Surah Az Zumar Arab, Latin dan Terjemahan - Surah Az Zumar tergolong kedalam kelompok surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 39 dari Al Alquran yang terdiri atas 75 ayat. Surat ini diturunkan sehabis Surah Saba` dan dinamai dengan Az Zumar (rombongan-rombongan) yang diambil dari ayat 71 dan 73 surat ini.
Pokok isi kandungan dalam Surah Az Zumar diantaranya merupakan wacana keimanan, kisah-kisah, dan yang lain menyerupai budpekerti orang-orang musyrik dalam kondisi senang dan susah, sebutan dalam Al Alquran dan faedahnya, kedigdayaan hari kiamat, air tampang orang musyrik dan air tampang orang mukmin pada hari kiamat, janji Allah mengampuni orang-orang yang bersalah bila mereka bertaubat. Teks bacaan lafadzSurah Az Zumar Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Pokok isi kandungan dalam Surah Az Zumar diantaranya merupakan wacana keimanan, kisah-kisah, dan yang lain menyerupai budpekerti orang-orang musyrik dalam kondisi senang dan susah, sebutan dalam Al Alquran dan faedahnya, kedigdayaan hari kiamat, air tampang orang musyrik dan air tampang orang mukmin pada hari kiamat, janji Allah mengampuni orang-orang yang bersalah bila mereka bertaubat. Teks bacaan lafadzSurah Az Zumar Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah Az Zumar
(Rombongan-Rombongan)
Juz 23 - 24
Surat Ke 39 : 75 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ
Tanziilul kitaabi minallahil 'aziizil hakiim(i)
1. "Kitab (Al Alquran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
إِنَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصٗا لَّهُ ٱلدِّينَ
Innaa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi faa'budillaha mukhlishan lahuddiin(a)
2. "Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."
أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلۡخَالِصُۚ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَ مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ فِي مَا هُمۡ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌ
Alaa lillahiddiinul khaalishu waal-ladziina-attakhadzuu min duunihi auliyaa-a maa na'buduhum illaa liyuqarribuunaa ilallahi zulfaa innallaha yahkumu bainahum fii maa hum fiihi yakhtalifuuna innallaha laa yahdii man huwa kaadzibun kaffaar(un)
3. Ingatlah, cuma kepunyaan Allah-lah agama yang higienis (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami terhadap Allah dengan sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah akan menetapkan di antara mereka wacana apa yang mereka bertikai padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sungguh ingkar.
لَّوۡ أَرَادَ ٱللَّهُ أَن يَتَّخِذَ وَلَدٗا لَّٱصۡطَفَىٰ مِمَّا يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ سُبۡحَٰنَهُۥۖ هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡوَٰحِدُ ٱلۡقَهَّارُ
Lau araadallahu an yattakhidza waladan laashthafa mimmaa yakhluqu maa yasyaa-u subhaanahu huwallahul waahidul qahhaar(u)
4. "Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan menentukan apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang sudah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan."
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّۖ يُكَوِّرُ ٱلَّيۡلَ عَلَى ٱلنَّهَارِ وَيُكَوِّرُ ٱلنَّهَارَ عَلَى ٱلَّيۡلِۖ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ كُلّٞ يَجۡرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّىۗ أَلَا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفَّٰرُ
khalaqas-samaawaati wal ardha bil haqqi yukau-wirullaila 'alannahaari wa yukawwirunnahaara 'alallaili wa sakh-kharasy-syamsa wal qamara kullun yajrii ajalin musamman alaa huwal 'aziizul ghaffaar(u)
5. "Dia bikin langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berlangsung menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ ثُمَّ جَعَلَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ ثَمَٰنِيَةٍ أَزۡوَٰجٖۚ يَخۡلُقُكُمۡ فِي بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ خَلۡقٗا مِّنۢ بَعۡدِ خَلۡقٖ فِي ظُلُمَٰتٍ ثَلَٰثٖۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ ٱلۡمُلۡكُۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ
Khalaqakum min nafsin waahidatin tsumma ja'ala minhaa zaujahaa wa anzala lakum minal an'aami tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba'di khalqin fii zhulumaatin tsalaatsin dzaalikumullahu rabbukum lahul mulku laa ilaha ilaa huwa fa-anna tushrafuun(a)
6. "Dia bikin kau dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kau delapan ekor yang berpasangan dari hewan ternak. Dia memicu kau dalam perut ibumu peristiwa demi peristiwa dalam tiga kegelapan [1306]. Yang (berbuat) demikian itu merupakan Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kau sanggup dipalingkan?"
إِن تَكۡفُرُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمۡۖ وَلَا يَرۡضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلۡكُفۡرَۖ وَإِن تَشۡكُرُواْ يَرۡضَهُ لَكُمۡۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَۚ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
In takfuruu fa-innallaha ghaniyyun 'ankum wa laa yardha li'ibaadihil kufra wa in tasykuruu yardhahu lakum wa laa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji'ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna innahuu 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
7. Jika kau kafir maka sesungguhnya Allah tidak membutuhkan (iman)mu [1307] dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jikalau kau bersyukur, tentu Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [1308]. Kemudian terhadap Tuhanmulah kembalimu kemudian Dia menyiarkan kepadamu apa yang sudah kau kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu."
وَإِذَا مَسَّ ٱلۡإِنسَٰنَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُۥ مُنِيبًا إِلَيۡهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُۥ نِعۡمَةٗ مِّنۡهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدۡعُوٓاْ إِلَيۡهِ مِن قَبۡلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادٗا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِۦۚ قُلۡ تَمَتَّعۡ بِكُفۡرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِ
Wa idzaa massa-insaana dhurrun da'aa rabbahu muniiban ilaihi tsumma idzaa khawwalahuu ni'matan minhu nasiya maa kaana yad'uu ilaihi min qablu wa ja'ala lillahi andaadan liyudhilla 'an sabiilihi qul tamatta' bikufrika qaliilaa innaka min ashhaabinnaar(i)
8. Dan apabila insan itu ditimpa kemudharatan, beliau memohon (pertolongan) terhadap Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan menampilkan nikmat-Nya kepadanya lupalah beliau akan kemudharatan yang pernah beliau berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan beliau mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kau tergolong penghuni neraka."
أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Amman huwa qaanitun aanaa-allaili saajidan wa qaa-iman yahdzaru-aakhirata wa yarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawiil-ladziina ya'lamuuna waal-ladziina laa ya'lamuuna innamaa yatadzakkaru uuluul albaab(i)
9. "(Apakah kau hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut terhadap (azab) alam abadi dan menginginkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengenali dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang sanggup menemukan pelajaran."
قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٍ
Qul yaa 'ibaadil-ladziina aamanuuuttaquu rabbakum lil-ladziina ahsanuu fii hadzihiddunyaa hasanatun wa ardhullahi waasi'atun innamaa yuwaffash-shaabiruuna ajrahum bighairi hisaab(in)
10. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah terhadap Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu merupakan luas. Sesungguhnya cuma orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
قُلۡ إِنِّيٓ أُمِرۡتُ أَنۡ أَعۡبُدَ ٱللَّهَ مُخۡلِصٗا لَّهُ ٱلدِّينَ
Qul innii umirtu an a'budallaha mukhlishan lahuddiin(a)
11. Katakanlah: "Sesungguhnya saya ditugaskan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama."
وَأُمِرۡتُ لِأَنۡ أَكُونَ أَوَّلَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Wa umirtu an akuuna awwalal muslimiin(a)
12. "Dan saya ditugaskan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri."
قُلۡ إِنِّيٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّي عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ
Qul innii akhaafu in 'ashaitu rabbii 'adzaaba yaumin 'azhiim(in)
13. Katakanlah: "Sesungguhnya saya takut akan siksaan hari yang besar jikalau saya durhaka terhadap Tuhanku."
قُلِ ٱللَّهَ أَعۡبُدُ مُخۡلِصٗا لَّهُۥ دِينِي
Qulillaha a'budu mukhlishan lahuu diinii
14. Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang saya sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku."
فَٱعۡبُدُواْ مَا شِئۡتُم مِّن دُونِهِۦۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ
Faa'buduu maa syi-atum min duunihi qul innal khaasiriinal-ladziina khasiruu anfusahum wa ahliihim yaumal qiyaamati alaa dzaalika huwal khusraanul mubiin(u)
15. Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kau kehendaki selain Dia [1309]. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi merupakan orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat." Ingatlah yang demikian itu merupakan kerugian yang nyata.
لَهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ ظُلَلٌ مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحۡتِهِمۡ ظُلَلٞۚ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ عِبَادَهُۥۚ يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ
Lahum min fauqihim zhulalun minannaari wa min tahtihim zhulalun dzaalika yukhawwifullahu bihii 'ibaadahu yaa 'ibaadi faattaquun(i)
16. "Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku."
وَٱلَّذِينَ ٱجۡتَنَبُواْ ٱلطَّٰغُوتَ أَن يَعۡبُدُوهَا وَأَنَابُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰۚ فَبَشِّرۡ عِبَادِ
Waal-ladziina-ajtanabuuth-thaaghuuta an ya'buduuhaa wa anaabuu ilallahi lahumul busyra fabasy-syir 'ibaad(i)
17. "Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya [1310] dan kembali terhadap Allah, bagi mereka info gembira; alasannya merupakan itu sampaikanlah info itu terhadap hamba- hamba-Ku,"
ٱلَّذِينَ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقَوۡلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحۡسَنَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمۡ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Al-ladziina yastami'uunal qaula fayattabi'uuna ahsanahu uulaa-ikal-ladziina hadaahumullahu wa uulaa-ika hum uuluul albaab(i)
18. "yang menyimak perkataan kemudian mengikuti apa yang paling baik di antaranya [1311]. Mereka itulah orang-orang yang sudah diberi Allah isyarat dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal."
أَفَمَنۡ حَقَّ عَلَيۡهِ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ أَفَأَنتَ تُنقِذُ مَن فِي ٱلنَّارِ
Afaman haqqa 'alaihi kalimatul 'adzaabi afaanta tunqidzu man fiinnaar(i)
19. "Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang yang sudah tentu ketentuan azab atasnya? Apakah kau akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka?"
لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٌ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ مَّبۡنِيَّةٌ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ
Lakinil-ladziina-attaqau rabbahum lahum ghurafun min fauqihaa ghurafun mabniyyatun tajrii min tahtihaal anhaaru wa'dallahi laa yukhlifullahul mii'aad(a)
20. "Tetapi orang-orang yang bertakwa terhadap Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah sudah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya."
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَسَلَكَهُۥ يَنَٰبِيعَ فِي ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ يُخۡرِجُ بِهِۦ زَرۡعٗا مُّخۡتَلِفًا أَلۡوَٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَجۡعَلُهُۥ حُطَٰمًاۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Alam tara annallaha anzala minassamaa-i maa-an fasalakahu yanaabii'a fiil ardhi tsumma yukhriju bihi zar'an mukhtalifan alwaanuhuu tsumma yahiiju fataraahu mushfarran tsumma yaj'aluhuu huthaaman inna fii dzaalika ladzikraa li-uliil albaab(i)
21. "Apakah kau tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang majemuk warnanya, kemudian menjadi kering kemudian kau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu sungguh-sungguh terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
أَفَمَن شَرَحَ ٱللَّهُ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَٰمِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِۦۚ فَوَيۡلٌ لِّلۡقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Afaman syarahallahu shadrahu lil islaami fahuwa 'alaa nuurin min rabbihi fawailul(n)-lilqaasiyati quluubuhum min dzikrillahi uulaa-ika fii dhalalin mubiin(in)
22. "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam kemudian ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang sudah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ
Allahu nazzala ahsanal hadiitsi kitaaban mutasyaabihan matsaaniya taqsya'irru minhu juluudul-ladziina yakhsyauna rabbahum tsumma taliinu juluuduhum wa quluubuhum ilaa dzikrillahi dzaalika hudallahi yahdii bihii man yasyaa-u wa man yudhlilillahu famaa lahuu min haad(in)
23. "Allah sudah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Alquran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1312], gemetar akhirnya kulit orang-orang yang takut terhadap Tuhannya, kemudian menjadi hening kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah isyarat Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tentu tak ada baginya seorang pemimpinpun."
أَفَمَن يَتَّقِي بِوَجۡهِهِۦ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ وَقِيلَ لِلظَّٰلِمِينَ ذُوقُواْ مَا كُنتُمۡ تَكۡسِبُونَ
Afaman yattaqii biwajhihii suu-al 'adzaabi yaumal qiyaamati wa qiila li-zhzhaalimiina dzuuquu maa kuntum taksibuun(a)
24. "Maka apakah orang-orang yang menoleh dengan mukanya menyingkir dari azab yang jelek pada hari final zaman (sama dengan orang mukmin yang tidak kena azab)? Dan dibilang terhadap orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu respon apa yang sudah kau kerjakan."
كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَأَتَىٰهُمُ ٱلۡعَذَابُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَشۡعُرُونَ
Kadz-dzabal-ladziina min qablihim fa-ataahumul 'adzaabu min haitsu laa yasy'uruun(a)
25. "Orang-orang yang sebelum mereka sudah mendustakan (rasul-rasul), maka datanglah terhadap mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka."
فَأَذَاقَهُمُ ٱللَّهُ ٱلۡخِزۡيَ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَعَذَابُ ٱلۡأٓخِرَةِ أَكۡبَرُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ
Fa-adzaaqahumullahul khizya fiil hayaatiddunyaa wa la'adzaabu-aakhirati akbaru lau kaanuu ya'lamuun(a)
26. "Maka Allah mencicipi terhadap mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari alam abadi lebih besar kalau mereka mengetahui."
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ لَّعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ
Wa laqad dharabnaa li-nnaasi fii hadzaal quraani min kulli matsalin la'allahum yatadzakkaruun(a)
27. "Sesungguhnya sudah Kami buatkan bagi insan dalam Al Alquran ini setiap macam sebutan supaya mereka sanggup pelajaran."
قُرۡءَانًا عَرَبِيًّا غَيۡرَ ذِي عِوَجٍ لَّعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ
Quraanan 'arabiyyan ghaira dzii 'iwajin la'allahum yattaquun(a)
28. "(Ialah) Al Alquran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa."
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا رَّجُلٗا فِيهِ شُرَكَآءُ مُتَشَٰكِسُونَ وَرَجُلٗا سَلَمٗا لِّرَجُلٍ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ مَثَلًاۚ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Dharaballahu matsalaa rajulan fiihi syurakaa-u mutasyaakisuuna wa rajulan salaman lirajulin hal yastawiyaani matsalaal hamdu lillahi bal aktsaruhum laa ya'lamuun(a)
29. "Allah bikin sebutan (yaitu) seorang pria (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam pertengkaran dan seorang budak yang menjadi milik sarat dari seorang pria (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah namun pada lazimnya mereka tidak mengetahui."
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ
Innaka mayyitun wa innahum mayyituun(a)
30. "Sesungguhnya kau akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
ثُمَّ إِنَّكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ عِندَ رَبِّكُمۡ تَخۡتَصِمُونَ
Tsumma innakum yaumal qiyaamati 'inda rabbikum takhtashimuun(a)
31. "Kemudian sesungguhnya kau pada hari final zaman akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu."
فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن كَذَبَ عَلَى ٱللَّهِ وَكَذَّبَ بِٱلصِّدۡقِ إِذۡ جَآءَهُۥٓۚ أَلَيۡسَ فِي جَهَنَّمَ مَثۡوٗى لِّلۡكَٰفِرِينَ
Faman azhlamu mimman kadzaba 'alallahi wa kadz-dzaba bish-shidqi idz jaa-ahu alaisa fii jahannama matswal(n)-lilkaafiriin(a)
32. "Maka siapakah yang lebih zalim ketimbang orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran saat tiba kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia kawasan tinggal bagi orang-orang yang kafir?"
وَٱلَّذِي جَآءَ بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
Waal-ladzii jaa-a bish-shidqi wa shaddaqa bihii uulaa-ika humul muttaquun(a)
33. "Dan orang yang menjinjing kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
لَهُم مَّا يَشَآءُونَ عِندَ رَبِّهِمۡۚ ذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Lahum maa yasyaa-uuna 'inda rabbihim dzaalika jazaa-ul muhsiniin(a)
34. "Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada segi Tuhan mereka. Demikianlah respon orang-orang yang berbuat baik,"
لِيُكَفِّرَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ أَسۡوَأَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ وَيَجۡزِيَهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ ٱلَّذِي كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Liyukaffirallahu 'anhum aswaal-ladzii 'amiluu wa yajziyahum ajrahum biahsanil-ladzii kaanuu ya'maluun(a)
35. "agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling jelek yang mereka lakukan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang sudah mereka kerjakan."
أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِكَافٍ عَبۡدَهُۥۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ
Alaisallahu bikaafin 'abdahu wa yukhau-wifuunaka biil-ladziina min duunihi wa man yudhlilillahu famaa lahuu min haad(in)
36. "Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kau dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi isyarat baginya."
وَمَن يَهۡدِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّضِلٍّۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي ٱنتِقَامٍ
Wa man yahdillahu famaa lahuu min mudhillin alaisallahu bi'aziizin dziiintiqaam(in)
37. "Dan barangsiapa yang diberi isyarat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?"
وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلۡ أَفَرَءَيۡتُم مَّا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ إِنۡ أَرَادَنِيَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ هَلۡ هُنَّ كَٰشِفَٰتُ ضُرِّهِۦٓ أَوۡ أَرَادَنِي بِرَحۡمَةٍ هَلۡ هُنَّ مُمۡسِكَٰتُ رَحۡمَتِهِۦۚ قُلۡ حَسۡبِيَ ٱللَّهُۖ عَلَيۡهِ يَتَوَكَّلُ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ
Wa la-in saaltahum man khalaqas-samaawaati wal ardha layaquulunnallahu qul afara-aitum maa tad'uuna min duunillahi in araadaniyallahu bidhurrin hal hunna kaasyifaatu dhurrihii au araadanii birahmatin hal hunna mumsikaatu rahmatihi qul hasbiyallahu 'alaihi yatawakkalul mutawakkiluun(a)
38. Dan sungguh jikalau kau mengajukan pertanyaan terhadap mereka: "Siapakah yang bikin langit dan bumi?", tentu mereka menjawab: "Allah." Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku wacana apa yang kau seru selain Allah, jikalau Allah hendak menghadirkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu mampu menetralisir kemudharatan itu, atau jikalau Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka sanggup menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.
قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَٰمِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
Qul yaa qaumii'maluu 'alaa makaanatikum innii 'aamilun fasaufa ta'lamuun(a)
39. Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya saya akan melakukan pekerjaan (pula), maka kelak kau akan mengetahui,"
مَن يَأۡتِيهِ عَذَابٌ يُخۡزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيۡهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
Man ya`tiihi 'adzaabun yukhziihi wa yahillu 'alaihi 'adzaabun muqiim(un)
40. "siapa yang hendak mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal."
إِنَّآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ لِلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّۖ فَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَاۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡهِم بِوَكِيلٍ
Innaa anzalnaa 'alaikal kitaaba li-nnaasi bil haqqi famani ihtadaa falinafsihi wa man dhalla fa-innamaa yadhillu 'alaihaa wa maa anta 'alaihim biwakiil(in)
41. "Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk insan dengan menjinjing kebenaran; siapa yang mendapat isyarat maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya beliau semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kau sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka."
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Allahu yatawaffal anfusa hiina mautihaa waallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsikullatii qadhaa 'alaihaal mauta wa yursilul akhra ila ajalin musamman inna fii dzaalika li-aayaatin liqaumin yatafakkaruun(a)
42. "Allah memegang jiwa (orang) saat matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang sudah Dia menegaskan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain hingga waktu yang ditetapkan [1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ شُفَعَآءَۚ قُلۡ أَوَلَوۡ كَانُواْ لَا يَمۡلِكُونَ شَيۡٔٗا وَلَا يَعۡقِلُونَ
Amiittakhadzuu min duunillahi syufa'aa-a qul awalau kaanuu laa yamlikuuna syai-an wa laa ya'qiluun(a)
43. Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya juga) walaupun mereka tidak mempunyai sesuatupun dan tidak berakal?"
قُل لِّلَّهِ ٱلشَّفَٰعَةُ جَمِيعٗاۖ لَّهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ ثُمَّ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ
Qul lillahisy-syafaa'atu jamii'an lahuu mulkus-samaawaati wal ardhi tsumma ilaihi turja'uun(a)
44. Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada- Nyalah kau dikembalikan"
وَإِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَحۡدَهُ ٱشۡمَأَزَّتۡ قُلُوبُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِۖ وَإِذَا ذُكِرَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦٓ إِذَا هُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ
Wa idzaa dzukirallahu wahdahuusymaazzat quluubul-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati wa idzaa dzukiral-ladziina min duunihii idzaa hum yastabsyiruun(a)
45. "Dan apabila cuma nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati."
قُلِ ٱللَّهُمَّ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ عَٰلِمَ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ أَنتَ تَحۡكُمُ بَيۡنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ
Qulillahumma faathiras-samaawaati wal ardhi 'aalimal ghaibi wasy-syahaadati anta tahkumu baina 'ibaadika fii maa kaanuu fiihi yakhtalifuun(a)
46. Katakanlah: "Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengenali barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang menetapkan antara hamba-hamba-Mu wacana apa yang senantiasa mereka memperselisihkannya."
وَلَوۡ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُواْ مَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا وَمِثۡلَهُۥ مَعَهُۥ لَٱفۡتَدَوۡاْ بِهِۦ مِن سُوٓءِ ٱلۡعَذَابِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ وَبَدَا لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مَا لَمۡ يَكُونُواْ يَحۡتَسِبُونَ
Wa lau anna lil-ladziina zhalamuu maa fiil ardhi jamii'an wa mitslahuu ma'ahuu laaftadau bihii min suu-il 'adzaabi yaumal qiyaamati wa badaa lahum minallahi maa lam yakuunuu yahtasibuun(a)
47. "Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi segalanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, tentu mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang jelek pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan."
وَبَدَا لَهُمۡ سَئَِّاتُ مَا كَسَبُواْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ
Wa badaa lahum sayyi-aatu maa kasabuu wa haaqa bihim maa kaanuu bihii yastahzi-uun(a)
48. "Dan (jelaslah) bagi mereka akhir jelek dari apa yang sudah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dulu senantiasa memperolok-olokkannya."
فَإِذَا مَسَّ ٱلۡإِنسَٰنَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلۡنَٰهُ نِعۡمَةٗ مِّنَّا قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلۡمِۢۚ بَلۡ هِيَ فِتۡنَةٌ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Fa idzaa massa-insaana dhurrun da'aanaa tsumma idzaa khawwalnaahu ni'matan minnaa qaala innamaa uutiituhu 'alaa 'ilmin bal hiya fitnatun wa laakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
49. Maka apabila insan ditimpa ancaman ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya lezat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya saya diberi lezat itu hanyalah lantaran kepintaranku." Sebenarnya itu merupakan ujian, namun pada lazimnya mereka itu tidak mengetahui.
قَدۡ قَالَهَا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Qad qaalahaal-ladziina min qablihim famaa aghnaa 'anhum maa kaanuu yaksibuun(a)
50. "Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) sudah menyampaikan itu pula, maka tiadalah memiliki kegunaan bagi mereka apa yang dulu mereka usahakan."
Surah Az Zumar Ayat 51
Surah Az Zumar Ayat 51
فَأَصَابَهُمۡ سَئَِّاتُ مَا كَسَبُواْۚ وَٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنۡ هَٰٓؤُلَآءِ سَيُصِيبُهُمۡ سَئَِّاتُ مَا كَسَبُواْ وَمَا هُم بِمُعۡجِزِينَ
Fa-ashaabahum sayyi-aatu maa kasabuu waal-ladziina zhalamuu min haa'ulaa-i sayushiibuhum sayyi-aatu maa kasabuu wa maa hum bimu'jiziin(a)
51. "Maka mereka ditimpa oleh akhir jelek dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akhir jelek dari bisnisnya dan mereka tidak sanggup melepaskan diri."
أَوَ لَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّقَوۡمٍ يُؤۡمِنُونَ
Awalam ya'lamuu annallaha yabsuthurrizqa liman yasyaa-u wa yaqdiru inna fii dzaalika li-aayaatin liqaumin yu`minuun(a)
52. "Dan tidakkah mereka mengenali bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman."
قُلۡ يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Qul yaa 'ibaadiyal-ladziina asrafuu 'alaa anfusihim laa taqnathuu min rahmatillahi innallaha yaghfirudz-dzunuuba jamii'an innahuu huwal ghafuurur-rahiim(u)
53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa [1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
Wa aniibuu ilaa rabbikum wa aslimuu lahuu min qabli an ya'tiyakumul 'adzaabu tsumma laa tunsharuun(a)
54. "Dan kembalilah kau terhadap Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum tiba azab kepadamu kemudian kau tidak sanggup ditolong (lagi)."
وَٱتَّبِعُوٓاْ أَحۡسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ بَغۡتَةٗ وَأَنتُمۡ لَا تَشۡعُرُونَ
Waattabi'uu ahsana maa unzila ilaikum min rabbikum min qabli an ya'tiyakumul 'adzaabu baghtatan wa antum laa tasy'uruun(a)
55. "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang sudah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu [1315] sebelum tiba azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kau tidak menyadarinya,"
أَن تَقُولَ نَفۡسٌ يَٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِي جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ
An taquula nafsun yaa hasrataa 'alaa maa farrathtu fii janbillahi wa in kuntu laminass-aakhiriin(a)
56. supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang saya sesungguhnya tergolong orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ),"
أَوۡ تَقُولَ لَوۡ أَنَّ ٱللَّهَ هَدَىٰنِي لَكُنتُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Au taquula lau annallaha hadaanii lakuntu minal muttaqiin(a)
57. atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi isyarat kepadaku tentulah saya tergolong orang-orang yang bertakwa'.
أَوۡ تَقُولَ حِينَ تَرَى ٱلۡعَذَابَ لَوۡ أَنَّ لِي كَرَّةٗ فَأَكُونَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Au taquula hiina taral 'adzaaba lau anna lii karratan fa-akuuna minal muhsiniin(a)
58. "Atau supaya jangan ada yang berkata saat ia menyaksikan azab 'Kalau sekiranya saya sanggup kemnbali (ke dunia), tentu saya akan tergolong orang-orang berbuat baik'."
بَلَىٰ قَدۡ جَآءَتۡكَ ءَايَٰتِي فَكَذَّبۡتَ بِهَا وَٱسۡتَكۡبَرۡتَ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Balaa qad jaa-atka aayaatii fakadz-dzabta bihaa waastakbarta wa kunta minal kaafiriin(a)
59. "(Bukan demikian) sebenarya sudah tiba keterangan-keterangan-Ku kepadamu kemudian kau mendustakannya dan kau menyombongkan diri dan merupakan kau tergolong orang-orang yang kafir."
وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ تَرَى ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَى ٱللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسۡوَدَّةٌۚ أَلَيۡسَ فِي جَهَنَّمَ مَثۡوٗى لِّلۡمُتَكَبِّرِينَ
Wa yaumal qiyaamati taraal-ladziina kadzabuu 'alallahi wujuuhuhum muswaddatun alaisa fii jahannama matswal(n)-lilmutakabbiriin(a)
60. "Dan pada hari final zaman kau akan menyaksikan orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada kawasan bagi orang-orang yang menyombongkan diri?"
وَيُنَجِّي ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ بِمَفَازَتِهِمۡ لَا يَمَسُّهُمُ ٱلسُّوٓءُ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Wa yunajjiillahul-ladziina-attaqau bimafaazatihim laa yamassuhumussuwu wa laa hum yahzanuun(a)
61. "Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa lantaran kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita."
ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَيۡءٖۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ وَكِيلٌ
Allahu khaaliqu kulli syai-in wa huwa 'alaa kulli syai-in wakiil(un)
62. "Allah bikin segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu."
لَّهُۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Lahuu maqaaliidus-samaawaati wal ardhi waal-ladziina kafaruu bi-aayaatillahi uula-ika humul khaasiruun(a)
63. "Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi."
قُلۡ أَفَغَيۡرَ ٱللَّهِ تَأۡمُرُوٓنِّيٓ أَعۡبُدُ أَيُّهَا ٱلۡجَٰهِلُونَ
Qul afaghairallahi ta`muruunnii a'budu ayyuhaal jaahiluun(a)
64. Katakanlah: "Maka apakah kau memerintahkan saya menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?"
وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Wa laqad uuhiya ilaika wa ilaal-ladziina min qablika la-in asyrakta layahbathanna 'amaluka wa latakuunanna minal khaasiriin(a)
65. Dan sesungguhnya sudah diwahyukan kepadamu dan terhadap (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kau mempersekutukan (Tuhan), pasti akan hapuslah amalmu dan tentulah kau tergolong orang-orang yang merugi."
بَلِ ٱللَّهَ فَٱعۡبُدۡ وَكُن مِّنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Balillaha faa'bud wa kun minasy-syaakiriin(a)
66. "Karena itu, maka hendaklah Allah saja kau sembah dan hendaklah kau tergolong orang-orang yang bersyukur."
وَمَا قَدَرُواْ ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦ وَٱلۡأَرۡضُ جَمِيعٗا قَبۡضَتُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ مَطۡوِيَّٰتُۢ بِيَمِينِهِۦۚ سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ
Wa maa qadaruullaha haqqa qadrihi wal ardhu jamii'an qabdhatuhu yaumal qiyaamati was-samaawaatu mathwii-yaatun biyamiinihi subhaanahuu wa ta'aala 'ammaa yusyrikuun(a)
67. "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebaiknya padahal bumi segalanya dalam genggaman-Nya pada hari final zaman dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya [1316]. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan."
وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخۡرَىٰ فَإِذَا هُمۡ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
W anufikha fiish-shuuri fasha'iqa man fiis-samaawaati wa man fiil ardhi illaa man syaa-allahu tsumma nufikha fiihi ukhraa fa-idzaa hum qiyaamun yanzhuruun(a)
68. "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang diharapkan Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menanti (putusannya masing-masing)."
وَأَشۡرَقَتِ ٱلۡأَرۡضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلۡكِتَٰبُ وَجِاْيٓءَ بِٱلنَّبِيِّۧنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِيَ بَيۡنَهُم بِٱلۡحَقِّ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ
Wa-asyraqatil ardhu binuuri rabbihaa wa wudhi'al kitaabu wajii-a binnabiyyiina wasyyuhadaa-i wa qudhiya bainahum bil haqqi wa hum laa yuzhlamuun(a)
69. "Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."
وَوُفِّيَتۡ كُلُّ نَفۡسٍ مَّا عَمِلَتۡ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِمَا يَفۡعَلُونَ
Wa wuffiyat kullu nafsin maa 'amilat wa huwa a'lamu bimaa yaf'aluun(a)
70. "Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang sudah dikerjakannya dan Dia lebih mengenali apa yang mereka kerjakan."
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَتۡلُونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِ رَبِّكُمۡ وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَاۚ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَٰكِنۡ حَقَّتۡ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ
Wasiiqal-ladziina kafaruu ilaa jahannama zumaran hattaa idzaa jaa-uuhaa futihat abwaabuhaa wa qaala lahum khazanatuhaa alam ya`tikum rusulun minkum yatluuna 'alaikum aayaati rabbikum wa yundziruunakum liqaa-a yaumikum haadzaa qaaluuu balaa walaakin haqqat kalimatul 'adzaabi 'alal kaafiriin(a)
71. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka hingga ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah terhadap mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah tiba kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan konferensi dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)." Tetapi sudah tentu berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.
قِيلَ ٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ
Qiilaadkhuluu abwaaba jahannama khaalidiina fiihaa fabi`sa matswal mutakabbiriin(a)
72. Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kau abadi di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk kawasan bagi orang-orang yang menyombongkan diri."
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ
Wa siiqal-ladziina-attaqau rabbahum ilal jannati zumaran hattaa idzaa jaa-uuhaa wa futihat abwaabuhaa wa qaala lahum khazanatuhaa salaamun 'alaikum thibtum faadkhuluuhaa khaalidiin(a)
73. Dan orang-orang yang bertakwa terhadap Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka hingga ke syurga itu sedang pintu-pintunya sudah terbuka dan berkatalah terhadap mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kau abadi di dalamnya."
وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَٰمِلِينَ
Wa qaaluuul hamdu lillahil-ladzii shadaqanaa wa'dahu wa auratsanaal ardha natabau-wau minal jannati haitsu nasyaa-u fani'ma ajrul 'aamiliin(a)
74. Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang sudah menyanggupi janji-Nya terhadap kami dan sudah (memberi) terhadap kami kawasan ini sedang kami (diperkenankan) menempati kawasan dalam syurga di mana saja yang kami kehendaki; maka syurga itulah sebaik-baik respon bagi orang-orang yang beramal."
وَتَرَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ حَآفِّينَ مِنۡ حَوۡلِ ٱلۡعَرۡشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡۚ وَقُضِيَ بَيۡنَهُم بِٱلۡحَقِّۚ وَقِيلَ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Wa taral malaa-ikata haaffiina min haulil 'arsyi yusabbihuuna bihamdi rabbihim wa qudhiya bainahum bil haqqi waqiilal hamdu lillahi rabbil 'aalamiin(a)
75. Dan kau (Muhammad) akan menyaksikan malaikat-mmlaikat berlingkar di sekitar 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Penjelasan :
[1306]. Tiga kegelapan itu merupakan kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
[1307]. Maksudnya: insan beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun.
[1308]. Maksudnya: masing-masing memikul dosanya sendiri- sendiri.
[1309]. Perintah ini bukanlah menurut arti yang sebenarnya, namun selaku pernyataan kemurkaan Allah terhadap kaum musyrikin yang sudah berkali-kali diajak terhadap Tauhid namun mereka senantiasa ingkar.
[1310]. Thaghut merupakan syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t.
[1311]. Maksudnya merupakan mereka yang menyimak ajaran-ajaran Al Alquran dan ajaran-ajaran yang lain, namun yang diikutinya merupakan ajaran-ajaran Al Alquran lantaran ia merupakan yang paling baik.
[1312]. Maksud berulang-ulang di sini merupakan hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Alquran supaya lebih mempunyai pengaruh pengaruhnya dan lebih meresap. Sebahagian jago Tafsir menyampaikan bahwa tujuannya itu merupakan bahwa ayat-ayat Al Alquran itu diulang-ulang membacanya menyerupai tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.
[1313]. Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak sanggup kembali terhadap tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati cuma tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga sanggup kembali kepadanya lagi.
[1314]. Dalam kekerabatan ini lihat surat An Nisa ayat 48.
[1315]. Maksudnya: Al Quran
[1316]. Ayat ini menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah dan cuma Dialah yang berkuasa pada hari kiamat.
Pelajaran yang sanggup diambil dari Surah Az Zumar diatas diantaranya ialah Al Alquran merupakan isyarat yang paling tepat bagi manusia, setiap makhluk akan mati dan di alam abadi akan dihisab wacana amalan-amalannya, dan sekalipun insan itu banyak dosanya dihentikan depresi terhadap rahmat Allah.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
0 Komentar untuk "Surah Az Zumar Arab, Latin Dan Terjemahan"