Kitab Shalat (Himpunan Putusan Tarjih)

KITAB SHALAT (Himpunan Putusan Tarjih)

Bismillahirrahmanirrahim (Dengan nama Allah, Maha Pemurah Maha Pengasih)  "Apabila kau telah selesai shalat, maka ingatlah kepada Allah, sewaktu berdiri, duduk dan berbaring. Kemudian kalau sudah amat tenteram, maka kerjakanlah shalat itu (sebagaimana biasa), bersama-sama shalat itu diwajibkan kepada orang-orang yang mukmin, dengan tertentu waktunya."(QS. An-Nisa:103)

"Berkatalah (hai Muhammad): Bila kau cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah menyayangi kau dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah itu yang Maha Pengampun dan Yang Maha Pengasih." (QS. Ali Imran:30) 

Hadis dari Thalhah bin 'Ubaidillah bahwa ada seorang laki-laki penduduk Najed yang kusut rambut kepalanya, tiba kepada Rasulullah saw. yang kami dengar dengungan suaranya, tetapi tidak memahami apa yang dikatakannya sehingga setelah erat rupanya ia menanyakan ihwal Islam; maka sabda Rasulullah saw. :"Shalat lima waktu dalam sehari semalam." Kata orang tadi:"Adakah lagi kewajibanku selain itu? Jawab Nabi saw. :"Tidak, kecuali bila kau hendak bertathawwu' (shalat sunnat). (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim). 

Hadits dari Malik bin Huwairits ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Shalatlah kau sebagaimana kau melihat saya melaksanakan shalat". (Diriwayatkan oleh al-Bukhari). 

CARA SHALAT WAJIB
  
Bila kau hendak menjalankan shalat, maka bacalah: "Allahu Akbar" (1) dengan nrimo niyatmu alasannya ialah Allah (2) seraya mengangkat kedua belah tanganmu sejurus bahumu, mensejajarkan ibu jarimu pada daun telingamu (3) Lalu letakkanlah tangan kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di atas dadamu (4) kemudian bacalah do'a iftitah:"Alla-humma ba-'id baini-wa baina khatha-yaya kama-ba-'adta bainal masyriqi wal maghrib. Alla-humma naqqini- minal khatha-ya- kama-yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Alla-hummaghsil khatha-ya-ya bilma-i wats tsalji wal barad." (5) atau: "Wajjahtu wajhiya lilladzi- fatharas sama-wa-ti wal ardla hani-fan musliman wa ma- ana minal musyriki-n.  Inna shala-ti wa nusuki- wa mahya-ya wa mama-ti lillahi-hi rabbil 'a-lami-n. Lasyari-kalahu- wa bidza-lika umirtu wa ana awwalul muslimi-n (wa ana minal muslimi-n." Alla-humma antal maliku la-ila-ha illa-anta, anta rabbi- wa ana 'abduka, dlalamtu nafsi- wa'taraftu bidzambi- fagh firli- dzunu-bi- jami-'an. La- yagh firudz dzunu-ba illa- anta, wah dini-liahsanil akhla-qi la-yahdil liahsanihailla- anta. Washrif 'anni- sayyiaha- la-yashrifu 'anni- sayyiaha- illa- anta. Labbaika wa sa'daika wal khairu kulluhu- fi-yadaika, wasysyarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika. Taba-rakta wa ta'a-laita astaghfiruka wa atu-bu ilaika."(6) 

Lalu berdo'a mohon kontribusi dengan membaca: "A'u-dzu billa-hi minasy syaitha-nir raji-m" (7) dan membaca: "Bismilla-hirrahmani-nirrahi-m" (8) kemudian bacalah surat al-Fatihah (9) dan berdo'alah sehabis itu :a-mi-n" (10) Kemudian bacalah salah satu surat daripada al-Qur'an (11) dengan diperhatikan artinya dan dengan perlahan-lahan (12) 

Kemudian angkatah kedua belah tanganmu menyerupai dalam takbir permulaan (13) kemudian ruku'lah (14) dengan bertakbir (15) seraya melempangkan (meratakan) punggungmu dengan lehermu, memegang kedua lututmu dengan dua belah tanganmu (16) , sementara itu berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummaghfirli." (17), atau berdo'alah dengan salah satu do'a dari Nabi saw. (18) Kemudian angkatlah kepala untuk i'tidal (19) dengan mengangkat kedua belah tanganmu menyerupai dalam takbiratul ihram dan berdo'alah: "Sami'allahu liman haidah" dan bila sudah lurus berdiri berdo'alah: "Rabbana- wa lakalhamd" (20). 

Lalu sujudlah (21) dengan bertakbir (22) letakkanlah kedua lututmu dan jari kakimu di atas tanah, kemudian kedua tanganmu, kemudian dahi dan hidungmu (23) dengan menghadapkan ujung jari kakimu ke arah Qiblat serta merenggangkan tanganmu daripada kedua lambungmu dengan mengangkat sikumu (24). Dalam bersujud itu hendaklah kau berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummaghfirli." (25) atau berdo'alah dengan salah satu do'a daripada Nabi saw. (26). Lalu angkatlah kepalamu dengan bertakbir dan duduklah hening dengan berdo'a: "Alla-hum maghfirli- warhamni- wajburni- wahdini- warzuqni-" (27). Lalu sujudlah kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca "tasbih" menyerupai dalam sujud yang pertama. Kemudian angkatlah kepalamu dengan bertakbir (28) dan duduklah sebentar, kemudian berdirilah untuk raka'at yang kedua dengan menekankan (tangan) pada tanah (29) 

Dan kerjakanlah dalam rakaat yang kedua ini sebagaimana  dalam raka'at yang pertama, hanya tidak membaca do'a iftitah (30). Setelah selesai dari sujud kedua kalinya, maka duduklah di atas kaki kirimu dan tumpukkan kaki kananmu serta letakkanlah kedua tanganmu di atas kedua lututmu. Julurkanlah jari-jari tangan kirimu, sedang tangan kananmu menggenggam jari kelingking, jari anggun dan jari tengah serta mengacungkan jari telunjukmu dan sentuhkan ibu jari pada jari tengah (31). Duduk ini bukan dalam raka'at akhir. Adapun duduk dalam raka'at simpulan maka caranya memajukan kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dan dudukmu bertumpukan pantatmu (32) Dan bacalah tasyahud begini "attahiyya-tu lilla-h washshalawa-tu waththayyiba-t, assala-mu 'alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatulla-hi wa baraka-tuh. Assala-mu 'alaina wa 'ala- 'iba-dilla-hish sha-lihin. Asyahadu alla- ila-ha illalla-h wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu- wa rasuluh (33)

Lalu bacalah shalawat pada Nabi saw.: "Alla-humma shalli 'ala- Muhammad wa 'ala- a-li Muhammad, kama- shallaita 'ala- Ibrahi-m wa a-li Ibrahim, wa ba-rik 'ala- Muhammad wa a-li Muhammad, kama- ba-rakta 'ala- Ibrahim wa a-li Ibra-him, innaka hami-dum maji-d.(34) Kemudian berdo'alah kepada Tuhanmu, sekehendak hatimu yang lebih pendek daripada do'a dalam  tasyahhud simpulan (35) 

Kemudian berdirilah untuk raka'at yang ketiga kalau shalatmu itu tiga atau empat raka'at, dengan bertakbir mengangkat tanganmu (36) dan kerjakanlah dalam dua raka'at  yang simpulan atau yang ketiga, menyerupai dalam dua raka'at yang pertama, hanya kau cukup membaca Fatihah saja (37). Dan sehabis raka'at yang akhir, bacalah tasyahhud serta shalawat kepada Nabi saw., kemudian hendaklah berdo'a mohon kontribusi dengan membaca: "Alla-humma inni- a'udzu bika min 'adza-bi  jahannama wa min 'adza-bil qabri wa min fitnatil mahya- wal mama-ti wa min syarri fitnatil masi-hid dajja-l (38) Kemudian bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan ke kiri, yang pertama hingga terlihat pipi kananmu dan yang kedua hingga terlihat pipi kirimu oleh orang yang dibelakangmu (39) sambil membaca: "Assalamu'alaikum wa rahmatulla-hi wa baraka-tuh."(40) 

Jika shalatmu dua raka'at, maka letak do'a isti'adzah (a'udzubilla-h) setelah nembaca "shalawat kepada Nabi", sehabis raka'at yang kedua, kemudian bersalamlah sebagai yang tersebut (41). 

Perhatian: Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam cara melaksanakan shalat sebagai yang tersebut di atas (44) 

================

Footenote/ALASAN (DALIL):

(1) Menurut hadis shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi: "Kunci (pembuka) shalat itu wudlu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam". Dan hadis shahih dari Ibnu Majah yang dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dari hadis Abi Humaid Sa'idi bahwa Rasulullah, kalau shalat ia menghadap ke Qiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca "Allahu Akbar". Dan berdasarkan hadis:"Bila kau menjalankan shalat, takbirlah …" seterusnya hadis (Diriwayatkan oleh alBukhari dan Muslim)

(2) Menilik firman Allah:"Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah kepada Allah dengan nrimo kepadaNya daam menjalankan Agama". (al-Bayyinah:6). Dan berdasarkan hadis:"Sesungguhnya (shahnya) amal itu tergantung kepada niyat." (Diriwayatkan oeh al-Bukhari dan Muslim)

(3) Menurut hadis Ibnu Umar bahwa Nab saw. Mengangkat kedua tangannya selurus ahunya bila ia memulai shalat, bila takbir hendak ruku' dan bila mengangkat kepalanya dari ruku' ia mengangkat kedua tangannya juga dengan mengucapkan "Sami'alla-hu liman hamidah rabbana- wa lakalhamd". Dan tidak menjalankan demikian itu dalam (hendak) sujud". (Diriwayatkan oleh alBukhari dan Muslim). Tersebut dalam shahih Muslim dari Malik bin Huwarits, bahwa Rasulullah saw. apabila takbir ia mengangkat kedua tangannya hingga sejajar pada telinganya, begitu juga bila hendak ruku', dan bila  mengangkat kepalanya dari ruku' kemudian mengucapkan:"Sami'alla-hu liman hamidah", ia mengerjakan dsemiian juga. Dan dalam hadis riwayat Abu Dawud dari Wail dengan kalimat:" sehingga kedua tangannya itu selempang dengan bahunya serta ibu jarinya sejajar dengan telinganya".(Tersebut  dalam kitab Tah juz II halaman 150)

(4) Menilik hadis shahih dari Wail yang berkata:"Saya shalat bersama Rasulullah saw. dan dia meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya di atas dadanya". (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dishahihkannya). Dan hadis dari Wail juga berdasarkan riwayat Abu Dawud dan an-Nasa'I "Lalu dia meletakkan tangan kanannya pada punggung telapak tangan kirinya, serta pergelangan dan lengannya". (Hadis ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan lainnya, sedang asalnya dalam shahih Muslim, dengan tidak ada tambahannya, sebagaimana yang tersebut dalam kitab Fath juz II halaman 152). Dan tersebut dalam al-Bukhari dari Sahl bin Sa'ad yang berkata:"Bahwa orang-orang diperintah supaya meletakkan tangan kanannya pada lengannya." 

(5) Menurut hadis Abu Hurairah ihwal bacaan itu (Diriwayatkan oleh alBukhari dan Muslim)

(6) Mengambil dari hadis "Ali ra. ihwal bacaan itu. (Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya). 

(7) Menilik bunyi al-Qur'an surat an- Nahl ayat 98:"Apabila kau akan membaca al-Qur'an hendaklah kau mohon kontribusi kepada Allah dari Syetan yang terkutuk". (berdo'a: "A'u-dz billa-hi minasy Syaitha-nir raji-m"). Dan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id  al-Khudri, bahwa Nabi saw. ialah membaca ta'awwudz itu (sebagai yang tersebut dalam kitab Muhadzdzab). Ibnul Mundzir berkata: Bahwa diceritakan dari Nabi saw. bahwa sebelum membaca al-Qur'an dia berdo'a:"A'u-dzu billa-hi minasy Syaitha-nir raji-m". (Tersebut dalam kitabNailul Authar juz II). 

(8) Mengingat hadis dari Nu'aim al-Mujmir, katanya: "Saya shalat di belakang Abu Hurairah ra. maka ia membaca "Bismilla-hirrahma-nirrahi-m" kemudian membaca induk al-Qur'an (surat al-Fatihah) sehingga tatkala hingga pada "wa ladldla-lli-n" dia membaca "a-mi-n" dan orang-orangpun sama membaca "a-mi-n". Begitu juga tiap-tiap hendak sujud, mengucapkan:"Alla-hu Akbar" dan bila berdiri dari duduk dalam raka'at kedua dia mengucapkan: "Alla-hu Akbar". Setelah bersalam beliau  berkata:"Demi  Yang menguasai diriku, sungguh shalatku yang mengerupai dengan shalatnya Rasulullah saw."(HR oleh an-Nasa'I, Ibnu Khuzaimah, Siraj, Ibnu Hibban dan lainnya; tersebut dalam kitab al-Fath Juz II halaman 181, dengan katanya bahwa inilah hadis yang paling shah, ihwal hal yang disebut).

(9) Mengingat hadis 'Ubadah bin as-Shamit bahwa Rasululllah saw. bersabda: "Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab (alFatihah)". (Driwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim). Ada lagi hadis 'Ubadah bahwa Rasulullah saw.  shalat shubuh maka merasa terganggu oleh pembacaan ma'mum. Setelah selesai dia bersabda: "Aku melihat kau sama membaca  di belakang imammu? " Kata 'Ubadah, bahwa kita semua menjawab: "Ya Rasulullah, demi Allah benar begitu!" Maka sabda Nabi: "Janganlah kau mengerjakan demikian, kecuali bacaan Fatihah." (Diriwayatkan oleh Ahmad, ad-Daruquthni dan al-Baihaqi). Dan mengingat hadis anas, katanya bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apakah kau sekalian membaca dalam shalatmu di belakang imammu, padahal imam sedang membaca? Janganlah kau mengerjakannya, hendaklah masing-masing kau membaca Fatihah sekedar didengar olehnya sendiri". (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban) 

(10) Mengingat hadis Abu Huraerah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: "Apabila imam membaca "A-mi-n" maka kau hendaklah pula membaca "A-mi-n" alasannya ialah sungguh barang siapa yang bacaan "a-mi-n" nya bersamaan "A-mi-n" Malaikat, tentulah diampuni dosanya yang telah lalu". Dan hadis dari Abu Huraerah juga, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila salah seorang diantaramu membaca "A-mi-n" sedang Malaikat di langitpun membaca "Ami-n" pula, dan bersamaan keduanya, maka diampunilah ia dari dosanya yang sudah-sudah." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dan dalam hadis riwayat Muslim ada tambahannya: "Apabila salah seorang diantaramu membaca dalam shalatnya)." 

(11) Menilik hadis Abu Qatadah bahwa Nabi saw. dalam shalat Dluhur pada rakaat kedua permualaan (rakaat ke1 dan ke 2, membaca induk Kitab (Fatihah) dan dua surat, serta pada dua rakaat lainnya (rakaat ke 3 dan ke 4) membaca Fatihah saja, dan dia memperdengarkan kepada kami akan bacaan ayat itu, dan pada rakaat ke 1 diperpanjang tidak menyerupai dalam rakaat ke 2; demikian juga dalam shalat ashar dan shubuh. (Diriwayatkan oleh alBukhari dan Muslim)

(12) Karena firman Allah swt. "Apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an, ataukah pada hati mereka ada tutupnya?" (Muhammad 24). Dan firmannya: Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Muzammil 5) 

(13) Karena hadis Ibnu Umar tersebut nomor 3 di atas 

(14) Karena firman Allah: "Hai orang-orang mu'min, hendaklah kau ruku', sujud dan sembahlah Tuhanmu serta berbuatlah kebaikan, biar kau berbahagia."(Hajj 77) 
Dan berdasarkan hadis dari Abu Huraerah ra.  bahwa Nabi saw. bersabda:"Apabila kau menjalankan shalat bertakbirlah, kemudian membaca sekedar dari al-Qur'an, kemudian ruku' sehingga tenang, (tuma'ninah), terus berdiri hingga lurus, kemudian sujud sehingga tenang, kemudian duduklah hingga tenang, kemudian sujud lagi sehingga hening pula; kemudian lakukanlah menyerupai itu dalam semua shalatmu." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim) 

(15) Karena hadis Abu Huraerah ra. menyampaikan bahwa Rasulullah saw. kalau shalat ia bertakbir dikala berdiri, kemudian bertakbir dikala ruku, kemudian membaca  "sami'alla-hu liman hamidah" dikala mengangkat punggungnya (bangun) dari ruku, kemudian membaca selagi dia berdiri:"Rabbana- walakal hamd", kemudian takbir tatkala hendak sujud, kemudian bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), kemudian bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), kemudian bertakbir tatkala hendak berdiri; kemudian melaksanakan itu dalam smua shalatnya serta bertakbir tatkala berdiri dari rakaat yang kedua sehabis duduk. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim) 

(16) Karena hadis dari Abu Humid Sa'idi ra. yang berkata: "Saya lebih cermat (hafal) dari padamu ihwal shalat Rasulullah saw. Kulihat apabila dia bertakbir, mengangkat kedua tangannya sejurus dengan bahunya dan apabila ruku' meletakkan kedua tangannya pada lututnya, kemudian membungkukkan punggungnya, kemudian apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya menyerupai semula; kemudian apabila sujud, ia letakkan kedua teapak tangannya pada tanah dengan tidak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung-ujung jari kakinya dihadapkan ke arah Qiblat. Kemudian apabila duduk pada raka'at yang kedua ia duduk di atas kaki kirinya dan menumpukkan kaki yang kanan. Kemudian apabila duduk pada raka'at yang terakhir ia majukan kaki kirinya dan menumpukkan kaki kanannya serta duduk bertumpu pada pantatnya." (Diriwayatkan oleh al-Bukhrai daam kitab Shahihnya) 

(17) Menilik hadits Sayyidatina 'Aisyah ra. menceritakan, bahwa Rasulullah saw. dalam ruku' dan sujudnya dia mengucapkan; subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummagh firli- …. Seterusnya hadits. (Muttafaqun 'Alaih atau diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim) 

(18) Menurut hadis Hudzaifah, katanya: "Aku bershalat bersama Nabi saw., maka dalam ruku'nya dia membaca: "Subha-na rabbiyal adhim" dan dalam sujudnya dia membaca "Subha-na Rabbiyal a'la." … seterusnya hadits. (Diriwayatkan oleh lima hebat hadits dan dishahihkan oleh atTirmidzi). Dan ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad , Muslim, Abu Dawud dan an-Nasa'I dari 'Aisyah ra.  bahwa Rasulullah saw. dalam  ruku' dan sujudnya membaca; "Subbu-hun quddu-sun rabbul Mala-ikati war ru-h". (Kedua hadits ini tersebut dalam kitab Nailul Authar juz 2) 

(19) Lihat hadits Abu Hurairah tersebut no. 14 di atas 

(20) Lihat hadits Abu Hurairah tersebut nomor 15 di atas. 

(21) Menurut ayat dan hadits dalam dalil nomor 14. 

(22) Lihat hadits Abu Hurairah tersebut nomor 15 di atas. 

(23) Menurut hadits dari Ibnu 'Abbas yang menyampaikan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Aku diperintah supaya bersujud di atas tujuh tulang: dahi – seraya menunjuk pada hidungnya – di atas dua belah tangan, kedua lutut dan di atas kedua ujung kaki." (Muttafaq 'Alaih). Ada lagi hadits dari Wail bin Hajur, katanya: "Aku melihat Rasulullah saw. bila bersujud meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya dan kalau berdiri mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya". (Diriwayatkan oleh lima imam kecuali Ahmad, sebagaimana yang tersebut dalam kitab Nailul Authar). Dan berdasarkan hadits dari Abu Hurairah ra. yang menyampaikan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Kalau salah seorang daripadamu bersujud, maka janganlah berdekam sebagaimana unta berdekam, ialah meletakkan tangannya sebelum lututnya". (Tersebut dalam kitab Taisirul Wushul) 

(24) Lihatlah hadits Abi Humaid tersebut nomor 16. Dan mengingat hadits dari Abdullah bin Malik bin Buhainah, bahwa Nabi saw.  kalau shalat merenggangkan antara kedua tangannya sehingga kelihatan putih ketiaknya. (Muttafaq 'Alaih atau diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim). Dan dalam shahih Muslim, bahwa Rasulullah saw. kalau bersujud merenggangkan kedua tangannya dari ketiaknya, sehingga kulihat putih ketiaknya.Dan hadits dari al-Barra' bin 'Azib dalam shahih Muslim juga, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Bila kau bersujud, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu". 

(25) Lihatlah hadits 'Aisyah tersebut nomor 17 di atas. 

(26) Menilik hadits udzaifah dan 'Aisyah ra. tersebut nomor 18 di atas. 

(27) Mengingat hadits yang diriwayatkan oleh at-tirmidzi dari Ibnu 'Abbas ra. bahwa Nabi saw. di antara kedua sujud mengucapkan; "Alla-hummagh firli- warhamni- wajburni- wahdini- war zuqni-". (Tersebut dalam kitab Nailul Authar). 

(28) Periksalah hadits Abu hurairah tersebut nomor 14, hadits 'Aisyah ra. tersebut nomor 17 dan kedua hadits tersebut nomor 18 di atas. 

(29) Menilik hadits dari Malik bin Huwairits menyampaikan bahwa ia mengetaui Nabi saw. shalat; maka apabila dia berada dalam raka'at  gasal (ganjil, Jawa) dari shalatnya, dia sebelum berdiri, duduk dahulu sehingga lurus duduknya. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam shahihnya). Ada lain hadits oleh al-Bukhari juga, apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua , duduk dan menekan kepada tanah, kemudian berdiri. 

(30) Periksalah hadits Abu hurairah tersebut nomor 14. Dan tersebut dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah juga bahwa jikalau Rasulullah saw. berdiri dari raka'at kedua, dia tidak diam, melainkan memulai bacaan dengan: "Alhamdulillahi rabbil 'a-lami-n". 

(31) Lihat hadits Abu Humaid Sa'idi tersebut nomor 16 di atas. Dan yang tersebut dalam shahih Muslim dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah, kalau duduk dalam tasyahhud, meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan ajudan di atas lutut kanannya serta menggenggamkannya menyerupai menciptakan instruksi "lima puluh tiga" dengan mengacunkan jari telunjuknya. Dalam shahih Muslim pula dari Zubair ra. bahwa Rasulullah saw. kalau duduk berdo'a meletakkan tangan kanannya di atas paha – kanannya dan tangan kirinya di atas paha kiri, serta mengacungkan jari telunjuknya, dan telapak tangan kirinya menggenggam lututnya. 

(32) Periksalah hadits Humaid Sa'idi dalam dalil nomor 16 di atas. 

(33) Karena hadits dari Abdullah bin Mas'ud ra. bahwa tatkala kita shalat di belakang Rasulullah saw. kita sama membaca: "Assala-mu 'ala- Jibri-la wa Mi-ka-ila Assala-mu 'ala- fula-n wa fula-n", maka berpalinglah Rasulullah saw. kepada kita kemudian bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Yang Maha Selamat, maka apabila salah seorang daripadamu shalat, hendaklah  berdo'a: "At-Tahiyya-tu lilla-h was shalawa-tu wath thayyiba-t"… dan seterusnya hadits.(Muttafaq 'Alaih). Dalam kitab Fath (Juz II halaman 200) dari Aswad dan Abdullah pua 
dengan riwayat lain oleh Ibnu Khuzaimah, bahwa Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku "tasyahhud" dalam pertengahan dan penghabisan shalat. 

(34) Dan dalam kitab Um (Juz I halaman 102) dari Ka'b bin 'Ujrah, bahwa Nabi saw. membaca shalawat: "Alla-humma shalli 'ala- Muhammad wa 'ala- a-li Muhammad kama- shallaita 'ala Ibra-him wa a-li Ibra-him wa ba-rik 'ala Muhammad wa 'ala- a-li Muhammad kama- ba-rakta 'ala- Ibra-him wa 'ala- a-li Ibra-him innaka hami-dum maji-d". Dan dalam kitab Fath (Juz II halaman 218); maka pada Sa'id bin Mansur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dengan sanad (rangkaian) shahih hingga kepada Abu Ahwash berkata: Berkata 'Abdullah: "Supaya orang itu dalam shalatnya membaca tasyahhud, kemudian membaca shalawat kepada Nabi saw. kemudian berdo'a untuk dirinya sendiri". 

(35) Menilik yang tersebut dalam kitab Nailul Authar, dari Ibnu Mas'ud ra. katanya, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: "Bila kau duduk dalam tiap-tiap dua raka'at, bacalah: At-Tahiyya-tu lilla-h, washshalawa-tu wath thayyiba-t, assala-mu'alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatulla-hi  wa barakatuh, assala-mu 'alaina wa 'ala 'iba-dilla-hish sha-lihi-n, Asyhadu alla- ila-ha illala-h wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu- wa Rasu-luh", kemudian pilihlah do'a yang disukai dan berdo'alah dengan itu kepada Tuhannya. (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasai). Dan dalam kitab Taisirul Wushul dari Ibnu Mas'ud ra. bahwa Rasulullah saw. kalau duduk dalam dua raka'at yang pertama seperti ia duduk di atas kerikil yang panas , hingga segera berdiri.

(36) Dalam shahih al-Bukhari dari Nafi' bahwa Ibnu Umar kalau shalat bertakbir serta mengangkat kedua tangannya, kalau ruku' mengangkat kedua tangannya, apabila membaca "sami'alla-hu liman hamidah" mengangkat kedua tangannya dan kalau berdiri dari raka'at yang kedua mengangkat kedua tangannya. (Hadits ini marfu'/ disambungkan oleh Ibnu Umar kepada Nabi saw.). Dan dalam riwayat Abu Dawud yang dishahihkan oleh al-Bukhari perantaraan Muhrib bin Datstsar dari Ibnu Umar juga, bahwa Nabi saw. apabila berdiri dari raka'at yang kedua bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. (Dan hadits ini dikuatkan oleh hadits lain sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Fath Juz II halaman 151) 

(37) Lihatlah hadits Abu Hurairah yang tersebut pada nomor 14, dan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah yang tersebut pada no. 30 dan hadits Abu Qatadah yang tersebut pada no.11 di atas.

(38) Dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah mengambarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila salah seorang daripadamu bertasyahhud, hendaklah minta kontribusi kepada allah dari empat perkara, dengan berdo'a: "Allahumma inni- a'udzu bika …dan seterusnya hadits. Demikian pula dalam riwayat lain, dengan kalimat: "Kalau selesai bertasyahhud akhir, hendaklah  meminta kontribusi dari empar perkara"… seterusnya hadits. 

(39) Periksalah dalil yang tersebut nomor 1. Dan hadits dari Sa'd: "Saya melihat Rasulullah saw. bersalam kea rah kanan dan ke arah kirinya, hingga kulihat putih pipinya". (Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya). 

(40) Menurut hadits Abu Dawud dengan sanad shahih dari Wail bin Hujur, katanya: "Aku shalat bersama–sama Rasulullah saw. maka dia bersalam ke kanannya dengan membaca: "Assala-mu 'alaikum wa rahmatullahi wa baraka-tuh dan bersalam ke kirinya dengan membaca: "Assala-mu 'alaikum wa rahmatulla-hi wa baraka-tuh". (Tersebut dalam kitab Bulughul Maram) 

(41) Periksalah dalil nomor 38 nomor 1 dan hadis Wail bin Hujur, nomor 40 tersebut di atas. 

(42) Sebab tidak ada hadits ihwal hal ini (perbedaan laki-laki dan perempuan dalam bershalat). Benar telah diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa dia menyuruh perempuan supaya merapatkan setengah anggotanya kepada lainnya dalam shalat, sebagai hadits Abu Dawud dari Zaid bin Abi Habib, hanya sahaja hadits ini mursal (sebagaimana yang tersebut dalam kitab Subulus salam juz pertama) 

Related : Kitab Shalat (Himpunan Putusan Tarjih)

0 Komentar untuk "Kitab Shalat (Himpunan Putusan Tarjih)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close