Pengertian Ghadab
Pengertian Ghadab (pemarah) artinya orang yang suka marah. Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang tidak terkendali.
Dalam pergaulan hendaknya manusia jangan mudah marah. Apabila arah karena hal-hal yang sepele, yang sebenarnya tidak perlu marah,tetapi menjadi marah besar (murka). Hal yang demikian tidak sesuai dengan pribadi muslim yang sebenarnya. Sebab selain menganjurkan agar kita menjadi pemaaf, suka maafkan kesalahan atau kehilafan orang lain agar persaudaraan dapat terpelihara dengan sebaik-baiknya.
Di sekolah ada seorang guru yang sabar dalam menghadapin perilaku siswanya. Meskipun siswanya tidak memeperdulikannya, namun ia tetap melaksanakan kewajibannya sebagai guru dengan baik, bahkan ia tetap menyayangi siswanya. Pada suatu ketika ia mendadak marah, anak-anak tidak ada yang berani berbicara dan mereka tidak mengerti apa penyebabnya, sehingga mereka diam semuanya.
Sikap guru tersebut sangat bertentangan dengan norma agama, padahal islam menganjurkan kepda umatnya untuk bersabar bila mengadapi ujian atau cobaan. Permasalahan tidak boleh dihadapi dengan marah. akan tetapi harus dihadapi dengan penuh kesabaran.
Sabda Rasulullah SAW. “Janganlah kamu memutuskan suatu perkara antara yang bersengketa ketika engkau dalam keadaaan marah.” (HR. Bukhari)
Al Ghazali juga mengatakan bahwa orng tyang sabar ialah orang yang sanggup bertahan dalam mengadapi gangguan dan rasa sakit, yang sanggup memikul beban yang tidak disukainya, yang sanggup mengendalikan kemarahan.
Firman Allah SAW. “Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah: 153)
Allah SWT juga menjanjikan kepada orang-orang yang sanggup menahan amarahnya dengan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. “…..dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disedikan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memanfaatkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs Ali Imran : 133 –134)
Jika terlajur marah, maka sikap yang diajarkan Rasulllah SAW adalah “Sesungguhnya marah itu dari syetan dan sesungguhnya setan itu dijadikan dari api dan pai akan mati dengan (disiram) air, maka apabila marah seseorang di antara kamu, maka berwudhulah.” (HR Abu Dawud)
Demikianlah, kita harus mampu menahan amarah, karena amarah itu datangnya dari syetan yang akan senantiasa menyesatkan kita, sehingga kita akan berbuat yang tidak seharusnya kita lakukan. Orang yang kuat bukanlah orang yang kuat dan menang dalam bergulat melainkan orang yang sanggup menahan marahnya.
Bahaya sifat Ghadab / pemarah
Adapun bahaya sifat pemarah antara lain:
- dibenci oleh Allah SWT, teman dan masyarakat
- menimbulkan permusuhan
- retaknya tali persaudaraan
Cara menghindari sifat Ghadab / pemarah antara lain sebagai berikut:
a. membaca ta’awuz
b. seringlah membaca istigfar
c. apabila marah segeralah mengambil air wudhu
d. jika saat marah itu kita sedang berdiri, segeralah duduk dan jika dalam keadaan duduk, segeralah berbaring
0 Komentar untuk "PENGERTIAN GHADAB"