Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi merupakan daerah di sekeliling bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.
Sebagian besar binatang mempergunakan medan magnet bumi untuk menjaga kelancaran hidupnya.
Medan magnet bumi berada di sekeliling bumi, sanggup menghipnotis batang magnet yang ditaruh bebas di sekeliling permukaan bumi.
Hewan bisa mendeteksi medan magnet bumi alasannya merupakan di dalam badan binatang terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik.
Selain itu, medan magnet bumi sanggup menolong binatang dalam menyeleksi arah migrasi, memudahkan upaya mencari mangsa, atau menyingkir dari musuh.
Tahukah kau binatang apa saja yang menjalankan migrasi dengan memanfaaatkan medan magnet bumi?
Migrasi burung
Beberapa jenis burung, misal burung rajawali dan burung layang-layang, menjalankan migrasi pada tiap ekspresi dominan tertentu.
Burung tersebut menggunakan partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk bikin “peta” navigasi dengan mempergunakan medan magnet bumi
Pemanfaatan medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos.
Pada zaman dahulu, burung merpati sering dimanfaat kan selaku kurir surat. Bagaimanakah cara merpati untuk mengenali jalan pulang?
Ternyata merpati mempergunakan medan magnet bumi selaku penanda arah pulang.
Hal ini ditunjukkan hasil observasi Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di kepala burung merpati.
Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya, burung merpati tiba-tiba tersesat dan tidak mengenali jalan pulang.
Migrasi Salmon
Salmon memiliki kesanggupan untuk kembali ke pemikiran sungai air tawar tempat permulaan mereka menetas dan berkembang setelah berenang ribuan mil mengarungi lautan.
Penelitian dijalankan kepada ikan salmon yang melalui Sungai Fraser di Canada dan kembali ke Sungai
Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet tertentu yang sanggup dideteksi oleh ikan salmon.
Migrasi Penyu
Penyu mengawali dan menyelesaikan migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat.
Jalur migrasi sepanjang 12.900 km melalui Laut Sargasso, wilayah perairan Laut Atlantik Utara.
Waktu yang dibutuhkan untuk sekali migrasi antara 5-10 tahun.
Tidak menyerupai migrasi binatang lain yang lazimnya dijalankan secara berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.
Seorang peneliti yang berjulukan Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina Utara mempelajari tingkah laris tukik atau penyu di saat dihadapkan dengan medan magnet yang berbeda-beda.
Peneliti tersebut menaruh penyu ke dalam suatu wadah air yang dikelilingi alat yang sanggup memicu medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan diubahsuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu, yakni wilayah Florida utara, wilayah timur bahari bersahabat Portugal.
Hasil pengamatan menampilkan bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang menyerupai dengan medan magnet wilayah bersahabat Portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal.
Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet berencana untuk menjaga penyu mudah-mudahan tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan sumber makanan
Migrasi Lobster Duri
Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kesanggupan lobster duri untuk mendeteksi medan magnet dengan cara menaruh lobster duri ke dalam kolam air yang sanggup dikelola medan magnetnya.
Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan beradaptasi untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara.
Hasil dari pengamatan tersebut menandakan bahwa lobster duri bisa mencicipi medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dijalankan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan hening di setiap final ekspresi dominan gugur.
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang bermakna watu Magnesian.
Magnesia merupakan nama suatu wilayah di Yunani pada masa kemudian yang kini berjulukan Manisa (sekarang berada di wilayah Turki).
Di wilayah tersebut terkandung watu magnet yang didapatkan sejak zaman dulu.
Magnet yang dibikin dari logam menyerupai besi dan baja. Magnet memiliki aneka macam bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya
Magnet senantiasa memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang berlainan nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
Kutub-kutub ini senantiasa ada pada setiap magnet meskipun magnet tersebut diiris menjadi potongan magnet kecil.
Dari manakah kekuatan magnet berasal? Apa beda gaya magnet dengan gaya listrik?
Gaya listrik berasal dari adanya interaksi antara muatan listrik, sedangkan gaya magnet berasal dari adanya interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik (elektron) pada benda.
Berdasarkan sifat interaksi materi kepada magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yakni feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik.
Benda-benda yang sanggup ditarik besar lengan berkuasa oleh magnet tergolong pada kalangan benda feromagnetik, misal besi, baja, kobalt, dan nikel.
Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet tergolong pada kalangan benda paramagnetik, misal magnesium, molibdenum, dan lithium.
Benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet tergolong kalangan benda diamagnetik, misal perak, emas, tembaga, dan bismut.
Besi sanggup dijadikan magnet dengan cara menggosok. Besi digosok dengan arah yang tetap, mudah-mudahan magnet elementer sanggup dikelola untuk menuju ke satu arah saja.
Perhatikan Gambar berikut ini:
Ujung kutub utara magnet yang digosokkan dari ujung besi B ke A akan merubah besi menjadi magnet dengan kutub utara pada ujung B dan kutub selatan pada ujung A.
Jadi, ujung batang besi yang pertama kali digosok akan memiliki kutub yang serupa dengan kutub magnet yang menggosoknya.
Sekarang coba pikirkan, bagaimanakah kutub magnet besi jikalau kutub selatan magnet digosokkan pada besi dengan arah B ke A?
Atau jikalau magnet digosokkan pada besi dengan arah B ke A?
Baja dan besi sanggup dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau mendekatkannya dengan magnet selama beberapa waktu.
Perhatikan Gambar di bawah ini.
Sifat magnet menampilkan bahwa magnet akan saling tarik menawan jikalau kutub yang berlainan didekatkan, dan tolak-menolak jikalau kutub yang sama, sehingga ujung B akan menjadi kutub utara dan ujung A akan menjadi kutub selatan.
Jadi, sanggup ditarik kesimpulan bahwa ujung besi atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet batang akan memiliki kutub yang bertentangan dengan kutub magnet penginduksinya.
Magnet juga sanggup dibikin dengan cara meliliti besi atau baja dengan kawat penghantar yang dialiri arus DC.
Magnet yang dibikin dengan cara demikian disebut elektromagnet.
Mengapa arus DC? Karena arus DC sanggup menyamakan arah magnet elementer pada besi atau baja.
Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan kawat penghantar.
Jika arah arus bertentangan dengan arah jarum jam, maka ujung A besi atau baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung B akan menjadi kutub selatan.
Sebaliknya, jikalau arah arus searah dengan jarum jam, maka ujung A besi atau baja akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.
Perhatikan Gambar berikut ini.
Dengan teladan lilitan tersebut (searah jarum jam), maka ujung A akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.
Gejala elektromagnet sering digunakan penduduk dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa penerapan elektromagnet tersebut da pat dijumpai pada bel listrik, saklar listrik, dan telepon kabel.
1. Bel listrik
Coba amati bel listrik yang ada di sekitarmu (jika ada). Pada di saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan.
Aliran arus listrik pada kumparan ini membuat besi di dalamnya menjadi elektromagnet yang dapat menggerakkan lengan pemukul untuk me mukul bel sehingga berbunyi.
2. Saklar
Saklar berfungsi untuk tentukan dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian listrik. Perhatikan gambar berikut ini.
Khusus untuk bentuk saklar menyerupai pada gambar di atas, mulai melakukan pekerjaan di saat saklar membentuk rangkaian tertutup.
Lilitan kawat akan berfungsi selaku elek tromagnet yang menawan ujung besi ke bawah.
Setelah besi terpikat ke bawah, ujung besi yang lain akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersinggungan untuk mengalirkan arus listrik.
Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan menyala.
3. Telepon Kabel
Tahukah kau bahwa telepon kabel juga menggunakan prinsip kemagnetan? Saat menggunakan telepon, seseorang akan menemukan pesan (mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara).
Prinsip kerja telepon intinya merubah energi listrik menjadi energi bunyi.
Pada di saat ada pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon memicu imbas elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah sehingga bisa menggetarkan diafragma besi elastis pada speaker telepon.
Getaran pada speaker inilah yang kesudahannya menggetarkan udara di sekitarnya dan menampilkan imbas “dengar” bagi indera pendengaran kita.
Sifat kemagnetan materi sanggup dihilangkan dengan cara memukulmukul, memanaskan, dan meliliti magnet dengan arus bolak balik atau AC.
Pada prinsipnya, sifat kemagnetan sanggup dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet elementer.
Medan Magnet
Daerah di sekeliling magnet yang sanggup menghipnotis magnet atau benda lain disebut medan magnet. Perhatikan gambar berikut ini.
Pola-pola yang dibikin oleh pasir besi dari pada gambar di atas merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk menggambarkan medan magnet.
Medan magnet paling besar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub magnet (garis-garis gaya magnetnya sungguh rapat).
Induksi Magnet
Konsep induksi magnet ber permulaan dari tidak terkendalinya putaran jarum kompas yang ada di kapal bahari di saat petir menyambar. Bagaimanakah hal tersebut terjadi? Cobalah laksanakan kesibukan berikut dengan semangat.
TULISAN
TULISAN
TULISAN
TULISAN
TULISAN
TULISAN
TULISAN
TULISAN
0 Komentar untuk "Kemagnetan Dan Pemanfaatannya Dalam Produk Teknologi"