Humas Dayah - Cut Nyak Dhien, srikandi perkasa dan berani, dihormati mitra dan disegani lawan. Perempuan Tangguh itu yakni kisah masa penjajahan tempo dulu. Bentuk penghormatan dan penghargaan dirinya beserta suaminya, Teunku Umar, nama keduanya diukir dengan baik selaku Pahlawan Nasional.
Sebagai bentuk pengenalan terhadap dirinya, kisah usaha dan pengorbanan pasangan pahlawan suami istri ini, dimasukan muatan pelajaran yang dipelajari disekolah dasar hingga perguruan tinggi tinggi beserta dengan seluruh pahlawan yang lain yang dinobatkan oleh negara selaku pahlawan nasional.
Kisah merekapun dieksprikan dalam aneka macam bentuk gaya dan bahasa, biar mudah dicerna oleh aneka macam kalangan, suku dan juga bangsa lain. Kisah keperkasaan perempuan ini pula menjadi materi verbal Aqila Faiza Maheswari, 9 tahun, murid SD IT Muhammadiyah Bireuen, dalam Muhammadiyah Plus National Competition (MPNC), di bab story telling competion.
Dengan menggunakan Bahasa Inggris yang tegolong fasih, untuk seorang anak seusia Aqila, kisah Cut Nyak Dhien secara ringkas dan sistematis dikisahkan oleh Aqila.
Bukan cuma selaku tujuan juara, verbal kisah srikandi yang diperankan Aqila, selain menjadi menyampai gunjingan terhadap warga dunia yang tidak mengerti Bahasa Indonesia, juga sanggup menjadi pemantik semangat bagi kita yang sudah pernah mendengar kisah yang sama. Penyebutan “An inspirational Indonesian heroine from Aceh”, untuk Cut Nyak Dhien oleh gadis kecil seusia Aqila menghasilkan kita mendapatkan segi lain kecanggihan Cut Nyak yang jarang kita hayati.
Melihat dari ekspresinya, Aqila kelihatannya sudah menguasai dengan mantap kisah Cut Nyak Dhien, itu terlihat dari kisah yang dipaparkan Aqila, mulai dari huruf hingga meninggalnya suami Cut Nyak Dhien yaitu, Teuku Umar. Bahkan ia menyebut dengan lugas bahwa Teuku Umar, meninggal ditangan musuh oleh alasannya yakni pengkhianatan.
Namun Aqila tidak mencukupi kisahnya hingga disitu saja, bait kisah yang menawan berikutnya yakni perilaku keperkasaan Cut Nyak Dhien setelah suaminya meninggal. Hal yang sudah maklum, bahwa usaha Cut Nyak Dhien tidak berhenti di saat ia mesti menjalani hidup dalam usaha tanpa suami, tetapi ada ketertarikan lain di saat Aqila menyebut Cut Nyak Dhien dengan perempuan Tangguh yang meneruskan usaha di saat suaminya meninggal, ‘Cut Nyak Dhien has not stop fighting even though tgk. Umar die,” sebut Aqila dengan mimic kolam srikandi.
Kisah Cut Nyak Dhien masih dilanjutkan Aqila, hingga Cut Nyak Dhien Ditahan dan diasingkan oleh tentara penjajah.
Penulis; Rizki Dasilva
0 Komentar untuk "Aqila Siswa Sdit Muhammadiyah Bireuen Bisa Menceritakan Kisah Cut Nyak Dien Ke Warga Dunia Internasional"