Taat Beribadah Dan Khalifah Yang Amanah (Al-Quran Hadits Kelas X)

Taat Beribadah dan Khalifah yang Amanah
(Al-Quran Hadits Kelas X)

Allah subhanahu wa ta'ala telah membuat insan dalam sebaik-baiknya bentuk (ahsanu taqwim). Memiliki jasmani dan ruhani, yang dilengkapi dengan nafsu dan nalar fikiran. Dengan nafsunya insan menjadi mempunyai gairah hidup untuk berjuang menggapai apa yang dicita-citakan, dan dengan nalar fikirannya insan akan sanggup membedakan mana yang dibolehkan oleh agama dan mana yang dihentikan oleh agama. 

Sebagai wujud rasa syukur sebagai makhluk Allah yang diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya yakni dengan taat beribadah kepada Allah dan mengabdi kepadaNya dengan sebaik-baiknya.

Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah dengan tujuan untuk beribadah (mengabdi) kepada Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Adz-Dzariyat ayat 56)

Analisis Tajwid QS. Adz-Dzariyat ayat 56





No

Lafal


Hukum Bacaan

Alasan/Keterangan

1
مَا
Mad Thabi’i/Mad Ashli
Ada abjad hijaiyyah yaitu mim (م) berharakat fathah (ــَــ) bertemu dengan Alif
2
خَلَقْتُ
Qalqalah sughra
Ada abjad Qaf (ق) sukun/mati di tengah kata
3
الْجِنَّ
Alif lam qamariyah/idhar qamariyah
Alif lam (AL) ma’rifahnya terbaca jelas
4
وَالْإِنْسَ
Idhar qamariyah dan Ikhfa haqiqi
- Alif lam (AL) ma’rifahnya terbaca jelas
  Ada abjad nun (ن) sukun/mati bertemu abjad sin (س)
5
إِلَّا
Mad Thabi’i/Mad Ashli
Ada abjad hijaiyyah yaitu lam (ل) berharakat fathah (ــَــ) bertemu dengan Alif
6
لِيَعْبُدُونِ
Mad ‘aridh lissukun
Mad Thabi’I bertemu nun di simpulan ayat

    Bila ada mad thabi’I bertemu abjad hijaiyyah yang disukun/mati dalam satu kata sebab waqaf/berhenti

Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa pesan tersirat penciptaan jin dan insan yakni semoga mereka melakukan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, sebab ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia yakni sombong. Siapa yang beribadah kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia yakni mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia yakni mukmin muwahhid (yang mengesakan Allah).

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan berdasarkan istilah (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain yakni berikut ini:
Ibadah yakni sebutan yang meliputi seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) yakni ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan verbal dan hati yakni ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad yakni ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, verbal dan badan.
Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah dijelaskan pengertian ibadah. Menurut HPT, ibadah yakni mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya, menjauhi larangan-laranganNya, dan mengamalkan segala yang diizinkan oleh Allah.
Ibadah ada yang umum (ghairu mahdhah) dan ada yang khusus (Mahdhah). Ibadah yang umum yakni segala amal yang diizinkan Allah. Sementara ibadah khusus yakni apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkah, dan cara-caranya yang tertentu.

Contoh amal ibadah yang umum misalnya insan beribadah dengan mendirikan sekolah, rumah sakit, forum ZIS (zakat, infaq, shadaqah), dan lain-lainnya.

Sedangkan ibadah yang bersifat khusus contohnya seperti: shalat, puasa, hajji, dan lain-lainnya. Ibadah-ibadah tersebut sifatnya final. Kita tidak boleh menambah-nambah atau berkreasi dengan model lainnya. Misal shalat subuh 2 rakaat. Karena dilaksanakan pagi hari dan kondisi tubuh sedang segar-segarnya, maka kita berkreasi dengan melakukan shalat subuh sebanyak 10 rakaat. Maka perbutan menyerupai ini dihentikan dan berdosa.

Hadits Tentang Beribadah Dengan Mengesakan Allah

"Barang siapa menjumpai Allah (mati) dalam keadaan tidak mempersekutukanNya dengan suatu apapun niscaya ia masuk surga, dan barang siapa menjumpai Allah (mati) dalam keadaan mempersekutukanNya dengan suatu apapun niscaya ia masuk neraka. (HR. Muslim)

Hadits riwayat Muslim ini berisi jaminan bagi insan yang menyembah (beribadah) hanya kepada Allah, niscaya ia kelak akan masuk surga. Pelajar Muhammadiyah harus selalu menjunjung tinggi kalimat tauhid (Laa ilaaha illallaah) dalam hidupnya. Menjaganya dan mengaplikasikan tuntutan dari kalimat tauhid tersebut sepanjang hidupnya. Sehingga kelak dikala berjumpa Allah dalam kondisi mentauhidkan (mengesakan) Allah Subhanahu wa ta'ala. 

Manusia Sebagai Khalifah di Bumi

Ayat Al-Quran wacana Manusia Sebagai Khalifah

- QS. Al-Baqarah ayat 30

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً  ۗ  قَالُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ  قَالَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

wa iz qoola robbuka lil-malaaa`ikati innii jaa'ilun fil-ardhi kholiifah, qooluuu a taj'alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaaa`, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqoddisu lak, qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun

Artinya:
"Dan (ingatlah) dikala Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak mengakibatkan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak mengakibatkan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)

Isi kandungan QS. Al-Baqarah ayat 30:
- Allah membuat insan untuk dijadikan khalifah di bumi
- Malaikat mewaspadai (sangsi) terhadap kemampuan manusia
- Keraguan malaikat dibantah pribadi oleh Allah
- Allah menegetahui apa yang tidak diketahui malaikat (Allah Maha Tahu)

Hadits Tentang Kepemimpinan

" Ketahuilah, kalian semua yakni pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggung balasan atas yang dipimpin". (Muttafaqun 'alaih/HR. Bukhari dan Muslim)

Potensi yang Dimiliki Manusia

Sebagai hamba Allah ('Abdullah) dan untuk menjalankan misinya sebagai khalifah  di muka bumi (khalifatullah fil ardhimanusia dibekali oleh Allah berupa potensi yang luar biasa. Yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. 

Allah berfirman dan QS. An-Nahl ayat 78:

Allah SWT berfirman:

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا  ۙ  وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ   ۙ  لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
wallohu akhrojakum mim buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af`idata la'allakum tasykuruun

"Dan Allah mengeluarkan kau dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semoga kau bersyukur."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Rangkuman


Contoh Soal Materi Taat Beribadah dan Khalifah yang Amanah (Al-Quran Hadits Kelas X)


Related : Taat Beribadah Dan Khalifah Yang Amanah (Al-Quran Hadits Kelas X)

0 Komentar untuk "Taat Beribadah Dan Khalifah Yang Amanah (Al-Quran Hadits Kelas X)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close