Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober pada setiap tahunnya. Pada tahun 2020 merupakan perayaan HSP yang ke-92. Salah satu aktivitas yang dilaksanakan untuk memperingati HSP yakni upacara bendera. Pada program amanat, Pembina Upacara di instansi maupun di sekolah sanggup membacakan teks "Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga ( MENPORA ) Republik Indonesia". Ini arsip naskah Pidato MENPORA dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun 2019 yang lalu, mirip di bawah ini.
Silakan Download Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-91 Tahun 2019
PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-91 TAHUN 2019
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Salam makmur bagi kita semua
Om Swasti Astu
Namo Buddhaya
Salam kebajikan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa yang sudah menampilkan limpahan rahmat dan karunia-Nya terhadap kita semua. Sehingga kita masih diberikan kesehatan dan potensi untuk sanggup memperingati hari yang sungguh bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yakni Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019.
Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya terhadap tokoh cowok Tahun 1928 yang sudah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pencetus Pemuda untuk merealisasikan kemerdekaan Indonesia sekaligus mempertahankan keutuhan NKRI.
Hadirin Peserta upacara yang saya hormati.
Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema ini diambil untuk memastikan kembali kontrak yang teiah dibangun oleh para cowok yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa cuma dengan persatuan kita sanggup merealisasikan impian bangsa.
Pesatnya perkembangan teknologi isu mirip dua mata pisau. Satu segi ia menampilkan jaminan kecepatan isu sehingga memungkinkan para cowok kita untuk memajukan kapasitas wawasan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, tetapi pada segi yang lain perkembangan ini berpengaruh negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari parnografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dari terorisme juga masuk dengan gampangnya apabila cowok tidak sanggup membendung dengan filter ilmu wawasan dan huruf positif dalam berbangsa dan bernegara.
Pemuda yang memiliki huruf yang handal merupakan cowok yang memiliki huruf moral dan huruf kinerja, cowok yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas. Pemuda juga mesti memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta cowok mesti memiliki penemuan mudah-mudahan bisa berperan aktif dalam kancah internasional.
Hadirin Peserta Upacara yang saya hormati dan saya banggakan.
Tema Bersatu Kita Maju bergotong-royong diperuntukan untuk seluruh komponen bangsa, tetapi bagi cowok menjadi kewajiban alasannya di tangan cowok lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju merupakan cowok yang memiliki karakter, kapasitas, kesanggupan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta bisa bertahan dan unggul dalam menghadapi kompetisi dunia.
Pada ketika ini di penggalan dunia sudah lahir generasi muda yang memiliki contoh pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, condong individualistik dan gramatik. Canggihnya ilmu wawasan dan teknologi serta gampangnya saluran terhadap sosial media, sudah meningkat menjadi menjadi tempat favorit berkumpulnya belum dewasa muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berlangsung real time 24 jam. Disinilah diperlukan kiprah cowok sanggup berkompetisi dalam bentuk apapun pastinya dalam hal yang posistif. Pemuda merupakan masa depan bangsa dan negara, cowok juga kehendak bagi dunia, cowok Indonesia mesti maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak timbul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
Gerakan revolusi mental mendapatkan relevansinya, dengan pembangunan huruf kita bisa kuat, handal dan kuat ikut serta dalam percaturan cowok di dunia, kita tidak lagi mesti bertahan dan menghadapi pengaruh negative dari modernisasi dan globalisasi, tetapi kita mesti bisa menampilkan warna untuk merubah dunia dengan tekad dan semangat dan pastinya disokong oleh Ilmu wawasan dan teknologi.
Kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang bergotong-royong kalau masa depan itu cuma dipandang sekedar selaku proses lanjut dari masa sekarang yang mau tiba dengan sendirinya.
Tapi bagaimana generasi muda menanggapi pertumbuhan itu dengan kearifan menghargai keluhuran usaha dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa sekarang sehingga menghasilkan mereka tidak lagi sanggup keluar untuk memandang masa depan.
Kalau cowok generasi terdahulu bisa keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka kiprah cowok ketika ini merupakan mesti sanggup membuka persepsi ke luar batas-batas tembok kontemporer dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
"Wahai cowok Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah tidak bermanfaat dalam merubah dunia".
Hadirin penerima upacara yang kami hormati, terutama para cowok yang kami banggakan.
Semangat para cowok dalam memandang dan ikut membangun dunia mesti terus menjadi obor penyemangat bagi dedikasi cowok Indonesia dalam ikut serta ikut serta mengangkat bangsa dan tanah air tersayang di kancah dunia.
Akhirnya, saya ucapkan SELAMAT HARi SUMPAH PEMUDA KE-91. Semoga lewat perayaan ini kita senantiasa menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jasa para jagoan kita. Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya terhadap kita semua.
Terima kasih,
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 28 Oktober 2019
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Arsip Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-89 Tahun 2017
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera
Om Swast Astu
Namo Budhaya
Para Pemuda Indonesia dan pengunjung sekalian yang kami hormati....
Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 cowok dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di suatu gedung di Jalan Kramat Raya, tempat Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri selaku satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, suatu ikrar yang sungguh monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, didatangi oleh cowok lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda ke-2, kita akan mendapatkan daftar panitia dan penerima kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imaginatif susah rasanya membayangkan mereka sanggup berjumpa dengan mudah.
Dari penggalan barat lndonesia. terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang cowok kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi cowok Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari penggalan Timur Indonesia, kita mendapatkan cowok berjulukan Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi cowok Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi cowok Sulawesi, Jong Celebes.
Para cowok Indonesia dan pengunjung sekatian yang kami banggakan...
Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto sanggup berjumpa dengan Johannes Leimena dari Ambon? Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura sanggup berjumpa dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan cuma bertemu, tetapi mereka juga berdiskusi, bertuknr pikiran, mematangkan pemikiran hingga hasilnya bersepakat mengikatkan diri dalam kontrak ke-Indonesiaan.
Padahal, jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China. Sarana transportasi lazim ketika itu, masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa hingga ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi lewat kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah hingga di alamat tujuan.
Belum lagi kalau kita mengatakan wacana perbedaan agama dan bahasa. Mohammad Yamin beragama Islam berbahasa Melayu, Johannes Leimena beragama Protestan berbahasa Ambon. Begitupun dengan Katjasungkana. Lefrand Senduk, dan 71 cowok penerima kongres lainnya. Mereka memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan watak istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menampilkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi hambatan bagi para cowok Indonesia untuk bersatu demi impian besar Indonesia. Inilah yang kiza sebut dengan; "Berani Bersatu".
Silakan Download Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-91 Tahun 2019
PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-91 TAHUN 2019
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Salam makmur bagi kita semua
Om Swasti Astu
Namo Buddhaya
Salam kebajikan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa yang sudah menampilkan limpahan rahmat dan karunia-Nya terhadap kita semua. Sehingga kita masih diberikan kesehatan dan potensi untuk sanggup memperingati hari yang sungguh bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yakni Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019.
Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya terhadap tokoh cowok Tahun 1928 yang sudah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pencetus Pemuda untuk merealisasikan kemerdekaan Indonesia sekaligus mempertahankan keutuhan NKRI.
Hadirin Peserta upacara yang saya hormati.
Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema ini diambil untuk memastikan kembali kontrak yang teiah dibangun oleh para cowok yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa cuma dengan persatuan kita sanggup merealisasikan impian bangsa.
Pesatnya perkembangan teknologi isu mirip dua mata pisau. Satu segi ia menampilkan jaminan kecepatan isu sehingga memungkinkan para cowok kita untuk memajukan kapasitas wawasan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, tetapi pada segi yang lain perkembangan ini berpengaruh negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari parnografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dari terorisme juga masuk dengan gampangnya apabila cowok tidak sanggup membendung dengan filter ilmu wawasan dan huruf positif dalam berbangsa dan bernegara.
Pemuda yang memiliki huruf yang handal merupakan cowok yang memiliki huruf moral dan huruf kinerja, cowok yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas. Pemuda juga mesti memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta cowok mesti memiliki penemuan mudah-mudahan bisa berperan aktif dalam kancah internasional.
Hadirin Peserta Upacara yang saya hormati dan saya banggakan.
Tema Bersatu Kita Maju bergotong-royong diperuntukan untuk seluruh komponen bangsa, tetapi bagi cowok menjadi kewajiban alasannya di tangan cowok lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju merupakan cowok yang memiliki karakter, kapasitas, kesanggupan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta bisa bertahan dan unggul dalam menghadapi kompetisi dunia.
Pada ketika ini di penggalan dunia sudah lahir generasi muda yang memiliki contoh pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, condong individualistik dan gramatik. Canggihnya ilmu wawasan dan teknologi serta gampangnya saluran terhadap sosial media, sudah meningkat menjadi menjadi tempat favorit berkumpulnya belum dewasa muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berlangsung real time 24 jam. Disinilah diperlukan kiprah cowok sanggup berkompetisi dalam bentuk apapun pastinya dalam hal yang posistif. Pemuda merupakan masa depan bangsa dan negara, cowok juga kehendak bagi dunia, cowok Indonesia mesti maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak timbul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
Gerakan revolusi mental mendapatkan relevansinya, dengan pembangunan huruf kita bisa kuat, handal dan kuat ikut serta dalam percaturan cowok di dunia, kita tidak lagi mesti bertahan dan menghadapi pengaruh negative dari modernisasi dan globalisasi, tetapi kita mesti bisa menampilkan warna untuk merubah dunia dengan tekad dan semangat dan pastinya disokong oleh Ilmu wawasan dan teknologi.
Kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang bergotong-royong kalau masa depan itu cuma dipandang sekedar selaku proses lanjut dari masa sekarang yang mau tiba dengan sendirinya.
Tapi bagaimana generasi muda menanggapi pertumbuhan itu dengan kearifan menghargai keluhuran usaha dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa sekarang sehingga menghasilkan mereka tidak lagi sanggup keluar untuk memandang masa depan.
Kalau cowok generasi terdahulu bisa keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka kiprah cowok ketika ini merupakan mesti sanggup membuka persepsi ke luar batas-batas tembok kontemporer dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
"Wahai cowok Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah tidak bermanfaat dalam merubah dunia".
Hadirin penerima upacara yang kami hormati, terutama para cowok yang kami banggakan.
Semangat para cowok dalam memandang dan ikut membangun dunia mesti terus menjadi obor penyemangat bagi dedikasi cowok Indonesia dalam ikut serta ikut serta mengangkat bangsa dan tanah air tersayang di kancah dunia.
Akhirnya, saya ucapkan SELAMAT HARi SUMPAH PEMUDA KE-91. Semoga lewat perayaan ini kita senantiasa menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jasa para jagoan kita. Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya terhadap kita semua.
Terima kasih,
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariq
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 28 Oktober 2019
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Arsip Naskah Teks Pidato Sambutan MENPORA pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ( HSP ) ke-89 Tahun 2017
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera
Om Swast Astu
Namo Budhaya
"PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU"
Para Pemuda Indonesia dan pengunjung sekalian yang kami hormati....
Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 cowok dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di suatu gedung di Jalan Kramat Raya, tempat Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri selaku satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, suatu ikrar yang sungguh monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, didatangi oleh cowok lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda ke-2, kita akan mendapatkan daftar panitia dan penerima kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imaginatif susah rasanya membayangkan mereka sanggup berjumpa dengan mudah.
Dari penggalan barat lndonesia. terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang cowok kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi cowok Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari penggalan Timur Indonesia, kita mendapatkan cowok berjulukan Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi cowok Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi cowok Sulawesi, Jong Celebes.
Para cowok Indonesia dan pengunjung sekatian yang kami banggakan...
Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto sanggup berjumpa dengan Johannes Leimena dari Ambon? Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura sanggup berjumpa dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan cuma bertemu, tetapi mereka juga berdiskusi, bertuknr pikiran, mematangkan pemikiran hingga hasilnya bersepakat mengikatkan diri dalam kontrak ke-Indonesiaan.
Padahal, jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China. Sarana transportasi lazim ketika itu, masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa hingga ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi lewat kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah hingga di alamat tujuan.
Belum lagi kalau kita mengatakan wacana perbedaan agama dan bahasa. Mohammad Yamin beragama Islam berbahasa Melayu, Johannes Leimena beragama Protestan berbahasa Ambon. Begitupun dengan Katjasungkana. Lefrand Senduk, dan 71 cowok penerima kongres lainnya. Mereka memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan watak istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menampilkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi hambatan bagi para cowok Indonesia untuk bersatu demi impian besar Indonesia. Inilah yang kiza sebut dengan; "Berani Bersatu".
Para cowok Indonesia dan pengunjung sekalian yang berbahagia...
Kita pasti pantas bersyukur atas sumbangsih para cowok Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah semestinya kita meneladani tindakan dan keberanian mereka hingga bisa menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan masa sekarang. Hari ini, fasilitas transportasi lazim sungguh mudah. Untuk mencapai ujung timur dan barat Indonesia cuma diperlukan waktu berjam-jam saja. Untuk sanggup berkomunikasi dengan cowok di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menanti munculnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial sanggup dijalankan 24 jam, kapanpun dan di manapun.
Namun, anehnya justru dengan banyak sekali macam fasilitas yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering bertikai paham, gampang sekali menvonis orang, gampang sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak sanggup ditembus oleh siapapun. Padahal, dengan fasilitas teknologi dan fasilitas transportasi yang kita miliki hari ini, semestinya lebih gampang buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham terlebih membenci, alasannya semua hal sanggup kita konfirmasi dan kita penjelasan cuma dalam hitungan detik.
Para cowok Indonesia dan pengunjung sekalian yang kami banggakan...
Dalam suatu kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyodorkan : "Jangan mewarisi bubuk Sumpah Pemuda, tetapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang kini sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,"
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sungguh mendalam terutama bagi generasi muda lndonesia. Api sumpah cowok mesti kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita mesti berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga mesti berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita mesti berani menyampaikan bahwa Persatuan Indonesia merupakan segala-galanya, jaub di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, terlebih golongan.
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita semestinya aib dengan para cowok 1928 dan juga terhadap Bung Karno, alasannya masih mesti berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yakni rnewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita pantas berrsyukur dan berterima kasih terhadap Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk Ir. Joko Widodo yang selama ini menampilkan perhatian yang sungguh besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia. Bulan Juli 2017 yang lalu, Bapak Presiden sudah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 wacana Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggeraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan cowok Indonesia terus kita gelorakan. Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928.
Saatnya kita Berani Bersatu untuk Kemajuan dan Kejayaan Indonesia.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam makmur untuk kita semua
Salam Pemuda...!!!
28 Oktober 2017
IMAM NAHRAWI
0 Komentar untuk "Naskah Teks Pidato Sambutan Menpora Pada Perayaan Hari Sumpah Cowok ( Hsp )"