen baik akademi tinggi, forum swadaya masyarakat dan para peduli pendidikan lainnya, Indonesia akan meraih medali emas lebih banyak lagi,” harap Purwadi. (Seno Hartono)  

= Baca Juga =