Trauma Cedera Otak

 digambarkan selaku  kekuatan eksternal datang Trauma Cedera Otak
Trauma Cedera Otak (TBI) digambarkan selaku kekuatan eksternal tiba-tiba ke otak yang memunculkan banyak sekali tanda-tanda yang pada risikonya sanggup memunculkan disfungsi otak.

Beberapa bentuk TBI melibatkan benda absurd yang menusuk tengkorak atau benda tumpul yang menyerang tengkorak yang menyebabkannya pecah dan mengarahkan pecahan tulang ke otak.

Tergantung pada tingkat kekuatan eksternal yang perihal tengkorak (gegar otak), TBI sanggup diklasifikasikan selaku ringan, sedang, atau berat. TBI ringan biasanya memunculkan sakit kepala , kesusahan berpikir jernih, pusing, dan mual.

Pasien dengan TBI sedang sampai berat biasanya mengatakan tanda-tanda yang sama, tapi lebih sering. Gejalanya condong lebih parah dan menjadi lebih jelek dari waktu ke waktu.

TBI, baik ringan, sedang, atau berat yakni keadaan serius. Jutaan orang di Amerika Serikat dan di seluruh dunia mengalami TBI. Beberapa bisa menciptakan pemulihan penuh, tapi yang lain tidak begitu beruntung. Banyak problem TBI akan memunculkan tamat hidup atau kerusakan permanen pada fungsi fisik dan sosial seseorang.

Siapa pun dari segala usia berisiko mengalami TBI, tapi menurut statistik, keadaan ini sebagian besar terjadi antara usia 0-4, 15-24, dan mereka yang berusia di atas 75 tahun.

TBI sanggup disebabkan oleh banyak sekali faktor, seumpama jatuh sederhana, program olahraga, benda jatuh, atau kecelakaan kendaraan. Meskipun secara lazim diterima bahwa kian besar lengan berkuasa gaya, kian besar kerusakan, bahkan gaya ringan atau sedang sanggup memunculkan kerusakan serius, utamanya jika benda tajam bisa menembus tengkorak.

Kerusakan pada otak mungkin terbatas pada area tumbukan atau mungkin meluas. Misalnya, instrumen tumpul yang perihal tengkorak sanggup memunculkan kerusakan pribadi di bawah titik benturan. Namun, jika alat seumpama itu perihal tengkorak dengan kekuatan yang lebih besar, seluruh kepala sanggup bergoyang-goyang dalam gerakan tiba-tiba yang memunculkan kerusakan pada seluruh otak. Contoh anggun yang lain yakni alat peledak. Kekuatan ledakan saja sudah cukup untuk mengguncang seluruh otak yang memunculkan kerusakan luas.

Sekitar seperlima dari TBI disebabkan oleh kekerasan. Pada bayi, kekerasan bisa sesederhana menggoyang bayi. Jenis yang lain yakni kekerasan dalam rumah tangga, perkelahian jalanan, dan pelecehan anak.

TBI sanggup menciptakan banyak sekali tanda-tanda dan mereka jatuh dalam satu atau lebih dari empat klasifikasi utama, yaitu:
    • Mental
    • Fisik
    • Emosional
    • Tidur
Gejala mental tergolong kesusahan berpikir dan berkonsentrasi, kesusahan mengingat informasi, dan perasaan lambat secara umum. Gejala fisik yakni sakit kepala, persepsi kabur atau kabur, mual dan muntah , kegaduhan dan sensitivitas cahaya, kelelahan, dan problem keseimbangan.

Gejala emosional tergolong tertekan , nervous atau cemas, lekas marah, dan kecenderungan untuk menjadi lebih emosional. Gejala tidur tergolong keperluan untuk kurang lebih tidur, atau mengalami kesusahan tidur.

Dalam pada biasanya kasus, tanda-tanda timbul secepatnya setelah cedera. Namun, ada beberapa problem di mana gejalanya cuma timbul berbulan-bulan atau bahkan beberapa tahun setelah seseorang terluka.

Menampilkan gejala-gejala TBI yakni tanda-tanda peringatan, utamanya di saat mereka terus berkembang. Misalnya, jika sakit kepala terus memburuk alih-alih hilang, atau jika orang tersebut mengalami muntah atau mual yang berulang, yang terbaik yakni mencari sumbangan medis.

Tanda-tanda lain bahwa sumbangan medis secepatnya diinginkan adalah:
    • Kejang dan kejang
    • Semakin bingung, gelisah, atau gelisah
    • Mengantuk atau tidak dapat dibangunkan
    • Jika satu pupil mata lebih besar dari yang lain
    • Kehilangan kesadaran
TBI ringan biasanya tidak memerlukan perhatian medis, utamanya jika orang tersebut tidak mengatakan gejala. Namun, ini tidak mempunyai arti bahwa gejalanya tidak akan timbul setelah beberapa waktu, itulah sebabnya orang tersebut perlu terus-menerus dipantau.

Jika seseorang mengatakan gejala-gejala di atas secara pribadi setelah cedera kepala , dia mesti secepatnya dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit. Jika tanda-tanda timbul sesaat setelah cedera, orang tersebut mesti berkonsultasi dengan dokter untuk menyeleksi penyebab gejala.

Penting untuk dimengerti bahwa jika seseorang mengalami TBI sedang sampai parah, tenaga medis cuma akan sanggup menangkal keadaan menjadi lebih buruk. Peluang untuk membalikkan pengaruh dari stress berat permulaan sungguh kecil. Perawatan darurat dipusatkan pada evakuasi nyawa seseorang.

Hampir setengah dari problem TBI yang parah akan memerlukan pembedahan, lantaran kemungkinan pembuluh darah di otak sudah pecah. Pembedahan dijalankan untuk menetralisir pembekuan darah dan menangkal tekanan menumpuk di tengkorak. Pembedahan juga akan diinginkan untuk memperbaiki patah tulang tengkorak atau untuk membuka jendela di tengkorak untuk mendapat kanal ke otak.

Selain pembedahan, pasien akan diberikan obat untuk menolong menangkal kerusakan otak lebih lanjut. Obat-obatan ini sanggup termasuk, diuretik, obat anti-kejang, dan obat-obatan penginduksi koma.

Diuretik menolong menangkal penumpukan cairan dalam tubuh. Obat anti-kejang menangkal kerusakan otak lebih lanjut yang disebabkan oleh kejang, dan obat penginduksi koma diberikan terhadap pasien yang perlu dimasukkan ke dalam koma sementara untuk memungkinkan otak mereka pulih.

Bagian perawatan terpanjang yakni rehabilitasi. Kebanyakan orang yang menderita TBI parah biasanya akan mengalami kehilangan gerakan dasar, seumpama berlangsung atau berbicara. Rehabilitasi yang sedang berlangsung akan menolong mereka mempelajari kembali keahlian yang hilang ini dan meningkatkannya dari waktu ke waktu.

Dibutuhkan tim tenaga medis untuk merehabilitasi satu pasien. Tim ini sanggup meliputi psikiater, luar biasa terapi fisik, luar biasa terapi okupasi, luar biasa patologi wicara dan bahasa, pekerja sosial atau manajer kasus, luar biasa saraf, perawat rehabilitasi, seorang luar biasa perawat TBI, konselor kejuruan, dan luar biasa terapi rekreasi.

Rehabilitasi memang memerlukan waktu dan hasilnya acap kali tidak dijamin. Tekad atau tekad seseorang untuk menjalani kehidupan wajar akan memainkan pekerjaan besar dalam upaya rehabilitasi. Tanpa tekad orang tersebut, rehabilitasi tidak akan berhasil.

Related : Trauma Cedera Otak

0 Komentar untuk "Trauma Cedera Otak"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close