Bagaimana Insan Menawan Kesimpulan, Kadang Membingungkan

"Bintang versi majalah cukup umur ini, ternyata suka menyantuni fakir miskin."
"Beredar vidio perempuan berhijab sedang mesum."
Beredar vidio perempuan berhijab sedang asusila Bagaimana Manusia Menarik Kesimpulan, Kadang Membingungkan

Begitulah kurang lebih saya pernah berulang kali mendapat judul informasi di media elektronik.

Lalu kemudian di kolom komentar akan bermunculan para sufi kagetan yang ikut-ikutan memberi ajaran semacam berikut,

"Makanya, jangan suka sekali berburuk sangka dengan orang. Pelacurpun dapat masuk nirwana alasannya merupakan kasih minum anjing."

"Pakaian tak menjamin kelakuan. Banyak sekali orang yang bawa-bawa agama, rupanya munafik semua."

Saat meengatakan itu mereka bahkan tak tahu jumlah perbandingan perempuan berjilbab yang bagus Vs perempuan berjilbab yang munafik.

Yang jadi highlight adalah: satu orang munafik ditengah ribuan orang baik. Atau sebaliknya, satu orang baik ditengah ribuan orang fasik.

Bagaimana sebetulnya hitung-hitungan yang mereka gunakan, kenapa dapat ambil 
kesimpulan bahwa orang pelacur lebih baik dibandingkan dengan orang berjilbab?
Orang berjilbab mana yang dimaksud?

Yang satu diantara seribu?

Hal-hal kelihatannya inilah yang alhasil rancu..

Mereka cuma konsentrasi pada satu atau dua perempuan berjilbab yang buat salah, sementara ribuan yang lain yang bagus tak masuk dalam hitungan.

Jangan hingga terlalu konsentrasi pada satu perempuan menjalankan zina yang masuk surga, kemudian lupa sebetulnya perempuan-perempuan yang meninggalkan zina itu sungguh jauh lebih banyak jumlahnya yang masuk surga.

Perempuan yang patuh pada suami,

Perempuan yang mempertahankan kehormatannya,

Perempuan yang mengajarkan ilmu bermanfaat,

Perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk mengelola anak terlantar,
Perempuan yang merawat orang tua,

Bahkan,

Perempuan yang tulus dengan takdir, rela hidup susah, asal tidak memasarkan badannya sendiri untuk melacur, jauh lebih patut dikenang selaku orang yang masuk surga.

Saya cuma takut bila alasannya merupakan satu riwayat tentang pelacur masuk nirwana alasannya merupakan memberi minum anjing, kemudian orang-orang lupa ada terlalu banyak kanal nirwana tanpa mesti menjalankan dosa besar.

Lalu orang sibuk membenarkan pelacuran, asalkan ia baik sama anjing, baik sama orang.
Ah final zaman.

Sekarang kalau ada orang yang menegur mudah-mudahan jangan berbuat dosa, akan dikatakan "munafik"
Tapi kalau ada orang dengan santai bercerita pernah berbuat dosa, akan dikatakan "gak munafik".

Maka dari itu,

Mari bijaklah menyaksikan keutuhan sebuah masalah. Jangan salah menawan kesimpulan, jangan salah fokus, jangan salah sudut pandang ... kalau tidak akan menyerupai foto kami.

Sumber: Facebook Safrina Syams

Sumber https://www.juragandesa.id

Related : Bagaimana Insan Menawan Kesimpulan, Kadang Membingungkan

0 Komentar untuk "Bagaimana Insan Menawan Kesimpulan, Kadang Membingungkan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close