Muhammad Faisal, ST (Koordinator PKH Kab. Bireuen)
Dari dalam mobil, Muhammad Faisal bergegas turun menyebrangi tubuh jalan. Koordinator PKH Kabupaten Bireuen itu ikut ditemani Cut Citra Dewi, A.Md, Feriyanti, S.Pd.I, Nurfadhillah, S.H, dan Ardiyanti, A.Md.
Kedatangan orang nomor satu di Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten itu ke Gampong Garab bukan tanpa alasan. Muhammad Faisal ingin menyaksikan dan memutuskan eksklusif peserta proteksi PKH sempurna sasaran.
Sesampai di lokasi, Muhammad Faisal beserta rombongan eksklusif disambut ramah oleh Ernawati, KPM PKH (40 tahun) yang tinggal bareng suami dan 3 anaknya, suaminya yang sehari-hari berprofesi selaku pemanjat pohon pinang.
Kepada Muhammad Faisal, Erna mulai mengulas perjalanan hidupnya yang kurang beruntung. KPM PKH miskin itu sering kali mesti menolong suami ke kebun demi memadai nafkah keluarga kecilnya. Sebab, suaminya sendiri belum memiliki kerja tetap untuk menafkahi dirinya bareng keluarga.
“Pak Korkab, inilah gubuk kami yang selama ini menjadi kawasan untuk kami berteduh,” ujar Erna dengan mata berkaca-kaca.
Sungguh, kata Erna, dinding kamar rumah ini cuma ditutupi dengan terpas dan kayu bekas. Di ruang tamu ini, lanjut Erna, selain selaku kawasan memulikan tamu, juga dijadikan selaku kawasan untuk memasak. Sedangkan untuk menutupi lubang di kamar mandi, Suaminya terpaksa mesti memagarinya dengan plastik warna hitam.
“Di ruang tamu ini juga saya jadikan selaku kawasan masak, lantaran kami tidak punya dapur,” keluh Erna.
Bagi Muhammad Faisal, kunjungan sosial yang dilakukannya telah menjadi agenda aktivitas rutin kala dia menjadi Koordinator PKH Kabupaten Bireuen. Mantan Fasilitator PNPM itu menyimak keluh kesah KPM PKH itu dengan rasa sedih.
Muhammad Faisal, menyediakan motivasi terhadap Erna untuk mempergunakan proteksi PKH untuk keperluan pendidikan dan kesehatan sang buah hati ibu Erna.
“Insya Allah kami doakan ibu Erna sehat senantiasa dan bisa mendidik dan membesarkan sang buah hatinya, mudah-mudahan anak ibu menjadi anak yang berharga bagi agama, nusa dan bangsa nantinya.
“Pak Korkab, inilah gubuk kami yang selama ini menjadi kawasan untuk kami berteduh,” ujar Erna dengan mata berkaca-kaca.
Sungguh, kata Erna, dinding kamar rumah ini cuma ditutupi dengan terpas dan kayu bekas. Di ruang tamu ini, lanjut Erna, selain selaku kawasan memulikan tamu, juga dijadikan selaku kawasan untuk memasak. Sedangkan untuk menutupi lubang di kamar mandi, Suaminya terpaksa mesti memagarinya dengan plastik warna hitam.
“Di ruang tamu ini juga saya jadikan selaku kawasan masak, lantaran kami tidak punya dapur,” keluh Erna.
Bagi Muhammad Faisal, kunjungan sosial yang dilakukannya telah menjadi agenda aktivitas rutin kala dia menjadi Koordinator PKH Kabupaten Bireuen. Mantan Fasilitator PNPM itu menyimak keluh kesah KPM PKH itu dengan rasa sedih.
Muhammad Faisal, menyediakan motivasi terhadap Erna untuk mempergunakan proteksi PKH untuk keperluan pendidikan dan kesehatan sang buah hati ibu Erna.
“Insya Allah kami doakan ibu Erna sehat senantiasa dan bisa mendidik dan membesarkan sang buah hatinya, mudah-mudahan anak ibu menjadi anak yang berharga bagi agama, nusa dan bangsa nantinya.
Dirinya juga berpesan supaya penduduk Penerima proteksi PKH supaya bisa mempergunakan dana banatuan tersebut untuk keperluan pendidikan dan kesehatan anak.
“Harapan kami, semua peserta faedah Program Keluarga Harapan (PKH) sebuah dikala menjadi keluarga berdikari dan tidak tergantung lagi dengan proteksi pemerintah,
“Harapan kami, semua peserta faedah Program Keluarga Harapan (PKH) sebuah dikala menjadi keluarga berdikari dan tidak tergantung lagi dengan proteksi pemerintah,
0 Komentar untuk "Monitoring Pkh, Koordinator Pkh Bireuen Datangi Gampong Garab"