Jadikan Kritikan Selaku Cambuk Untuk Penilaian Diri, Agar Lebih Baik Lagi Kedepannya.




Mendengar kebanggaan jauh lebih gampang ketimbang menerima kritikan. Memang, baik itu tentang hasil kerja atau sifat orisinil kita, mendengar kritik bisa menciptakan kita terintimidasi, atau kesal dan aib pada diri sendiri.

Padahal kritik dan sindiran halus orang-orang tak mesti menciptakan indera pendengaran memerah. Kritik sepedas apapun bisa berubah manis, asal kita tahu cara mengolahnya.

Komentar seseorang yakni bentuk perilaku perhatian. Komentar ini bisa banyak sekali macam, dari kebanggaan sampai kritikan.

Tentu menjadi hal yang tidak menggembirakan di saat orang lain menyediakan kritik pada hasil pekerjaanmu. Apalagi, kalau pekerjaan itu kita tuntaskan dengan sarat hati dan keringat. Mungkin dalam hati terselip rasa bahwa orang yang menyediakan komentar tersebut tidak menghargai jerih payah yang kita laksanakan itu. Bahkan tak jarang, rasa murka dan tidak puas akan muncul.

Akan tapi kalau kita mau lebih jeli, kritik bekerjsama yakni bentuk ‘perhatian’ yang diberikan oleh orang lain kepada hasil pekerjaan kita.

Kritik itu memang jujur dan keras. Namun kalau dibandingkan dengan orang yang tidak menyediakan komentar sama sekali, eksistensi si pengkritik jauh lebih memiliki kegunaan untuk kita. Paling tidak, kritikannya bisa memberi persepsi berlainan kepada hasil pekerjaan yang menurut kita sudah baik. Kita jadi tahu benar apa kelemahan kita di mata orang lain, sehingga bisa punya peluang untuk mengembangkan mutu diri.

Ini masih berhubungan dengan poin pertama, yakni bahwa kritik sungguh dikehendaki untuk mengembangkan mutu output yang sudah dikerjakan. Tanpa adanya kritik maka bisa jadi hasil pekerjaan atau perilaku kita berada pada level yang sama. Padahal untuk meraih kesuksesan, kau dihentikan stuck pada tingkatan yang itu-itu saja. Perlu adanya kemajuan yang signifikan hari ke hari biar kau bisa lebih baik lagi.

Jika kita pribadi meng-counter segala kritik yang tiba tanpa mau mendengarkan, . Padahal kau tahu niscaya tanpa adanya perbaikan susah rasanya untuk meraih kesuksesan yang diidamkan. Percaya deh tanpa adanya kritik susah bagi siapa saja untuk bisa mengembangkan mutu diri atau hasil pekerjaannya.


Tidak ada yang mau menyalahkan kau kalau di awal-awal proses menerima kritik yakni hal yang berat. Setiap orang punya segi ingin dihargai hasil kerjanya. Tapi rasa ingin dihargai bukan mempunyai arti membuatmu dapat menjadi pribadi yang anti pada kritik yang datang. Tetap saja kau mesti mau mendengar kritik dan pada tahap berikutnya membuatnya selaku materi evaluasi.

Jika ada orang di saat ini menyediakan komentar negatif jangan pribadi down atau merasa bahwa kau memang tidak mempunyai kesanggupan untuk melaksanakan hal yang lebih baik lagi. Sebaliknya jadikan hal tersebut selaku cambuk untuk kau bisa menciptakan sesuatu yang memathkan penilaian mereka. Tidak perlu murka atau merasa rendah diri alasannya yakni kritik yang terlontar. Buktikan pada orang-orang yang menyediakan kritik bahwa penilaian terhadapmu yakni salah besar. Jika kau bisa menampilkan bukti bukan sulit dipercayai mereka justru akan merasa aib sendiri kepada penilaian keliru selama ini.

Orang-orang besar toh bukanlah mereka yang tak pernah menerima kritikan. Orang-orang besar yakni mereka yang berakal balig cukup akal di balik “kekejaman” orang.

Bahkan bisa dikatakan orang berhasil yakni mereka yang sudah kenyang dengan yang namanya dikritik bahkan dimaki-maki oleh orang lain. Akan tapi kesanggupan mereka menerima kritik dan memicu hal tersebut selaku cara untuk memperbaiki diri justru menciptakan mereka bisa menempati posisi yang kau kenal di saat ini.

Tidak cepat puas serta mau menerima nasehat apapun bentuknya menciptakan orang-orang besar terus bisa mengembangkan kesanggupan mereka. Bisa dikatakan mereka begitu open-minded kepada apapun penilaian orang walaupun kerap kali itu bukan hal yang nikmat didengar. Nah apabila kau juga mempunyai cita-cita untuk sama besarnya dengan mereka maka mulai kini jangan pribadi murka ya kalau dikritik. Dengar dahulu apa kritik orang lain dan kalau memang kritik tersebut kau rasa benar, apa salahnya melaksanakan perubahan?

Mendengar dan mengerti kritik selaku masukan dan bukan sebuah hal yang menyerang harga dirimu memang bukan hal yang dapat dengan gampang dilakukan. Namun tidak mempunyai arti juga kau tak bisa melakukannya. Melatih diri menerima secara obyektif segala kritik yang tiba yakni cara terbaik untuk memperbaiki segala kemampuan. Daripada sibuk-sibuk mengeluarkan duit konsultan untuk mengomentari hasil pekerjaan maka kritik yang munculnya dari orang di sekitarmu pasti menjadi nasehat gratisan yang semestinya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Semoga berharga buat kita semua, terimakasih.

Sumber: Share Fasilitator Page - SFP

Related : Jadikan Kritikan Selaku Cambuk Untuk Penilaian Diri, Agar Lebih Baik Lagi Kedepannya.

0 Komentar untuk "Jadikan Kritikan Selaku Cambuk Untuk Penilaian Diri, Agar Lebih Baik Lagi Kedepannya."

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close