Aqidah (Himpunan Putusan Tarjih)

AQIDAH (Himpunan Putusan Tarjih)

PENDAHULUAN 

“Bismillahirrohmanirrohim” ( Dengan nama Allah, Maha Penyayang, Maha Pengasih) Tiada yang kuasa selain Allah sendiri, tiada bersekutu dan dengan-Nyalah adanya daya-kekuatan. Segala puji untuk Allah yang membuat semua ‘alam dan yang mengembalikan ruh kepada jasadnya di hari Kiamat. Rahmat dan Salam semoga terlimpah pada junjungan Nabi Muhammad s.a.w. epilog para Nabi dan seutama-utamanya Utusan, serta pada sekalian keluarganya. Tersebut dalam hadist, dari shahabat ‘Umar r.a: “ Saat kami duduk pada suatu hari bahu-membahu Rasulullah s.a.w. datanglah seorang laki-laki, putih higienis pakaiannya hitam higienis rambutnya, tak terkesan padanya tanda orang yang sedang bepergian dan tiada seorangpun diantara kami yang mengenalnya; kemudian ia bersimpuh dihadapan Nabi dengan merapatkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha Nabi. Lalu ia berkata: ”Hai Muhammad, terangkanlah padaku perihal Islam!”. Nabi menjawab: ”Islam ialah engkau mempersaksikan: tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad yakni utusan Allah, mengerjakan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan pergi Haji bila kau bisa melakukannya”. Kata orang itu:  ”Benar engkau”. Maka kami terheran, kenapa ia bertanya kemudian ia membenarkan. Orang itu bertanya lagi: terangkanlah padaku perihal Iman!” Nabi menjawab: “Iman ialah bahwa engkau percaya akan Allah, malaikatnya, kitabkitab-nya, Rasul-rasulnya, hari kemudian dan percaya akan takdir baik dan takdir buruk”. Orang itu berkata :” Benar engkau!”.(Hadist riwayat Muslim). 

Kemudian dari pada itu, maka kalangan ummat yang terdahulu, yakni mereka yang terjamin keselamatannya (1), mereka telah sependapat atas keyakinan bahwa seluruh ‘alam seluruhnya mengalami masa permulaan, dijadikan oleh Allah dari ketidak-adaan dan memiliki sifat akan punah (2). Mereka beropini bahwa memperdalam pengetahuan perihal ‘alam untuk menerima pengertian perihal Allah, yakni wajib berdasarkan fatwa Agama (3). Dan demikianlah maka kita hendak mulai menerangkan pokok-pokok kepercayaan yang benar. 

IMAN KEPADA ALLAH YANG MAHA MULIA 

Wajib kita percaya akan Allah Tuhan kita (4). Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang membuat segala sesuatu dan Dialah yang pasti adanya (5). Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang final tanpa penghabisan (6). Tiada sesuatu yang menyamai-Nya (7). Yang Esa perihal ketuhanan-Nya (8). Yang hidup dan pasti ada dan mengadakan segala yang ada (9). Yang mendengar dan yang melihat (10). Dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu (11). Perihal-Nya apabila ia menghendaki sesuatu Ia firmankan: “Jadilah”! maka jadilah sesuatu itu (12). Dan dia mengetahui segala sifat kesempurnaan. Yang suci dari sifat tidak mungkin dan segala kekurangan (14). Dialah yang menimbulkan sesuatu berdasarkan kemauan dan kehendakNya. Segala sesuatu ada ditangan-Nya dan kepada-Nya akan kembali (15). 

PERHATIAN:
Allah tidak menyuruh kita membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh nalar dalam hal kepercayaan (16). Sebab nalar insan tidak mungkin mencapai pengertian perihal Dzat Allah dan hubungannya dengan sifat-sifat yang ada pada-Nya. Maka janganlah engkau membicarakan hal itu (17). Tak ada kesangsian perihal adanya. ”Adakah orang ragu perihal Allah yang membuat langit dan bumi”? (Surat Ibrahim:10). 

Memang Al-Qur’an telah menutup pintu pemikiran dalam membicarakan hal yang tak mungkin tercapai oleh nalar dengan firman-Nya yang berbunyi: ”Tiada sesuatu yang serupa dengan-Nya”. (QS.Syura: 11). Diapun telah menjelaskan bahwa kekuatan nalar itu terbatas dan bahwa Dia mencakup semua manusia, dalam firman-Nya: “Dia tahu segala yang ada dimuka dan dibelakang mereka sedang pengetahuan mereka tak mungkin mendalami-Nya.” (Surat Thaha ayat 110). Bagi orang mukmin cukuplah bila mereka memikirkan segala makhlukNya, guna pertanda ada-Nya, kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.(18) 

IMAN KEPADA MALAIKAT 

Kita wajib percaya, Allah itu memiliki malaikat yang bersayap, ada yang dua, ada yang tiga dan ada yang empat (19). Dan mereka yakni hamba Allah yang dimuliakan yang tidak pernah menentang perintah-Nya dan mereka senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan (20). Mereka tidak makan dan tidak minum (21). Tidak menikah dan tidak tidur (22). Dan sepanjang masa tidak putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan (23). Dan masing-masing dari mereka memiliki kedudukan atau kiprah tertentu (24). Ada yang memikul Arsy yang kuasa (25) ada yang menjadi utusan (26), mirip Jibril (27), dan Mikail (28) dan ada yang mengamati serta mencatat (amal manusia) (29). Kita dihentikan menggambarkan perihal malaikat kecuali dengan apa yang diterangkan oleh syara’ (30). 

PERHATIAN:

Oleh Allah kita dituntut untuk mengetahui hakekat Malaikat, kita hanya diperintahkan semoga percaya akan adanya, adapun para Nabi, mereka pernah melihatnya dalam rupa insan ataupun lain-lainnya (31). Tentang hal ini beritanya telah mutawattir (menyakinkan). Namun kita dihentikan menggambarkan perihal Malaikat, kecuali dengan dasar keterangan dari Nabi s.a.w. yang hingga kepada kita dengan pemberitaan yang menyakinkan.” Dan tiada seorangpun yang mengetahui hakekat tentara (Malaikat) Tuhannmu selain Dia.” (Surat Mudatstsir:31) 

IMAN KEPADA KITAB 

Kita wajib percaya bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada Rasul-rasulNya untuk memperbaiki insan perihal urusan dunia dan agama mereka (32). Di antara kitab-kitab itu, ialah Zabur kepada Nabi Dawud (33), Taurat kepada Nabi Musa (34), Alkitab kepada Nabi ‘Isa (35) dan qur’an pada Nabi Muhammad (36) yang menjadi epilog sekalian Nabi ‘alaihimus shalatu was salam (37). Dan bahwa Al-Qur’an yakni firman Allah dan kitab terakhir yang diturunkan, yang memuat apa yang tidak termuat pada lainnya, mengenai syaria’t, budi luhur dan kesempurnan aturan (38). 

PERHATIAN:

Kita wajib percaya akan hal yang di bawa oleh Nabi s.a.w. yakni AlQur’an dan informasi dari Nabi s.a.w yang mutawattir dan memenuhi syaratsyaratnya. Dan yang wajib kita percayai hanyalah yang tegas-tegas saja, dengan dihentikan menambah – nambah keterangan yang sudah tegas – tegas itu dengan keterangan berdasarkan pertimbangan (perkiraan), lantaran firman Allah: “Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berkhasiat untuk mencapai kebenaran.” (Surat Yunus:36). Adapun syarat yang benar perihal kepercayaan, dalam hal ini ialah jangan ada sesuatu yang mengurangi keangungan dan keluhuran Tuhan, dengan mempersamakan-Nya dengan makhluk. Sehingga andaikata terdapat kalimat-kalimat yang kesan pertama mengarah kepada arti yang demikian, meskipun berdasarkan informasi yang mutawattir (menyakinkan), maka wajiblah orang mengabaikan makna yang tersurat dan menyerahkan tafsir arti yang sebenarnya kepad Allah dengan kepercayaan bahwa yang terkesan pertama pada pikiran bukanlah yang dimaksudkan, atau dengan takwil yang berdasarkan alasan-alasan yang sanggup diterima.

IMAN KEPADA RASUL 

Kita wajib percaya bahwa Allah Yang Maha Bijaksana telah mengutus para rasul untuk memberi petunjuk ummat insan akan jalan yang lurus. Mereka yakni pembawa informasi bangga dan peringatan, semoga bagi insan tiada alasan untuk membantah Allah setelah diutusnya para Rasul (39). Para rasul itu yakni insan mirip kita: makan, minum dan pergi ke pasar (40). Yang telah dipilih oleh Allah, menjadi utusan-Nya dan mengistimewakan mereka dengan diberi wahyu. Mereka yakni orang-orang yang jujur (41), terpercaya (42) memberikan kiprah mereka (43) dan cerdas, sanggup memahami dan memahamkan (44). Mereka yakni insan yang mengalami yang biasa dialami oleh orang lain selagi tidak mengurangi kehormatan mereka dalam martabat mereka yang luhur (45). Diantara para Rasul yang tersebut nama mereka dalam qur’an adalah: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa. Yunus, Zakariya, Yahya, Isa dan Muhammad ‘alaihimus-shalatu wassalam (46). Dan ada Rasul-rasul-Nya yang tidak diberitakan Allah kepada kita (47). Tiada ummat yang terdahulu melainkan pernah kedatangan Nabi (48). Dan Allah telah mengokohkan mereka dengan beberapa pembuktian dan segala macam mu’jizat yang kasatmata (49). 

PERHATIAN:

Adalah suatu kebenaran, bahwa kekuasaan Allah sanggup mengadakan halhal yang menyimpang dari aturan kebiasaan yang pernah berlaku bagi para Nabi untuk menguatkan penugasan dan menundukkan lawan-lawan mereka dan tanda kebenaran mereka terhadap mereka yang mengingkari, contohnya apa yang tersebut dalam Qur’an : api yang tak mengkremasi Nabi Ibrahim (50), tongkat Nabi Musa yang menjelma ular (51), Nabi Isa yang sanggup menghidupkan kembali orang mati (52), dan diturunkannya al-Qur’an bagi Nabi Muhammad (53) ,dan lain sebagainya yang tersebut dalam beberapa ayat, dan semua itu yakni hal yang wajib diimani. 

IMAN PADA HARI KEMUDIAN 

Kita wajib percaya perihal adanya hari final dan segala yang terjadi di dalamnya perihal kerusakan ‘alam ini’, serta percaya akan hal-hal yang diberitakan oleh Rasulullah dengan riwayat mutawattir perihal kebangkitan dari kubur (54), pengumpulan di Makhsyar (55), investigasi (56) dan pembalasan (57). Maka Allah memberi keputusan perihal perbuatan orang, kemudian ada yang masuk neraka selama-lamanya tidak keluar dari padanya, yaitu orang-orang kafir dan orang-orang musyrik (58), dan ada yang masuk kemudian keluar dari neraka, yaitu orang-orang mukmin yang berbuat dosa (59) dan ada yang masuk sorga dan kekal, yaitu orang-orang mukmin yang benar-benarnya (60).

IMAN KEPADA QADLA DAN QADAR 

Kita wajib percaya bahwa Allahlah yang telah membuat segala sesuatu (61) dan dia telah menyuruh dan melarang (62). Dan perintah Allah yakni kepastian yang telah ditentukan (63). Dan bergotong-royong Allah telah menentukan segala sesuatu sebelum Dia membuat segala kejadian dan mengatur segala yang ada dengan pengetahuan, ketentuan, kebijaksanaan dan kehendak-Nya (64). Adapun segala yang dilakukan insan itu semuanya atas Qadla’dan Qadar-Nya (65), sedangkan insan sendiri hanya sanggup berikhtiar. Dengan demikian, maka segala ketentuan yakni dari Allah dan perjuangan yakni penggalan manusia. Perbuatan insan ditilik dari segi kuasanya dinamakan hasil perjuangan sendiri (66). Tetapi ditilik dari segi kekuasaan Allah, perbuatan insan itu yakni ciptaan Allah (67). Manusia hanya sanggup mengolah penggalan yang Allah karuniakan padanya berupa rizki dan lain-lain (68).

PENUTUP 

Inilah pokok-pokok ‘aqidah yang benar terdapat dalam quran dan hadits yang dikuatkan oleh pemberitaan-pemberitaan yang mutawattir. Maka barang siapa percaya akan semua itu dengan kenyakinan yang teguh, masuklah ia kepada golongan mereka yang memegang kebenaran dan tuntunan Nabi serta lepas dari golongan hebat bid’ah dan kesesatan. Selanjutnya kita mohon kepada Allah kenyakinan yang besar lengan berkuasa dan keteguhan menjalankan agama-Nya. Kita berdo’a untuk kita seluruh ummat Islam. Sesungguhnya Tuhanlah Yang Maha Penyayang.  Semoga Allah melimpahkan kemurahan kepada junjungan Nabi Muhammmad s.a.w. epilog para Nabi dan Rasul serta kepada keluarga dan sahabatnya. 

==================
Footenote [ALASAN (DALIL)]:

(1) Dari Abu Hurairah, bergotong-royong Rasulullah s.a.w. bersabda:             ”Ummat Yahudi telah bercerai berai menjadi 71 atau 72 golongan; dan ummat Nasranipun demikian pula. Dan ummatku akan bercerai berai menjadi 73 golongan.” (diriwayatkan oleh Turmudzi, dan menyampaikan : “Hadits Hasan Shalih)”.
Dan dari Abdullah bin ‘Amr, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Niscaya akan tiba kepada ummatku apa yang telah tiba kepada Bani Israil, contoh ceripu dengan ceripu-ceripu hingga kalau ada orang yang menggagahi ibunya dengan terang-terangan, pastilah diantara ummatku ada pula yang berbuat demikian. Dan bergotong-royong Bani Israil telah bercerai-berai menjadi 72 golongan dan ummatku akan bercerai-berai menjadi 73 golongan; semuanya masuk neraka , kecuali satu golongan”. Para sobat bertanya: ”Siapakah golongan yang satu itu ya Rasululllah?. Jawab beliau: “Ialah mereka yang mengikuti jejakku dan jejak sahabat-sahabatku”. (diriwayatkan oleh Turmudzi).
(2) Itulah Allah, Tuhanmu sekalian, tidak ada yang kuasa yang wajib disembah selain Allah, yang membuat segala sesuatu, maka hambakanlah dirimu pada-Nya dan Dialah yang mengurusi segala sesuatu”. (An’am:102). 
“Dan janganlah engkau memohon kepada Tuhan selain Allah, alasannya yakni tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, segala sesuatu akan binasa kecuali Dia yang menentukan hokum, dan kepada-Nya kau dikembalikan”. (Qashash: 88). 
 (3) “Tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atasnya bagaimanakah saya telah membangunnya dan menghiasinya dengan tiada retak. Dan bumi telah kubentangkan dan kuletakkkan padanya gunung-gunung dan kutumbuhkan padanya segala jenis berjodoh yang serasi; kesemuanya itu menjadi mirip dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang mau kembali (kepada Allah). Dan Aku turunkan air dari langit yang banyak manfaatnya, dan kutumbuhkan beberapa kebun dan biji-biji ketaman; begitu juga pohon kurma yang tingggi bermayang yang tersusun menjadi rizki bagi segenap hamba; dengan demikian Aku hidupkan tanah yang tandus (mati) dan sedemikianlah (hal) kebangkitan (dari kubur)”, (Qaf: 6-11).
“Tidaklah mereka memperhatikan kepada unta, bagaimana ia dijadikan?, kepada langit, bagaimana ia ditinggikan?, kepada gunung-gunung bagaimana ia dibentangkan?” (Ghasyiyah: 17-20). 
“ Katakanlah (hai Muhammad)! Perhatikanlah apa yang ada dibeberapa langit dan bumi; tidaklah berkhasiat beberapa bukti dan peringatan itu bagi golongan yang tidak beriman”. (Yunus:101).  
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dengan siang, sungguh menjadi bukti bagi orang-orang yang berakal.” (Ali' Imran: 189). 
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, adanya bahtera (kapal) yang berlayar di bahari membawa barang yang berfaedah bagi manusia, air yang diturunkan Allah dari langit yang dipakai untuk menyuburkan bumi setelah mati dan membiakkan binatang-binatang serta pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, benar-benar menjadi tanda bukti bagi orang-orang yang berfikir".(Baqarah 164).
(4) "Maka berimanlah kau kepada Allah dan Rasulnya serta cahaya (Quran) yang telah saya turunkan. Dan Allah maha mengetahui akan perbuatanmu". (Thaghabun:8).  
(5) "Itulah Allah Tuhanmu yang hak tidak ada kebenaran di luar itu, melainkan kesesatan, maka mengapakah kau berpaling"? (Yunus:32).  
(6) "Dialah yang Awal dan Yang akhir, yang Dhahir dan yang   bathin dan Dia mengetahui segala sesuatu."(Hadid:3).  
"Segala yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap Kekallah tuhanmu yang maha agung dan maha mulia”. (Rahman : 26-27) 

(7) "Yang membuat langit dan bumi. Diapun menimbulkan dari jenismu berjodohan (berpasang-pasangan), begitu juga dari hewan ternak (diciptakan) berpasangan, yang Dia perkembangkan diatas bumi. Tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya dan Dialah maha mendengar dan maha melihat." (Syura:11). 
(8) "Katakanlah: Dialah Yang Maha Esa, Allahlah sentra permohonan, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak sesuatu yang menyamainya". (Ikhlas:1-4) 
"Atau siapakah yang membuat langit dan bumi, dan telah menurunkan air dari langit untukmu, kemudian saya tumbuhkan dengan air itu beberapa kebun yang indah serasi, yang kau tidak sanggup tumbuhkan pohon-pohonnya. Adakah Tuhan lain disamping Allah? Memang mereka itu orang-orang yang menyimpang" (Naml: 60). 
(9) "Allah, yang tiada Tuhan yang wajib disembah selain Dia, yang hidup dan berdiri sendiri…". (Baqarah:255). 
(10) "Dan Dialah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui". (Syura:11). 
(11) "Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu." (Mulk:1). 
(12) "Sesungguhnya firman-ku kepada sesuatu, apabila saya menghendaki adanya, Aku hanya menyampaikan : Jadilah, maka jadilah ia."(Nahl:40).
(13) "Dan Dia itu Maha Mengetahui segala sesuatu". (Baqarah:29) 
"Pengetahuan Tuhan kami, mencakup segala sesuatu". (A'raf: 89). 
"Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan". (Nahl : 91). 
(14) "Maha suci Allah dari pada apa yang mereka sifati".(Mu'minun: 91) 
(15) "Dan Tuhanmu membuat apa yang Dia kehendaki dan Dia pilih". (Qashah:68). 
“Bagi Allah-lah segala perkara, pada sebelum dan sesudahnya."(Rum:4). 
(16) "Allah tidak membebani seseorang melainkan seimbang dengan kekuatannya." (Baqarah: 286). 
(17) “Hadits dari Ibnu 'Abbas, bergotong-royong orang banyak (sedang) memikirkan keadaan Allah Yang Maha Mulia dan Agung, maka Nabi s.a.w. bersabda: "Berfikirlah kau sekalian perihal mahkluk Allah dan janganlah kau sekalian berfikir perihal dzat-Nya, lantaran kau sekalian tidak akan bisa menggapai-Nya". Dan dari Ibnu "Abbas juga dengan lain perkataan: "Berfikirlah kau sekalian perihal makhluk (ciptaan-Nya) dan janganlah kau berfikir perihal Khaliq (Allah), lantaran kau sekalian tidak akan bisa menggapaiNya." (Diriwayatkan oleh Abu Syaikh). 
"Dan mereka tidak menghargai kepada Allah sebagaimana mestinya, dikala mereka berkata : Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia." Katakanlah: Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang di bawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi ummat manusia, yang kau jadikan lembaranlembaran, (sebagian) kau memperlihatkan dan banyak diantara kau yang menyembunyikan, padahal telah diajarkan kepada kau apa yang kau dan bapak-bapak kau tidak ketahui. Katakanlah:"Allahlah (yang menurunkan-nya) kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatan."(An'am:91). 
(18) Sebagaimana yang terdapat dalam nomer 17 di atas. 
(19) "Segala Puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menimbulkan Malaikat sebagai utusan-utusan yang bersayap, ada yang dua, tiga dan ada yang empat"(Fathir:1). 
(20) "Bahkan para Malaikat itu hamba yang di muliakan (terhormat) yang tidak mendahului firman Allah, sedang mereka selalu mengerjakan perintahNya."(Anbiya':26-27). 
"Wahai orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya dari insan dan batu, penjaganya yakni para Malaikat yang kasar, yang keras dan yang tidak pernah menentang perintah Allah, dan mereka senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan." (Tahrim:6). 
(21) "Maka ketika Nabi Ibrahim melihat tangan malaikat tidak menjamah hidangan, yang memandang absurd dan merasa takut, berkatalah para Malaikat: Janganlah kau Takut, sesungguhnya kami diutus untuk menghadapi kaum Luth". (Hud:70). 
"Sepanjang masa tiada putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan." (Anbiya:20). 
(22) "Sepanjang masa tiada putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan." (Anbiya:20).
"Adakah Tuhanmu telah menentukan kau sekalian sebagai anak pria dan menimbulkan anak wanita kepada para Malaikat ?"Sesungguhnya kau telah menyampaikan ucapan yang besar (dosanya). (isra': 40). 
(23) "Sepanjang masa tiada putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan." (Anbiya':20) 
(24) "Dan tidak ada daripada kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan yang tertentu". (Shaffat:164). 
(25) "Dan pada hari itu ada delapan Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas mereka." (Haqqah: 17).
(26) "Di dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan, dijunjung dan disucikan, di tangan para utusan (Malaikat) yang mulia lagi berbakti."(Abasa:1316).  
(27) "Al-Qur’an dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril), kepada hatimu semoga kau menjadi golongan orang yang memberikan peringatan". (Syu'ara:193-194) 
(28) "Barang siapa memusuhi Allah, Malaikat-malaikat-Nya, utusanutusan-Nya serta Jibril dan Mikail, maka Allah akan memusuhi orang-orang kafir". (Baqarah:98). 
“Hadist dari samurah bin Jundub: "Adapun rumah ini yakni rumahnya para syuhada’ dan saya yakni Jibril dan ini Adalah Mikail"……dan seterusnya. (diriwayatkan oleh bukhari, tersebut dalam kitab Riyadlus Shalihin, Halaman 507).  
(29) "Sungguh di atasmu itu ada pengawas (Malaikat) yang mulia yang selalu mencatat, mengetahui apa-apa yang kau kerjakan (Infithar:10-12).
(30) "Jangan engkau mengikuti apa-apa yang tidak kau ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu kesemuanya akan ditanyai."(Isra':36). 
(31) “Dari Umar r.a. berkata : "Pada ketika kami duduk pada suatu hari bersama Rasulullah s.a.w. datanglah seorang pria putih higienis pakaiannya, hitam higienis rambutnya, tak terkesan padanya tanda orang yang sedang bepergian dan tiada seorang pun diantara kami yang mengenalnya, kemudian bersimpuh dihadapan Nabi dengan merapatkan kedua lututnya kepada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tanganya pada paha Nabi. Lalu ia berkata: "Hai Muhammad terangkanlah kepadaku perihal Islam", Nabi menjawab "Islam ialah engkau mempersaksikan, tiada yang kuasa selain Allah, dan Muhammad yakni utusan Allah, mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan dan pergi haji bila engkau bisa melakukannya". Kata orang itu: "Benar engkau….dan seterusnya. (diriwayatkan oleh Muslim). 
“Dari Jabir bin Abdullah Anshari, dan dia menceritakan perihal periode wahyu, katanya: "sewaktu saya (Nabi) sedang berjalan, tiba-tiba saya mendengar bunyi dari langit, maka saya mengangkatkan kepalaku. Tiba-tiba tampak Malaikat yang pernah tiba di gua Hira' dahulu duduk diatas dingklik diantara langit dan bumi, maka takutlah saya dan kembali pulang, sesampai di rumah saya berkata: "Selimutilah aku, selimutilah aku". Lalu Allah menurunkan ayat: Hai orang yang berselimut, bangunlah dan berilah peringatan. Agungkanlah tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah perbuatan dosa "Kemudian lancarlah dan beruntun turunannya wahyu." (diriwayatkan oleh Bukhari). 
Dan sebagaimana yang ditafsirkan oleh Syaukani dalam tafsirnya mengenai firman Allah swt.: "Dan sesungguhnya Nabi telah melihat Malaikat Jibril pada kesempatan lain di sidratul Muntahaha". (Najm:13-14). 
(32) "Sungguh Kami telah Mengutus Utusan-utusan-Ku dengan membawa bukti dan beserta mereka itu saya berikan Kitab dan Neraca (timbangan) semoga orang-orang menegakkan keadilan".(Hadid:25). 
"Maka ada sebagian orang yang berdo'a : Ya Tuhanku, berilah hamba (kebaikan) di dunia ini maka ia tidak menerima bahagian di akhirat. Dan diantara mereka ada yang berdo'a: Ya Tuhan berilah hamba kebaikan di dunia dan di Akhirat dan jauhkanlah hamba dari api neraka. Mereka itulah yang menerima penggalan dari apa yang telah mereka lakukan".(Baqarah: 200-202). 
(33) "Dan saya telah memperlihatkan kitab Zabur kepada Nabi Dawud."(Nisa':136). 
(34) “Diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnul Jarir, dan Ibnul Mundzir dari Bara bin ‘Azib berkata: ”Nabi telah lewat di erat seorang 
Yahudi yang berlumuran darah lantaran aturan dera, maka Nabi memanggil orangorang Yahudi dan bertanya: “Beginilah eksekusi orang berzina di dalam kitabmu?” Mereka menjawab: Ya. Maka Nabi memanggil seorang dari ‘ulama mereka dan bertanya: Atas nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa, beginikah eksekusi orang Zina di dalam kitabmu?. Ia menjawab: Oh tidak, dan seandainya tuan tidak mendesak atas nama Allah kepadaku, pasti tak kukatakan kepada tuan, di dalam kitab kami, eksekusi orang zina itu ranjam”……………..dan seterusnya.
(35) “Dan setelah mereka itu Aku susulkan Isa bin Maryam untuk membenarkan kitab Taurat yang ada sebelumnya. Dan ia Ku-beri kitab Alkitab berisi petunjuk dan cahaya…..” (Maidah: 46). 
(36) “Sungguh saya telah menurunkan Qur’an, dengan sebenar-benarnya kepadamu (Muhammad)”. (dahr: 23). 
(37) “Muhammad itu tidak menjadi ayah dari seorang pria diantaramu, akan tetapi ia yakni utusan Allah dan penghabisan (penutup) sekalian Nabi.”(Ahzab:40). 
(38) “Karena firman Allah Ta’ala:”Dan engkau (Muhammad) memang benar-benar berbudi luhur”. (Qalam:4). 
“Dan lantaran Hadits ‘Aisyah r.a. bahwa akhlaq Nabi itu yakni Qur’an”. (Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud). 
(39) “Dan (Kami telah mengutus) beberapa Rasul yang telah Kuceritakan kepadamu dan ada pula yang tidak Ku-ceritakan kepadamu. Dan Allah telah berbicara benar-benar kepada Nabi Musa. (Mereka Kami utus ) selaku Rasul-Rasul yang memberi kabar bangga dan kabar yang angker …..”.(Annisa’:164-165) 
(40) “Dan tidaklah Aku mengutus beberapa utusan sebelummu, kecuali mereka itu memakan masakan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Aku jadikan cobaan sebagianmu kepada yang lain.”(Al-Furqan: 20). 
(41) “Dan ketika orang-orang mukmin melihat lawan-lawan bersekutu, mereka berkata: Inilah yang dijanjikan oleh Allah dan utusan-Nya dan benarbenar (tidak dusta)-lah Allah dan utusan-Nya itu.”(Ahzab:22). 
“Perhatikanlah akan Nabi ibrahim dalam kitab, sesungguhnya ia benar dan menjadi Nabi.” (Maryam:41). 
“Perhatikanlah akan Isma’il dalam kitab, sesungguhnya ia benar janjinya dan ia yakni utusan dan Nabi.” (Maryam 54). 
“Perhatikanlah akan Idris di dalam kitab, sesungguhnya ia yakni benar dan menjadi Nabi”. (Maryam:56). 
(42) “Dan tidaklah ia (Muhammad) menyembunyikan informasi ghaib”. (AtTakwir:24). 
(43) “Mereka yang telah memberikan risalah-risalah Allah dan takut kepada-Nya, serta tidak ada sesuatu yang ditakuti kecuali Allah, dan cukuplah Allah yang menghitung”. (Ahzab:39). 
“Supaya ia mengetahui, bahwa mereka telah memberikan risalahrisalah yang kuasa mereka, dan pengetahuan-Nya mencakup apa yang ada di antara mereka dan menghitung bilangan segala sesuatu.”(Jin:28). 
(44) “Kemudian atas tanggung jawab-Ku klarifikasi Qur’an itu”.(Qiyamah:19) 
(45) “Katakanlah (olehmu Muhammad): Bahwasaya saya hanyalah insan mirip kamu, yang diwahyukan kepadaku: bergotong-royong Tuhan kau sekalian hanyalah Tuhan yang Esa. Maka barang siapa yang ada mengharap bertemu dengan Tuhannya, maka hendaklah berinfak shaleh dan janganlah menyekutukan sesuatupun dalam berbakti kepada Tuhan-Nya”. (Kahfi:110). 
Sungguh telah Aku memberi wahyu kepadamu (Muhammad) sebagaimana yang telah Ku-berikan kepada Nabi Nuh dan Nabi-nabi sesudahnya, begitu juga Aku telah memperlihatkan wahyu-wahyu kepada Nabi-Nabi: Ibrahim, Ishaq, Yaqub, serta turunannya, serta Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan kepada dawud Kuberikan kitab Zabur”. (Nisa’:163). 
“Dan (Kami telah mengutus) beberapa Rasul yang telah kuceritakan kepadamu dari yang sebelumnya dan ada pula beberapa Rasul yang tidak Kuceritakan kepadamu. Dan Allah benar-benar berbicara kepada Nabi Musa.” (Nisa’:164).
“Dan itulah Hujjah (pembuktian)-Ku yang Ku-berikan kepada Nabi Ibrahim untuk mengalahkan kaumnya, Aku mengangkat beberapa derajat orang yang Aku kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu maha bijaksana lagi maha mengetahui”.(An’am: 84). 
“Dan Aku telah karuniakan kepada Ibrahim (keturunan) yaitu Nabi Ishaq dan Ya’qub, masing-masing Ku-berikan petunjuk kepada Nabi Nuh dan diantara keturunanya yakni Nabi Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikian juga Aku menganugerahi orang-orang yang berbuat baik.”(An’am: 85). 
Dan Nabi Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas; kesemuanya dari orang-orang yang sahalih.”(An’am:86). 
“Dan Nabi Isma’il, Ilyasa’, Yunus dan Luth; dan kesemuanya telah Kuberikan dari semua orang.”(An’am:87). 
“Dan Nabi Ismail, Idris dan Dzulkifli; kesemuanya dari orang-orang yang sabar”. (Anbiya’: 84). 
“Dan kepada penduduk Madyan Aku telah mengutus saudara mereka yaitu Nabi Syu’aib. (Hud:84). 
“Dan kepada kaum Tsamud Aku telah mengutus saudara mereka yaitu Nabi Shalih.” ( Hud: 61). 
“Dan kepad kaum ‘Ad. Aku telah mengutus saudara mereka yaitu Nabi Hud.” (Hud: 50). 
“Perhatikanlah Nabi Idris dalam kitab, sesungguhnya ia benar lagi menjadi Nabi”. ( Maryam:56). 
“Sungguh Allah telah menentukan Nabi Adam, Nuh, dan keturunan Nabi Ibrahim, keturunan Imran (melebihi) semua orang.” (Ali Imran: 33).
“Muhammad yakni Utusan Allah dan orang-orang yang mengikutinya, sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan kasih sayang diantara sesama mereka…….”. (Fath:29). 
(47) “Sebagaimana yang tersebut pada nomer 39 di atas. 
(48) “Sungguh Aku telah mengutus engkau ( Muhammad) dengan membawa kebenaran untuk memberi kabar bangga dan memberi peringatan. Dan tidak ada sesuatu ummat yang dahulu, kecuali ada seorang (Nabi) yang memberi peringatan.” (Fathir:24) 
(49) “Yang demikian itu lantaran mereka telah kedatangan para utusan yang membawa tanda bukti, kemudian mereka kafir, maka Allah menimpakan siksanya.” (Mukmin:22). 
(50) “Aku berkata: Hai api! Jadilah masbodoh dan selamatkanlah Ibrahim“. (Anbiya’: 69). 
(51) “Kemudian Nabi Musa melemparkan tongkatnya, seketika menjadi ular yang nyata.” (A’raf:107). 
(52) “Dan sebagai utusan kepada Bani Israil ( berkata): Sungguh saya telah tiba kepadamu dengan membawa bukti dari tuhanmu, bergotong-royong saya membuat untukmu mirip burung dari tanah kemudian saya tiup, maka akan jadilah burung atas idzin Allah. Aku menyembuhkan orang buta dan orang yang berpenyakit sopak; dan saya menghidupkan orang mati dengan izin Allah; begitu juga saya memberitakan kepadamu akan apa yang kau makan dan apa yang kau simpan di dalam rumah-rumahmu. Yang demikian itu yakni menjadi bukti bagimu, kalau kau beriman”.(Ali Imran:49).
(53) “ Katakanlah : Kalaupun insan dan jin berkumpul untuk mengadakan mirip Alquran ini, tentulah tidak akan bisa mengadakannya meskipun sebagian menolong sebagian yang lain”. (Isra’:88). 
(54) “Orang-orang kafir beranggapan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan.” ( Taghabun: 7). 
“Dan setelah sangkakala di tiup mereka keluar dari kubur bergegas ke Tuhan mereka. Mereka berkata: celakalah kami, siapakah kami yang membangkitakan kami dari kawasan tidur kami (kubur)? Inilah yang telah dijanjikan oleh Yang Maha Pemurah, dan benarlah Rasul-rasul. Tidak yakni tiupan itu kecuali hanya sekali, maka tiba-tibalah mereka semua dihadapan-Ku”. (Yasin:51-53). 
“Kemudian kau semua dibangkitkan kelak pada hari kiamat”. (Mukminun: 16). 
(55) “Dia (Allah) itulah yang telah menimbulkan bumi gampang (digarap) oleh kamu, maka jelajahilah pelosok-pelosoknya dan makanlah dari rizki-Nya. Dan kepada-Nyalah kau akan dikumpulkan”. (Mulk: 15 )
(56) “Ya Tuhanku, ampunilah saya dan kedua ayah-bundaku dan orangorang mukmin pada hari berlakunya pengadilan( Hari Qiyamat).” (Ibrahim:41). 
“Dan berkata Nabi Musa: sesungguhnya saya mohon pinjaman kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang takabbur (sombong) yang tidak percaya pada Hari hisab” (Qiyamat). (Mu’min 27). 
(57) “Pada Hari ini (Qiyamat) dibalaslah tiap-tiap orang atas segala perbuatannya, pada hari itu tidak ada kezhaliman. Sesungguhnya Allah itu sangat cepat penghisabannya”.(Mu’min:17). 
(58) “Sesungguhnya orang-orang kafir dari hebat Kitab dan orang-orang musyrik itu, di dalam neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya, mereka itulah sejahat-jahat makhluk.”( Bayyinah:6). 
Hadist dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “ Apabila penghuni Syurga itu telah menuju ke Syurga dan penghuni Neraka menuju ke Neraka, maka (diperagakan) ”kematian” dibawa di antara Syurga dan Neraka, kemudian disembelih, kemudian diserukan (Malaikat); Hai penghuni Syurga, kekallah kau dan tidak akan mati. Maka bertambah gembiralah penghuni Syurga dan bertambah sedihlah penghuni Neraka”. (Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, begitu juga dengan Tirmidzi dengan lafal yang sama maknanya). Tersebut dalam Kitab Taisirul-Wushul, Juz IV, halaman 21, cetakan tahun 1346 H, fasal 5 perihal Dzikir –Syafa’ah dari penggalan Qiyamat. 
(59) “Dari Abi Sa’id al Khudri r.a. bergotong-royong Nabi s.a.w. telah bersabda: Apabila hebat syurga itu telah masuk Neraka,” maka Allah berfirman: Barang siapa di dalam hatinya ada keyakinan sekalipun sebesar biji sawi, keluarkanlah ia (dari Neraka), kemudian mereka keluar…..”.( Diriwayatkan oleh Bukhari ). 
(60) “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang mukmin, jiwa dan harta benda mereka dengan syurga; mereka berperang pada jalan Allah, kemudian ada yang membunuh dan ada yang terbunuh….” (Taubah11). 
“Tuhan menggembirakan mereka dengan rahmat, keridhaan dan syurga mereka memperoleh kesenangan yang tetap, mereka kekal di dalamnya selamalamanya.” ( TAubah : 21-22) 
(61) “Itulah dia Allah kau sekalian, tidak ada yang kuasa berhak disembah selain Allah, yang membuat segala sesuatu.”(An’am:102). 
(62) “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebaikan dan memberi kepada sanak kerabat, serta melarang kekejian, kemunkaran dan kedurhakan. Allah menasehatkan kepadamu, semoga kau selalu ingat”. (Nahl:90). 
(63) “Sama sekali tiada rasa sempit bagi Nabi terhadap apa yang ditentukan oleh Allah, demikianlah sunnah Allah (hukum qudrat iradat Allah) terhadap orang-orang sebelumnya. Dan aturan Allah itu yakni ketentuan yang pasti.”(Ahzab:38). 
(64) “Tidaklah ada tragedi alam yang menimpa di bumi dan tidak ada tragedi alam yang menimpa dirimu, kecuali tertulis di dalam kitab, sebelum Aku menciptakan. Sesungguhnya yang demikian itu gampang bagi Allah”. (Hadid:22). 
“Sungguh segala sesuatu itu Aku  jadikan dengan ketentuan (ukuran)”. (Qamar:49). 
(65) “Allah yang telah menimbulkan kau dan apa yang telah kau kerjakan”.(Shaffat: 96). 
“Dan Allah itu yang menimbulkan apa yang Ia kehendaki dan apa yang ia pilih. Tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan maha luhur dari apa yang mereka sekutukan. (Qashaah : 68). 
(66) “Dan kami telah memperlihatkan insan dengan dua jalan.”(Balad: 10). 
“Lalu mengilhamkan kepadanya kejahatannya dan kebaikannya”. (Syams:8). 
(67) “Sebagaimana tersebut  pada nomer 65.
(68) “Hai semua manusia, makanlah apa yang ada di bumi ini, yang halal lagi yang baik; dan jangan kau mengikuti langkah syetan. “Sesungguhnya syetan itu musuhmu yang paling nyata”. (Baqarah:168) 
“Hai orang-orang yang beriman makanlah kau dari rizki yang baik yang telah kuberikan kepadamu dan bersyukurlah kau kepada Allah, bila benarbenar kau berbakti kepada-Nya”. (Baqarah:172). 
“Maka makanlah kau apa yang telah diberikan oleh Allah. Yang halal lagi baik dan bersyukurlah atas segala ni’mat Allah, bila kau benar-benar hanya berbakti kepadanya.”(Nahl:114). 

Related : Aqidah (Himpunan Putusan Tarjih)

0 Komentar untuk "Aqidah (Himpunan Putusan Tarjih)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close