Rangkuman Kimia Kelas 12 Bab 2 Elektrokimia (Kimia Kelas XII SMA/MA). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami posting untuk Anda terutama adik-adik yang kini menempuh pendidikan di kelas kelas 12 Sekolah Menengan Atas dan MA jurusan IPA, Rangkuman mata pelajaran Kimia kelas 12. Rangkuman Kimia Kelas XII kali ini ihwal Bab Elektrokimia.
Pada Bab II Elektrokimia ini termasuk beberapa pembahasan, diantaranya: Penyetaraan persamaan reaksi redoks, Sel Volta dan berpeluang sel, Korosi, serta Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday.
Oke, berikut ini Rangkuman Kimia Kelas XII SMA/MA Bab II Elektrokimia. Selamat membaca dan mempelajari.
Rangkuman Elektrokimia I
1. Persamaan reaksi redoks sanggup disetarakan dengan metode bilangan oksidasi dan tata cara setengah-reaksi, yang memisahkan reaksi menjadi dua bab reaksi.
2. Elektrokimia merupakan bidang kimia yang mengkaji energi listrik dalam reaksi kimia.
3. Sel volta merupakan sel elektrokimia yang mengubah reaksi redoks menjadi energi listrik. Sel volta disusun dari dua elektrode yang dihubungkan secara internal melalui jembatan garam dan secara eksternal melalui rangkaian kabel yang sanggup dihubungkan dengan lampu listrik atau voltmeter.
4. Dalam sel volta, oksidasi terjadi pada anode dan reduksi terjadi pada katode. Kutub listrik pada anode negatif dan kutub listrik pada katode positif. Jembatan
garam berfungsi selaku penghubung kedua elektrode secara internal untuk menetralkan ion-ion berlebih selama proses redoks berlangsung. Jembatan garam berisi larutan garam.
5. Potensial atau GGL sel merupakan daya dorong elektron agar sanggup mengalir dari anode menuju katode.
6. Potensial reduksi patokan merupakan berpeluang reduksi setengah sel yang diukur pada kondisi standar (konsentrasi 1 M, suhu 25°C, dan tekanan udara 1 atm).
7. Sebagai patokan untuk pengukuran berpeluang sel reduksi merupakan elektrode hidrogen. Berlangsung tidaknya suatu sel elektrokimia sanggup diramalkan berdasarkan nilai berpeluang reduksi standar. Jika berpeluang sel elektrokimia berguna positif , reaksi dalam sel akan berjalan spontan, sebaliknya tidak terjadi.
8. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, energi listrik dipasok untuk mendorong reaksi redoks tidak impulsif menjadi spontan.
9. Sel elektrolisis disusun dari dua elektrode (katode dan anode) dan larutan elektrolit. Di anode terjadi reaksi oksidasi dan di katode terjadi reaksi reduksi (sama dengan sel volta). Perbedaannya, dalam sel elektrolisis, kutub anode (+) dan katode (–).
10. Jumlah zat yang terendapkan pada katode, arus listrik dan waktu elektrolisis yang dikehendaki sanggup dihitung berdasarkan Hukum Faraday.
11. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk pengolahan dan pemurnian logam serta pelapisan logam (electroplating).
12. Korosi pada logam terjadi akhir interaksi antara logam dan lingkungan yang bersifat korosif, yakni lingkungan lembap dan diinduksi oleh adanya gas O2 atau CO2
.
13. Korosi tidak sanggup dicegah, tetapi sanggup dikendalikan, baik dengan cara pelapisan logam (coating), proteksi katodik, maupun penambahan inhibitor.
14. Inhibitor merupakan zat kimia yang disertakan ke dalam lingkungan yang korosif dengan fokus relatif sedikit untuk mengontrol korosi
Rangkuman Elektrokimia II
1. Reaksi redoks merupakan reaksi terjadinya penurunan dan peningkatan bilangan oksidasi
(adanya pergantian biloks).
2. Reaksi redoks merupakan reaksi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron).
3. Cara penyetaraan persamaan reaksi redoks sanggup dijalankan dengan dua cara, yaitu cara setengah reaksi dan cara pergantian bilangan oksidasi.
4. Energi yang dilepaskan dari reaksi redoks sanggup diubah menjadi energi listrik dan ini digambarkan dalam sel volta atau sel galvani.
5. Jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.
6. Dalam sel volta ada dua elektrode, yaitu:
a. Katode : - Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi, memiliki arti logam Cu.
- Dalam sel volta disebut selaku elektrode positif.
b. Anode : - Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi, memiliki arti logam Zn.
- Dalam sel volta disebut selaku elektrode negatif.
7. Fungsi jembatan garam dalam sel volta merupakan menyetarakan kation dan anion dalam larutan.
8. Elektrode patokan digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 °C yang dialirkan lewat sepotong platina yang tercelup dalam sebuah larutan yang mengandung ion H+ sebesar 1 mol/liter.
9. Potensial elektrode hidrogen patokan diberi harga 0 volt (E° = 0 volt).
10. Besarnya berpeluang sel dari sebuah reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya. Hasil perkiraan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika berpeluang sel bertanda positif memiliki arti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jikalau berpeluang sel bertanda negatif memiliki arti reaksi tidak dapat berlangsung. Potensial sel dijumlah dengan menggunakan persamaan:
11. Kegunaan sel volta, antara lain digunakan selaku sel baterai dan sel aki.
12. Proses perkaratan tergolong proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak selaku anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak selaku katode.
13. Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi selaku katode bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yakni logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih positif dari besi). Logam yang paling cocok untuk perlindungan katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak selaku anode dan akan terserang karat hingga habis, sedang besi bertindak selaku katode tidak mengalami korosi.
14. Dalam setiap ketentuan reaksi elektrolisis terjadi kompetisi antarspesi (ion atau molekul) untuk mengalami reaksi reduksi atau reaksi oksidasi. Setiap zat yang memiliki kesanggupan reduksi besar akan mengalami reaksi reduksi dan setiap zat yang mempunyai kesanggupan oksidasi besar akan mengalami reaksi oksidasi.
15. Ada tiga macam reaksi elektrolisis, yaitu:
a. Sel elektrolisis bentuk lelehan/cairan/liquid.
b. Sel elektrolisis dengan elektrode tidak ikut bereaksi (inert), yakni karbon/platina.
c. Sel elektrolisis dengan elektrode ikut bereaksi.
16. Hukum Faraday I: Banyaknya zat yang dihasilkan dari reaksi elektrolisis sebanding dengan banyaknya arus listrik yang dialirkan ke dalam larutan.
dengan: W = massa zat yang dihasilkan
e = bobot ekivalen = Ar/n
i = arus dalam ampere
t = waktu dalam satuan detik
F = tetapan Faraday di mana 1 faraday = 96.500 coulomb
17. Hukum Faraday II: Arus listrik mengalir disusun secara seri dan ternyata banyaknya zat-zat yang dihasilkan setiap larutan sanggup dinyatakan dengan rumusan:
18. Kegunaan sel elektrolisis merupakan untuk penyepuhan/pelapisan logam dan pemurnian logam kotor.
Demikian artikel Sekolahmuonline yang menyajikan Rangkuman Kimia Kelas XII SMA/MA Bab II Elektrokimia. Semoga bermanfaat. Jangan lupa membuatkan terhadap yang lainnya, cukup dengan mengklik tombol share sosial media yang ada di bawah ini. Bisa lewat Facebook, Twitter, WhatsApp, dan yang lainnya. Semua kami suguhkan gratis untuk mempermudah bawah umur Indonesia dalam belajar. Selamat belajar, mudah-mudahan bangsa Indonesia kian maju dengan memiliki generasi yang tekun berguru dan punya keahlian atau skill yang baik.
Oke, berikut ini Rangkuman Kimia Kelas XII SMA/MA Bab II Elektrokimia. Selamat membaca dan mempelajari.
Rangkuman Elektrokimia I
1. Persamaan reaksi redoks sanggup disetarakan dengan metode bilangan oksidasi dan tata cara setengah-reaksi, yang memisahkan reaksi menjadi dua bab reaksi.
2. Elektrokimia merupakan bidang kimia yang mengkaji energi listrik dalam reaksi kimia.
3. Sel volta merupakan sel elektrokimia yang mengubah reaksi redoks menjadi energi listrik. Sel volta disusun dari dua elektrode yang dihubungkan secara internal melalui jembatan garam dan secara eksternal melalui rangkaian kabel yang sanggup dihubungkan dengan lampu listrik atau voltmeter.
4. Dalam sel volta, oksidasi terjadi pada anode dan reduksi terjadi pada katode. Kutub listrik pada anode negatif dan kutub listrik pada katode positif. Jembatan
garam berfungsi selaku penghubung kedua elektrode secara internal untuk menetralkan ion-ion berlebih selama proses redoks berlangsung. Jembatan garam berisi larutan garam.
5. Potensial atau GGL sel merupakan daya dorong elektron agar sanggup mengalir dari anode menuju katode.
6. Potensial reduksi patokan merupakan berpeluang reduksi setengah sel yang diukur pada kondisi standar (konsentrasi 1 M, suhu 25°C, dan tekanan udara 1 atm).
7. Sebagai patokan untuk pengukuran berpeluang sel reduksi merupakan elektrode hidrogen. Berlangsung tidaknya suatu sel elektrokimia sanggup diramalkan berdasarkan nilai berpeluang reduksi standar. Jika berpeluang sel elektrokimia berguna positif , reaksi dalam sel akan berjalan spontan, sebaliknya tidak terjadi.
8. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, energi listrik dipasok untuk mendorong reaksi redoks tidak impulsif menjadi spontan.
9. Sel elektrolisis disusun dari dua elektrode (katode dan anode) dan larutan elektrolit. Di anode terjadi reaksi oksidasi dan di katode terjadi reaksi reduksi (sama dengan sel volta). Perbedaannya, dalam sel elektrolisis, kutub anode (+) dan katode (–).
10. Jumlah zat yang terendapkan pada katode, arus listrik dan waktu elektrolisis yang dikehendaki sanggup dihitung berdasarkan Hukum Faraday.
11. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk pengolahan dan pemurnian logam serta pelapisan logam (electroplating).
12. Korosi pada logam terjadi akhir interaksi antara logam dan lingkungan yang bersifat korosif, yakni lingkungan lembap dan diinduksi oleh adanya gas O2 atau CO2
.
13. Korosi tidak sanggup dicegah, tetapi sanggup dikendalikan, baik dengan cara pelapisan logam (coating), proteksi katodik, maupun penambahan inhibitor.
14. Inhibitor merupakan zat kimia yang disertakan ke dalam lingkungan yang korosif dengan fokus relatif sedikit untuk mengontrol korosi
Rangkuman Elektrokimia II
1. Reaksi redoks merupakan reaksi terjadinya penurunan dan peningkatan bilangan oksidasi
(adanya pergantian biloks).
2. Reaksi redoks merupakan reaksi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron).
3. Cara penyetaraan persamaan reaksi redoks sanggup dijalankan dengan dua cara, yaitu cara setengah reaksi dan cara pergantian bilangan oksidasi.
4. Energi yang dilepaskan dari reaksi redoks sanggup diubah menjadi energi listrik dan ini digambarkan dalam sel volta atau sel galvani.
5. Jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.
6. Dalam sel volta ada dua elektrode, yaitu:
a. Katode : - Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi, memiliki arti logam Cu.
- Dalam sel volta disebut selaku elektrode positif.
b. Anode : - Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi, memiliki arti logam Zn.
- Dalam sel volta disebut selaku elektrode negatif.
7. Fungsi jembatan garam dalam sel volta merupakan menyetarakan kation dan anion dalam larutan.
8. Elektrode patokan digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 °C yang dialirkan lewat sepotong platina yang tercelup dalam sebuah larutan yang mengandung ion H+ sebesar 1 mol/liter.
9. Potensial elektrode hidrogen patokan diberi harga 0 volt (E° = 0 volt).
10. Besarnya berpeluang sel dari sebuah reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya. Hasil perkiraan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika berpeluang sel bertanda positif memiliki arti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jikalau berpeluang sel bertanda negatif memiliki arti reaksi tidak dapat berlangsung. Potensial sel dijumlah dengan menggunakan persamaan:
12. Proses perkaratan tergolong proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak selaku anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak selaku katode.
13. Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi selaku katode bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yakni logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih positif dari besi). Logam yang paling cocok untuk perlindungan katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak selaku anode dan akan terserang karat hingga habis, sedang besi bertindak selaku katode tidak mengalami korosi.
14. Dalam setiap ketentuan reaksi elektrolisis terjadi kompetisi antarspesi (ion atau molekul) untuk mengalami reaksi reduksi atau reaksi oksidasi. Setiap zat yang memiliki kesanggupan reduksi besar akan mengalami reaksi reduksi dan setiap zat yang mempunyai kesanggupan oksidasi besar akan mengalami reaksi oksidasi.
15. Ada tiga macam reaksi elektrolisis, yaitu:
a. Sel elektrolisis bentuk lelehan/cairan/liquid.
b. Sel elektrolisis dengan elektrode tidak ikut bereaksi (inert), yakni karbon/platina.
c. Sel elektrolisis dengan elektrode ikut bereaksi.
16. Hukum Faraday I: Banyaknya zat yang dihasilkan dari reaksi elektrolisis sebanding dengan banyaknya arus listrik yang dialirkan ke dalam larutan.
dengan: W = massa zat yang dihasilkan
e = bobot ekivalen = Ar/n
i = arus dalam ampere
t = waktu dalam satuan detik
F = tetapan Faraday di mana 1 faraday = 96.500 coulomb
17. Hukum Faraday II: Arus listrik mengalir disusun secara seri dan ternyata banyaknya zat-zat yang dihasilkan setiap larutan sanggup dinyatakan dengan rumusan:
18. Kegunaan sel elektrolisis merupakan untuk penyepuhan/pelapisan logam dan pemurnian logam kotor.
Demikian artikel Sekolahmuonline yang menyajikan Rangkuman Kimia Kelas XII SMA/MA Bab II Elektrokimia. Semoga bermanfaat. Jangan lupa membuatkan terhadap yang lainnya, cukup dengan mengklik tombol share sosial media yang ada di bawah ini. Bisa lewat Facebook, Twitter, WhatsApp, dan yang lainnya. Semua kami suguhkan gratis untuk mempermudah bawah umur Indonesia dalam belajar. Selamat belajar, mudah-mudahan bangsa Indonesia kian maju dengan memiliki generasi yang tekun berguru dan punya keahlian atau skill yang baik.
0 Komentar untuk "Rangkuman Kimia Kelas 12 Kepingan 2 Elektrokimia (Kimia Kelas Xii Sma/Ma)"