Pentingnya Warna Pada Konsep Produk

Setiap di saat sewaktu kita membuka mata, lingkungan kita sarat dengan warna-warni. Inilah dunia kita yang indah!. Coba kita hitung apa saja yang berwarna disekitar rumah kita, umpamanya boneka si kecil, pakaian, sepatu, juga iklan-iklan di televisi seumpama iklan minuman, makanan, obat-obatan hingga dengan iklan kosmetik.

Ketika kita berada di Mall atau Swalayan, kita menilai bahwa daerah itu merupakan “Pergelaran Warna Produk” segala macam mulai dari yang kecil hingga pada produk yang besar, baik produk untuk bawah umur hingga terhadap orang dewasa, baik produk yang diperuntukan untuk golongan menengah kebawah hingga ke produk orang-orang yang berduit/kaya.
Setelah matahari terbenam, kitapun dihadapkan pada banyak sekali macam jenis iklan, mulai yang ditunjang oleh cahaya lampu saja hingga yang ditampilkan dengan neon sign hingga larut malam.
Selama ini mungkin cuma tahu warna panas, warna cuek dan mungkin warna pelangi. Tetapi warna bahu-membahu juga memamerkan arti secara psikologis, mengasosiasikan pada sesuatu, memberi rasa kesan pada bau, bahkan warna juga menyangkut pada kepribadian insan selaku insan estetik, bahkan oleh para Desainer, warna sanggup menolong menyatakan kehangatan kualitas, rasa hati dan emosi yang lain lantaran warna didasarkan pada watak manusia.
Demikian juga pengerjaan produk tidak cuma sekedar bisa dipakai dengan baik, tetapi sanggup menyebabkan rangsangan terhadap kandidat pemakai/ pembeli. Sebuah produk dibutuhkan mempunyai kekuatan sarat sehingga bisa memaksa pelanggan untuk berbelanja atau memilikinya, temparamen inilah yang diupayakan oleh tiga serangkai yakni Produsen, Pengiklan dan Penjual.

Teori Mencampur Warna
Untuk mendapatkan warna tertentu sanggup dilaksanakan dengan mencampur warna, warna yang diinginkan sanggup diaduk dua atau beberapa warna, yaitu:
a.  Warna Pokok
Warna pokok merupakan warna yang tidak sanggup diaduk dengan warna lain, menurut pemahaman tersebut warna hitam, putih, emas, perak tergolong formasi warna pokok, tetapi lantaran warna tersebut tidak membuktikan kroma tertentu maka warna pokok cuma tiga saja yaitu; warna biru, merah dan kuning.

b.  Warna Sekunder
Yaitu warna yang dihasilkan oleh dua adonan warna pokok;
Campuran warna Merah dengan Biru akan dihasilkan warna antara Merah dan Biru yang tergolong keluarga Ungu (Violet).


Campuran warna Merah dengan Kuning akan dihasilkan warna antara Merah dan Kuning yang tergolong keluarga Merah Bata (Orange).


Campuran warna Kuning dengan Biru akan dihasilkan warna antara Kuning dan Biru yang tergolong keluarga Hijau (Green).



c.   Warna Tertier
Yaitu adonan warna skunder atau tahap ketiga, warna tertier sudah mulai tidak cemerlang, warna yang dihasilkan kelihatan kecoklatan atau keabu-abuan.

Merah diaduk putih menciptakan tint merah, makin banyak putihnya akan kian memutih, demikian juga warna biru bila diaduk putih akan menciptakan tint biru dan seterusnya. Sedangkan warna merah yang diaduk hitam akan menciptakan shade merah dan seterusnya.
Ciri warna tint merupakan memutih dan memucat hasilnya melembut, contoh merah jambu. Ciri warna shade merupakan mengitam dan mengusam hasilnya memberat, umpamanya hijau lumut (botol).

Kombinasi Warna
Mengkombinasikan warna bermakna meletakan dua warna atau lebih secara berurutan atau bersebelahan untuk meraih paduan yang selaras sehingga kelihatan menarik
Suatu warna akan terlihat indah atau jelek jikalau ditaruh dalam kombinasi dengan warna lain. Warna yang elok akan menjadi jelek jikalau kombinasinya tidak selaras. Berikut perumpamaan beberapa variasi warna yang sanggup dijadikan pegangan dalam proses mencari warna yang sesuai untuk produk yang kita buat:
a.  Kombinasi Nuansa
Memadukan dua warna atau lebih yang cuma berlainan sedikit saja, kombinasi ini akan menawan hasilnya selaras dan melembut, contoh: violet bau tanah dengan tint violet atau violet dengan tint violet yang lebih tinggi, biasanya warna ini dipakai oleh usia yang tingkat kematangan lebih tinggi.

b.  Kombinasi Harmonis
Memadukan warna pokok dengan warna sekunder yang mengandung warna pokok tersebut, hasilnya selaras dan lebih hidup, contoh: biru dengan hijau, biru dengan ungu, merah dengan orange, merah dengan violet. Kombinasi tersebut akan lebih menawan jikalau ditambah dengan kombinasi tint atau shadenya, biasanya warna ini cocok untuk yang suka kelembutan atau pada usia menjelang dewasa.

c.   Kombinasi Kontras
Kombinasi warna antara satu dengan yang yang lain tidak ada hubungannya, hasilnya menawan walaupun sepintas terlihat mengagetkan, contoh: merah dengan biru, merah dengan kuning, biru dengan kuning, kuning dengan hitam. Biasanya warna ini digemari oleh bawah umur atau remaja.

d.  Kombinasi Netral
Mencari paduan warna yang paling gampang merupakan antara warna opsi dengan warna netral, alasannya yakni warna saja jikalau didampingi warna netral akan cocok. Itulah sebabnya aksesoris busana dalam masa lalu lazimnya berwarna netral. Misalnya tas, sepatu, ikat pinggang, dompet biasanya berwarna hitam, putih, perak, coklat, emas, sehingga kombinasi warna apapun pada rok atau celana yang dipakai niscaya akan menjadi selaras dan menarik. Kombinasi demikian dianggap paling gampang dan aman.

Makna Warna
Warna juga mempunya beberapa makna diantaranya:
Warna panas memberi kesan mendekat, warna cuek memberi kesan menjauh, warna yang intensitasnya rendah terlihat ramah, lebut dan sopan, warna yang intensitasnya sarat memberi kesan menjerit atau menyentak umpamanya warna Merah

Berikut ini beberapa warna dipandang dari banyak sekali sisi, dimana sajian ini dibutuhkan sanggup menolong proses desain produk secara hati-hati, alasannya yakni warna berperan penting dalam bikin gambaran visual suatu produk.
Biru
Bau,
Rasa
Produk
Antiseptik,
Rasa berair,
Pariwisata, kosmetik pria, elektronik, susu bayi
Violet
Seks
Suasana hati
Rasa produk,
Aasosiasi
Produk
Feminim,
penuh tanda tanya dan dramatis,
makanan manis, produk anggur
Tingkat tinggi, aristocrat
Biasanya untuk busana wanita
Hijau
Suasana hati,
Kepribadian
Rasa/bau
Produk
Tentram, segar, damai,
Jujur, bermoral,
Apel, menthol
Iklan perumahan, produk pertanian,
Kuning
Suasana hati
Kepribadian
Kesan
Bau/rasa
Produk
Energi, fasilitas
Penyendiri, intelektual, idealis, kritis
Pasar umum, harga murah
Lemon, kunyit
Fotografi, kosmetik, busana anak
Orange
Bau/rasa
Produk
Jeruk
Banyak dipakai untuk busana kerja yang berafiliasi dengan mesin
Coklat
Kepribadian
Bau/rasa
Produk
Cerdik, konservatif, bijaksana, jujur
Cokelat, kopi
Tas,  ikat pinggang, sepatu
Merah
Suasana hati
Asosiasi
Produk
Gembira, asmara, marah, keras
Api, stop (seluruh dunia)
Makanan, rokok, baju anak-anak, remaja
Putih
Asosiasi
Produk
Bersih, perkawinan
Busana kesehatan, perkawinan, ulang tahun
Hitam
Asosiasi
Produk
Duka cita, mode kelas atas, umpamanya kendaraan beroda empat kepresidenan
tas, ikat pinggang, sepatu, busana resmi

Selain golongan warna diatas yang tidak kalah pentingnya adalah:
Trend warna          : tidak terikat diatas tetapi musim ini merupakan satu atau satuan warna sifatnya temporer. Dulu ada biru benhur, merah messala dan cukup umur ini warna-warna bright, hijau toska dan kontras spotlight (warna cerah cemerlang)
Warna feminim      :  merah muda, kuning, orange, ros, anggrek
Warna maskulin    :  biru laut, hijau bau tanah dan merah
Warna pucat          :  warna apapun yang tercampur putih memberi kesan ramah dan sopan

Semoga sajian warna ini dapatlah dipakai selaku salah satu contoh pengerjaan desain produk, yang kita catat bahwa warna merupakan alat berpotensi yang menolong produk pertempur dimedan pemasaran secara kompetitif.




Related : Pentingnya Warna Pada Konsep Produk

0 Komentar untuk "Pentingnya Warna Pada Konsep Produk"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close