Tanggapan Penduduk Kepada Ateis Yang Tinggal Di Indonesia Oleh Rifki Novita Safitri

Indonesia yakni Negara yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Wapres (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa implementasi moderasi beragama di Indonesia mulai dilirik oleh negara-negara lain, utamanya di Barat.  Di Indonesia sendiri ada enam agama yang diakui secara nasional, yakni Kristen, Khatolik, Islam, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, tahukah kalian ternyata masih banyak orang yang tidak mempercayai akan adanya yang kuasa dan mereka lebih memutuskan untuk menjadi Ateis . Sebagian Masyarakat menganggap kaum ateis tidak serasional yang mereka kira.

Seperti yang kita pahami sila pertama Pancasila yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang artinya kita selaku bangsa Indonesia mesti mengakui akan adanya yang kuasa yang bikin semesta beserta isinya. Lalu, Apakah boleh kaum ateis tinggal di Indonesia, alasannya yakni sila pertama kita “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Begini jawaban penduduk kepada pertanyaan tersebut.


“Karena di Indonesia ini bebas jadi ateis diperbolehkan untuk tinggal di Indonesia dengan syarat mereka tidak mengusik agama lain,” kata Wahyudi seorang Mahasiswa semester 5.

Begini Tanggapan Seorang Perempuan berjulukan Sanderina, “Menurut saya ateis tidak seharusnya  diperbolehkan untuk tinggal di Indonesia ini alasannya yakni apabila mereka tidak punya keyakinan kepada yang kuasa saya rasa mereka tidak pantas untuk tinggal  dinegara yang berketuhanan ini”

Menurut Saodah seorang  Ibu Rumah Tangga, “Sebenarnya boleh, bukan kendala terkait sila pertama pancasila tetapi setiap orang berhak untuk tinggal dan menetap di Indonesia”

 “Menurut saya boleh ya, alasannya yakni setau saya banyak ateis yang tinggal di Indonesia tetapi tidak diakui oleh Negara alasannya yakni mereka tidak beragama,” kata Roma seorang pegawai pabrik.

Di beberapa Negara, eksistensi ateis bukanlah hal yang tabu. Namun berlainan dengan Indonesia, alasannya yakni Indonesia yakni Negara beragama yang dimana nyaris seluruh rakyatnya memiliki keyakinan dan alasannya yakni argumentasi tersebutlah ateis tidak di akui di Indonesia ini.

Pengirim : Rifki Novita Safitri (novita081102@gmail.com) - Dosen Pengampu : Nurmalia Dewi, M.Pd.


Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini
.

Related : Tanggapan Penduduk Kepada Ateis Yang Tinggal Di Indonesia Oleh Rifki Novita Safitri

0 Komentar untuk "Tanggapan Penduduk Kepada Ateis Yang Tinggal Di Indonesia Oleh Rifki Novita Safitri"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close