"Bantuan yang diterima diperlukan dimanfaatkan semaksimalnya untuk kebutuhan positif. Gunakan untuk keperluan kesehatan dan pendidikan anak," katanya di Bukittinggi, Kamis.


Pada 2018, sebanyak 1.463 kepala keluarga di kawasan itu mendapatkan PKH yang pendistribusiannya dilakukan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) ke rekening setiap keluarga dalam empat tahapan.


"Kali ini penyerahan tahap pertama, kami harap benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan faktual supaya akseptor dukungan segera bebas dari kondisi mendapatkan bantuan," katanya.


Ia juga mengajak warga setempat untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki sebaik-baiknya menyerupai melalui bercocok tanam di pekarangan rumah.


Menurutnya dengan menanam sendiri kebutuhan pangan sehari-hari menyerupai sayuran, akan membantu menghemat pengeluaran alasannya yaitu tidak mesti berbelanja ke pasar.


Kepala Dinas Sosial Bukittinggi, Ellya Makmur menyampaikan dukungan diberikan pada keluarga berpenghasilan rendah dengan anggota keluarga anak usia balita dan anak di kursi sekolah.


Untuk keluarga tersebut diberikan dukungan berjumlah Rp1.920.000 setahun.


Kemudian bagi keluarga yang mempunyai anggota keluarga lanjut usia dan penyandang disabilitas mendapatkan dukungan Rp2.000.000 per tahun.