Publikasikaryatulis, salamedukasi.com - Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan nasional dari bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan fasilitas dalam meraih tujuan tersebut. Berkembangnya Pendidikan dari masa ke masa secara signifikan dan berkelanjutan, merubah rujukan pikir seorang pendidik yang tadinya awam dan kaku mesti dapat menjadi pribadi yang modern, menggembirakan dan berorientasi terhadap akseptor didik.
Saat ini seorang pendidik mesti bisa menyesuaikan diri diri dengan kemajuan zaman yang dialami oleh akseptor didik, baik menyesuaikan dalam ilmu pengetahuannya ataupun dalam penggunaan teknologi yang menunjang untuk suatu pembelajaran mudah-mudahan lebih aman dan menyenangkan.
Menciptakan situasi pembelajaran yang asyik akan bikin akseptor didik menikmati proses pembelajaran serta sanggup mengerti makna bahan yang disampaikan oleh guru lebih gampang dan akan membuat keingintahuan akseptor didik yang menimbulkan perilaku aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa akan terlibat secara eksklusif dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada akseptor didik bukan berpusat pada guru. Dalam pembelajaran berorientasi pada akseptor didik, guru memiliki tugas selaku fasilitator, motivator, inspirator dan mentor. Peran guru selaku fasilitator meliputi bagaimana guru bisa memfasilitasi pembelajaran para akseptor didik untuk bisa menerima pengalaman yang otentik. Guru berperan selaku motivator dengan memberi semangat pada akseptor didik. Memberikan dorongan terhadap akseptor didik mudah-mudahan tidak patah semangat dalam menjalani pendidikan. Guru juga mesti bisa menginspirasi, sehingga menggerakan mereka untuk berkarya, melakukan sesuatu atau berjuang meraih suatu tujuan tertentu. Guru selayaknya bisa jadi rekan berguru para akseptor didik.
Menciptakan pembelajaran yang menggembirakan memerlukan koordinasi antara pendidik dan akseptor didik secara berkaitan dan saling menunjang, melengkapi satu sama lain.
Seperti apakah pembelajaran yang menggembirakan untuk dilakukan? Berikut merupakan cara dalam rangka bikin pembelajaran yang menyenangkan,
1. Masuk Kelas dengan Perasaan Bahagia
Kesan permulaan yang ditampilkan di saat memasuki kelas, merupakan hal penting yang hendak menghipnotis proses pembelajaran selanjutnya. Bersikap ramah dan senantiasa tersenyum akan bikin tenteram akseptor didik untuk melaksanakan kegiatan berguru dan menetralisir perasaan takut terhadap mata pelajaran yang hendak diikuti.
2. Bersikap Rileks
Ciptakan situasi yang tenteram dalam belajar, semisal dengan menertibkan posisi duduk siswa secara terorganisir dan sesuai dengan impian siswa. Cara tersebut akan mempermudah siswa untuk bergaul dan mengerti karakteristik tiap temannya.
3. Memotivasi Peserta Didik
Dalam setiap proses pembelajaran guru perlu menampilkan stimulus mudah-mudahan siswa merasa terpesona dan berhasrat untuk melaksanakan kegiatan belajar.
4. Memilih Model, Metode, Strategi dan Teknik Pembelajaran yang menarik
Pemilihan model, metode, taktik dan teknik pembelajaran yang menawan dan diadaptasi dengan bahan yang diajarkan akan lebih mengembangkan rasa keingintahuan akseptor didik dalam proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut akan bikin akseptor didik merasa tidak bosan dan tidak bosan terhadap apa yang dihidangkan oleh guru. Pilih model, metode, taktik dan teknik pembelajaran yang berpusat terhadap akseptor didik sehingga mereka akan lebih berperan aktif dalam pembelajaran yang berlangsung.
5. Guru yang Komunikatif dan Peka terhadap Lingkungan Belajar
Arti kata komunikatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ko.mu.ni.ka.tif {a} (1) dl kondisi saling sanggup bermitra (mudah dihubungi); (2) gampang diketahui (dimengerti): bahasanya sungguh – sehingga pesan yang disampaikannya sanggup diterima dengan baik. Pendidik yang komunikatif merupakan pendidik yang dapat menjalin komunikasi yang bagus dengan akseptor didi. Komunikasi yang bagus akan bikin perserta didik merasa tenteram di saat diajar yang nantinya akan bikin akseptor didik lebih bisa menyerap dan menerima apapun yang diinformasikan oleh seorang guru.
Pendidik juga mesti lebih peka dan mengerti bagaimana situasi yang berjalan sebelum, di saat dan sesudah proses pembelajaran. Pendidik yang peka terhadap sekitarnya akan menimbulkan perilaku simpati akseptor didik sebab mereka merasa senantiasa diamati dan lebih dipedulikan sehingga situasi berguru yang tercipta didalam suatu kelas akan lebih aman dan menyenangkan.
Demikian postingan yang sanggup saya sampaikan, hal ini diadaptasi dengan kondisi mengajar yang dialami penulis, mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih.
Pengirim : Adriani Dian S (Email : adrianidian1988@gmail.com
Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini.
0 Komentar untuk "5 Cara Bikin Situasi Belajar Yang Menggembirakan Oleh Andriani Dian S"