Otak Yang Paling Egois


 Organ paling egois merupakan Si Otak!

Kalau ada watu bata yang jatuh dari gedung lalu menuju kepalamu, apa yang mau kau lakukan?

Menghalaunya dengan tangan kan?

Bagaimana jikalau yang jatuh merupakan watu kerikil kecil?

Menutupi kepala dengan tangan juga?

Kalau yang jatuh merupakan watu sangat-sangat besar seukuran mobil.

Langsung deh melompat dari lokasi tersebut kan?

Mengapa di saat batunya kecil-kecil kau tidak eksklusif melompat dan menghindarinya? Kenapa jikalau yang jatuh cuman watu bata, kau hanya menutup kepala dengan tangan? Kan tanganmu jadi terluka?

Ini semua akhir Si Otak yang mewakilkan tangan untuk melindunginya. Si Otak tuh mikirnya egois, “Ahh.. Bata kecil gini, nggak apa ah kusuruh Si Tangan buat terluka”. Ketika yang jatuh merupakan watu sebesar mobil, otomatis jikalau ditahan pakai tangan, otak akan tetap hancur. Kondisi begitu gres tuhh Si Otak merintahkan kaki untuk melompat. Biar dianya selamat.

Bahkan jikalau yang jatuh itu merupakan kerikil kecil. Si Otak tuh nggak penah mikir “Ahh… Kecil gini, nggak akan bikin luka. Ga apa deh saya kena dikit”. Si Otak alasannya egoisnya, eksklusif aja tuh nyuruh Si Tangan buat melindunginya. Biar Si Tangan yang kena batunya!

Kenapa nggak melompat aja buat semua situasi? Kan dapat nggak melukai Tangan!

Si Otak itu alasannya egoisnya, beliau juga jadi yang paling pemalas diantara semua tubuh.

Selesai sekolah, umumnya otak itu telah males banget buat bekerja. Jangankan selesai sekolah, di sekolah aja otak malas bekerja. Diajak membaca beliau mengantuk, diajak menjumlah beliau berhenti, dipaksa cobaan beliau menyontek!

Sepulang sekolah, berbelanja tiga kemasan nasi seharga Rp. 5500 perbungkus, untuk ibu, ayah dan kamu. Uang yang disaku merupakan Rp. 20.000. Ditanya kembaliannya berapa? Alih-alih menghitung, eksklusif nyari kalkulator hape, malah bela-belain keluar kuota buat download app kalkulator dahulu buat ngitung duit kembalian. Karena malasnya otak!

Ga ada kalahnya dah!


Tangan terang donk yang paling heroik

Menangkis apapun serangan yang datang, niscaya tangan duluan.

Menyerang musuh, juga tangan lagi.

Melakukan negosiasi, di akhiri jabatan tangan.

Giliran melanggar UU ITE alasannya berkata kasar, Eh.. Tangan yang diborgol!


Tapi jikalau organ paling tekun itu mulut!

Diajak mandi beliau nyanyi, disuruh mencar ilmu beliau menelepon, dipaksa membisu beliau malah mengobrol.

Diminta mempertahankan diam-diam beliau malah curhat, diajak santai beliau bersiul, bahkan di dikala tidur beliau mengigau!

Bener nggak? Bener khan? Sepakat khan?

Related : Otak Yang Paling Egois

0 Komentar untuk "Otak Yang Paling Egois"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close