Surah Al Anfal Arab, Latin Dan Terjemahan

Surah Al Anfal Arab, Latin dan Terjemahan - Surah Al Anfal tergolong kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 8 dari Al Alquran yang terdiri atas 75 ayat. Surat ini dinamakan Al Anfaal (Harta Rampasan) yang diambil dari ayat pertama Surat ini.


Surah Al Anfal

Pokok isi kandungan dalam Surah Al Anfal diantaranya merupakan wacana keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain menyerupai pemahaman iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat. Teks bacaan lafadzSurah Al Anfal Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :

Surah Al Anfal
Al Anfaal
(Harta Rampasan)
Juz 9-10
Surat Ke 8 : 75 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

يَسۡ‍َٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡأَنفَالِۖ قُلِ ٱلۡأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَصۡلِحُواْ ذَاتَ بَيۡنِكُمۡۖ وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ

Yas-aluunaka 'anil anfaali, qulil anfaalu lillahi war rasuuli faattaquullaha wa-ashlihuu dzaata bainikum wa athii'uullaha wa rasuulahu in kuntum mu`miniin(a)
1. Mereka menanyakan kepadamu wacana (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul [593], oleh alasannya yakni itu bertakwalah terhadap Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya kalau kau yakni orang-orang yang beriman."

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ

Innamaal mu`minuunal-ladziina idzaa dzukirallahu wajilat quluubuhum wa idzaa tuliyat 'alaihim aayaatuhu zaadathum iimaanan wa 'alaa rabbihim yatawakkaluun(a)
2. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [596] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah dogma mereka (karenanya), dan cuma terhadap Tuhanlah mereka bertawakkal."

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ

Al-ladziina yuqiimuunash-shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)
3. "(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan terhadap mereka."

أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُمۡ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَرِزۡقٌ كَرِيمٌ

Uulaa-ika humul mu`minuuna haqqan lahum darajaatun 'inda rabbihim wa maghfiratun wa rizqun kariim(un)
4. "Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapatkan beberapa derajat ketinggian di segi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."

كَمَآ أَخۡرَجَكَ رَبُّكَ مِنۢ بَيۡتِكَ بِٱلۡحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقٗا مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ لَكَٰرِهُونَ

Kamaa akhrajaka rabbuka min baitika bil haqqi wa inna fariiqan minal mu`miniina lakaarihuun(a)
5. "Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran [596], padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya,"

يُجَٰدِلُونَكَ فِي ٱلۡحَقِّ بَعۡدَ مَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى ٱلۡمَوۡتِ وَهُمۡ يَنظُرُونَ

Yujaadiluunaka fiil haqqi ba'damaa tabayyana ka annamaa yusaaquuna ilal mauti wa hum yanzhuruun(a)
6. "mereka membantahmu wacana kebenaran sesudah faktual (bahwa mereka tentu menang), seakan-akan mereka dihalau terhadap kematian, sedang mereka menyaksikan (sebab-sebab janjkematian itu)."

وَإِذۡ يَعِدُكُمُ ٱللَّهُ إِحۡدَى ٱلطَّآئِفَتَيۡنِ أَنَّهَا لَكُمۡ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيۡرَ ذَاتِ ٱلشَّوۡكَةِ تَكُونُ لَكُمۡ وَيُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُحِقَّ ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَٰتِهِۦ وَيَقۡطَعَ دَابِرَ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Wa-idz ya'idukumullahu ihdath-thaa-ifataini annahaa lakum watawadduuna anna ghaira dzaatisy-syaukati takuunu lakum wayuriidullahu an yuhiqqal haqqa bikalimaatihi wayaqtha'a daabiral kaafiriin(a)
7. "Dan (ingatlah), di saat Allah prospektif kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kau hadapi) yakni untukmu, sedang kau menginginkan bahwa yang tak punya kekekuatan senjatalah [597] yang untukmu, dan Allah menginginkan untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,"

لِيُحِقَّ ٱلۡحَقَّ وَيُبۡطِلَ ٱلۡبَٰطِلَ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُجۡرِمُونَ

Liyuhiqqal haqqa wa yubthilal baathila wa lau karihal mujrimuun(a)
8. "agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) meskipun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya."

إِذۡ تَسۡتَغِيثُونَ رَبَّكُمۡ فَٱسۡتَجَابَ لَكُمۡ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلۡفٍ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُرۡدِفِينَ

Idz tastaghiitsuuna rabbakum faastajaaba lakum annii mumiddukum bi-alfin minal malaa-ikati murdifiin(a)
9. (Ingatlah), di saat kau memohon pertolongan terhadap Tuhanmu, kemudian diperkenankan-Nya bagimu : "Sesungguhnya Aku akan menghadirkan bala santunan terhadap kau dengan seribu malaikat yang tiba berturut-turut."

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشۡرَىٰ وَلِتَطۡمَئِنَّ بِهِۦ قُلُوبُكُمۡۚ وَمَا ٱلنَّصۡرُ إِلَّا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Wa maa ja'alahullahu illaa busyraa wa litathma-inna bihii quluubukum wa maannashru illaa min 'indillahi innallaha 'aziizun hakiim(un)
10. "Dan Allah tidak membuatnya (mengirim bala santunan itu), melainkan selaku kabar bangga dan biar hatimu menjadi nyaman karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari segi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

إِذۡ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةٗ مِّنۡهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيۡكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذۡهِبَ عَنكُمۡ رِجۡزَ ٱلشَّيۡطَٰنِ وَلِيَرۡبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمۡ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلۡأَقۡدَامَ

Idz yughasy-syiikumunnu'aasa amanatan minhu wa yunazzilu 'alaikum minassamaa-i maa-an liyuthahhirakum bihii wa yudzhiba 'ankum rijzasy-syaithaani wa liyarbitha 'alaa quluubikum wa yutsabbita bihil aqdaam(a)
11. "(Ingatlah), di saat Allah menyebabkan kau mengantuk selaku sebuah penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kau dengan hujan itu dan menetralisir dari kau gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu) [598]."

إِذۡ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّي مَعَكُمۡ فَثَبِّتُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْۚ سَأُلۡقِي فِي قُلُوبِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلرُّعۡبَ فَٱضۡرِبُواْ فَوۡقَ ٱلۡأَعۡنَاقِ وَٱضۡرِبُواْ مِنۡهُمۡ كُلَّ بَنَانٍ

Idz yuuhii rabbuka ilal malaa-ikati annii ma'akum fatsabbituul-ladziina aamanuu saulqii fii quluubil-ladziina kafaruurru'ba faadhribuu fauqal a'naaqi waadhribuu minhum kulla banaan(in)
12. (Ingatlah), di saat Tuhanmu mewahyukan terhadap para malaikat: "Sesungguhnya Aku bareng kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang sudah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa cemas ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka [599]."

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ شَآقُّواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۚ وَمَن يُشَاقِقِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَإِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Dzaalika bi-annahum syaaqquullaha wa rasuulahuu wa man yusyaaqiqillaha wa rasuulahuu fa-innallaha syadiidul 'iqaab(i)
13. "(Ketentuan) yang demikian itu yakni lantaran sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya."

ذَٰلِكُمۡ فَذُوقُوهُ وَأَنَّ لِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابَ ٱلنَّارِ

Dzaalikum fadzuuquuhu wa anna lilkaafiriina 'adzaabannaar(i)
14. "Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah eksekusi itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا لَقِيتُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ زَحۡفٗا فَلَا تُوَلُّوهُمُ ٱلۡأَدۡبَارَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa laqiitumul-ladziina kafaruu zahfan falaa tuwalluuhumul adbaar(a)
15. "Hai orang-orang yang beriman, apabila kau berjumpa dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kau membelakangi mereka (mundur)."

 وَمَن يُوَلِّهِمۡ يَوۡمَئِذٍ دُبُرَهُۥٓ إِلَّا مُتَحَرِّفٗا لِّقِتَالٍ أَوۡ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدۡ بَآءَ بِغَضَبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَمَأۡوَىٰهُ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ

Wa man yuwallihim yauma-idzin duburahu illaa mutaharrifan liqitaalin au mutahai-yizan ilaa fi-atin faqad baa-a bighadhabin minallahi wa ma'waahu jahannamu wabi`sal mashiir(u)
16. "Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak memadukan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan menjinjing kemurkaan dari Allah, dan tempatnya merupakan neraka Jahannam. Dan amat buruklah kawasan kembalinya."

فَلَمۡ تَقۡتُلُوهُمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمۡۚ وَمَا رَمَيۡتَ إِذۡ رَمَيۡتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ وَلِيُبۡلِيَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ مِنۡهُ بَلَآءً حَسَنًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Falam taqtuluuhum wa laakinnallaha qatalahum wa maa ramaita idz ramaita wa laakinnallaha rama wa liyubliyal mu`miniina minhu balaa-an hasanan innallaha samii'un 'aliim(un)
17. "Maka (yang sebenarnya) bukan kau yang membunuh mereka, akan namun Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kau yang melempar di saat kau melempar, namun Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan terhadap orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

ذَٰلِكُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُوهِنُ كَيۡدِ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Dzaalikum wa annallaha muuhinu kaidil kaafiriin(a)
18. "Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan kecerdikan amis orang-orang yang kafir."

إِن تَسۡتَفۡتِحُواْ فَقَدۡ جَآءَكُمُ ٱلۡفَتۡحُۖ وَإِن تَنتَهُواْ فَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَإِن تَعُودُواْ نَعُدۡ وَلَن تُغۡنِيَ عَنكُمۡ فِئَتُكُمۡ شَيۡ‍ٔٗا وَلَوۡ كَثُرَتۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

In tastaftihuu faqad jaa-akumul fathu wa in tantahuu fahuwa khairun lakum wa in ta'uuduu na'ud wa lan tughniya 'ankum fi-atukum syai-an wa lau katsurat wa annallaha ma'al mu`miniin(a)
19. "Jika kau (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka sudah tiba keputusan kepadamu; dan kalau kau berhenti [600], maka itulah yang lehih baik bagimu; dan kalau kau kembali [601], tentu Kami kembali (pula) [602], dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan sanggup menolak dari kau sesuatu bahayapun, biarpun ia banyak dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman."

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ وَأَنتُمۡ تَسۡمَعُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu athii'uullaha wa rasuulahuu wa laa tawallau 'anhu wa antum tasma'uun(a)
20. "Hai orang-orang yang beriman, taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kau berpaling dari pada-Nya, sedang kau mendengar (perintah-perintah-Nya),"

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ قَالُواْ سَمِعۡنَا وَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ

Wa laa takuunuu kaal-ladziina qaaluuu sami'naa wa hum laa yasma'uun(a)
21. dan janganlah kau menjadi menyerupai orang-orang (munafik) vang berkata "Kami mendengarkan [603], padahal mereka tidak mendengarkan."

إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلۡبُكۡمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡقِلُونَ

Inna syarraddawaabbi 'indallahish-shummul bukmul-ladziina laa ya'qiluun(a)
22. "Sesungguhnya hewan (makhluk) yang seburuk-buruknya pada segi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli [604] yang tidak mengerti apa-apapun."

وَلَوۡ عَلِمَ ٱللَّهُ فِيهِمۡ خَيۡرٗا لَّأَسۡمَعَهُمۡۖ وَلَوۡ أَسۡمَعَهُمۡ لَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعۡرِضُونَ

Wa lau 'alimallahu fiihim khairan asma'ahum wa lau asma'ahum latawallau wa hum mu'ridhuun(a)
23. "Kalau sekiranya Allah mengenali kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menyebabkan mereka sanggup mendengar. Dan jikalau Allah menyebabkan mereka mampu mendengar, tentu mereka tentu berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu)."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَجِيبُواْ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا يُحۡيِيكُمۡۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَقَلۡبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuustajiibuu lillahi wa li-rrasuuli idzaa da'aakum limaa yuhyiikum waa'lamuu annallaha yahuulu bainal mar-i wa qalbihii wa annahuu ilaihi tuhsyaruun(a)
24. "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah permohonan Allah dan permohonan Rasul apabila Rasul menyeru kau terhadap sebuah yang memberi kehidupan terhadap kamu [605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara insan dan hatinya [606] dan sesungguhnya kepada-Nyalah kau akan dikumpulkan."

 وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةٗ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةٗۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Waattaquu fitnatan laa tushiibannal-ladziina zhalamuu minkum khaash-shatan waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab(i)
25. "Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya."

وَٱذۡكُرُوٓاْ إِذۡ أَنتُمۡ قَلِيلٌ مُّسۡتَضۡعَفُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَ‍َٔاوَىٰكُمۡ وَأَيَّدَكُم بِنَصۡرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

Waadzkuruu idz antum qaliilun mustadh'afuuna fiil ardhi takhaafuuna an yatakhath-thafakumunnaasu faa-waakum wa ayyadakum binashrihii wa razaqakum minath-thayyibaati la'allakum tasykuruun(a)
26. "Dan camkan (hai para muhajirin) di saat kau masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di paras bumi (Mekah), kau takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kau kawasan menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kau berdampak dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kau rezeki dari yang baik-baik biar kau bersyukur."

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa takhuunuullaha warrasuula wa takhuunuu amaanaatikum wa antum ta'lamuun(a)
27. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kau mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kau mengetahui."

وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَآ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَأَوۡلَٰدُكُمۡ فِتۡنَةٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجۡرٌ عَظِيمٌ

Waa'lamuu annamaa amwaalukum wa aulaadukum fitnatun wa annallaha 'indahuu ajrun 'azhiim(un)
28. "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah selaku ujian dan sesungguhnya di segi Allah-lah pahala yang besar."

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا وَيُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّ‍َٔاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu in tattaquullaha yaj'al lakum furqaanan wa yukaffir 'ankum sayyi-aatikum wa yaghfir lakum wallahu dzuul fadhlil 'azhiim(i)
29. "Hai orang-orang beriman, kalau kau bertaqwa terhadap Allah, Kami akan menampilkan kepadamu Furqaan [607]. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."

وَإِذۡ يَمۡكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِيُثۡبِتُوكَ أَوۡ يَقۡتُلُوكَ أَوۡ يُخۡرِجُوكَۚ وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ

Wa idz yamkuru bikal-ladziina kafaruu liyutsbituuka au yaqtuluuka au yukhrijuuka wa yamkuruuna wa yamkurullahu wallahu khairul maakiriin(a)
30. "Dan (ingatlah), di saat orang-orang kafir (Quraisy) mempertimbangkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka mempertimbangkan kecerdikan amis dan Allah menggagalkan kecerdikan amis itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya."

وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا قَالُواْ قَدۡ سَمِعۡنَا لَوۡ نَشَآءُ لَقُلۡنَا مِثۡلَ هَٰذَآ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ

Wa idzaa tutlaa 'alaihim aayaatunaa qaaluuu qad sami'naa lau nasyaa-u laqulnaa mitsla haadzaa in haadzaa illaa asaathiirul awwaliin(a)
31. Dan apabila dibacakan terhadap mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sudah mendengar (ayat-ayat yang menyerupai ini), kalau kami menhendaki tentu kami sanggup membacakan yang menyerupai ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."

وَإِذۡ قَالُواْ ٱللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ ٱلۡحَقَّ مِنۡ عِندِكَ فَأَمۡطِرۡ عَلَيۡنَا حِجَارَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ أَوِ ٱئۡتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Wa idz qaaluuullahumma in kaana haadzaa huwal haqqa min 'indika faamthir 'alainaa hijaaratan minassamaa-i awi`tinaa bi'adzaabin aliim(in)
32. Dan (ingatlah), di saat mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, kalau betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari segi Engkau, maka hujanilah kami dengan watu dari langit, atau datangkanlah terhadap kami azab yang pedih."

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ

Wa maa kaanallahu liyu'adz-dzibahum wa anta fiihim wa maa kaanallahu mu'adz-dzibahum wa hum yastaghfiruun(a)
33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kau berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun [608],

وَمَا لَهُمۡ أَلَّا يُعَذِّبَهُمُ ٱللَّهُ وَهُمۡ يَصُدُّونَ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَمَا كَانُوٓاْ أَوۡلِيَآءَهُۥٓۚ إِنۡ أَوۡلِيَآؤُهُۥٓ إِلَّا ٱلۡمُتَّقُونَ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ

Wa maa lahum allaa yu'adz-dzibahumullahu wa hum yashudduuna 'anil masjidil haraami wa maa kaanuu auliyaa-ahu in auliyaa'uhu illaal muttaquuna wa laakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
34. "Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka membatasi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. namun pada lazimnya mereka tidak mengetahui."

وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمۡ عِندَ ٱلۡبَيۡتِ إِلَّا مُكَآءٗ وَتَصۡدِيَةٗۚ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ

Wa maa kaana shalaatuhum 'indal baiti illaa mukaa-an wa tashdiyatan fadzuuquul 'adzaaba bimaa kuntum takfuruun(a)
35. "Sembahyang mereka di sekeliling Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu."

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيۡهِمۡ حَسۡرَةٗ ثُمَّ يُغۡلَبُونَۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحۡشَرُونَ

Innal-ladziina kafaruu yunfiquuna amwaalahum liyashudduu 'an sabiilillahi fasayunfiquunahaa tsumma takuunu 'alaihim hasratan tsumma yughlabuuna waal-ladziina kafaruu ilaa jahannama yuhsyaruun(a)
36. "Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk membatasi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,"

 لِيَمِيزَ ٱللَّهُ ٱلۡخَبِيثَ مِنَ ٱلطَّيِّبِ وَيَجۡعَلَ ٱلۡخَبِيثَ بَعۡضَهُۥ عَلَىٰ بَعۡضٍ فَيَرۡكُمَهُۥ جَمِيعٗا فَيَجۡعَلَهُۥ فِي جَهَنَّمَۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ

Liyamiizallahul khabiitsa minath-thayyibi wa yaj'alal khabiitsa ba'dhahuu 'alaa ba'dhin fayarkumahu jamii'an fayaj'alahu fii jahannama uulaa-ika humul khaasiruun(a)
37. "supaya Allah memisahkan (golongan) yang jelek dari yang bagus dan menyebabkan (golongan) yang jelek itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, kemudian kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi."

 قُل لِّلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِن يَنتَهُواْ يُغۡفَرۡ لَهُم مَّا قَدۡ سَلَفَ وَإِن يَعُودُواْ فَقَدۡ مَضَتۡ سُنَّتُ ٱلۡأَوَّلِينَ

Qul lil-ladziina kafaruu in yantahuu yughfar lahum maa qad salafa wa in ya'uuduu faqad madhat sunnatul awwaliin(a)
38. "Katakanlah terhadap orang-orang yang kafir itu [609] : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), tentu Allah akan mengampuni mereka wacana dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan kalau mereka kembali lagi [610] sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dulu ."

 وَقَٰتِلُوهُمۡ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتۡنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِۚ فَإِنِ ٱنتَهَوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ

Wa qaatiluuhum hattaa laa takuuna fitnatun wa yakuunaddiinu kulluhu lillahi fa-iniintahau fa-innallaha bimaa ya'maluuna bashiir(un)
39. "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah [611] dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah [612]. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."

 وَإِن تَوَلَّوۡاْ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَوۡلَىٰكُمۡۚ نِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ

Wa in tawallau faa'lamuu annallaha maulaakum ni'mal maulaa wa ni'mannashiir(u)
40. "Dan kalau mereka berpaling, maka ketahuilah sebetulnya Allah Pelindungmu. Dia yakni sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."

Surah Al Anfal
Juz 10

 وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا غَنِمۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُۥ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ وَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَىٰ عَبۡدِنَا يَوۡمَ ٱلۡفُرۡقَانِ يَوۡمَ ٱلۡتَقَى ٱلۡجَمۡعَانِۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ

Waa'lamuu annamaa ghanimtum min syai-in fa-anna lillahi khumusahu wa li-rrasuuli wa lidziil qurbaa wal yataamaa wal masaakiini waabnissabiili in kuntum aamantum billahi wa maa anzalnaa 'alaa 'abdinaa yaumal furqaani yaumal taqal jam'aani wallahu 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
41. "Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang sanggup kau dapatkan selaku rampasan perang [613], maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, belum dewasa yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil [614], kalau kau beriman terhadap Allah dan terhadap apa [615] yang kami turunkan terhadap hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan [616], yakni di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

إِذۡ أَنتُم بِٱلۡعُدۡوَةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُم بِٱلۡعُدۡوَةِ ٱلۡقُصۡوَىٰ وَٱلرَّكۡبُ أَسۡفَلَ مِنكُمۡۚ وَلَوۡ تَوَاعَدتُّمۡ لَٱخۡتَلَفۡتُمۡ فِي ٱلۡمِيعَٰدِ وَلَٰكِن لِّيَقۡضِيَ ٱللَّهُ أَمۡرٗا كَانَ مَفۡعُولٗا لِّيَهۡلِكَ مَنۡ هَلَكَ عَنۢ بَيِّنَةٍ وَيَحۡيَىٰ مَنۡ حَيَّ عَنۢ بَيِّنَةٖۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ

Idz antum bil 'udwatiddunyaa wa hum bil 'udwatil qushwaa warrakbu asfala minkum wa lau tawaa'adtum laakhtalaftum fiil mii'aadi wa laakin liyaqdhiyallahu amran kaana maf'uulaa liyahlika man halaka 'an bayyinatin wa yahyaa man hayya 'an bayyinatin wa innallaha lasamii'un 'aliim(un)
42. (Yaitu di hari) di saat kau berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu [617]. Sekiranya kau mengadakan kontrak (untuk menyeleksi hari pertempuran), pastilah kau tidak sependapat dalam memilah hari pertempuran itu, akan namun (Allah mempertemukan dua pasukan itu) biar Dia melakukan sebuah kendala yang mesti dilaksanakan [618], yakni biar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang faktual dan biar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang faktual (pula) [619]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,"

إِذۡ يُرِيكَهُمُ ٱللَّهُ فِي مَنَامِكَ قَلِيلٗاۖ وَلَوۡ أَرَىٰكَهُمۡ كَثِيرٗا لَّفَشِلۡتُمۡ وَلَتَنَٰزَعۡتُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ سَلَّمَۚ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Idz yuriikahumullahu fii manaamika qaliilaa wa lau araakahum katsiiran lafasyiltum wa latanaaza'tum fiil amri wa laakinnallaha sallama innahu 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
43. "(yaitu) di saat Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah menampilkan mereka terhadap kau (berjumlah) banyak tentunya kau menjadi gentar dan tentunya kau akan berbantah-bantahan dalam kendala itu, akan namun Allah sudah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."

وَإِذۡ يُرِيكُمُوهُمۡ إِذِ ٱلۡتَقَيۡتُمۡ فِيٓ أَعۡيُنِكُمۡ قَلِيلٗا وَيُقَلِّلُكُمۡ فِيٓ أَعۡيُنِهِمۡ لِيَقۡضِيَ ٱللَّهُ أَمۡرٗا كَانَ مَفۡعُولٗاۗ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ

Wa idz yuriikumuuhum idzil taqaitum fii a'yunikum qaliilaa wa yuqallilukum fii a'yunihim liyaqdhiyallahu amran kaana maf'uulaa, wa ilallahi turja'ul amuur(u)
44. "Dan di saat Allah menampakkan mereka terhadap kau sekalian, di saat kau berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada pandangan matamu dan kau ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada pandangan mata mereka, lantaran Allah hendak melakukan sebuah kendala yang mesti dilaksanakan. Dan hanyalah terhadap Allahlah dikembalikan segala urusan."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا لَقِيتُمۡ فِئَةٗ فَٱثۡبُتُواْ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa laqiitum fi-atan faatsbutuu waadzkuruullaha katsiiran la'allakum tuflihuun(a)
45. "Hai orang-orang yang beriman. apabila kau memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kau dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya [620] agar kau beruntung."

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Wa athii'uullaha wa rasuulahuu wa laa tanaaza'uu fatafsyaluu wa tadzhaba riihukum waashbiruu innallaha ma'ash-shaabiriin(a)
46. "Dan taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kau berbantah-bantahan, yang menyebabkan kau menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَٰرِهِم بَطَرٗا وَرِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ وَٱللَّهُ بِمَا يَعۡمَلُونَ مُحِيطٌ

Wa laa takuunuu kaal-ladziina kharajuu min diyaarihim batharan wa ri-aa-annaasi wa yashudduuna 'an sabiilillahi wallahu bimaa ya'maluuna muhiith(un)
47. "Dan janganlah kau menjadi menyerupai orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa sombong dan dengan maksud riya' terhadap insan serta membatasi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah termasuk apa yang mereka kerjakan."

وَإِذۡ زَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَعۡمَٰلَهُمۡ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ ٱلۡيَوۡمَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَّكُمۡۖ فَلَمَّا تَرَآءَتِ ٱلۡفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيۡهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيٓءٌ مِّنكُمۡ إِنِّيٓ أَرَىٰ مَا لَا تَرَوۡنَ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَۚ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Wa idz zayyana lahumusy-syaithaanu a'maalahum wa qaala laa ghaaliba lakumul yauma minannaasi wa innii jaarun lakum falammaa taraa-atil fi-ataani nakasha 'alaa 'aqibaihi wa qaala innii barii-un minkum innii araa maa laa tarauna innii akhaafullaha wallahu syadiidul 'iqaab(i)
48. Dan di saat syaitan menyebabkan mereka menatap baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang sanggup menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini yakni pelindungmu." Maka tatkala kedua pasukan itu sudah sanggup saling lihat menyaksikan (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri ketimbang kamu, sesungguhnya saya sanggup menyaksikan apa yang kau sekalian tidak sanggup melihat; sesungguhnya saya takut terhadap Allah." Dan Allah sungguh keras siksa-Nya.

إِذۡ يَقُولُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هَٰٓؤُلَآءِ دِينُهُمۡۗ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Idz yaquulul munaafiquuna waal-ladziina fii quluubihim maradhun gharra haa'ulaa-i diinuhum wa man yatawakkal 'alallahi fa-innallaha 'aziizun hakiim(un)
49. (Ingatlah), di saat orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya." (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal terhadap Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

 وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ يَتَوَفَّى ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَضۡرِبُونَ وُجُوهَهُمۡ وَأَدۡبَٰرَهُمۡ وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ

Wa lau taraa idz yatawaffaal-ladziina kafaruul malaa-ikatu yadhribuuna wujuuhahum wa adbaarahum wa dzuuquu 'adzaabal hariiq(i)
50. "Kalau kau menyaksikan di saat para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya menghantam paras dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kau akan merasa ngeri)."

Surah Al Anfal Ayat 51

ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيۡسَ بِظَلَّٰمٖ لِّلۡعَبِيدِ

Dzaalika bimaa qaddamat aidiikum wa annallaha laisa bizhalaamil(n)-lil'abiid(i)
51. "Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,"

كَدَأۡبِ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَفَرُواْ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Kada`bi aali fir'auna waal-ladziina min qablihim kafaruu bi-aayaatillahi faakhadzahumullahu bidzunuubihim innallaha qawiyyun syadiidul 'iqaab(i)
52. "(keadaan mereka) serupa dengan kondisi Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya."

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمۡ يَكُ مُغَيِّرٗا نِّعۡمَةً أَنۡعَمَهَا عَلَىٰ قَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Dzaalika bi-annallaha lam yaku mughayyiran ni'matan an'amahaa 'alaa qaumin hattaa yughayyiruu maa bi-anfusihim wa annallaha samii'un 'aliim(un)
53. "(Siksaan) yang demikian itu yakni lantaran sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu lezat yang sudah dianugerahkan-Nya terhadap sebuah kaum, sampai kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [621], dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

كَدَأۡبِ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَذَّبُواْ بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّهِمۡ فَأَهۡلَكۡنَٰهُم بِذُنُوبِهِمۡ وَأَغۡرَقۡنَآ ءَالَ فِرۡعَوۡنَۚ وَكُلٌّ كَانُواْ ظَٰلِمِينَ

Kada`bi aali fir'auna waal-ladziina min qablihim kadz-dzabuu biaayaati rabbihim fa ahlaknaahum bidzunuubihim waaghraqnaa aala fir'auna wa kullun kaanuu zhaalimiin(a)
54. "(keadaan mereka) serupa dengan kondisi Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya yakni orang-orang yang zalim."

إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ

Inna syarraddawaabbi 'indallahil-ladziina kafaruu fahum laa yu`minuun(a)
55. "Sesungguhnya hewan (makhluk) yang paling jelek di segi Allah merupakan orang-orang yang kafir, lantaran mereka itu tidak beriman."

ٱلَّذِينَ عَٰهَدتَّ مِنۡهُمۡ ثُمَّ يَنقُضُونَ عَهۡدَهُمۡ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمۡ لَا يَتَّقُونَ

Al-ladziina 'aahadta minhum tsumma yanqudhuuna 'ahdahum fii kulli marratin wa hum laa yattaquun(a)
56. "(Yaitu) orang-orang yang kau sudah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya)."

 فَإِمَّا تَثۡقَفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡحَرۡبِ فَشَرِّدۡ بِهِم مَّنۡ خَلۡفَهُمۡ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ

Fa-immaa tatsqafannahum fiil harbi fasyarrid bihim man khalfahum la'allahum yadz-dzakkaruun(a)
57. "Jika kau menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran."

 وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِن قَوۡمٍ خِيَانَةٗ فَٱنۢبِذۡ إِلَيۡهِمۡ عَلَىٰ سَوَآءٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡخَآئِنِينَ

Wa immaa takhaafanna min qaumin khiyaanatan faanbidz ilaihim 'alaa sawaa-in innallaha laa yuhibbul khaa-iniin(a)
58. "Dan kalau kau kalut akan (terjadinya) pengkhianatan dari sebuah golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu terhadap mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menggemari orang-orang yang berkhianat."

وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَبَقُوٓاْۚ إِنَّهُمۡ لَا يُعۡجِزُونَ

Wa laa yahsabannal-ladziina kafaruu sabaquu innahum laa yu'jizuun(a)
59. "Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan mampu lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak sanggup melemahkan (Allah)."

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةٖ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعۡلَمُهُمۡۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيۡءٍ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ

Wa a'idduu lahum maaastatha'tum min quwwatin wa min ribaathil khaili turhibuuna bihii 'aduu-wallahi wa 'aduwwakum wa aakhariina min duunihim laa ta'lamuunahumullahu ya'lamuhum wa maa tunfiquu min syai-in fii sabiilillahi yuwaffaa ilaikum wa antum laa tuzhlamuun(a)
60. "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kau sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan antisipasi itu) kau menggentarkan lawan Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kau tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kau nafkahkan pada jalan Allah pasti akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kau tidak akan dianiaya (dirugikan)."

وَإِن جَنَحُواْ لِلسَّلۡمِ فَٱجۡنَحۡ لَهَا وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

Wa in janahuu li-ssalmi faajnah lahaa wa tawakkal 'alallahi innahuu huwassamii'ul 'aliim(u)
61. "Dan kalau mereka cenderung terhadap perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah terhadap Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

 وَإِن يُرِيدُوٓاْ أَن يَخۡدَعُوكَ فَإِنَّ حَسۡبَكَ ٱللَّهُۚ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَيَّدَكَ بِنَصۡرِهِۦ وَبِٱلۡمُؤۡمِنِينَ

Wa in yuriiduu an yakhda'uuka fa-inna hasbakallahu huwal-ladzii ayyadaka binashrihii wa bil mu`miniin(a)
62. "Dan kalau mereka berencana menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin,"

وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Wa allafa baina quluubihim lau anfaqta maa fiil ardhi jamii'an maa allafta baina quluubihim wa laakinnallaha allafa bainahum innahuu 'aziizun hakiim(un)
63. "dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman) [622]. Walaupun kau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, tentu kau tidak sanggup mempersatukan hati mereka, akan namun Allah sudah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ حَسۡبُكَ ٱللَّهُ وَمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

Yaa ayyuhaannabiyyu hasbukallahu wa maniittaba'aka minal mu`miniin(a)
64. "Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ حَرِّضِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ عَلَى ٱلۡقِتَالِۚ إِن يَكُن مِّنكُمۡ عِشۡرُونَ صَٰبِرُونَ يَغۡلِبُواْ مِاْئَتَيۡنِۚ وَإِن يَكُن مِّنكُم مِّاْئَةٌ يَغۡلِبُوٓاْ أَلۡفٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَفۡقَهُونَ

Yaa ayyuhaannabiyyu harridhil mu`miniina 'alal qitaali in yakun minkum 'isyruuna shaabiruuna yaghlibuu mi-ataini wa in yakun minkum mi-atun yaghlibuu alfan minal-ladziina kafaruu bi-annahum qaumun laa yafqahuun(a)
65. "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, tentu mereka akan sanggup mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan kalau ada seratus orang yang sabar diantaramu, tentu mereka akan sanggup mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti [623]."

ٱلۡـَٰٔنَ خَفَّفَ ٱللَّهُ عَنكُمۡ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمۡ ضَعۡفٗاۚ فَإِن يَكُن مِّنكُم مِّاْئَةٌ صَابِرَةٌ يَغۡلِبُواْ مِاْئَتَيۡنِۚ وَإِن يَكُن مِّنكُمۡ أَلۡفٌ يَغۡلِبُوٓاْ أَلۡفَيۡنِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Al-aana khaffafallahu 'ankum wa 'alima anna fiikum dha'fan fa-in yakun minkum mi-atun shaabiratun yaghlibuu mi-ataini wa in yakun minkum alfun yaghlibuu alfaini bi-idznillahi wallahu ma'ash-shaabiriin(a)
66. "Sekarang Allah sudah mengendorkan kepadamu dan ia sudah mengenali bahwa padamu ada kelemahan. Maka kalau ada diantaramu seratus orang yang sabar, tentu mereka akan sanggup mengalahkan dua ratus orang kafir; dan kalau diantaramu ada seribu orang (yang sabar), tentu mereka akan sanggup mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسۡرَىٰ حَتَّىٰ يُثۡخِنَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنۡيَا وَٱللَّهُ يُرِيدُ ٱلۡأٓخِرَةَۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Maa kaana linabiyyin an yakuuna lahuu asra  hattaa yutskhina fiil ardhi turiiduuna 'aradhaddunyaa wallahu yuriidul-aakhirata wallahu 'aziizun hakiim(un)
67. "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia mampu melumpuhkan musuhnya di paras bumi. Kamu menginginkan harta benda duniawiyah sedangkan Allah menginginkan (pahala) alam abadi (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

لَّوۡلَا كِتَٰبٌ مِّنَ ٱللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمۡ فِيمَآ أَخَذۡتُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Laulaa kitaabun minallahi sabaqa lamassakum fiimaa akhadztum 'adzaabun 'azhiim(un)
68. "Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang sudah terdahulu dari Allah, tentu kau ditimpa siksaan yang besar lantaran tebusan yang kau ambil."

فَكُلُواْ مِمَّا غَنِمۡتُمۡ حَلَٰلٗا طَيِّبٗاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Fakuluu mimmaa ghanimtum halaalan thayyiban waattaquullaha innallaha ghafuurun rahiim(un)
69. "Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang sudah kau ambil itu, selaku makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah terhadap Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّمَن فِيٓ أَيۡدِيكُم مِّنَ ٱلۡأَسۡرَىٰٓ إِن يَعۡلَمِ ٱللَّهُ فِي قُلُوبِكُمۡ خَيۡرٗا يُؤۡتِكُمۡ خَيۡرٗا مِّمَّآ أُخِذَ مِنكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Yaa ayyuhaannabiyyu qul liman fii aidiikum minal asraa in ya'lamillahu fii quluubikum khairan yu`tikum khairan mimmaa ukhidza minkum wa yaghfir lakum wallahu ghafuurun rahiim(un)
70. Hai Nabi, katakanlah terhadap tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengenali ada kebaikan dalam hatimu, tentu Dia akan menampilkan kepadamu yang lebih baik dari apa yang sudah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu." Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 وَإِن يُرِيدُواْ خِيَانَتَكَ فَقَدۡ خَانُواْ ٱللَّهَ مِن قَبۡلُ فَأَمۡكَنَ مِنۡهُمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Wa in yuriiduu khiyaanataka faqad khaanuullaha min qablu fa-amkana minhum wallahu 'aliimun hakiim(un)
71. "Akan namun kalau mereka (tawanan-tawanan itu) berencana hendak berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka sudah berkhianat terhadap Allah sebelum ini, kemudian Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan ALlah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يُهَاجِرُواْ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَيۡءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُواْۚ وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوۡمِۢ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُم مِّيثَٰقٞۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ

Innal-ladziina aamanuu wa haajaruu wa jaahaduu bi-amwaalihim wa anfusihim fii sabiilillahi waal-ladziina aawau wa nasharuu uulaa-ika ba'dhuhum auliyaa-u ba'dhin, waal-ladziina aamanuu wa lam yuhaajiruu maa lakum min wa laayatihim min syai-in hattaa yuhaajiruu wa iniistansharuukum fiiddiini fa'alaikumunnashru illaa 'ala qaumin bainakum wa bainahum miitsaaqun wallahu bimaa ta'maluuna bashiir(un)
72. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang menampilkan kawasan kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi [624]. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, namun belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) kalau mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kau wajib menampilkan pertolongan kecuali terhadap kaum yang sudah ada perjanjian antara kau dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan."

وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍۚ إِلَّا تَفۡعَلُوهُ تَكُن فِتۡنَةٌ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

Waal-ladziina kafaruu ba'dhuhum auliyaa-u ba'dhin illaa taf'aluuhu takun fitnatun fiil ardhi wa fasaadun kabiir(un)
73. "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kau (hai para muslimin) tidak melakukan apa yang sudah ditugaskan Allah itu [625], pasti akan terjadi kekacauan di paras bumi dan kerusakan yang besar."

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُم مَّغۡفِرَةٌ وَرِزۡقٌ كَرِيمٌ

Waal-ladziina aamanuu wa haajaruu wa jaahaduu fii sabiilillahi waal-ladziina aawau wa nasharuu uulaa-ika humul mu`minuuna haqqan lahum maghfiratun wa rizqun kariim(un)
74. "Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi kawasan kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang sungguh-sungguh beriman. Mereka mendapatkan ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia."

 وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنۢ بَعۡدُ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ مَعَكُمۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ مِنكُمۡۚ وَأُوْلُواْ ٱلۡأَرۡحَامِ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلَىٰ بِبَعۡضٍ فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمُۢ

Waal-ladziina aamanuu min ba'du wa haajaruu wa jaahaduu ma'akum fa-uulaa-ika minkum wa uuluul arhaami ba'dhuhum aulaa biba'dhin fii kitaabillahi innallaha bikulli syai-in 'aliim(un)
75. "Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu tergolong golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai kekerabatan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)[626] di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Penjelasan :
[593]. Maksudnya: pembagian harta rampasan itu menurut ketentuan Allah dan RasulNya. 
[594]. Maksudnya: orang yang sesuai imannya. 
[595]. Dimaksud dengan disebut nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya. 
[596]. Maksudnya: Menurut Al Maraghi: Allah mengendalikan pembagian harta rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran pula. Menurut Ath-Thabari: Keluar dari rumah dengan maksud berperang. 
[597]. Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang menjinjing barang dagang dari Siria. Sedangkan golongan yang tiba dari Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bareng Abu Jahal. 
[598]. Memperteguh telapak kaki disini sanggup juga diartikan dengan ketabahan hati dan ketabahan pendirian. 
[599]. Maksudnya: ujung jari disini merupakan anggota tangan dan kaki. 
[600]. Maksudnya: berhenti dari memusuhi dan memerangi Rasul. 
[601]. Maksudnya: kembali memusuhi dan memerangi Rasul. 
[602]. Maksudnya: Allah memberi pertolongan terhadap Rasul. 
[603]. Maksudnya: mereka menyimak tetapi hati mengingkarinya. 
[604]. Maksudnya: insan yang paling jelek di segi Allah merupakan yang tidak mau mendengar, menuturkan dan mengetahui kebenaran. 
[605]. Maksudnya: menyeru kau berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang sanggup membinasakan lawan serta menggugah Islam dan muslimin. Juga memiliki arti menyeru kau terhadap iman, isyarat jihad dan segala yang ada keterkaitannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 
[606]. Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia. 
[607]. Artinya: isyarat yang sanggup membedakan antara yang haq dan yang batil, sanggup juga diartikan disini selaku pertolongan. 
[608]. Di antara mufassirin mengartikan yastagfiruuna dengan bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa di antara orang-orang kafir itu ada orang muslim yang minta ampun terhadap Allah. 
[609]. Ialah: Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya. 
[610]. Maksudnya: kalau mereka kafir dan kembali memerangi Nabi. 
[611]. Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam. 
[612]. Maksudnya: Menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi, tegaknya agama Islam dan sirnanya agama-agama yang batil. 
[613]. Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah) yakni harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan lewat pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i. Pembagian dalam ayat ini bermitra dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr 
[614]. Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada: a. Allah dan RasulNya. b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib). c. Anak Yatim. d. Fakir miskin. e. Ibnussabil. Sedang empat-perlima dari ghanimah itu dibagikan terhadap yang ikut bertempur. 
[615]. Yang dimaksud dengan apa ialah: ayat-ayat Al-Quran, malaikat dan pertolongan. 
[616]. Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. Yang dimaksud dengan hari Al Furqaan merupakan hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yakni hari bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Sebagian mufassirin beropini bahwa ayat ini mengisyaratkan terhadap hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan. 
[617]. Maksudnya: Kaum muslimin waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir lembah yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar. 
[618]. Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan kehancuran kaum musyrikin. 
[619]. Maksudnya: biar orang-orang yang tetap di dalam kekafirannya tak punya argumentasi lagi untuk tetap dalam kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya yakni menurut terhadap bukti-bukti yang nyata. 
[620]. Maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan doa. 
[621]. Allah tidak mencabut lezat yang sudah dilimpahkan-Nya terhadap sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur terhadap Allah. 
[622]. Penduduk Madinah yang berisikan suku Aus dan Khazraj senantiasa berselisih sebelum Nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang. 
[623]. Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk membela kepercayaan dan mentaati perintah Allah. Mereka berperang cuma semata-mata menjaga tradisi jahiliyah dan maksud-maksud duniawiyah lainnya. 
[624]. Yang dimaksud lindung melindungi ialah: di antara Muhajirin dan Anshar terjalin persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk penduduk yang baik. Demikian ketabahan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung. 
[625]. Yang dimaksud dengan apa yang sudah ditugaskan Allah itu: kewajiban adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin. 
[626]. Maksudnya: yang jadi dasar waris mewarisi dalam Islam merupakan kekerabatan kerabat, bukan kekerabatan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara Muhajirin dan Anshar pada permulaan Islam.

Dalam Surah Al Anfal lazimnya mengambarkan sesuatu yang bermitra dengan peperangan, utamanya mengambarkan wacana perang Badar.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Al Anfal Arab, Latin Dan Terjemahan

0 Komentar untuk "Surah Al Anfal Arab, Latin Dan Terjemahan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close