Peringatan HGN tahun 2020 dipusatkan di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada hari Sabtu 25 Nopember 2020. Upacara yang dihadiri para pejabat dan karyawan di lingkungan Kemdikbud ini dipimpin oleh Mendikbud sebagai inspektur upacara. Upacara ini juga juga diikuti Guru peserta seminar Guru, finalis lomba Inovasi Pembelajaran, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah peserta Simposium Tendik, peserta lomba Guru dan Pengelola PAUD, serta undangan lainnya.
Resepsi peringatan HGN dilanjutkan dengan pengumuman dan penobatan peserta terbaik lomba dan simposium tendik yang dilaksanakan di ruang Gedung Insan Cendekia Kemdikbud. Mengawali acara, peserta dihibur oleh penampilan Seni tradisional Banten berupa pementasan Rampak Beduk dari siswa-siswi SMK Negeri 2 Pandeglang yang cukup membuat decak kagum penonton. Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran pendidikan dari lingkungan UPT Kemdikbud se-Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Plt Dirjen GTK Dr. Hamid Muhammad. Pada puncak acara, Mendikbud Prof. Dr. Muhajir Effendy berkesempatan memberikan sambutan dalam peringatan HGN 2020 dan memberikan selamat kepada seluruh Guru Indonesia.
Dalam pidatonya mendikbud mengajak kita semua melakukan refleksi terhadap kinerja pendidik dan tenaga kependidikan serta kemdikbud. Menteri menganalogikan jika di tentara angkatan darat ada pasukan infantry (bagian jalan kaki), artileri (bagian senjata meriam), kavaleri (bagian tank), zeni (menyiapkan sarana dan angkutan), pasukan bantuan kesehatan, angkutan perbekalan, dan yang paling depan adalah pasukan invanteri yang bisa mati duluan pada saat perang. Dalam konteks pendidikan, guru adalah pasukan invanterinya pendidikan. Jadi kalau pendidikan gagal maka yang pertama bertanggung jawab adalah Guru. Karenanya guru harus betul-betul diperhatikan, karena guru menentukan menang tidaknya melawan kebodohan, kejumudan dan ketidakmajuan untuk Negara kita tercinta. Menteri mendoakan semoga para guru mendapatkan petunjuk Allah SWT, dapat melaksanakan tugas dengan baik, penuh pengabdian, dan mendidik dengan hati nurani.
Mendikbud juga menyoroti besarnya jumlah guru PNS yang pensiun 5 tahun terakhir yang belum terganti karena moratorium sejak 2011, dan jumlah ini digantikan oleh guru yang diangkat oleh Kepala Sekolah yang kemudian menimbulkan permasalah dengan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasinya.
Di bagian lain Mendikbud juga mengevaluasi dualisme system pengelolaan pendidikan di bawah kemdikbud dan Kemenag yang bisa jadi berbeda standar, karena Kemenag bersifat sentralistik sementara kemdikbud sudah desentralistik. Aliran alokasi anggaran 20% dari APBN untuk pendidikan disampaikan secara rinci dimana Kemdikbud sebenarnya hanya mengelola sekitar 9%-nya saja. Bukan berarti menteri lepas tanggung jawab, tetapi jajaran kemdikbud terus bekerja keras memainkan peranan seperti yang diamanatkan UU dengan segala keterbatasannya. Supaya ada pemahaman bersama bahwa soal pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab kemdikbud tetapi menjadi tanggungjawab banyak pihak dan juga masyarakat.
Mendikbud berharap guru yang sudah mendapatkan tunjangan profesi dapat memberikan prestasi dan pengabdainnya sebaik mungkin, jangan sampai guru bersertifikasi dan guru honorer kerjanya sama saja. Guru harus bisa menjadi teladan, guru bukan hanya pengajar tetapi juga pendidik yang tidak dapat tergantikan, tidak bisa diwakilkan apalagi guru tidak hadir di tengah siswa. Guru harus mendidik, di depan harus menjadi teladan, di tengah memberi inpirasi, dan di belakang memberi motivasi. Menteri juga mengevaluasi symbol/logo kemdikbud dengan hanya mencantumkan Tut Wuri Handayani sehingga guru belum bisa menjadi teladan dan menginspirasi, tanpa bermaksud menyalahkan pencetus symbol tersebut. Menteri juga meminta semua sekolah harus biasa menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Siswa lulusan SD harus hafal Indonesia Raya 3 stanza.
Dalam implementasi pendidikan karakter diharapkan tidak ada lagi polemic tentang hari sekolah. Guru akan sama seperti ASN yang lain, dengan 5 hari kerja dan 8 jam perhari. Kurikulum tetap K13 atau kurikulum apapun yang penting gurunya yang kompeten, kreatif dan inovatif. Pendidikan akademik, pelatihan dan pengalaman menjadi modal guru dalam implementasi kurikulum secara profesional. MGMP menjadi sangat penting untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan antara senior dan yunior. Kepada guru/Kepala sekolah/Pengawas sekolah teladan-teladan ini menteri berharap dapat memberikan teladan dan contoh untuk siswa dan untuk rekan-rekan sejawatnya.
MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KETELADANAN GURU.
GURU MULIA KARENA KARYA.
0 Komentar untuk "Kemdikbud Menggelar Peringatan Hari Guru Nasional 2020"