Zaman Pra-Aksara (Sejarah Indonesia Kelas X Sma/Smk/Ma)

Sekolahmuonline - Zaman Pra-aksara (Sejarah Indonesia Kelas X SMA/SMK/MA). Manusia purba tidak mengenal goresan pena dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal dengan zaman pra-aksara. Masa pra-aksara berlangsung sangat usang jauh melebihi periode kehidupan insan yang sudah mengenal tulisan. Oleh lantaran itu, untuk sanggup memahami perkembangan kehidupan insan pada zaman pra-aksara kita perlu mengenali tahapan-tahapannya.

Sebelum mengenali tahapan-tahapan atau pembabakan perkembangan kehidupan dan kebudayaan zaman pra-aksara, perlu kau ketahui lebih dalam apa yang dimaksud zaman pra-aksara. Pra-aksara ialah istilah gres untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya insan ketika belum mengenal goresan pena ialah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah ialah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada acara kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan insan sudah mempunyai sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh lantaran itu, para mahir mempopulerkan istilah pra-aksara untuk menggantikan istilah prasejarah.

Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan abjad yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman pra-aksara ialah masa kehidupan insan sebelum mengenal 
tulisan. Ada istilah yang ibarat dengan istilah pra-aksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Karena belum ada goresan pena maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan insan ialah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang sanggup kita temukan. Kapan waktu dimulainya zaman pra-aksara? 

Kapan zaman pra-aksara itu berakhir? Zaman pra-aksara dimulai sudah tentu semenjak insan ada, itulah titik dimulainya masa pra-aksara. Zaman pra-aksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan. Pertanyaan yang sulit untuk dijawab ialah kapan tepatnya insan itu mulai ada di bumi ini sebagai pertanda 
dimulainya zaman pra-aksara?. Sampai kini para mahir belum sanggup secara niscaya menunjuk waktu kapan mulai ada insan di muka bumi ini. Tetapi yang terperinci untuk menjawab pertanyaan itu kau perlu memahami kronologi perjalanan kehidupan di permukaan bumi yang rentang waktunya sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang 
diperkirakan mulai terjadi sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.

Bagaimana jikalau kita ingin melaksanakan kajian ihwal kehidupan zaman pra-aksara? Untuk menyidik zaman pra-
aksara, para sejarawan harus memakai metode penelitian ilmu arkeologi dan juga ilmu alam ibarat geologi dan biologi. 

Ilmu arkeologi ialah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, ibarat lempeng artefak, monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya memakai ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi, dan biologi berkenaan dengan kajian ihwal ragam hayati (biodiversitas) makhluk hidup. 

Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang orang mempersoalkan apa perlunya kita berguru ihwal zaman pra-aksara yang sudah usang ditinggalkan oleh insan modern. Tetapi pandangan ibarat ini sungguh menyesatkan, lantaran tentu ada hubungannya dengan kekinian kita. Beberapa di antaranya akan dikemukakan berikut ini.

Data etnografi yang menggambarkan kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata masih berlangsung hingga sekarang. Entah itu teladan hunian, teladan pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan ihwal kekerabatan harmoni antara insan dan alam, bahkan kebiasaan memiara binatang ibarat anjing dan kucing di lingkungan insan modern perkotaan. Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang kemudian bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak menyebabkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia ibarat yang sering terjadi akhir-akhir ini. Teknologi insan modernlah yang bisa melaksanakan perambahan hutan secara 
besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menyebabkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.

Arti penting dari pembelajaran ihwal sejarah kehidupan zaman pra-aksara pertama-tama ialah kesadaran akan asal permintaan manusia. Tumbuhan mempunyai akar. Semakin tinggi flora itu, semakin dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga tidak praktis tumbang dari terpaan angin topan atau musibah lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya ihwal asal permintaan dan penghargaan terhadap tradisi. Jika tidak demikian, insan yang melupakan budaya bangsanya akan praktis terombang-ambing oleh terpaan budaya gila yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri. Kaprikornus bangsa yang praktis meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan praktis didikte oleh budaya mayoritas dari luar yang bukan 
miliknya.

Kita bisa berguru banyak dari keberhasilan dan capaian prestasi terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga berguru dari kegagalan mereka yang telah menyebabkan malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang. Untuk memetik pelajaran dari uraian ini, sanggup kita katakan bahwa nilai terpenting dalam pembelajaran sejarah ihwal zaman pra-aksara, dan sesudahnya ada dua yaitu sebagai ide untuk pengembangan nalar kehidupan dan sebagai peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan menerangi kehidupan masa kini dan masa depan. Sekarang muncul pertanyaan, semenjak kapan zaman pra-aksara berakhir? Sudah barang tentu zaman pra-aksara itu berakhir setelah kehidupan insan mulai mengenal tulisan.Terkait dengan masa berakhirnya zaman pra-aksara masing-masing daerah akan berbeda. Penduduk di Kepulauan Indonesia gres memasuki masa abjad sekitar masa ke-5 M. Hal ini jauh lebih terlambat bila dibandingkan di daerah lain contohnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal goresan pena semenjak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa abjad di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan bau tanah ibarat Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur .

Latihan Soal:

1. Mengapa istilah pra-aksara lebih sempurna dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan?

2. Secara metodologis bagaimana kita sanggup mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan?

3. Mesir mengakhiri zaman pra-aksara sekitar tahun 3000 SM, tetapi di Indonesia gres masa ke-5 M. Mengapa demikian?

4. Apa saja pelajaran yang sanggup kita peroleh dari berguru kehidupan 
pada zaman pra-aksara?

(Dari Buku: Sejarah Indonesia Kelas X Semester 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hal. 3-8)

Related : Zaman Pra-Aksara (Sejarah Indonesia Kelas X Sma/Smk/Ma)

0 Komentar untuk "Zaman Pra-Aksara (Sejarah Indonesia Kelas X Sma/Smk/Ma)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close