Keutamaan Orang Yang Berpuasa


Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam agar tercurah terhadap nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa istiqamah.

Puasa Ayyamul Bidh yakni puasa sunah yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Hijriyah. Puasa ini dipahami dengan puasa Putih 


Berikut bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh:


نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah alasannya Allah ta’ala.”

Dalam Islam melaksanakan puasa Ayyamul Bidh memiliki keunggulan luar biasa.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga usulan yang saya tidak meninggalkannya hingga saya mati:
1- berpuasa tiga hari setiap bulannya,
2- melakukan shalat Dhuha,
3- melakukan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari ).

Selain itu hadist riwayat dari Bukhari membuktikan hal serupa.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya yakni menyerupai puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari ).

Lebih jelasnya pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh disampaikan Abu Dzar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya
,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi  dan An Nasai)

Tata Cara Puasa Ayyamul BIdh:

1. Niat puasa putih boleh dijalankan sehabis terbit fajar asalkan belum makan, minum, dan melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.
Berbeda dengan puasa wajib yang mesti melaksanakan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri dihentikan berpuasa sunnah dikala bareng suaminya, terkecuali telah mendapat izin dari sang suami.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda :
"Janganlah seorang perempuan berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."

3. Lebih diusulkan dikala tidak bepergian
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, dia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh dikala tidak bepergian maupun dikala bersafar." (HR An Nasai no 2347. Al Hafizh Abu Thohir menyampaikan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan)

4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah
Pada 13 Dzulhijah ialah bab dari hari tasyriq, sehingga tidak diusulkan untuk melaksanakan puasa putih.

Keutaman orang yang berpuasa diantaranya yakni:

1. Mendapat Dua kegembiraan
Keutamaan puasa selanjutnya adalah, orang yang berpuasa akan mendapat dua kegembiraan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; dikala berbuka dia bangga dengan bukanya dan dikala berjumpa Tuhannya dia bangga dengan puasanya” (Muttafaq ‘Alaih)

2. Ibadah yang tidak ada bandingannya
Hal itu disabdakan Rasulullah dikala menjawab pertanyaan Abu Umamah mengenai amal yang paling utama.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ

"Dari Abu Umamah bahwa ia mengajukan pertanyaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Berpuasalah, bekerjsama tiada tandingan baginya” (HR. An Nasa’i)

3. Bau lisan orang puasa akan harum
Keutamaan puasa yang kedua sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sangat amis lisan orang yang berpuasa lebih harum di segi Allah dibandingkan dengan harumnya minyak misik…” (Muttafaq ‘Alaih)

4. Masuk surga
Keutamaan puasa yang tak kalah ahli dari keunggulan lain yakni memasukkan pelakunya ke surga.

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ . ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ

Dari Abu Umamah berkata: Saya tiba terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saya berkata: “Perintahkan terhadap saya dengan suatu amal yang sanggup memasukkan saya ke dalam surga!” Beliau menjawab: “Berpuasalah, bekerjsama tiada tandingan baginya” Kemudian saya tiba untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: “Berpuasalah” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Hakim dan dia menshahihkannya)

5. Puasa yakni perisai
Puasa yakni perisai, tujuannya perisai dari perbuatan buruk dan perisai dari api neraka. Mengenai keunggulan puasa ini, Rasulullah bersabda:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Puasa yakni perisai, bila salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, bila ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Pengontrol Syahwat
Salah satu keunggulan puasa, ia juga ialah pengontrol syahwat. Karenanya Rasulullah merekomendasikan para cowok yang belum bisa menikah untuk berpuasa.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang dapat menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih sanggup menahan persepsi dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; alasannya puasa sanggup menertibkan syahwatnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Menjauhkan dari neraka
Satu hari puasa setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh viral dari neraka.

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan parasnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim” (HR. Jama’ah kecuali Abu Dawud)

Demikian Manfaat dari melakukan puasa, terima kasih telah membaca, agar bermanfaat

Related : Keutamaan Orang Yang Berpuasa

0 Komentar untuk "Keutamaan Orang Yang Berpuasa"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close