Surah Al Mujadilah Arab, Latin Dan Terjemahannya

Surah Al Mujadilah Arab, Latin dan Terjemahannya -  Surah Al Mujadilah tergolong kedalam kalangan surat-surat Madaniyah dan merupakan surat ke 58 dari Al Alquran yang terdiri atas 22 ayat. Surat ini diturunkan sehabis Surah Al Munaafiquun dan dinamai dengan Al Mujaadilah (wanita yang mengajukan gugatan) serta dinamai juga dengan Al Mujaadalah (pembantahan) lantaran pada permulaan surat ini terdapat bantahan seorang perempuan.


Surah Al Mujadilah

Pokok isi kandungan dalam Surah Al Mujadilah diantaranya merupakan menerangkan wacana aturan bantahan seorang perempuan dan lain-lain menyerupai mempertahankan budpekerti sopan santun dalam sebuah majlis konferensi dan budpekerti sopan santun terhadap Rasulullah s.a.w. Teks bacaan lafadz Surah Al Mujadilah Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Al Mujadilah
Al Mujaadilah
(Wanita yang mengajukan gugatan)
Juz 28
Surat Ke 58 : 22 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

قَدۡ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوۡلَ ٱلَّتِي تُجَٰدِلُكَ فِي زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ

Qad sami'allahu qaulallatii tujaadiluka fii zaujihaa wa tasytakii ilallahhi wallahu yasma'u tahaawurakumaa, innallaha samii'un bashiir(un)
1. "Sesungguhnya Allah sudah mendengar perkataan perempuan yang mengajukan somasi terhadap kau wacana suaminya, dan mengadukan (halnya) terhadap Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kau berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat  [1461]."

ٱلَّذِينَ يُظَٰهِرُونَ مِنكُم مِّن نِّسَآئِهِم مَّا هُنَّ أُمَّهَٰتِهِمۡۖ إِنۡ أُمَّهَٰتُهُمۡ إِلَّا ٱلَّٰٓـِٔي وَلَدۡنَهُمۡۚ وَإِنَّهُمۡ لَيَقُولُونَ مُنكَرٗا مِّنَ ٱلۡقَوۡلِ وَزُورٗاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ

Al-ladiina yuzhaahiruuna minkum min nnisaa-ihim mmaa hunna ummahaatihim, in ummahaatuhum illal laa-ii wa ladnahum, wa innahum layaquuluuna munkaran mminal qauli wazuuran, wa innallaha la'afuwwun ghafuur(un)
2. "Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya selaku ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah perempuan yang melahirkan mereka. Dan bahwasanya mereka benar-benar mengucapkan sebuah perkataan mungkar dan dusta. Dan bahwasanya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

وَٱلَّذِينَ يُظَٰهِرُونَ مِن نِّسَآئِهِمۡ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُواْ فَتَحۡرِيرُ رَقَبَةٍ مِّن قَبۡلِ أَن يَتَمَآسَّاۚ ذَٰلِكُمۡ تُوعَظُونَ بِهِۦۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ

Wal-ladiina yuzhaahiruuna minkum min nnisaa-ihim tsumma ya'uuduuna limaa qaaluu fatahriiru raqabatin mmin qabli an yatamaassaa, dzaalikum tuu'aduuna bihi, wallahu ta'lamuuna khabiir(un)
3. "Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak memukau kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan terhadap kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."

فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ شَهۡرَيۡنِ مُتَتَابِعَيۡنِ مِن قَبۡلِ أَن يَتَمَآسَّاۖ فَمَن لَّمۡ يَسۡتَطِعۡ فَإِطۡعَامُ سِتِّينَ مِسۡكِينٗاۚ ذَٰلِكَ لِتُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۚ وَتِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِۗ وَلِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Fa man lam yazid fa shiyaamu syahraini mutataabi'aini min qabli an yatamaassaa, fa man llam yastati' fa-ith-'aamu sittiina miskiinaa, dzaalika litu`minuu billahi wa rasuulihi, wa tilka huduudullah, wa lilkaafiriina 'adzaabun aliim(un)
4. "Barangsiapa yang tidak mendapat (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah mudah-mudahan kau beriman terhadap Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sungguh pedih."

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ كُبِتُواْ كَمَا كُبِتَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ وَقَدۡ أَنزَلۡنَآ ءَايَٰتِۢ بَيِّنَٰتٖۚ وَلِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ

Innal-ladziina yuhaaddunallaha wa rasuuluhuu kubituu kamaa kubitalladiina min qablihim, wa qad anzalnaa aayaatin, wa lilkaafiriina adzaabun muhiin(un)
5. "Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, tentu mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka sudah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami sudah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan."

يَوۡمَ يَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓاْۚ أَحۡصَىٰهُ ٱللَّهُ وَنَسُوهُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدٌ

Yauma yab'asuhumullahau jamii'an fa yunabbi-uhum bimaa 'amiluu, ahshaahullahu wa nasuuhu, wallahu 'alaa kulli syai-in syahiid(un)
6. "Pada hari saat mereka dibangkitkan Allah semuanya, kemudian diberitakan-Nya terhadap mereka apa yang sudah mereka kerjakan. Allah menghimpun (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka sudah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجۡوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمۡ وَلَا خَمۡسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمۡ وَلَآ أَدۡنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكۡثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمۡ أَيۡنَ مَا كَانُواْۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ

Alam tara annallaha ya'lamu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi maa yakuunu min najwaa tsalaatsatin illaa huwa raabi'uhum wa laa khamsatin illaa huwa saadisuhum wa laa adnaa min dzaalika wa laa aktsara illaa huwa ma'ahum aina maa kaanuu tsumma yunabbi-uhum bimaa 'amiluu yaumal qiyaamati innallaha bikulli syai-in 'aliim(un)
7. "Tidakkah kau perhatikan, bahwa bahwasanya Allah mengenali apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada obrolan diam-diam antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) obrolan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bareng mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahu terhadap mereka pada hari simpulan zaman apa yang sudah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengenali segala sesuatu."

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نُهُواْ عَنِ ٱلنَّجۡوَىٰ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا نُهُواْ عَنۡهُ وَيَتَنَٰجَوۡنَ بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَمَعۡصِيَتِ ٱلرَّسُولِۖ وَإِذَا جَآءُوكَ حَيَّوۡكَ بِمَا لَمۡ يُحَيِّكَ بِهِ ٱللَّهُ وَيَقُولُونَ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ لَوۡلَا يُعَذِّبُنَا ٱللَّهُ بِمَا نَقُولُۚ حَسۡبُهُمۡ جَهَنَّمُ يَصۡلَوۡنَهَاۖ فَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ

Alam tara ilaal-ladziina nuhuu 'aninnajwaa tsumma ya'uuduuna limaa nuhuu 'anhu wayatanaajauna bil-itsmi wal 'udwaani wa ma'shiyatirrasuuli wa idzaa jaa-uuka hayyauka bimaa lam yuhayyika bihillahu wayaquuluuna fii anfusihim laulaa yu'adz-dzibunaallahu bimaa naquulu hasbuhum jahannamu yashlaunahaa fabi`sal mashiir(u)
8. "Apakah tidak kau amati orang-orang yang sudah dihentikan mengadakan obrolan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan obrolan diam-diam untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka terhadap Rasul. Dan apabila mereka tiba kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan selaku yang diputuskan Allah untukmu. Dan mereka menyampaikan terhadap diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu merupakan seburuk-buruk wilayah kembali."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَنَٰجَيۡتُمۡ فَلَا تَتَنَٰجَوۡاْ بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَمَعۡصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَتَنَٰجَوۡاْ بِٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa tanaajaitum falaa tatanaajau bil-itsmi wal 'udwaani wa ma'shiyatirrasuuli wa tanaajau bil birri wattaqwaa waattaquullahal-ladzii ilaihi tuhsyaruun(a)
9. "Hai orang-orang beriman, apabila kau mengadakan obrolan rahasia, janganlah kau membicarakan wacana menghasilkan dosa, permusuhan dan berbuat durhaka terhadap Rasul. Dan bicarakanlah wacana menghasilkan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah terhadap Allah yang kepada-Nya kau akan dikembalikan."

 إِنَّمَا ٱلنَّجۡوَىٰ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ لِيَحۡزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيۡسَ بِضَآرِّهِمۡ شَيۡ‍ًٔا إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

Innamaannajwaa minasy-syaithaani liyahzunal-ladziina aamanuu wa laisa bidhaarrihim syai-an illaa biidznillahi wa 'alallahi falyatawakkalil mu'minuun(a)
10. "Sesungguhnya obrolan diam-diam itu merupakan dari syaitan, mudah-mudahan orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang obrolan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun terhadap mereka, kecuali dengan izin Allah dan terhadap Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fiil majaalisi faafsahuu yafsahillahu lakum wa idzaa qiilaansyuzuu faansyuzuu yarfa'illahul-ladziina aamanuu minkum waal-ladziina uutuul 'ilma darajaatin wallahu bimaa ta'maluuna khabiir(un)
11. Hai orang-orang beriman apabila dibilang kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah tentu Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, tentu Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu wawasan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نَٰجَيۡتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيۡ نَجۡوَىٰكُمۡ صَدَقَةٗۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٌ لَّكُمۡ وَأَطۡهَرُۚ فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa naajaitumurrasuula faqaddimuu baina yadai najwaakum shadaqatan dzaalika khairun lakum wa athharu fa-in lam tajiduu fa-innallaha ghafuurun rahiim(un)
12. "Hai orang-orang beriman, apabila kau mengadakan obrolan khusus dengan Rasul hendaklah kau mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum obrolan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; kalau kau tidak mendapatkan (yang akan disedekahkan) maka bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

 ءَأَشۡفَقۡتُمۡ أَن تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيۡ نَجۡوَىٰكُمۡ صَدَقَٰتٖۚ فَإِذۡ لَمۡ تَفۡعَلُواْ وَتَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡكُمۡ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

A-asyfaqtum an tuqaddimuu baina yadai najwaakum shadaqaatin fa-idz lam taf'aluu wataaballahu 'alaikum fa-aqiimuush-shalaata wa aatuuzzakaata wa athii'uullaha warasuulahuu wallahu khabiirun bimaa ta'maluun(a)
13. "Apakah kau takut akan (menjadi miskin) lantaran kau memamerkan sedekah sebelum mengadakan obrolan dengan Rasul? Maka kalau kau tiada memperbuatnya dan Allah sudah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ تَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مَّا هُم مِّنكُمۡ وَلَا مِنۡهُمۡ وَيَحۡلِفُونَ عَلَى ٱلۡكَذِبِ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ

Alam tara ilaal-ladziina tawallau qauman ghadhiballahu 'alaihim maa hum minkum wa laa minhum wa yahlifuuna 'alal kadzibi wa hum ya'lamuun(a)
14. "Tidakkah kau amati orang-orang yang memunculkan sebuah kaum yang dimurkai Allah selaku teman? Orang-orang itu bukan dari kalangan kau dan bukan (pula) dari kalangan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui."

أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمۡ عَذَابٗا شَدِيدًاۖ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

A'addallahu lahum 'adzaaban syadiidan innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
15. "Allah sudah menawarkan bagi mereka azab yang sungguh keras, bahwasanya amat buruklah apa yang sudah mereka kerjakan."

ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَهُمۡ عَذَابٌ مُّهِينٌ

Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi falahum 'adzaabun muhiin(un)
16. "Mereka memunculkan sumpah-sumpah mereka selaku perisai, kemudian mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; lantaran itu mereka mendapat azab yang menghinakan."

لَّن تُغۡنِيَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡ‍ًٔاۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Lan tughniya 'anhum amwaaluhum wa laa aulaaduhum minallahi syai-an uulaa-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
17. "Harta benda dan bawah umur mereka tiada berkhasiat sedikitpun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, dan mereka infinit di dalamnya."

يَوۡمَ يَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ جَمِيعٗا فَيَحۡلِفُونَ لَهُۥ كَمَا يَحۡلِفُونَ لَكُمۡ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ عَلَىٰ شَيۡءٍۚ أَلَآ إِنَّهُمۡ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ

Yauma yab'atsuhumullahu jamii'an fayahlifuuna lahuu kamaa yahlifuuna lakum wa yahsabuuna annahum 'alaa syai-in alaa innahum humul kaadzibuun(a)
18. "(Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah kemudian mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan mendapatkan sebuah (manfaat). Ketahuilah, bahwa bahwasanya merekalah orang-orang pendusta."

ٱسۡتَحۡوَذَ عَلَيۡهِمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ فَأَنسَىٰهُمۡ ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ حِزۡبُ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱلشَّيۡطَٰنِ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ

Istahwadza 'alaihimusy-syaithaanu fa-ansaahum dzikrallahi uulaa-ika hizbusy-syaithaani alaa inna hizbasy-syaithaani humul khaasiruun(a)
19. "Syaitan sudah menguasai mereka kemudian memunculkan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah kalangan syaitan. Ketahuilah, bahwa bahwasanya kalangan syaitan itulah kalangan yang merugi."

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ٱلۡأَذَلِّينَ

Innal-ladziina yuhaadduunallaha wa rasuulahuu uulaa-ika fiil adzalliin(a)
20. "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, mereka tergolong orang-orang yang sungguh hina."

كَتَبَ ٱللَّهُ لَأَغۡلِبَنَّ أَنَا۠ وَرُسُلِيٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

Kataballahul aghlibanna anaa wa rusulii, innallaha qawiyyun 'aziiz(un)
21. Allah sudah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku tentu menang." Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

لَّا تَجِدُ قَوۡمٗا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ يُوَآدُّونَ مَنۡ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوۡ كَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ إِخۡوَٰنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٖ مِّنۡهُۖ وَيُدۡخِلُهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ أُوْلَٰٓئِكَ حِزۡبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Laa tajidu qauman yu`minuuna billahi wal yaumi-aakhiri yuwaadduuna man haaddallaha wa rasuulahuu wa lau kaanuu aabaa-ahum au abnaa-ahum au ikhwaanahum au 'asyiiratahum uulaa-ika kataba fii quluubihimul iimaana wa ayyadahum biruuhin minhu, wa yudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa radhiyallahu 'anhum wa radhuu 'anhu uulaa-ika hizbullahi alaa inna hizballahi humul muflihuun(a)
22. "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau bawah umur atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang sudah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan [1462] yang tiba daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam nirwana yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka infinit di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah kalangan Allah. Ketahuilah, bahwa bahwasanya hizbullah itu merupakan kalangan yang beruntung."

Penjelasan :
[1461]. Sebab turunnya ayat ini merupakan bermitra dengan duduk urusan seorang perempuan berjulukan Khaulah binti Tsa´labah yang sudah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit, yakni dengan menyampaikan terhadap isterinya: Kamu bagiku menyerupai punggung ibuku dengan maksud beliau tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah kalimat zhihar menyerupai itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah mengadukan hal itu terhadap Rasulullah s.a.w. Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. Dan pada riwayat lainnya Rasulullah mengatakan: Engkau sudah diharamkan bersetubuh dengan dia. Lalu Khaulah berkata: Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak Kemudian Khaulah beberapa kali mendesak Rasulullah mudah-mudahan menentukan sebuah keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya. 
[1462]. Yang dimaksud dengan pertolongan merupakan kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap lawan dan lain lain.

Pada Surah Al Mujadilah dijelaskan wacana zhihar dan hukumnya, serta larangan untuk memunculkan orang kafir selaku teman dekat dekat dan beberapa urusan yang bermitra dengan budpekerti sopan santun.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Al Mujadilah Arab, Latin Dan Terjemahannya

0 Komentar untuk "Surah Al Mujadilah Arab, Latin Dan Terjemahannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close