Iman Kepada Hari Simpulan (Kelas Xii)

Iman Kepada Hari Akhir (Kelas XII)

A. Pengertian Hari Akhir

Hari Akhir berdasarkan bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarah/2:177), juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fatihãh/1:4). Sedangkan berdasarkan istilah, Hari Akhir yaitu hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan aturan Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3). 

Kebenaran akan datangnya Hari Akhir sanggup ditemukan melalui kajian ayat-ayat al-Qur’±n, ilmu pengetahuan, dan panca indera. Melalui kajian akan kebenaran adanya Hari Akhir, kalian sanggup menghayati akan nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir. Berikut disajikan informasi terkait dengan Hari Akhir berdasarkan ketiga sudut pandang tersebut. Mari kalian pelajari bersama!


1. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn 

Hari Akhir atau Hari Kiamat berdasarkan al-Qur'an sanggup dibagi menjadi dua: 

a. Kiamat Sugrã (kecil)  
Kiamat Sugrã adalah insiden datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk insan yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imrãn/3:185:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. dan Sesungguhnya pada hari selesai zaman sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. 

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan darul abadi yang disebut alam barzakh (Q.S. arRµm/30:55-56). Barzakh yaitu alam yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh insan sudah menyadari akan kebenaran komitmen Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-46).

Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi setelah mati antara lain: 
1) Fitnah kubur: yaitu bermacam-macam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal perihal Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya. 

2) Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik, kafir dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. alMu’min/40:46, Q.S. Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal ibadahnya di dunia” (Q.S. ²li 'Imran/3:169-170 dan Q.S. al-Baqarah/2:154). 

b. Kiamat Kubra  (besar) 

Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari selesai zaman tersebut dijelaskan  oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3: 


إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ - وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ - وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ

Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan” 

Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan insiden terjadinya selesai zaman dimulai dengan datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam  Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan insan bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihamburhamburkan. 


Berdasarkan ayat-ayat tersebut, insiden selesai zaman merupakan insiden yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara insan akan kacau balau kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal.

2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan 

a. Menurut Geologi 

Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah membisu gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, yang ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang usang sekali, gas penggalan luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan penggalan tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar lantaran adanya daya tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib menyerupai meteor (menyala/hancur). 

b. Menurut Teori Fisika 
Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun sinar matahari hingga ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km, dan luas permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km. Menurut hebat fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan bisa menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. 

Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup lantaran tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air maritim naik sehingga hancurlah bumi ini.

3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir 

Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir beropini bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini: 
a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di hidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke badan orang yang terbunuh (Q.S. alBaqarah/2:72-73 ) 

b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap penggalan di atas bukit kemudian Allah Swt. berfirman: “Panggillah! pasti mereka tiba kepadamu dengan segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260). 

Kedua informasi di atas memang dijelaskan oleh al-Quran, tetapi bukan merupakan gosip eksklusif bahwa Hari Akhir akan datang, melainkan informasi historis (sejarah) perihal insiden yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara indrawi bahwa selesai zaman pasti datang.

B. Periode Hari Akhir 

Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah insan menjalani tahapan kehidupan gres dan proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut sanggup dijelaskan sebagai berikut:

1. Yaumul Ba’atş 

Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan yaitu proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah  semuanya, kemudian diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpukan semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala sesuatu.” (Q.S. al-Mujadalah/58:6).

2. Yaumul Hasyr 

Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya insan setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing.  Kemudian semua insan digiring ke kawasan yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kau akan sanggup melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:47). 

3. Buku Catatan 

Setiap insan di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan insan sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: “Dan diletakkan kitab, kemudian akan kau lihat rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata  “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S. al-Kahfi/18:49). 

4. Yaumul Hisãb dan Mizan 

Yaumul Hisab yaitu hari ketika Allah Swt. mengatakan semua amalan di darul abadi untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung, anggota badan mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr/24:24). 

Tahapan selanjutnya yaitu Mizan. Mizan yaitu timbangan yang adil berisi  kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.:   “Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari selesai zaman dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jikalau amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiy±’/21:47).

5. As-Shiraat 

As-Shiraat yaitu jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Praktis atau sulitnya melewati A¡-Shirāt itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda: 
“Terbentanglah jembatan (As-Shirāt) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim). 

6. Yaumul Jaza’ 

Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua insan akan mendapatkan jawaban Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah: 

“Pada hari itu tiap jiwa diberi jawaban dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin/40:17).

7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga 

Setelah seluruh insan dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan jawaban yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada ketika itu terbagilah insan menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa  kepada Allah Swt. pasti akan mendapatkan jawaban yang setara,yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-Wāqi’ah/56:8-40).

Surga dalam al-Quran disebutkan dengan banyak sekali kata (nama), yang paling banyak dijumpai yaitu kata Al-Jannah. Jannah artinya kebun.

Selain Al-Jannah, nama-nama lain untuk menyebut sorga yaitu Darus Salam (tempat yang damai), Darul Khuld (negeri yang kekal), Al-Firdaus (taman surga), Jannatun Na'im (taman-taman kenikmatan), Jannatul Ma'wa (surga kawasan kembali), Jannatu 'Adn, dan lain-lain.

8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka 

Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat, maksiat tercela,dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada aliran dan nikmat Allah Swt., maka akan mendapatkan jawaban yang jahat pula yaitu berupa Neraka. Al-Quran menyebut neraka dengan nama An-Nar. An-Nar artinya api. Nar atau neraka yaitu kawasan yang penuh adzab dan kesengsaraan.

Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: 

“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan  air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”

Neraka mempunyai berberapa nama dan tingkatan penghuninya:
1. Jahim, yaitu neraka kawasan penyiksaan bagi orang musyrik 
2. Hawiyah, yaitu neraka untuk orang yang ringan amalnya, mereka mengarjakan kebaikan dicampur dengan keburukan
3. Saqar, neraka kawasan orang-orang munafiq (orang yang mendustakan perintah Allah) dan orang-orang yang tidak menegakkan shalat
4. Lazha, neraka untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah, dan menghina orang msiskin 
5. Huthamah, neraka untuk orang yang suka mengumpulkan emas, perak, dan serakah tidak mau zakat, serta suka menghina orang miskin
6. Sa'ir, neraka untuk orang kafir dan orang yang makan harta anak yatim dengan cara zhalim
7. Wail, neraka untuk pengusaha dan pedagang yang licik, curang. 

Nama-nama lain hari kiamat:

- Yaumul Qiyamah (يَوْمُ الْقِيَامَة): hari kiamat.
Yaumur Rajifah (يوم الراجفة): hari lindu besar.
Yaumus Sa'iqah (يوم): hari keguncangan.
Yaumuz Zalzalah (يوم الزلزلة): hari keguncangan atau keruntuhan.
Yaumul Haqqah (يوم الحاقة): hari kepastian.
Yaumul Qariah (يوم القارعة): hari keributan.
Yaumul Akhir (يوم الاخر): hari akhir.
Yaumut Tammah (يوم) tragedi agung.
Yaumul Asir (يوم العسير) hari sulit.
Yaumun la raiba fihi (يوم لا ريب فيه): hari yang tidak ada lagi keraguan padanya.
Yaumul ba'ts (يوم البعث):  hari kebangkitan.
Yaumut Tagabun (يوم التغابن): hari terbukanya segala keguncangan.
Yaumun Nusyur (يوم النشور): hari kebangkitan.
Yaumut Tanad (يوم التناد): hari panggilan.
Yaumul Mizan (يوم الميزان): hari pertimbangan.
Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian () hari yang tidak sanggup seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun.
Yaumul Jam'i (يوم الجمع) hari pengumpulan.
Yaumul Fashl (يوم الفصل) hari pemisahan.
Yaumul Waqi'ah (يوم الواقعة) hari kejatuhan.
Yaumul Mahsyar (يوم المخشر) hari berkumpul.
Yaumu Din (يوم الدين) hari keputusan.
Yaumut Talaq (يوم التلاق) hari pertemuan.
Yaumul Jaza (يوم الجزاء) hari pembalasan.
Yaumul 'Ard (يوم العرض) hari pertontonan.
Yaumul Gasyiyah (يوم الغاشية) hari pembalasan.
Yaumul Khulud (يوم الخلد) hari yang kekal.
Yaumul Barzah (يوم البرزخ) hari penantian.
Yaumul Hisab (يوم الحساب) hari perhitungan.
Yaumul Waid (يوم الوعد) hari ancaman.

Yaumul Haq (يوم الحق) yaitu hari kebenaran.

C. Mengimani Hari Akhir

Iman kepada hari selesai merupakan rukun akidah yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun jelek akan dipertanggungjawabkan di darul abadi kelak. Oleh lantaran itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri semoga selalu taat kepada aliran Allah Swt. 

Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita semoga meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya yaitu firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut: 

Artinya: “dan mereka yang beriman kepada  (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. 

Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang panjang perihal iman, Islam, dan Ihsan, ia bersabda (ketika ditanya perihal iman):
Artinya: “Beliau menjawab: ‘Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim). 

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Sedangkan dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari Akhir sebagai salah satu kasus yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.  

Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang abadi hanyalah di akhirat.

D. Menampilkan Perilaku Beriman Kepada Hari Akhir

Keyakinan akan adanya hari selesai mengantar insan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kasatmata dalam kehidupannya khususnya banyak melaksanakan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur'an. 

Dari pembahasan di atas, sikap yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir sebagaimana berikut ini:

1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. untuk itu segala sikap dan sikap kita harus selaras dengan tuntunan agama; 
2.   Menyadari  bahwa insan itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diperlukan sanggup menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya; 
3. Selalu berusaha melaksanakan amal salih dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma agama; 
4. Membiasakan diri dengan etika karimah, menyerupai mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain; 
5.   Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melaksanakan ibadah ritual (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua acara yang bermanfaat bagi sesama; 
6.    Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

E. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai nasihat lantaran Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan nasihat di dalamnya. Di bawah ini beberapa nasihat akidah kepada Hari Akhir: 

1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang menimbulkan marah Allah Swt.  di dunia dan di akhirat;
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan darul abadi yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini; 
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu; 
4.  Senantiasa termotivasi untuk berinfak baik dengan ikhlas; 
5.  Senantiasa menghindari niat-niat yang jelek apalagi melaksanakannya; 
6.  Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan  apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

Related : Iman Kepada Hari Simpulan (Kelas Xii)

0 Komentar untuk "Iman Kepada Hari Simpulan (Kelas Xii)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close