Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Rupanya Banyak Yang Belum Tahu

Sekolahmuonline - Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Rupanya Banyak yang Belum Tahu. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan tanya jawab seorang jama'ah perihal aturan makan sesudah wudhu. Apakah makan sesudah wudhu itu sanggup mengakibatkan wudhu jadi batal atau tidak. Berikut ini tanya jawabnya:

Jama'ah: Gus Fakhru, apa makan sanggup membatalkan wudhu?

Jawaban Gus Fakhru:

Alhamdulillaah, ash-sholaatu was salaamu 'alaa sayyidin naas yaumal qiyaamah, muhammadin ibn 'abdillaah, wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa man waalah, wa ba'd.

Saudara penanya, Allahu yubaarik fiik

Kaitannya dengan makan sesudah wudhu, ada beberpa yang perlu diperhatikan. 

Pertama, makan daging unta

Mayoritas 'ulama beropini bahwa makan daging unta tidak membatalkan wudhu. Tapi ada hadits riwayat Imam Ahmad dan Muslim yang menyebutkan perintah Nabi kepada orang yang makan daging unta untuk berwudhu.  (Lihat hadits riwayat Ahamad hadits no. 21358 dan hadits riwayat Imam Muslim hadits no. 828). Dari sini, kita sanggup ambil faidah, lebih baik berwudhu khusus sesudah makan daging unta

Kedua, makan makanan yang tersentuh api (dibakar/dimasak/dll)

Ada hadits yang menyampaikan untuk berwudhu sesudah makan makanan yang tersentuh api (HR. Ahmad no. 7819, Muslim no. 814, 815).

Tapi ada juga hadits yang menyampaikan Nabi tidak berwudhu sesudah makan makanan yang tersentuh api (HR. Bukhari  no. 208, Muslim no. 820, dan Abu Dawud no. 191)

Para 'ulama hadits yang mengkaji permasalahan ini menyampaikan bahwa hadits tidak wudhu lagi sesudah makan makanan yang tersentuh api menjadi nasikh (penghapus) aturan berwudhu sesudah makan makanan yang tersentuh api. Hal ini ditunjukkan dari dulunya Nabi pernah mengamalkan wudhu sesudah makan makanan yang tersentuh api, tapi sesudah itu Nabi tidak lagi berwudhu sesudah makan makanan yang tersentuh api/yang dimasak. (HR. Abu Dawud no. 192, Nasai no. 185, dan Ibn Hibban 1134)

Jadi sesudah makan makanan yang dibakar/dimasak tidak perlu wudhu lagi alias tidak membatalkan wudhu. 

Ketiga, makan makanan yang tidak dimasak/tidak tersentuh api

Makan makanan yang tidak dimasak, ibarat makan buah-buahan, sayur untuk lalapan, dan sejenisnya yang tidak tersentuh api, tidak dimasak, maka tidak membatalkan wudhu. Makara sesudah makan ya tidak perlu berwudhu lagi.

Tapi jangan lupa, minum sesudah makan. Agar sisa-sisa makanan tidak menganggu saat shalat atau baca al-Quran. Makanya orang yang berwudhu untuk shalat ditekankan oleh Nabi untuk menggosok gigi.

Demikian, wallaahu a'lam bish-showaab.