Tak kenal maka tak sayang, dalam goresan pena ini akan mengupas cara kerja pengantaran data dapodik atau yang lebih dipahami dengan sinkronisasi mudah-mudahan para pembaca sanggup mengetahui proses yang terjadi dalam metode DAPODIK. Proses pengantaran data di dapodik menggunakan metode sinkronisasi yaitu proses penyamaan data Antara data di setempat sekolah dengan data di server dapodik. Beberapa pengertian wacana sinkronisasi.
1. Kondisi online
Proses pengolahan aplikasi dapodik sanggup ditangani secara offline , keperluan akan internet cuma pada di saat sinkronisasi mengingat keadaan sekolah-sekolah seluruh Indonesia belum memiliki saluran internet secara merata. Sistem ini di desain pendekatan fasilitas mengooperasikan aplikasi dapodik dengan menimbang-nimbang kondisi/ kesanggupan infrastruktur di tempat utamanya sekolah-sekolah. Kebutuhan akan internet / online cuma pada di saat sinkronisasi saja,
2. Sinkronisasi data 2 arah
Pengiriman data atau disebut sinkronisasi metode 2 arah, dimana sekolah mengantarkan data ke server pusat, pun demikian server sentra sanggup mengantarkan data pada di saat ayng serempak ke data setempat sekolah dalam aplikasi Dapodik. Hal ini sanggup dimanfaatkan untuk penerbitan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dalam metode DAPODIK. Mempercepat layanan dan mempersingkat rantai birokrasi dalan hal penerbitan nomor-nomor administratif. Teknologi ini cocok digunakan dalam layanan metode warta pendidikan yang mengedepankan faktor layanan.
3. Lakukan sinkronisasi secara bertahap/ bertahap / incremental
Disarankan proses sinkronisasi ditangani secara bertahap tanpa menanti data dapodik selesai di mutakhirkan semua. Hal ini penting sebab kaitannya dengan ukuran paket data yang di kirimkan dari sekolah ke server pusat.
Semakin banyak pergantian data di sekolah maka makin besar pula ukuran paket data yang dikirimkan, maka makin usang pula proses sinkronisasi. Jika paket data yang di kirimkan sedikit maka durasi proses sinkronisasi akan makin singkat dan tingkat keberhasilannya makin tinggi. Oleh sebab itu lakukan sinkronisasi sedikit demi sedikit/ incremental mudah-mudahan tingkat keberhasilannya tinggi.
4. Sinkron = back up database lokal
Dalam aplikasi dapodik model 2018 tidak memedulikan fitur back up data lokal. Sebagai penggantinya lakukan sinkronisasi untuk mem”back up” data yang telah di lakukan dalam aplikasi dapodik ke server pusat. Jika telah selesai mengerjakan sinkronisasi maka data sekolah otomatis ter”back up” dalam database server pusat. Untuk mengambilnya kembali sanggup lewat proses generate prefill atau pendaftaran secara online. Segera lakukan sinkronisasi mudah-mudahan data anda kondusif dan memiliki back up.
5. Time synthetic / waktu buatan
Teknologi sinkronisasi menggunakan pendekatan waktu buatan/ synthetic time, penjelasannya : data yang di ubah di setempat di catat oleh metode waktu perubahannya dan waktu terakhir mengerjakan sinkronisasi. Dengan demikian metode mengetahui pergantian data mana saja yang terjadi di data setempat aplikasi dapodik, berikutnya proses sinkronisasi cuma mengantarkan pergantian data yang terjadi saja sesuai catatan waktu tersebut baca : delta nya saja yang dikirimkan. Pendekatan ini penting dalam rangka mengembangkan secara maksimal efektivitas metode tanpa mengharuskan full online yang memberatkan sekolah dalam pengolahan aplikasi dapodik dilapangan.
6. Siklus sinkronisasi dan prefill
Habis pakai eksklusif dibuang/ hilang begitu semestinya cara kerja prefill. Prefill ialah database sekolah yang dibungkus dalam bentuk file database. Dilarang mengkoleksi prefill atau re-use prefill yang telah di pakai hal ini untuk menjamin konsistensi data yang telah pernah di kirimkan dan di saat prefill dibuat. Makara apabila anda memerlukan prefill, lakukan generate ulang dalam sistem, jangan pakai prefill lama.
Kontributor :
Tim Dapodik
0 Komentar untuk "Literasi Sinkronisasi Dapodik"