Surah Ibrahim Arab, Latin dan Terjemahan - Surah Ibrahim tergolong kedalam kelompok surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 14 dari Al Alquran yang terdiri atas 52 ayat. Surat ini diturunkan di Mekah sebelum hijrah, dan dinamakan Ibrahim karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yakni ayat 35 - 41.
Pokok isi kandungan dalam Surah Ibrahim diantaranya merupakan wacana keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain seumpama alasannya yakni rasul-rasul diutus dengan bahasa kaumnya sendiri, ungkapan wacana perbuatan dan perkataan yang hak dengan yang bathil, insiden langit dan bumi mengandung hikmah-hikmah; macam-macam lezat Allah terhadap insan dan komitmen Allah terhadap hamba-hamba yang mensyukuriNya. Teks bacaan lafadz Surah Ibrahim Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Pokok isi kandungan dalam Surah Ibrahim diantaranya merupakan wacana keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain seumpama alasannya yakni rasul-rasul diutus dengan bahasa kaumnya sendiri, ungkapan wacana perbuatan dan perkataan yang hak dengan yang bathil, insiden langit dan bumi mengandung hikmah-hikmah; macam-macam lezat Allah terhadap insan dan komitmen Allah terhadap hamba-hamba yang mensyukuriNya. Teks bacaan lafadz Surah Ibrahim Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah Ibrahim
Surat Ke 14 : 52 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ
Alif laam raa, kitaabun anzalnaahu ilaika litukhrijannaasa minazh-zhulumaati ilannuuri bii-dzni rabbihim ilaa shiraathil 'aziizil hamiid(i)
1. "Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kau mengeluarkan insan dari gelap gulita terhadap cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji."
ٱللَّهِ ٱلَّذِي لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ وَوَيۡلٞ لِّلۡكَٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ شَدِيدٍ
Allahil-ladzii lahuu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa wailul(n)-lilkaafiriina min 'adzaabin syadiid(in)
2. "Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir lantaran siksaan yang sungguh pedih,"
ٱلَّذِينَ يَسۡتَحِبُّونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا عَلَى ٱلۡأٓخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَهَا عِوَجًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلِۢ بَعِيدٍ
Al-ladziina yastahibbuunal hayaataddunyaa 'alal-aakhirati wa yashudduuna 'an sabiilillahi wa yabghuunahaa 'iwajan uulaa-ika fii dhalalin ba'iid(in)
3. "(yaitu) orang-orang yang lebih menggemari kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan supaya jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh."
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوۡمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمۡۖ فَيُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
Wa maa arsalnaa min rasuulin illaa bilisaani qaumihii liyubayyina lahum fayudhillullahu man yasyaa-u wa yahdii man yasyaa-u wa huwal 'aziizul hakiim(u)
4. "Kami tidak mewakilkan seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya [779], supaya ia sanggup memberi klarifikasi dengan terang terhadap mereka. Maka Allah menyesatkan [780] siapa yang Dia kehendaki, dan memberi isyarat terhadap siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مُوسَىٰ بَِٔايَٰتِنَآ أَنۡ أَخۡرِجۡ قَوۡمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَذَكِّرۡهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Wa laqad arsalnaa muusaa bi-aayaatinaa an akhrij qaumaka minazh-zhulumaati ilannuuri wa dzaakkirhum bi-ayyaamillahi inna fii dzaalika li-aayaatin likulli shabbaarin syakuur(in)
5. "Dan sesungguhnya Kami sudah mewakilkan Musa dengan menenteng ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita terhadap cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka terhadap hari-hari Allah[781]." Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur."
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ أَنجَىٰكُم مِّنۡ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ يَسُومُونَكُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبۡنَآءَكُمۡ وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَكُمۡۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَآءٌ مِّن رَّبِّكُمۡ عَظِيمٌ
Wa idz qaala muusaa liqaumihiidzkuruu ni'matallahi 'alaikum idz anjaakum min aali fir'auna yasuumuunakum suu-al 'adzaabi wa yudzabbihuuna abnaa-akum wa yastahyuuna nisaa-akum wa fii dzaalikum balaa-un min rabbikum 'azhiim(un)
6. Dan (ingatlah), dikala Musa berkata terhadap kaumnya: "Ingatlah lezat Allah atasmu dikala Dia menyelamatkan kau dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kau dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih bawah umur laki-lakimu, membiarkan hidup bawah umur perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada ujian yang besar dari Tuhanmu."
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Wa idz ta-adz-dzana rabbukum la-in syakartum la-aziidannakum wa la-in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid(un)
7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya kalau kau bersyukur, tentu Kami akan memperbesar (nikmat) kepadamu, dan kalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sungguh pedih."
وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِن تَكۡفُرُوٓاْ أَنتُمۡ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا فَإِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
Wa qaala muusaa in takfuruu antum wa man fiil ardhi jamii'an fa-innallaha laghaniyyun hamiid(un)
8. Dan Musa berkata: "Jika kau dan orang-orang yang ada di wajah bumi seluruhnya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [782] lagi Maha Terpuji."
أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَبَؤُاْ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ قَوۡمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لَا يَعۡلَمُهُمۡ إِلَّا ٱللَّهُۚ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓاْ أَيۡدِيَهُمۡ فِيٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَقَالُوٓاْ إِنَّا كَفَرۡنَا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِّمَّا تَدۡعُونَنَآ إِلَيۡهِ مُرِيبٍ
Alam ya`tikum naba-ul-ladziina min qablikum qaumi nuuhin wa 'aadin wa tsamuuda waal-ladziina min ba'dihim laa ya'lamuhum ilaallahu jaa-athum rusuluhum bil bayyinaati faradduu aidiyahum fii afwaahihim wa qaaluuu innaa kafarnaa bimaa ursiltum bihii wa innaa lafii syakkin mimmaa tad'uunanaa ilaihi muriib(in)
9. Belumkah hingga kepadamu isu orang-orang sebelum kau (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengenali mereka selain Allah. Telah tiba rasul-rasul terhadap mereka (membawa) bukti-bukti yang konkret kemudian mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kau disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami sungguh-sungguh dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kau ajak kami kepadanya."
قَالَتۡ رُسُلُهُمۡ أَفِي ٱللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَدۡعُوكُمۡ لِيَغۡفِرَ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُؤَخِّرَكُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗىۚ قَالُوٓاْ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُنَا تُرِيدُونَ أَن تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا فَأۡتُونَا بِسُلۡطَٰنٍ مُّبِينٍ
Qaalat rusuluhum afiillahi syakkun faathiris-samaawaati wal ardhi yad'uukum liyaghfira lakum min dzunuubikum wa yu'akh-khirakum ilaa ajalin musamman qaaluuu in antum illaa basyarun mitslunaa turiiduuna an tashudduunaa 'ammaa kaana ya'budu aabaa'unaa fa'tuunaa bisulthaanin mubiin(in)
10. Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kau untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu hingga masa yang ditentukan?" Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanyalah insan seumpama kami juga. Kamu menginginkan untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang senantiasa disembah nenek moyang kami, lantaran itu datangkanlah terhadap kami, bukti yang nyata."
قَالَتۡ لَهُمۡ رُسُلُهُمۡ إِن نَّحۡنُ إِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَمَا كَانَ لَنَآ أَن نَّأۡتِيَكُم بِسُلۡطَٰنٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Qaalat lahum rusuluhum in nahnu illaa basyarun mitslukum wa laakinnallaha yamunnu 'alaa man yasyaa-u min 'ibaadihi wa maa kaana lanaa an na`tiyakum bisulthaanin illaa bi-idznillahi wa 'alallahi falyatawakkalil mu`minuun(a)
11. Rasul-rasul mereka berkata terhadap mereka: "Kami tidak lain hanyalah insan seumpama kamu, akan tapi Allah memberi karunia terhadap siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak layak bagi kami menghadirkan sebuah bukti terhadap kau melainkan dengan izin Allah. Dan cuma terhadap Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal."
وَمَا لَنَآ أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنَا سُبُلَنَاۚ وَلَنَصۡبِرَنَّ عَلَىٰ مَآ ءَاذَيۡتُمُونَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ
Wa maa lanaa allaa natawakkala 'alallahi wa qad hadaanaa subulanaa wa lanashbiranna 'alaa maa aadzaitumuunaa wa 'alallahi falyatawakkalil mutawakkiluun(a)
12. "Mengapa kami tidak akan bertawakkal terhadap Allah padahal Dia sudah menampilkan jalan terhadap kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kau jalankan terhadap kami. Dan cuma terhadap Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri."
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِرُسُلِهِمۡ لَنُخۡرِجَنَّكُم مِّنۡ أَرۡضِنَآ أَوۡ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَاۖ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡهِمۡ رَبُّهُمۡ لَنُهۡلِكَنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wa qaalal-ladziina kafaruu lirusulihim lanukhrijannakum min ardhinaa au lata'uudunna fii millatinaa fa-auha ilaihim rabbuhum lanuhlikannazh-zhaalimiin(a)
13. Orang-orang kafir berkata terhadap Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan menghalau kau dari negeri kami atau kau kembali terhadap agama kami." Maka Tuhan mewahyukan terhadap mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim itu,
وَلَنُسۡكِنَنَّكُمُ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡۚ ذَٰلِكَ لِمَنۡ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ
Wa lanuskinan-nakumul ardha min ba'dihim dzaalika liman khaafa maqaamii wa khaafa wa'iid(i)
14. "dan Kami pasti akan menempatkan kau di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut terhadap ancaman-Ku [783]."
وَٱسۡتَفۡتَحُواْ وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ
Waastaftahuu wa khaaba kullu jabbaarin 'aniid(in)
15. "Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku adikara lagi keras kepala,"
مِّن وَرَآئِهِۦ جَهَنَّمُ وَيُسۡقَىٰ مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ
Min waraa-ihii jahannamu wa yusqaa min maa-in shadiid(in)
16. di hadapannya ada Jahannam dan beliau akan diberi minuman dengan air nanah,"
يَتَجَرَّعُهُۥ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُۥ وَيَأۡتِيهِ ٱلۡمَوۡتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٖۖ وَمِن وَرَآئِهِۦ عَذَابٌ غَلِيظٌ
Yatajarra'uhuu wa laa yakaadu yusiighuhu wa ya'tiihil mautu min kulli makaanin wa maa huwa bimayyitin wa min wa raa-ihii 'adzaabun ghaliizh(un)
17. "diminumnnya air infeksi itu dan nyaris beliau tidak sanggup menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tapi beliau tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat."
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡۖ أَعۡمَٰلُهُمۡ كَرَمَادٍ ٱشۡتَدَّتۡ بِهِ ٱلرِّيحُ فِي يَوۡمٍ عَاصِفٖۖ لَّا يَقۡدِرُونَ مِمَّا كَسَبُواْ عَلَىٰ شَيۡءٖۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلۡبَعِيدُ
Matsalul-ladziina kafaruu birabbihim a'maaluhum karamaadin asytaddat bihirriihu fii yaumin 'aashifin laa yaqdiruuna mimmaa kasabuu 'alaa syai-in dzaalika huwadh-dhalalul ba'iid(u)
18. "Orang-orang yang kafir terhadap Tuhannya, amalan-amalan mereka yakni seumpama debu yang ditiup angin dengan keras pada sebuah hari yang berangin kencang. Mereka tidak sanggup mengambil faedah sedikitpun dari apa yang sudah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu yakni kesesatan yang jauh."
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّۚ إِن يَشَأۡ يُذۡهِبۡكُمۡ وَيَأۡتِ بِخَلۡقٍ جَدِيدٍ
Alam tara annallaha khalaqas-samaawaati wal ardha bil haqqi in yasya` yudzhibkum wa ya`ti bikhalqin jadiid(in)
19. "Tidakkah kau perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah sudah bikin langit dan bumi dengan hak [784]? Jika Dia menghendaki, tentu Dia membinasakan kau dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru,"
وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ
Wa maa dzaalika 'alallahi bi'aziiz(in)
20. "dan yang demikian itu sekali-kali tidak susah bagi Allah."
وَبَرَزُواْ لِلَّهِ جَمِيعٗا فَقَالَ ٱلضُّعَفَٰٓؤُاْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُوٓاْ إِنَّا كُنَّا لَكُمۡ تَبَعٗا فَهَلۡ أَنتُم مُّغۡنُونَ عَنَّا مِنۡ عَذَابِ ٱللَّهِ مِن شَيۡءٖۚ قَالُواْ لَوۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ لَهَدَيۡنَٰكُمۡۖ سَوَآءٌ عَلَيۡنَآ أَجَزِعۡنَآ أَمۡ صَبَرۡنَا مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ
Wa barazuu lillahi jamii'an faqaaladh-dhu'afaa-u lil-ladziina-astakbaruu innaa kunnaa lakum taba'an fahal antum mughnuuna 'annaa min 'adzaabillahi min syai-in qaaluuu lau hadaanaallahu lahadainaakum sawaa-un 'alainaa ajazi'naa am shabarnaa maa lanaa min mahiish(in)
21. Dan mereka seluruhnya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, kemudian berkatalah orang-orang yang lemah terhadap orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dulu yakni pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kau menghindarkan dibandingkan dengan kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi isyarat terhadap kami, tentu kami sanggup memberi isyarat kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak punya kawasan untuk melarikan diri."
وَقَالَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لَمَّا قُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمۡ وَعۡدَ ٱلۡحَقِّ وَوَعَدتُّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُكُمۡۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوۡتُكُمۡ فَٱسۡتَجَبۡتُمۡ لِيۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوٓاْ أَنفُسَكُمۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصۡرِخِكُمۡ وَمَآ أَنتُم بِمُصۡرِخِيَّ إِنِّي كَفَرۡتُ بِمَآ أَشۡرَكۡتُمُونِ مِن قَبۡلُۗ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Wa qaalasy-syaithaanu lammaa qudhiyal amru innallaha wa 'adakum wa'dal haqqi wa wa'adtukum faakhlaftukum wa maa kaana lii 'alaikum min sulthaanin illaa an da'autukum faastajabtum lii falaa taluumuunii wa luumuu anfusakum maa anaa bimushrikhikum wa maa antum bimushrikhiyya innii kafartu bimaa asyraktumuunii min qablu innazh-zhaalimiina lahum 'adzaabun aliim(un)
22. Dan berkatalah syaitan tatkala problem (hisab) sudah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah sudah prospektif kepadamu komitmen yang benar, dan akupun sudah prospektif kepadamu tapi saya menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) saya menyeru kau kemudian kau mematuhi seruanku, oleh alasannya yakni itu janganlah kau mencerca saya akan tapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak sanggup menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak sanggup menolongku. Sesungguhnya saya tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan saya (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu memperoleh siksaan yang pedih.
وَأُدۡخِلَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡۖ تَحِيَّتُهُمۡ فِيهَا سَلَٰمٌ
Wa-udkhilal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa bi-idzni rabbihim tahiyyatuhum fiihaa salaam(un)
23. "Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan berzakat saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka awet di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu merupakan "salaam" [785]."
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٌ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ
Alam tara kaifa dharaballahu matsalaa kalimatan thayyibatan kasyajaratin thayyibatin ashluhaa tsaabitun wa far'uhaa fiissamaa-(i)
24. "Tidakkah kau amati bagaimana Allah sudah bikin ungkapan kalimat yang baik [786] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,"
Surah Ibrahim Ayat 25
تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۢ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ
Tu`tii ukulahaa kulla hiinin bi-idzni rabbihaa wa yadhribullahul amtsaala li-nnaasi la'allahum yatadzakkaruun(a)
25. "pohon itu menampilkan buahnya pada setiap animo dengan seizin Tuhannya. Allah bikin perumpamaan-perumpamaan itu untuk insan supaya mereka senantiasa ingat."
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ
Wa matsalu kalimatin khabiitsatin kasyajaratin khabiitsatin ajtuts-tsat min fauqil ardhi maa lahaa min qaraar(in)
26. "Dan ungkapan kalimat yang buruk [787] seperti pohon yang buruk, yang sudah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak mampu tetap (tegak) sedikitpun."
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ
Yutsabbitullahul-ladziina aamanuu bil qaulits-tsaabiti fiil hayaatiddunyaa wa fiil-aakhirati wa yudhillullahuzh-zhaalimiina wa yaf'alullahu maa yasyaa'u
27. "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu [788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ كُفۡرٗا وَأَحَلُّواْ قَوۡمَهُمۡ دَارَ ٱلۡبَوَارِ
Alam tara ilaal-ladziina baddaluu ni'matallahi kufran wa ahalluu qaumahum daaral bawaar(i)
28. "Tidakkah kau amati orang-orang yang sudah menukar lezat Allah [789] dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?,"
جَهَنَّمَ يَصۡلَوۡنَهَاۖ وَبِئۡسَ ٱلۡقَرَارُ
Jahannama yashlaunahaa wabi`sal qaraar(u)
29. "yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk kawasan kediaman."
وَجَعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادٗا لِّيُضِلُّواْ عَن سَبِيلِهِۦۗ قُلۡ تَمَتَّعُواْ فَإِنَّ مَصِيرَكُمۡ إِلَى ٱلنَّارِ
Wa ja'aluu lillahi andaadan liyudhilluu 'an sabiilihi, qul tamatta'uu fa-inna mashiirakum ilannaar
30. "Orang-orang kafir itu sudah menyebabkan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, lantaran sesungguhnya kawasan kembalimu merupakan neraka."
قُل لِّعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُنفِقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٌ لَّا بَيۡعٌ فِيهِ وَلَا خِلَٰلٌ
Qul li'ibaadiyal-ladziina aamanuu yuqiimuush-shalaata wa yunfiquu mimmaa razaqnaahum sirran wa 'alaaniyatan min qabli an ya`tiya yaumun laa bai'un fiihi wa laa khilal(un)
31. Katakanlah terhadap hamba-hamba-Ku yang sudah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan terhadap mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum tiba hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada perdagangan dan persahabatan [790]."
ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَخۡرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزۡقٗا لَّكُمۡۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡفُلۡكَ لِتَجۡرِيَ فِي ٱلۡبَحۡرِ بِأَمۡرِهِۦۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡأَنۡهَٰرَ
Allahul-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha wa anzala minassamaa-i maa-an fa-akhraja bihii minats-tsamaraati rizqan lakum wa sakh-khara lakumul fulka litajriya fiil bahri bi-amrihi wa sakh-khara lakumul anhaar(a)
32. "Allah-lah yang sudah bikin langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu aneka macam buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia sudah menundukkan perahu bagimu supaya perahu itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia sudah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai."
وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ دَآئِبَيۡنِۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ
Wa sakh-khara lakumusy-syamsa wal qamara daa-ibaini wa sakh-khara lakumullaila wan nahaar(a)
33. "Dan Dia sudah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan sudah menundukkan bagimu malam dan siang."
وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Wa aataakum min kulli maa saaltumuuhu wa in ta'udduu ni'matallahi laa tuhshuuhaa inna-insaana lazhaluumun kaffaar(un)
34. "Dan Dia sudah menampilkan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kau mohonkan kepadanya. Dan kalau kau menjumlah lezat Allah, tidaklah sanggup kau menghinggakannya. Sesungguhnya insan itu, sungguh zalim dan sungguh mengingkari (nikmat Allah)."
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنٗا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ
Wa idz qaala ibraahiimu rabbiij'al hadzaal balada aaminan waajnubnii wa baniyya an na'budal ashnaam(a)
35. Dan (ingatlah), dikala Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah saya beserta anak cucuku dibandingkan dengan menyembah berhala-berhala."
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضۡلَلۡنَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلنَّاسِۖ فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُۥ مِنِّيۖ وَمَنۡ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Rabbi innahunna adhlalna katsiiran minannaasi faman tabi'anii fa-innahuu minnii wa man 'ashaanii fa-innaka ghafuurun rahiim(un)
36. "Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu sudah menyesatkan pada biasanya dibandingkan dengan manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu tergolong golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفِۡٔدَةٗ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ
Rabbanaa innii askantu min dzurriyyatii biwaadin ghairi dzii zar'in 'inda baitikal muharrami rabbanaa liyuqiimuush-shalaata faaj'al af-idatan minannaasi tahwii ilaihim waarzuqhum minats-tsamaraati la'allahum yasykuruun(a)
37. "Ya Tuhan kami, sesungguhnya saya sudah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanam-tanaman di bersahabat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) supaya mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian insan condong terhadap mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur."
رَبَّنَآ إِنَّكَ تَعۡلَمُ مَا نُخۡفِي وَمَا نُعۡلِنُۗ وَمَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِن شَيۡءٍ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِي ٱلسَّمَآءِ
Rabbanaa innaka ta'lamu maa nukhfii wa maa nu'linu wa maa yakhfaa 'alallahi min syai-in fiil ardhi wa laa fiissamaa-(i)
38. "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengenali apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit."
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى ٱلۡكِبَرِ إِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَۚ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Al-hamdu lillahil-ladzii wa haba lii 'alal kibari ismaa'iila wa ishaaqa inna rabbii lasamii'uddu'aa-(i)
39. "Segala puji bagi Allah yang sudah menganugerahkan kepadaku di hari renta (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, sungguh-sungguh Maha Mendengar (memperkenankan) doa."
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ
Rabbiij'alnii muqiimash-shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du'aa-(i)
40. "Ya Tuhanku, jadikanlah saya dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ
Rabbanaaaghfir lii waliwaalidayya wa lilmu'miniina yauma yaquumul hisaab(u)
41. "Ya Tuhan kami, beri ampunlah saya dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٍ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ
Wa laa tahsabannallaha ghaafilaa 'ammaa ya'maluzh-zhaalimuuna innamaa yu-akh-khiruhum liyaumin tasykhashu fiihil abshaar(u)
42. "Dan janganlah sekali-kali kau (Muhammad) mengira, bahwa Allah gegabah dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi handal terhadap mereka hingga hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,"
مُهۡطِعِينَ مُقۡنِعِي رُءُوسِهِمۡ لَا يَرۡتَدُّ إِلَيۡهِمۡ طَرۡفُهُمۡۖ وَأَفِۡٔدَتُهُمۡ هَوَآءٌ
Muhthi'iina muqni'ii ruuusihim laa yartaddu ilaihim tharfuhum wa af-idatuhum hawaa(un)
43. "mereka tiba bergegas-gegas menyanggupi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong."
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوۡمَ يَأۡتِيهِمُ ٱلۡعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ رَبَّنَآ أَخِّرۡنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٖ قَرِيبٍ نُّجِبۡ دَعۡوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَۗ أَوَ لَمۡ تَكُونُوٓاْ أَقۡسَمۡتُم مِّن قَبۡلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
Wa andzirinnaasa yauma ya`tiihimul 'adzaabu fayaquulul-ladziina zhalamuu rabbanaa akh-khirnaa ilaa ajalin qariibin nujib da'wataka wa nattabi'irrusula awalam takuunuu aqsamtum min qablu maa lakum min zawaal(in)
44. Dan berikanlah perayaan terhadap insan terhadap hari (yang pada waktu itu) tiba azab terhadap mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) meskipun dalam waktu yang sedikit, tentu kami akan mematuhi ajakan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul." (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kau sudah bersumpah dulu (di dunia) bahwa sekali-kali kau tidak akan binasa?
وَسَكَنتُمۡ فِي مَسَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَتَبَيَّنَ لَكُمۡ كَيۡفَ فَعَلۡنَا بِهِمۡ وَضَرَبۡنَا لَكُمُ ٱلۡأَمۡثَالَ
Wa sakantum fii masaakinil-ladziina zhalamuu anfusahum wa tabayyana lakum kaifa fa'alnaa bihim wa dharabnaa lakumul amtsaal(a)
45. "dan kau sudah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan sudah konkret bagimu bagaimana Kami sudah berbuat terhadap mereka dan sudah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan."
وَقَدۡ مَكَرُواْ مَكۡرَهُمۡ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكۡرُهُمۡ وَإِن كَانَ مَكۡرُهُمۡ لِتَزُولَ مِنۡهُ ٱلۡجِبَالُ
Wa qad makaruu makrahum wa 'indallahi makruhum wa in kaana makruhum litazuula minhul jibaal(u)
46. "Dan sesungguhnya mereka sudah bikin makar yang besar [791] padahal di segi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung mampu lenyap karenanya."
فَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ مُخۡلِفَ وَعۡدِهِۦ رُسُلَهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ ذُو ٱنتِقَامٍ
Falaa tahsabannallaha mukhlifa wa'dihi rusulahu, innallaha 'aziizun dzuuuntiqaam(in)
47. "Karena itu janganlah sekali-kali kau menerka Allah akan menyalahi janji-Nya terhadap rasul-raaul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi memiliki pembalasan."
يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ
Yauma tubaddalul ardhu ghairal ardhi was-samaawaatu wa barazuu lillahil waahidil qahhaar(i)
48. "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka seluruhnya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."
وَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٍ مُّقَرَّنِينَ فِي ٱلۡأَصۡفَادِ
Wa taral mujrimiina yauma-idzin muqarraniina fiil ashfaad(i)
49. "Dan kau akan menyaksikan orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bahu-membahu dengan belenggu."
سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ
Saraabiiluhum min qathiraanin wa taghsya wujuuhahumunnaar(u)
50. "Pakaian mereka yakni dari pelangkin (ter) dan wajah mereka ditutup oleh api neraka,"
لِيَجۡزِيَ ٱللَّهُ كُلَّ نَفۡسٍ مَّا كَسَبَتۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ
Liyajziyallahu kulla nafsin maa kasabat innallaha sarii'ul hisaab(i)
51. "agar Allah memberi pembalasan terhadap tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya."
هَٰذَا بَلَٰغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِۦ وَلِيَعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Haadzaa balaaghun li-nnaasi wa liyundzaruu bihii wa liya'lamuu annamaa huwa ilaahun waahidun wa liyadz-dzakkara uuluul albaab(i)
52. "(Al Quran) ini yakni klarifikasi yang cocok bagi manusia, dan supaya mereka diberi perayaan dengan-Nya, dan supaya mereka mengenali bergotong-royong Dia yakni Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berilmu mengambil pelajaran."
Penjelasan :
[779]. Al Alquran diturunkan dalam bahasa Arab itu, bukanlah bermakna bahwa Al Qu'an untuk bangsa Arab saja tapi untuk seluruh manusia.
[780]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau mengerti petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, lantaran mereka itu ingkar dan tidak mau mengerti apa sebabnya Allah menyebabkan nyamuk selaku perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
[781]. Yang dimaksud dengan hari-hari Allah merupakan insiden yang sudah terjadi pada kaum-kaum dulu serta lezat dan siksa yang dialami mereka.
[782]. Maksudnya: Allah tidak membutuhkan syukur hamba-hamba-Nya.
[783]. menghadap ke hadirat Allah merupakan konferensi dengan Allah SWT pada hari simpulan zaman untuk dihisab.
[784]. Maksudnya: Allah menyebabkan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan sarat hikmah.
[785]. Artinya: makmur dari segala bencana.
[786]. Termasuk dalam kalimat yang baik merupakan kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru terhadap kebajikan dan menangkal dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. Kalimat tauhid seumpama laa ilaa ha illallaah.
[787]. Termasuk dalam kalimat yang buruk merupakan kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
[788]. Yang dimaksud ucapan-ucapan yang teguh di sini merupakan kalimatun thayyibah yang disebut dalam ayat 24 di atas.
[789]. Yang dimaksud dengan nikmat Allah di sini merupakan perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah.
[790]. Maksudnya: pada hari simpulan zaman itu tidak ada penebusan dosa dan donasi sahabat, lihat juga surat Al Baqarah ayat 254.
[791]. Maksudnya: orang-orang kafir itu bikin planning jahat untuk mematahkan kebenaran Islam dan mereka berupaya menegakkan kebathilan, tapi mereka itu tidak menyadari bahwa makar (rencana jahat)mereka itu digagalkan oleh Allah SWT.
Dalam Surah Ibrahim terkandung petunjuk-petunjuk bagi insan untuk mengenal Tuhan mereka dan komitmen Allah menawarkan syurga terhadap orang-orang mu`min. Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa rasul-rasul itu diutus dengan memanfaatkan bahasa kaumnya supaya mudah bagi kaum itu mengerti perintah dan larangan Allah. Kemudian Allah menerangkan juga wacana apa yang terjadi antara rasul-rasul itu dengan kaumnya.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
0 Komentar untuk "Surah Ibrahim Arab, Latin Dan Terjemahan"