Generasi muda Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini, 12 perwakilan pelajar Sekolah Menengah Pertama berhasil mengukir prestasi pada Olimpiade Sains Junior atau International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-12 yang digelar di Daegu, Korea Selatan pada 2 - 11 Desember 2020 .
Direktur Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikdasmen Kemendikbud), Supriano mengungkapkan, 12 penerima didik tersebut berhasil membawa medali. Dua medali emas, delapan medali perak dan dua medali perunggu berhasil dicapai anak kebangaan Indonesia tersebut.
"Mereka berhasil meraih 12 medali masing-masing 2 medali emas, 8 medali perak dan 2 medali perunggu," kata Supriano melalui keterangan pers di Jakarta, Ahad (13/12).
Pada program besar berskala internasional ini,, Indonesia menurunkan dua tim. Dua tim ini terdiri dari enam leader, 12 siswa dan 2 pendukung teknis untuk berkompetisi.
Menurut Supriano, kemenangan Tim Indonesia dari Kota Daegu, Korea Selatan ini terang telah membanggakan Indonesia. Ini juga menjadi catatan prestasi dalam perjalanan IJSO bagi Indonesia. Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi perhiasan Indonesia di epilog final tahun ini.
Penerima medali emas ini, kata Supriano, didapatkan oleh siswa SMPI Al Azhar 8, Kota Bekasi, Jawa Barat, Hilya Nadhira Imam. Kemudian, siswa Sekolah Menengah Pertama Mawar Sharon Christian School, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Ivander Jonathan Marella Waskito.
Di 2020 in, Supriano menjelaskan, usaha tim Indonesia cukup berat. Hal ini terutama dalam mengungguli negara tuan rumah maupun negara peringkat teratas di IJSO 2020. Medali yang diperebutkan sendiri sebanyak 25 medali emas, 50 medali perak dan 77 medali perunggu.
Pada kesempatan sama, Tim Pembina IJSO Indonesia, Ridwan menambahkan, tes pada kompetisi IJSO kali ini mencakup tes teori, tes pilihan ganda (MCQ/Multiple Choice Question) dan tes praktikum. Tes ini diperuntukkan pada tiga bidang yakni, Fisika, Biologi dan Kimia.
Menurut Ridwan, terdapat 10 pertanyaan masing-masing pada soal pilihan ganda dalam bidang kimia, fisika dan biologi. Dia menganggap, soal IJSO 2020 termasuk berkualitas baik. Ini alasannya ialah soal yang ditanyakan bisa mengukur kemampuan siswa dalam membuatkan silabus yang ada. “Materi soal tidak terlalu sulit, para siswa diajak untuk bisa membuatkan logika dan penemuan pengembangan konten yang diujikan,” ungkap dia.
Kegiatan IJSO di Korea Selatan ini diikuti 249 siswa dari 40 negara. Jumlah ini terdiri dari negara anggota IJSO dan beberapa observer dari negara lain, yakni Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Botswana, Brasil, Kamboja, China, Kolombia, Kroatia, Siprus, Estonia, Jerman, Hongkong, Hungarai, India dan Iran. Selain itu, terdapat pula Irlandia, Kazakhstan, Kenya, Kyrgystan, Lithuania, Macau, Moldova, Myanmar, Belanda, Filipina dan Korea. Selanjutnya, Romania, Rusia, Arab Saudi, Serbia, Slovakia, Afrika Selatan, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Turkemenistan, Vietnam, Zimbabwe dan Indonesia juga.
Sumber: http://www.republika.co.id/
0 Komentar untuk "Siswa Smp Sumbang Dua Emas Dalam Ajang Ijso 2020 Di Korea Selatan"