Annisa Riany Siswa Sman 1 Padang Meraih Nilai Un 2020 Tertinggi Jurusan Ipa Se-Sumbar

Annisa Riany KP ialah siswa SMAN 1 Padang yang erat dipanggil Nisa meraih nilai ujian nasional (UN) 2020 tertinggi kelompok jurusan Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) se-Sumbar. “Awalnya sempat kaget dan nggak percaya. Terlebih, kunci soal banyak yang beredar di sekolah-sekolah lain sehingga sempat menciptakan konsentrasi terganggu,” saya Nisa kepada Padang Ekspres di taman sekolah yang megah tersebut. 

Dia meraih total nilai UN 535 (rata-rata 89,16) untuk enam mata pelajaran yang diujikan itu. Memang, lanjutnya, semenjak awal bertekad meraih nilai terbaik dalam UN. Makanya, jauh-jauh hari sebelum UN, beliau sudah mencar ilmu keras dengan mengurangi waktu bermain. Semua itu diiringi dengan doa.

“Saya angkatan terakhir kelas CI (kelas akselerasi, red) di SMAN 1 Padang,” katanya. Lewat kelas ini, beliau dapat menghemat waktu setahun dalam menempuh pendidikan di Sekolah Menengan Atas (dua tahun tamat. Selama lima semester di kelas CI Nisa selalu ranking satu).

Diakui langganan juara kelas semenjak SD dan Sekolah Menengah Pertama itu, mencar ilmu sudah menjadi kebutuhan semenjak kecil. “Semua ini nggak lepas dari didikan kedua orangtua saya,” saya Nisa yang tinggal di Belanti Barat, Padang.

Soal seni administrasi mencar ilmu di rumah, putri Erisnal yang sehari-hari PNS di Biro Perekonomian Setprov Sumbar ini, menerapkan referensi istirahat 30 menit sesudah 1 jam mencar ilmu dan seterusnya. ”Waktu istirahat diisi dengan nonton televisi dan membaca komik,” katanya.

Nisa terbiasa mencar ilmu hingga pukul 02.00. Tiga jam kemudian (pukul 05.00), Nisa bangkit menunaikan Shalat Subuh. ”Alhamdulillah saya tidak pernah ngantuk selama mencar ilmu di sekolah. Kebiasaan ini sudah ditanamkan orangtua semenjak SMP,” ujarnya.

Nisa pulang sekolah sekitar pukul 15.30.  Sebelum pulang, Nisa Shalat Ashar berjamaah di mushala sekolah, dan dilanjutkan baca Alquran. Selepas itu, beliau pulang atau mengikuti les. 

Lantaran padatnya acara belajar, Nisa terbiasa makan di kawasan les atau bimbingan belajar. ”Supaya nggak suntuk, kadang mama mengajak refreshing ke mal, pantai, atau wisata kuliner,” kata Nisa yang mengaku lebih dekat dengan mamanya itu.

Nisa mengaku asupan gizi menentukan supaya tetap fokus belajar. Makanya, orangtuanya sangat memperhatikan kandungan nutrisi. “Kalau nggak bergizi, bawaannya ngantuk dan malas,” terangnya. 

Tak melulu belajar, anak tunggal ini rajin Shalat Dhuha dan Tahajud. ”Bagaimana pun ikhtiar harus dibarengi doa,” kata dara kelahiran 13 Agustus 1999 itu.

Menurut rencana, Nisa ingin melanjutkan pendidikan ke ITB. Dia menentukan Jurusan Arsitek. ”Saya semenjak kecil suka menggambar dan melihat-lihat bagunan bagus,” ucapnya. Guna menggapai keinginan ini, Nisa tengah giat-giatnya mencar ilmu di salah satu forum kursus di Padang.

Antina Makami, 50, ibunda Anisa mengamini dongeng anaknya itu. Selain kerap mengajak anaknya refreshing, beliau selalu mengantar anaknya ke sekolah.

Sebagai orangtua, beliau memanjakan anaknya sesuai tempatnya. ”Jika anak salah, kita sebagai orangtua wajib menegur, melarang, mengarahkan dan memberi solusi. Bila sudah begitu, beliau dapat mengerti dan tidak mengulanginya lagi,” katanya.

“Nisa terbuka kepada saya. Dari hal-hal sepele hingga persoalan muda-mudi. Namun, saya menekankan kepada beliau jangan berpacaran, lebih baik fokus belajar,” terperinci wanita asal Maninjau ini.

Antina percaya bahwa mutu lulusan bergantung kualitas para pengajar. Guru yang baik bakal menghasilkan siswa baik pula. 

”Jadi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua guru-guru di Sekolah Menengan Atas 1 Padang yang telah membimbing anak saya,” terangnya.

= Baca Juga =