“Nyarter” Pesawat

“Nyarter” Pesawat

Di sekitar tahun 1988, Pak AR pernah ditugasi PP Muhammadiyah ke Bandung. Pak AR naik pesawat Buroq, yang tiba dari Banjarmasin. Pada waktu itu ada pesawat yang memiliki trayek Balikpapan-Banjarmasin-Yogya-Bandung dan sebaliknya.


Ketika naik pesawat, Pak AR bertanya: “Saya duduk di mana?”.

“Silahkan Bapak pilih. Hari ini pesawat ini disediakan khusus untuk Bapak”, jawab Pramugari.

“Lho, kenapa?”, Tanya Pak AR lebih lanjut.

“Ya hari ini penumpangnya hanya Bapak sendiri”, jawab pramugari.

“Jadi tidak ada penumpang lain?”, Tanya Pak AR.

“Tidak”, jawab Pramugari.

“Lho biasanya jikalau tidak ada penumpang kan dibatalkan (deley)?", kata Pak AR.

“Ya biasanya begitu, tapi sebab besok pagi penumpang dari Bandung ke Yogya, Banjarmasin dan Balikpapan cukup banyak, maka pesawat tetap harus ke Bandung.”

“Oh, begitu. Wah hari ini aku jadi orang penting. Nyarter pesawat,” komentar Pak AR.

Dan awak pesawatpun tersenyum.

Sumber: http://www.suaramuhammadiyah.id/

Related : “Nyarter” Pesawat

0 Komentar untuk "“Nyarter” Pesawat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close