Bagaimana Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak dalam Kandungan?_Anak merupakan titipan Allah SWT yang dikaruniakan oleh pasangan dimana setiap perilkau anak pada masa yang akan tiba akan dimintai pertanggung tanggapan dari orang renta sebagai pendidik dan pengasuh atas amanah yang diberikan Allah termasuk dalam keimanan dan ketaqwaan sang anak kepada-Nya. Setiap insan sebelum bahkan diturunkan ke dunia telah memberi sumpah keimanan untuk hanya menyembah pada Allah SWT dan mengikuti pedoman Rasulullah SAW serta berpegang teguh pada kitab suci Al-Qur’an semasa ia hidup dimana calon insan tersebut dengan kata lain sudah memeluk Islam namun tetap semua berakhir pada siapa calon insan itu akan dirawat dan oleh keluarga menyerupai apa. Maka dari itu penting untuk terus membimbing sang calon bayi untuk tetap terus mendengar seruan-seruan Allah SWT lewat bimbingan orang tuanya supaya kelak ia tidak ingkar terhadap sumpahnya pada Allah di Lauful Maf’ud sebelum ia diturunkan ke bumi dalam wujud fetus.
Setiap orang renta terlepas dari agama yang mereka peluk niscaya berkewajiban untuk menjauhi hal-hal yang tabu terutama pada masa kehamilan demi terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan serta bagaimana supaya sang anak bisa menjadi pola yang baik di suatu masa sebagaimana cita-cita orang tua, agama, dan keluarga melalui didikan yang benar semenjak sang anak masih dalam kandungan.
Proses penyesuaian tentu bukan hal yang gampang dimana dikatakan terlambat apabila anak mulai tidak sanggup diatur bahkan di usia sebelum menginjak 3 tahun. Untuk itu pembiasaaan yang baik perlu ditanamkan semenjak masa kehamilan dimana faktor yang paling penting yaitu sikap orang tuanya baik semasa muda maupun proses saat mereka sudah menjadi orang tua.
Anak: generasi penerus Islam
Anak tidak hanya hadiah dari Allah SWT namun juga sebagai amanah yang perlu dibimbing supaya mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setiap insan diciptakan Allah sebagai khalifah penerus agama Islam di bumi baik itu untuk dir nya sendiri maupun orang lain dimana itu merupakan kewajiban setiap muslim untuk menjayakan agama Islam supaya terhindar dari kesesatan.
Anak sebagai generasi penerus Islam harus dididik sedemikian rupa melalui pedoman dan didikan islami sehingga kelak ia sanggup menjadi sosok yang mempunyai kegunaan bagi agama dan bangsa. Didikan pedoman Islam di sini tidak harus selalu monoton, orang renta muslim sejati tentu tidak akan mendidik anak mereka dengan membubuhi rasa kebencian pada umat atau kaum lain melainkan menerapkan rasa hormat dan kasih sayang.
Orang renta yang mempunyai latar belakang islami atau setidaknya mengikuti norma-norma Melayu negara Indonesia yang penuh kesopanan semenjak masa muda mereka tentunya akan lebih gampang dalam mendidik anak mereka alasannya yaitu sudah merupakan suatu kebiasaan dimana mereka juga menerima didikan yang sama dari orang renta mereka dulu. Berikut akan dijelaskan cara mendidik anak secara islami semenjak dalam kandungan.
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak dalam Kandungan
1. Rajin mengaji
Dengan rajin mengaji dan tadarus Al-Qur’an maupun melaksanakan puji-pujian, sang calon bayi akan terbiasa dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an tersebut dan bahkan beberapa hebat menyampaikan bahwa anak yang semenjak masa kandungan sering diperdengarkan ayat suci Al-Qur’an maka kemungkinan kelak ia akan menjadi hafiz atau hafizah akan besar alasannya yaitu proses penyesuaian tersebut.
Anak yang bisa menghapal Al-Qur’an tidak hanya berpahala besar bagi dirinya sendiri dan orang renta namun juga jalan hidupnya dan keluarganya akan lebih dimudahkan alasannya yaitu selalu dalam lindungan Allah dimana di dalam rumah mereka akan selalu dijaga dan dilindungi oleh para malaikat dan akan dido’akan untuk keselamatan dan kesejahteraan keluarga tersebut.
Menjadi orang renta bagi seorang anak yang hafal Al-Qur’an atau disebut juga Hafiz/ah juga akan menunjukkan keistimewaan bagi orang renta tersebut dimana orang renta tersebut akan diberikan mahkota dan kedudukan istimewa kelak di darul abadi nanti. Yang berkewajiban membaca Al-Qur’an atau mengaji disini tidak hanya sang ibu namun juga bagi sang ayah sebagai imam dalam keluarga.
2. Menjaga tutur kata dan perilaku
Meskipun sang bayi masih berada dalam kandungan maka bukan berarti ia tidak memahami. Setiap perkataan dan perbuatan orang renta tentu akan besar lengan berkuasa atau membentuk sikap sang anak dikemudian hari alasannya yaitu adanya faktor keturunan. Setiap perkataan bahkan akan menjadi kosa kata gres bagi sang bayi dalam memori otaknya dimana pada usia ia mulai berbicara akan mulai mengikuti.
Dengan menjaga tutur kata dan sikap yang baik, sang anak kelak akan menjadi seseorang dengan kepribadian yang baik serta sanggup patuh pada kedua orang tuanya dan tentunya patuh pada perintah Allah SWT dan pedoman RasulNya. Menjaga tutur kata yang baik bisa dari tidak mengumpat apalagi menyumpah. Karena siapa pun baik sedang hamil maupun tidak mengumpat sangat diharamkan.
Memiliki rasa dendam juga selain berdosa juga akan menggangu kehamilan itu sendiri serta besar lengan berkuasa pada sifat anak kelak saat telak lahir alasannya yaitu akan menjadi orang yang kaku dan pendendam sebagaimana sikap orang tuanya.
Pertengkaran antar orang renta juga tidak boleh dalam semua agama terlebih saat dalam masa kehamilan alasannya yaitu akan sangat berisiko baik secara fisik maupun psikis sang anak kelak dan sanggup menjadikan gangguan mental.
3. Rajin mengajak bicara dan bercerita
Hal ini bukan berarti bahwa sang ibu aneh, namun sudah menjadi diam-diam dan saran umum bahwa dengan berkomunikasi dengan calon bayi akan mempercepatnya untuk sanggup berbicara alasannya yaitu banyak perkara anak yang terlambat bicara di waktu yang seharusnya. Berkomunikasi dengan hal-hal sepele menyerupai ungkapan betapa tidak sabar orang renta bayi tersebut untuk menanti si bayi lahir ke dunia.
Orang renta juga perlu memberi dongeng pada bayi menyerupai membacakan buku dongeng pada sang calon anak alasannya yaitu berdasarkan penelitian hal tersebut sangat membantu anak kelak di kemudian hari supaya menjadi orang yang cerdas dan rajin membaca buku. Buku dongeng yang dibacakan bagi kaum islam juga sanggup berupa dongeng sejarah nabi-nabi atau ihwal kehidupan keislaman.
4. Melakukan hal yang postif
Meskipun sedang dalam masa kehamilan bukan berarti bahwa sang ibu harus pasif dan hanya berdiam diri di rumah. Ibu justru direkomendasikan untuk terus aktif supaya terhindar dari masa stress atau jenuh serta sanggup membangun kecerdasan anak. Hal nyata ini menyerupai mengerjakan pekerjaan rumah tangga menyerupai biasa namun yang lebih ringan, jalan-jalan kecil setiap pagi, berkebun atau memasak.
Ibu juga sanggup tetap melaksanakan hobi menyerupai biasanya menyerupai melukis, menyanyi, bermain alat musik sampai berolahraga alasannya yaitu akan membangun talenta sang anak, setiap ibu juga direkomendasikan untuk berenang alasannya yaitu selain sanggup membantu memudahkan proses kelahiran juga sanggup membiasakan anak kelak menjadi seorang yang atletik dan berani.
Mendidik anak dalam masa kandungan secara islam bukan lah hal yang sulit alasannya yaitu setiap gerakan intinya diawali dari kebiasaan orangtua yang akan membentuk karakter, kebiasan, dan kecerdasan sang anak saat ia remaja nanti dimana sifat setiap anak yaitu turunan dari orang renta dan tanggung jawab atas sikap anak tersebut juga dari orang tua.
Demikian tentang Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak dalam Kandungan. Semoga bermanfaat.
Foto oleh https://www.flickr.com/ Doni Ismanto
Proses penyesuaian tentu bukan hal yang gampang dimana dikatakan terlambat apabila anak mulai tidak sanggup diatur bahkan di usia sebelum menginjak 3 tahun. Untuk itu pembiasaaan yang baik perlu ditanamkan semenjak masa kehamilan dimana faktor yang paling penting yaitu sikap orang tuanya baik semasa muda maupun proses saat mereka sudah menjadi orang tua.
Anak: generasi penerus Islam
Anak tidak hanya hadiah dari Allah SWT namun juga sebagai amanah yang perlu dibimbing supaya mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setiap insan diciptakan Allah sebagai khalifah penerus agama Islam di bumi baik itu untuk dir nya sendiri maupun orang lain dimana itu merupakan kewajiban setiap muslim untuk menjayakan agama Islam supaya terhindar dari kesesatan.
Anak sebagai generasi penerus Islam harus dididik sedemikian rupa melalui pedoman dan didikan islami sehingga kelak ia sanggup menjadi sosok yang mempunyai kegunaan bagi agama dan bangsa. Didikan pedoman Islam di sini tidak harus selalu monoton, orang renta muslim sejati tentu tidak akan mendidik anak mereka dengan membubuhi rasa kebencian pada umat atau kaum lain melainkan menerapkan rasa hormat dan kasih sayang.
Orang renta yang mempunyai latar belakang islami atau setidaknya mengikuti norma-norma Melayu negara Indonesia yang penuh kesopanan semenjak masa muda mereka tentunya akan lebih gampang dalam mendidik anak mereka alasannya yaitu sudah merupakan suatu kebiasaan dimana mereka juga menerima didikan yang sama dari orang renta mereka dulu. Berikut akan dijelaskan cara mendidik anak secara islami semenjak dalam kandungan.
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak dalam Kandungan
1. Rajin mengaji
Dengan rajin mengaji dan tadarus Al-Qur’an maupun melaksanakan puji-pujian, sang calon bayi akan terbiasa dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an tersebut dan bahkan beberapa hebat menyampaikan bahwa anak yang semenjak masa kandungan sering diperdengarkan ayat suci Al-Qur’an maka kemungkinan kelak ia akan menjadi hafiz atau hafizah akan besar alasannya yaitu proses penyesuaian tersebut.
Anak yang bisa menghapal Al-Qur’an tidak hanya berpahala besar bagi dirinya sendiri dan orang renta namun juga jalan hidupnya dan keluarganya akan lebih dimudahkan alasannya yaitu selalu dalam lindungan Allah dimana di dalam rumah mereka akan selalu dijaga dan dilindungi oleh para malaikat dan akan dido’akan untuk keselamatan dan kesejahteraan keluarga tersebut.
Menjadi orang renta bagi seorang anak yang hafal Al-Qur’an atau disebut juga Hafiz/ah juga akan menunjukkan keistimewaan bagi orang renta tersebut dimana orang renta tersebut akan diberikan mahkota dan kedudukan istimewa kelak di darul abadi nanti. Yang berkewajiban membaca Al-Qur’an atau mengaji disini tidak hanya sang ibu namun juga bagi sang ayah sebagai imam dalam keluarga.
2. Menjaga tutur kata dan perilaku
Meskipun sang bayi masih berada dalam kandungan maka bukan berarti ia tidak memahami. Setiap perkataan dan perbuatan orang renta tentu akan besar lengan berkuasa atau membentuk sikap sang anak dikemudian hari alasannya yaitu adanya faktor keturunan. Setiap perkataan bahkan akan menjadi kosa kata gres bagi sang bayi dalam memori otaknya dimana pada usia ia mulai berbicara akan mulai mengikuti.
Dengan menjaga tutur kata dan sikap yang baik, sang anak kelak akan menjadi seseorang dengan kepribadian yang baik serta sanggup patuh pada kedua orang tuanya dan tentunya patuh pada perintah Allah SWT dan pedoman RasulNya. Menjaga tutur kata yang baik bisa dari tidak mengumpat apalagi menyumpah. Karena siapa pun baik sedang hamil maupun tidak mengumpat sangat diharamkan.
Memiliki rasa dendam juga selain berdosa juga akan menggangu kehamilan itu sendiri serta besar lengan berkuasa pada sifat anak kelak saat telak lahir alasannya yaitu akan menjadi orang yang kaku dan pendendam sebagaimana sikap orang tuanya.
Pertengkaran antar orang renta juga tidak boleh dalam semua agama terlebih saat dalam masa kehamilan alasannya yaitu akan sangat berisiko baik secara fisik maupun psikis sang anak kelak dan sanggup menjadikan gangguan mental.
3. Rajin mengajak bicara dan bercerita
Hal ini bukan berarti bahwa sang ibu aneh, namun sudah menjadi diam-diam dan saran umum bahwa dengan berkomunikasi dengan calon bayi akan mempercepatnya untuk sanggup berbicara alasannya yaitu banyak perkara anak yang terlambat bicara di waktu yang seharusnya. Berkomunikasi dengan hal-hal sepele menyerupai ungkapan betapa tidak sabar orang renta bayi tersebut untuk menanti si bayi lahir ke dunia.
Orang renta juga perlu memberi dongeng pada bayi menyerupai membacakan buku dongeng pada sang calon anak alasannya yaitu berdasarkan penelitian hal tersebut sangat membantu anak kelak di kemudian hari supaya menjadi orang yang cerdas dan rajin membaca buku. Buku dongeng yang dibacakan bagi kaum islam juga sanggup berupa dongeng sejarah nabi-nabi atau ihwal kehidupan keislaman.
4. Melakukan hal yang postif
Meskipun sedang dalam masa kehamilan bukan berarti bahwa sang ibu harus pasif dan hanya berdiam diri di rumah. Ibu justru direkomendasikan untuk terus aktif supaya terhindar dari masa stress atau jenuh serta sanggup membangun kecerdasan anak. Hal nyata ini menyerupai mengerjakan pekerjaan rumah tangga menyerupai biasa namun yang lebih ringan, jalan-jalan kecil setiap pagi, berkebun atau memasak.
Ibu juga sanggup tetap melaksanakan hobi menyerupai biasanya menyerupai melukis, menyanyi, bermain alat musik sampai berolahraga alasannya yaitu akan membangun talenta sang anak, setiap ibu juga direkomendasikan untuk berenang alasannya yaitu selain sanggup membantu memudahkan proses kelahiran juga sanggup membiasakan anak kelak menjadi seorang yang atletik dan berani.
Mendidik anak dalam masa kandungan secara islam bukan lah hal yang sulit alasannya yaitu setiap gerakan intinya diawali dari kebiasaan orangtua yang akan membentuk karakter, kebiasan, dan kecerdasan sang anak saat ia remaja nanti dimana sifat setiap anak yaitu turunan dari orang renta dan tanggung jawab atas sikap anak tersebut juga dari orang tua.
Demikian tentang Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak dalam Kandungan. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Cara Mendidik Anak Secara Islami Semenjak Dalam Kandungan"