Kelas-Kelas Vertebrata Lengkap

Vertebrata terbagi menjadi enam kelas, yakni kelas Cyclostomata, kelas Pisces, Kelas Amfibi, kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia 

Vertebrata ialah ungkapan yang berasal dari penggalan notokorda yang diganti dengan ruas-ruas kartilago atau tulang yang disebut vertebra. 

Vertebrata ini biasa disebut dengan tulang punggung. 

Vertebrata ialah golongan binatang yang memiliki rahang dua pasang (kecuali Agnatha), memiliki sepasang mata dan sepasang telinga. 

Penutup tubuh anggota vertebrata bermacam-macam, dari epilog tubuh berupa kulit bersisik dan berlendir, bersisik keras dan kering, berbulu, hingga dengan kulit tertutup rambut. 

Tempat hidupnya mulai dari perairan hingga ke daratan. 

Kelamin terpisah, tetapi ada yang hermafrodit. Fertilisasi internal atau eksternal, ovipar, ovovivipar, dan vivipar. 

Vertebrata memiliki tata cara saraf sentra yang meningkat baik, yakni otak dan sumsum belakang. 

Semua vertebrata memiliki tulang atau rangka dalam tubuh (internal skeleton), dan memiliki dua pasang anggota tubuh. 

Vertebrata terbagi menjadi enam kelas, yakni kelas Cyclostomata, kelas Pisces, Kelas Amfibi, kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia. 


Kelas Cyclostomata (Agnatha) 

Agnatha artinya tidak berahang. Ikan-ikan anggota Agnatha memang tidak berahang. Tidak ada pasangan sirip. 

Beberapa jenis memiliki sirip ekor dan sirip punggung. 

Mulut terletak di sebelah ujung. Contohnya: belut maritim (Lamprey, Petromyzon sp) dan ikan hantu (hagfish, Myxine sp). 

Belut Laut
credit: nakamaaquatics.com

Agnatha memiliki tujuh atau lebih celah insang. Notochord menetap seumur hidup. Otaknya sudah terorganisir terdiri atas bagian-bagian seumpama pada vertebrata tingkat tinggi. 

Kelamin terpisah atau hermafrodit. 

Cara menerima makanan, yakni dengan mengisap cairan tubuh mangsa. Terlebih dulu mangsa dilubangi dengan mulutnya. 

Agnatha hidup di air tawar atau air laut. Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, indera pendengaran dalam, dan organ perasa. 

Pada tahap larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. 

Ketika sampaumur menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi binatang berumah dua (diesius). Fertilisasi secara in- ternal. 


Kelas Pisces 

Pisces yakni golongan ikan. Tidak absurd bagi kita untuk mengenal golongan ini. 

Tubuh ditutupi sisik dengan banyak sekali tipe sisik, yakni plakoid, sikloid, ctenoid (dibaca stenoid), dan ganoid. 

Dilihat dari struktur morfologi dan anatomi, kelas Pisces sanggup dibagi menjadi dua subkelas, yakni subkelas chondrichthyes dan subkelas osteichthyes. 


1) Subkelas Chondrichthyes 

Kita tidak absurd lagi dengan ikan hiu, pari, ikan gergaji, dan ikan martil. Semuanya yakni anggota Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. 

Berbeda dengan Agnatha, lisan Chondrichthyes terletak di penggalan ventral tubuh. Memiliki dua pasang sirip dan 5-7 celah insang. 

Pada sebagian Chondrichthyes, notochord diganti oleh vertebra. Tubuh ditutupi dengan sisik tipe plakoid. 

Gurat segi meningkat baik. Telinga cuma di penggalan dalam. 

Tidak ada indera pendengaran tengah atau indera pendengaran luar. Sirip dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur tidak berpasangan. 

Chondrichthyes tidak punya gelembung renang. 

Ikan hiu memiliki ciri, celah insang di tepi tubuh, sedangkan ikan pari, celah insangnya di penggalan bawah tubuh. 

Chondrichthyes memiliki anggota jantan dan betina. Fertilisasi sanggup secara eksternal ataupun internal. Ada yang ovipar, ada pula yang ovovivipar. 


2) Subkelas Osteichthyes 

Kita juga tidak absurd dengan belut, lele, kuda laut, dan ikan buntal. Semuanya yakni anggota Osteichthyes. 

Osteichthyes memiliki arti ikan bertulang sejati. Seluruh anggota Osteichthyes memiliki rangka endoskeleton yang yang dibikin dari osteon (tulang keras/tulang sejati). 

Kulitnya bersisik dengan tipe sisik sikloid, ctenoid, dan ganoid. Insangnya tertutup oleh operculum. 

Anggota Osteichthyes biasanya memiliki gelembung renang yang berafiliasi atau tidak berafiliasi dengan faring. 

Ada yang hidup di air tawar, ada yang hidup di laut. Beberapa bahkan sanggup hidup di darat untuk beberapa waktu. 

Osteichthyes melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan sperma keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. 

Semua Osteichthyes bersifat poikilothermal. 

Meskipun performa morfologi nyaris sama, ternyata anggota Osteichthyes memiliki banyak macam bentuk dan macam pembiasaan yang unik. 

Banyak anggota Osteichthyes begitu bermacam-macam akhir adaptasi, misalnya belut, lele, kuda maritim atau tangkur kuda, dan ikan buntal. 

Di dalam ekosistemnya, ikan berperan sungguh besar. Bagi manusia, ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, menjadi sumber kuliner berkadar protein tinggi. 

Beberapa jenis ikan yang banyak dimakan insan dan bernilai ekonomi, di antaranya ikan emas, gurame, lele, kerapu, tongkol, sarden, tuna, dan bandeng. 

Banyak pula ikan bernilai ekonomi selaku ikan hias dan peliharaan, misalnya ikan arwana, louhan, koi, dan diskus 


Kelas Amfibi (Amphibia) 

Amphibia berasal dari kata amphi = dua, bios = hidup. Jadi, Amfibi memiliki arti binatang yang hidup di dua alam. 

Ketika masa larva hidup di air tawar, sehabis sampaumur hidup di darat, pola katak (Gambar 8.49). Bentuk tubuh katak berlawanan pada di saat larva dan dewasa. 

Bentuk larva cocok untuk hidup di air, bentuk sampaumur sesuai dengan lingkungan darat. Ukuran tubuhnya kecil, bervariasi antara beberapa sentimeter saja. 

Warna tubuh di penggalan punggung biasanya hijau berbercak hitam, beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Berbeda dengan ikan, kulit katak tidak bersisik dan senantiasa lembap atau basah. Hal ini disebabkan oleh kulit yang berfungsi selaku alat pernapasan. 

Molekul air di kulitnya akan melarutkan oksigen sehingga oksigen sanggup berdifusi ke dalam pembuluh darah. 

Amfibi yakni golongan binatang yang melakukan pembuahannya secara eksternal dan internal. 

Bagi golongan katak, telur yang sudah dibuahi, dikeluarkan dan disimpan di dalam kantung sarat jeli. 

Telur ini sanggup dibuahi di saat jantan meletakkan spermanya bersahabat betina. Bagi golongan salamander, pembuahan berjalan secara internal. 


Kelas Reptilia 

Reptil artinya melata, yakni permukaan tubuh sungguh bersahabat dengan tanah atau tepatnya merayap. Kita sanggup mengetahui anggota Reptilia dari ciri-ciri morfologinya. 

Melalui penelitian tubuh kadal (Mabouya sp) kita sanggup mendapatkan ciri-ciri biasa Reptilia. 

Tubuh Reptil ditutupi kulit bersisik yang relatif kering dan keras. Secara biasa tubuh Reptil terbagi menjadi empat penggalan utama, yakni kepala, leher, badan, dan ekor. 

Bentuk tubuh yang sungguh bermacam-macam dan berlawanan sungguh ekstrem antara satu bentuk dan bentuk lainnya. 

Reptilia dibagi menjadi empat golongan yakni Kura-kura (Chelonia), Buaya (Crocodila), Kadal (Lacertilia), Ular (Ophidia). 

Tempat hidup anggota Reptilia sungguh beragam, di laut, di air tawar, di darat/tanah, di dalam lubang, di pohon-pohon, dan di rumah. 

Seperti kelas Amfibi, Reptilia memiliki kloaka. 

Pada umumnya, di ujung kloaka reptilia jantan, tergolong Uromastix jantan, terdapat sepasang alat kopulasi yang disebut hemipenis, yakni alat untuk menyalurkan sperma ke dalam kloaka betina. 

Telur Reptilia biasanya bercangkang lunak. Telur kadal bahkan tidak bercangkang. 

Oleh lantaran itu, telur kadal tetap berada di jalan masuk telur hingga zigot bermetamorfosis individu baru, dan kemudian bayi kadal ke luar lewat kloaka. 

Dari luar, proses ini terlihat seumpama melahirkan. 

Oleh lantaran itu, kadal tergolong golongan ovovivipar. Kura-kura mengeluar- kan telur yang bercangkang lunak ke dalam lubang pasir. 

Setelah semua telur keluar dari tubuhnya, induk kura-kura mengubur telur dengan pasir hingga telur menetas. 


Kelas Aves

Aves yakni unggas atau burung. Ciri utama Aves yang tidak dimiliki oleh golongan lainnya, yakni bulu selaku epilog tubuh. 

Menurut evolusinya, bulu ialah modifikasi dari sisik reptilia. Bulu terlihat berkilau, kuat, elastis, waterproof, dan berwarna-warni. 

Untuk mengetahui huruf kelas Aves, orang biasa mengambil pola burung merpati (Columba livia). Mari kita lihat ciri-ciri morfologi burung merpati, pada Gambar 8.43. 

Burung yakni binatang homoiotermis atau dengan bahasa sederhana disebut binatang berdarah panas, artinya temperatur tubuhnya stabil di banyak sekali wilayah yang temperaturnya berlawanan atau temperatur lingkungan tidak memengaruhi temperatur tubuh. 

Sifat ini ada kaitannya dengan kerja jantung burung yang sudah terbagi menjadi empat ruang secara sempurna. 

Anggota tubuh depan mengalami modifikasi menjadi sayap, memiliki paruh dari zat tanduk yang kuat, tak memiliki gigi. Bentuk tubuh burung sungguh spesifik. 

Keragaman jenisnya tidak terlampau berlawanan jauh sehingga seluruh anggota Aves gampang dikenal, yakni tubuh ditutupi bulu, berkaki dua, kaki ditutupi dengan sisik yang keras, berparuh dari zat tanduk, dan bersayap. 

Aves melakukan reproduksi secara internal. Betina menetaskan telur sehingga dipahami ovipar. Telur burung bercangkang keras, yang dibikin dari zat kapur. 

Pada burung jantan, alat reproduksi terdiri atas testis dan vasdeferens. Pada burung betina, alat reproduksi terdiri atas ovarium dan oviduk. 

Burung merpati cuma memiliki satu buah ovarium dan oviduk untuk meminimalisir berat tubuh sehingga mempermudah untuk terbang. 

Meskipun semua anggota Aves memiliki sayap, tidak semua burung menggunakannya untuk terbang. Contohnya, kiwi, jenis-jenis burung unta, dan kasuari. 

Kelompok Aves dipahami lewat telurnya, telur ayam, itik, dan burung unta sungguh dipahami oleh penduduk selaku materi kuliner sumber protein tinggi. 

Tempat dan cara hidup burung bermacam-macam, ada yang hidup di air atau di pantai dengan kaki berselaput, burung yang cuma berjalan, burung yang cuma hidup di pohon (arboreal), burung penyanyi, burung buas, dan sebagainya. 

Dalam ekosistem, burung memiliki peranan penting, misalnya burung predator. 

Di Indonesia burung memiliki keragaman yang tinggi, tetapi beberapa macam sudah terancam punah. 


Kelas Mamalia 

Kelompok mamalia memiliki anggota yang paling kompleks struktur tubuh dan tata cara fisiologinya. Menurut anatomi dan fisiologi, insan tergolong golongan Mamalia. 


1) Ciri Morfologi 

Marilah kita pelajari struktur morfologi Mamalia (kelinci) pada Gambar 8.45 berikut. 

Mamalia ialah binatang homoiotermis (berdarah panas tubuhnya ditutupi rambut, memiliki kelenjar susu (mammae = kelenjar susu) yang mengeluarkan air susu. Semua Mamalia memiliki indera pendengaran luar, sebagian dilengkapi dengan daun telinga. 

Kulit Mamalia dilengkapi kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Gigi Mamalia bermacam-macam bentuknya mulai dari geraham, gigi taring, dan gigi seri. 

Jari tangan dan jari kaki tidak pernah lebih dari lima, banyak yang mengalami penyusutan. Jika kita lihat struktur tubuhnya, terlihat adanya evolusi morfologi dari Aves ke Mamalia. 

Evolusi ini terlihat terang pada Mamalia yang paling sederhana, yakni cungur angsa (platypus). 

Struktur tubuh masih berupa burung (bebek), tetapi epilog tubuhnya yakni rambut, seumpama halnya Mamalia lainnya. 

Platypus masih bersifat ovipar, menetaskan telur, seumpama golongan Aves. 

Penetapan Platypus selaku anggota Mamalia, yakni adanya kelenjar susu untuk memberi makan anak-anaknya. 

Hewan yang satu golongan dengan platypus, yang ada di Indonesia, yakni di Papua yakni landak semut. Perhatikan Gambar 8.46. 2) 

Reproduksi Cara bereproduksi Mamalia dipahami dengan cara beranak (vivipar). 

Individu gres disimpan di dalam alat khusus yang disebut uterus (rahim) dan dilengkapi dengan kuliner untuk janin yang disebut plasenta. 

Beranak sanggup ditandai dengan adanya proses melahirkan, yakni keluarnya anak bareng dengan plasentanya. Di dalam uterus, zigot meningkat hingga menjadi janin kemudian bayi. 

Waktu untuk berkembangnya janin dalam uterus disebut kehamilan. 

Masa kehamilan berbeda-beda pada setiap golongan Mamalia. Pada ordo Marsupialia, misalnya kanguru dan koala, anak lahir dalam bentuk embrio, kemudian bermetamorfosis janin di dalam kantung induknya. 

Hanya satu ordo, yakni Monotremata, yang anaknya meningkat dalam telur. Selain monotremata dan marsupialia, semua mamalia meningkat biak dengan cara melahirkan.


Credit gambar:

http://nakamaaquatics.id/2020/05/07/tiger-moray-eel/

Related : Kelas-Kelas Vertebrata Lengkap

0 Komentar untuk "Kelas-Kelas Vertebrata Lengkap"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close