Jangan Biarkan Anak Anda Menangis, Ingat Dampak Negatif/Buruk Membiarkan Anak Menangis Terlalu Lama!_Jika Anda sering membiarkan begitu saja putra/putri Anda yang sedang menangis lantaran Anda kesal dan lelah dengan tingkahnya. Misalnya saja ia menangis tanpa alasannya ialah dan Anda tidak tahu apa yang tolong-menolong diinginkannya. Saat Anda mencoba membujuknya untuk berhenti menangis, anak Anda kadang malah berontak sekuat tenaga hingga menciptakan Anda semakin kesal. Akhirnya Anda kemudian menentukan membiarkannya menangis dan berharap ia segera berhenti menangis dengan sendirinya. Pertanyaannya, tepatkah cara demikian dalam menyikapi anak yang menangis?, adakah pengaruh jelek atau bahayanya ketika Anda membiarkan anak Anda menangis terlalu lama?.
Saat anak Anda menangis, tolong-menolong ada pesan yang ingin ia sampaikan, yaitu menginginkan sesuatu dan menolak sesuatu. Jika anak Anda telah cerdik bicara, maka akan lebih gampang bagi Anda untuk bisa tahu apa yang diinginkan atau ditolaknya.
Namun jikalau anak Anda belum bisa bicara, maka akan lebih sulit bagi Anda untuk mengetahui apa yang diinginkan atau ditolaknya. Disinilah kemampuan dan kesabaran Anda diuji untuk menghadapi perilaku dan tangisan anak Anda.
Sebagai orangtua, sudah kiprah Anda untuk melindungi dan memahami anak Anda. Jika anak Anda belum bisa bicara, maka Anda bisa mencoba memahaminya dengan memberikan segala sesuatu.
Misalnya saja anak Anda tiba-tiba menangis kencang tanpa sebab, maka Anda Anda bisa memulai dengan mengusut tubuhnya jikalau ada semut atau binatang kecil yang menggigitnya, Anda juga bisa memberinya air minum lantaran siapa tahu ia menangis lantaran haus, jikalau ketika Anda beri air ia menolak, maka Anda coba beri ia makanan, jikalau anak Anda masih menolak lagi, cobalah cek popoknya apakah air pipisnya sudah terlalu banyak hingga menciptakan ia merasa tak nyaman kemudian menangis dan sebagainya.
Lalu bagaimana jikalau Anda membiarkan saja anak Anda menangis?
Anak yang tengah menangis dan dibiarkan begitu saja akan merasa tertekan secara psikologis. Ia akan merasa bahwa usahanya memberikan pesan kepada Anda telah gagal dan sia-sia. Boleh jadi ia akan berhenti menangis lantaran kelelahan dan kehausan. Namun di ketika itu juga tolong-menolong anak Anda telah berguru wacana pengabaian terhadap sesuatu.
Dari dua hal, perasaan gagal memberikan pesan dan pelajaran wacana mengabaikan, sang anak kemudian akan tumbuh menjadi langsung yang pesimis dan gampang mengabaikan sesuatu. Segala hal yang dilaluinya bersama orangtuanya akan membekas dan membentuk aksara sang anak.
Di sisi lain, jikalau pada ketika Anda membiarkan anak Anda menangis dan kemudian anak Anda menjadi semakin keras tangisannya hingga ia berguling di lantai dan barulah Anda membujuknya, maka sang anak juga mulai berguru sesuatu, yaitu jikalau ingin memberikan pesan, maka keraslah pada dirimu semoga orangtuamu memperhatikanmu. Di kesempatan selanjutnya, sang anak akan menerapkan cara ini untuk mendapat atau menolak sesuatu hingga menjadi kebiasaannya hingga ia tumbuh besar.
Jika Anda membiarkan anak Anda menangis dan tangisannya kemudian bertambah keras, kemudian Anda membentak bahkan menjewer telinganya, maka anak Anda juga telah berguru sesuatu, yaitu wacana kekerasan.
Dr Penelope Leach - penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five - berpendapat, anak yang stres dan dibiarkan menangis berisiko mengalami duduk kasus psikologis di kemudian hari. Penelope juga menegaskan bahwa pendapatnya didukung dengan sebuah riset terbaru yang mengambarkan bahwa seorang anak yang dibiarkan menangis usang berisiko mengalami gangguan perkembangan otak dan dalam jangka waktu yang panjang sanggup menjadikan kesulitan berguru di kemudian hari.
Jadi, jikalau Anda sungguh peduli terhadap tumbuh kembang fisik dan mental anak Anda, maka jangan biarkan anak Anda menangis terlalu lama. Usahakan segala sesuatu yang baik untuk meredakan tangisan anak Anda. Ingat bahwa anak Anda ialah amanah dari Tuhan untuk Anda yang selayaknya Anda jaga dan lindungi dengan baik.
Demikian artikel wacana dampak jelek membiarkan anak menangis terlalu lama. Semoga bermanfaat.
Saat anak Anda menangis, tolong-menolong ada pesan yang ingin ia sampaikan, yaitu menginginkan sesuatu dan menolak sesuatu. Jika anak Anda telah cerdik bicara, maka akan lebih gampang bagi Anda untuk bisa tahu apa yang diinginkan atau ditolaknya.
Namun jikalau anak Anda belum bisa bicara, maka akan lebih sulit bagi Anda untuk mengetahui apa yang diinginkan atau ditolaknya. Disinilah kemampuan dan kesabaran Anda diuji untuk menghadapi perilaku dan tangisan anak Anda.
Sebagai orangtua, sudah kiprah Anda untuk melindungi dan memahami anak Anda. Jika anak Anda belum bisa bicara, maka Anda bisa mencoba memahaminya dengan memberikan segala sesuatu.
Misalnya saja anak Anda tiba-tiba menangis kencang tanpa sebab, maka Anda Anda bisa memulai dengan mengusut tubuhnya jikalau ada semut atau binatang kecil yang menggigitnya, Anda juga bisa memberinya air minum lantaran siapa tahu ia menangis lantaran haus, jikalau ketika Anda beri air ia menolak, maka Anda coba beri ia makanan, jikalau anak Anda masih menolak lagi, cobalah cek popoknya apakah air pipisnya sudah terlalu banyak hingga menciptakan ia merasa tak nyaman kemudian menangis dan sebagainya.
Lalu bagaimana jikalau Anda membiarkan saja anak Anda menangis?
Anak yang tengah menangis dan dibiarkan begitu saja akan merasa tertekan secara psikologis. Ia akan merasa bahwa usahanya memberikan pesan kepada Anda telah gagal dan sia-sia. Boleh jadi ia akan berhenti menangis lantaran kelelahan dan kehausan. Namun di ketika itu juga tolong-menolong anak Anda telah berguru wacana pengabaian terhadap sesuatu.
Dari dua hal, perasaan gagal memberikan pesan dan pelajaran wacana mengabaikan, sang anak kemudian akan tumbuh menjadi langsung yang pesimis dan gampang mengabaikan sesuatu. Segala hal yang dilaluinya bersama orangtuanya akan membekas dan membentuk aksara sang anak.
Di sisi lain, jikalau pada ketika Anda membiarkan anak Anda menangis dan kemudian anak Anda menjadi semakin keras tangisannya hingga ia berguling di lantai dan barulah Anda membujuknya, maka sang anak juga mulai berguru sesuatu, yaitu jikalau ingin memberikan pesan, maka keraslah pada dirimu semoga orangtuamu memperhatikanmu. Di kesempatan selanjutnya, sang anak akan menerapkan cara ini untuk mendapat atau menolak sesuatu hingga menjadi kebiasaannya hingga ia tumbuh besar.
Jika Anda membiarkan anak Anda menangis dan tangisannya kemudian bertambah keras, kemudian Anda membentak bahkan menjewer telinganya, maka anak Anda juga telah berguru sesuatu, yaitu wacana kekerasan.
Dr Penelope Leach - penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five - berpendapat, anak yang stres dan dibiarkan menangis berisiko mengalami duduk kasus psikologis di kemudian hari. Penelope juga menegaskan bahwa pendapatnya didukung dengan sebuah riset terbaru yang mengambarkan bahwa seorang anak yang dibiarkan menangis usang berisiko mengalami gangguan perkembangan otak dan dalam jangka waktu yang panjang sanggup menjadikan kesulitan berguru di kemudian hari.
Jadi, jikalau Anda sungguh peduli terhadap tumbuh kembang fisik dan mental anak Anda, maka jangan biarkan anak Anda menangis terlalu lama. Usahakan segala sesuatu yang baik untuk meredakan tangisan anak Anda. Ingat bahwa anak Anda ialah amanah dari Tuhan untuk Anda yang selayaknya Anda jaga dan lindungi dengan baik.
Demikian artikel wacana dampak jelek membiarkan anak menangis terlalu lama. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Dampak Negatif Membiarkan Anak Menangis Terlalu Lama"