Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom? Atom-atom itu berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bentuk tertentu.
Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan welirang (S), serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).
Selain pada makhluk hidup, benda mati mirip kayu, plastik, air, udara, kain pakaian, dan benda-benda yang lain ialah zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul tertentu.
Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga menampilkan sifatsifat tertentu.
Misalnya plastik bersifat lentur lantaran molekul-molekul penyusunnya memiliki rantai panjang, sedangkan arang gampang patah lantaran susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong.
Tubuh kita dan badan makhluk hidup yang yang lain juga tersusun atas banyak sekali molekul kimia.
Molekul ukurannya sungguh kecil sehingga tidak sanggup diperhatikan dengan mata telanjang dan bahkan tidak sanggup diperhatikan dengan mikroskop biasa.
Benda yang dibakar membuat zat-zat yang terkandung di dalamnya meningkat menjadi zat yang lain. Terbentuknya zat gres tersebut ditandai antara lain oleh warna dan busuk yang berbeda.
Dengan kata lain, bila busuk yang kau cium berlainan memiliki arti kandungan materi yang ada pada benda itu berbeda.
Bahan-bahan yang berlainan terdiri atas senyawa-senyawa yang berlainan dengan atom-atom penyusun juga ada yang berlainan
Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat sebuah materi yang berlainan juga sanggup disebabkan oleh perbedaan susunan molekulmolekul dalam materi itu.
Misalnya kita ambil tumpuan kayu terbuat pensil dan amilum yang ada pada umbi kentang.
Pada umbi kentang (contoh yang lain yakni umbi ketela pohon, talas, dan beras) juga mengandung pati atau amilum yang sanggup kita makan untuk digunakan selaku sumber energi.
Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut glukosa.
Antara molekul glukosa yang satu dengan yang yang lain dihubungkan oleh atom oksigen dengan ikatan glikosida. amati gambar berikut.
Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu.
Kayu yang ada pada pensil tersusun atas selulosa yang juga memiliki rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa sama mirip pada pati.
Amati pada Gambar di atas, apakah perbedaan antara molekul selulosa dengan pati (amilum)? Perhatikan ikatan antara dua molekul glukosanya!
Selulosa dan amilum memiliki molekul penyusun sama yakni glukosa tetapi jenis ikatan antarmolekul glukosanya berbeda.
Selulosa ialah zat yang keras tetapi jikalau dikonsumsi oleh insan tidak sanggup dicerna oleh tubuh. Sedangkan amilum sanggup dicerna dan digunakan selaku materi makanan.
Mengapa hal itu sanggup terjadi?
Keadaan itu menampilkan bahwa tidak cuma jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang membuat sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun materi juga sanggup membuat zat atau materi itu memiliki sifat-sifat kimia dan
Pada contoh-contoh senyawa yang sudah kau pelajari, masingmasing senyawa memiliki rumus molekul tertentu.
Rumus molekul menampilkan jenis atom yang menyusun sebuah molekul dan perbandingannya. Molekul air (H O) yang sudah dicontohkan sebelumnya terdiri atas satu atom O dan dua atom H.
Bila dua atom O mengikat dua atom H (lihat Gambar 4.5) maka akan terbentuk senyawa yang berlainan yakni hidrogen peroksida (H Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 O ).
Hal itu menampilkan bahwa perbandingan jumlah dan jenis atom dalam sebuah molekul akan menciptakan senyawa yang sifat dan jenisnya sungguh berbeda.
Bagaimana atom-atom sanggup membentuk ikatan kimia dalam sebuah molekul?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kau mesti mengerti dahulu mengenai atom dan partikel-partikel penyusunnya.
Molekul air tersusun atas dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O).
Tahukah kamu, walaupun atom ialah unit terkecil penyusun molekul, materi yang sudah sungguh kecil ini ternyata tersusun dari pecahan yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.
Bagaimana kita tahu bahwa atom tersusun atas partikel-partikel subatom?
Amati warna lampu-lampu neon pada di bawah ini. Masing-masing lampu tersebut berisi gas mulia berturut-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Lampu-lampu tersebut mengeluarkan cahaya berwarna-warni setelah dialiri arus listrik. Gas-gas yang dilewati oleh fatwa listrik tersebut berpencar sehingga menciptakan cahaya berwarna-warni.
Cahaya itu disebabkan oleh loncatan elektron-elektron yang menyusun atom-atom gas. Tahukah kau apakah elektron itu?
Contoh lain yakni kembang api. Apakah kau menyaksikan cahaya berwarna-warni dari kembang api di saat dibakar? Mengapa cahaya yang timbul berwarna-warni?
Jika pada lampu-lampu pada gambar di atas cahaya lampu disebabkan oleh fatwa listrik, maka pada kembang api cahaya itu dihasilkan dari terbakarnya unsur-unsur yang ada dalam kembang api tersebut.
Akibat temperatur yang tinggi, elektron-elektron dari atom-atom penyusun unsur itu akan berpindah dari kulit atom yang lebih tinggi ke kulit atom yang lebih rendah.
Tahukah kau apakah kulit-kulit atom itu?
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yakni neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekeliling inti. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron.
Elektron dan proton ialah partikel subatom yang memiliki muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan.
Elektron memiliki muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan positif.
Pada atom netral, jumlah proton dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-masing partikel penyusun subatom tersebut memiliki massa.
Elektron memiliki massa sungguh kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh alasannya yakni itu massa atom akan terpusat pada inti atom saja.
TEORI ATOM
Para ilmuwan sudah mempelajari atom sejak ratusan tahun lalu. Para ilmuwan tersebut mengemukakan teori-teori mengenai atom.
Teori yang satu akan runtuh atau ditolak di saat ada data atau fakta gres yang didapatkan mengenai atom sehingga melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini ialah kemajuan teori atom.
1. John Dalton
Atom selaku bola pejal dan ialah pecahan terkecil yang tidak sanggup dibagi lagi. Setiap unsur terdiri atas atom-atom yang identik satu sama lain. Atom-atom dari unsur berlainan memiliki atom berbeda. Atom-atom sanggup bergabung dengan perbandingan tertentu membentuk senyawa.
2. Joseph John Thomson
Atom ialah bola bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif mirip kismis dalam roti.
3. Ernest Rutherford
Atom selaku bola yang di tengahtengahnya terdapat inti atom yang ialah pusat muatan positif dan pusat massa. Sedangkan elektron-elektron berputar mengelilingi inti.
4. Niels Bohr
Atom terdiri terdiri atas inti yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif. Sedangkan elektron bergerak disekeliling inti pada lintasan tertentu (orbit)yang disebut kulit-kulit atom. Selama elektron mengelilingi inti, elektron tidak memancarkan energi.
5. Modern (Mekanika Gelombang)
Atom tersusun atas partikel sub atom yakni neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton menjadi satu membentuk inti yang padat disebut nukleus atau inti atom. Elektron bergerak disekeliling inti nyaris dalam kecepatan cahaya membentuk awan elektron.
Teori atom yang paling sekarang yakni teori atom mekanika gelombang. Teori ini akan kau pelajari di saat kau duduk di Sekolah Menengah Atas.
Berdasarkan teori atom Bohr dapatkah kau menerangkan bagaimana lampu yang yang berisi gas mulia sanggup menciptakan cahaya yang berwarna-warni?
Begitu juga bagaimana terbentuknya cahaya warna-warni dari kembang api? Menurut Bohr, atom memiliki kulit-kulit atom wilayah elektron mengelilingi inti atom.
Kulit atom yang paling erat dengan inti atom memiliki energi paling rendah. Kulit atom yang lebih di luar memiliki energi lebih tinggi.
Elektron yang berada pada kulit atom paling dalam sanggup berpindah ke kulit atom yang lebih luar bila menyerap energi dari luar atom.
Energi itu sanggup berasal dari panas pembakaran atau dari energi listrik yang melalui atom-atom itu. Elektron yang terletak pada kulit atom paling luar akan menemukan gaya tarik yang lemah dari inti atom.
Oleh lantaran itu elektron pada kulit atom paling luar gampang lepas dari kulit itu, sehingga atom sanggup kehilangan elektron.
Bila jumlah elektron dan jumlah proton dalam sebuah atom tidak sama maka atom tersebut akan bermuatan atau menjadi ion.
Proses pembentukan ion disebut ionisasi.
Tahukah kamu, elektron-elektron yang ada pada kulit atom paling luar memiliki peranan yang sungguh penting pada pembentukan ikatan kimia antaratom dalam sebuah molekul?
Unsur ialah zat tunggal (murni) yang tidak sanggup diubah lagi menjadi materi lain dengan reaksi kimiawi, mirip emas, besi, perak, oksigen, dan masih banyak yang lain.
Saat ini ada sekitar 105 unsur yang didapatkan di alam
Masing-masing unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Atom-atom dari unsur yang berlainan memiliki jumlah partikel subatom yang berbeda.
Semua atom dalam sebuah unsur tertentu memiliki jumlah proton yang serupa di dalam intinya. Jumlah proton ini unik untuk setiap unsur.
Nomor massa sebuah atom diputuskan oleh jumlah dari neutron, proton, dan elektron. Namun, lantaran massa elektron sungguh kecil, maka sanggup diabaikkan.
Atom yang satu berlainan dengan atom yang lain lantaran memiliki elektron, proton, dan neutron yang berlainan jumlahnya.
Perhatikan gambar senyawa air (a), karbondioksida (b), dan karbonmonoksida (c) berikut.
Berdasarkan gambar di atas, jikalau massa atomnya berlainan maka jari-jari bola atom itu akan berlainan pula.
Oleh alasannya yakni itu antara atom H, O, dan C memiliki besar yang berbeda.
Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam sebuah atom yang netral (tidak bermuatan) sanggup dituliskan dengan persamaan berikut.
Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, sebagaimana berikut.
Sebagai contoh, penulisan lambang unsur litium (Li) yang memiliki nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah
Beberapa unsur mirip emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt) ialah unsur-unsur logam mulia yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sebagian besar unsur yang ada di alam sungguh penting untuk kehidupan. Namun, beberapa unsur mirip merkuri, timbal, dan logam berat lain, ialah unsur yang berbahaya bagi badan makhluk hidup khususnya manusia.
Unsur ini tidak sanggup didaur ulang dalam badan dan susah untuk dikeluarkan, lantaran dalam badan kita tidak ada prosedur yang berfungsi untuk menetralisir unsur ini.
Logam berat ini bisa bertahan dalam badan sepanjang hayat kita. Konsentrasi dari logam berat ini sanggup bertambah sepanjang waktu atau dipahami dengan bioakumulasi.
Logam berat ini sanggup membuat banyak sekali penyakit mirip kanker dan bahkan sanggup membuat kematian.
Seorang perempuan yang hamil juga sanggup mengalami keguguran dan melahirkan bayi yang cacat akhir kandungan logam berat dalam tubuhnya.
Pernahkah kau mendengar penyakit Minamata? Penyakit ini Di teluk Minamata ini terdapat pelabuhan ikan dan pabrik pupuk dan senyawa kimia lain yang dalam prosesnya menggunakan merkuri (Hg).
Suatu di saat merkuri ini bocor dan masuk kedalam lautan serta mengkontaminasi ikan dan binatang bahari lainnya.
Masyarakat sekitar yang memakan ikan yang terkotori merkuri mengalami bioakumulasi merkuri dalam tubuhnya.
Bioakumulasi merkuri ini membuat keterbelakangan mental, cacat lahir, buta dan tuli, serta membuat kematian.
Kejadian ini menciptakan perhatian warga dunia untuk lebih mempertahankan dan melindungi lingkungan dari pencemaran, khususnya logam berat.
Teluk Minamata kesannya ditetapkan bebas merkuri pada bulan Juli 1997 (41 tahun kemudian) dan warga sekitar sanggup beraktifitas menangkap ikan maupun berenang di laut.
Agar mengenali bagaimana atom-atom sanggup berikatan kau mesti mempelajari susunan elektron di dalam sebuah atom atau yang disebut dengan konfigurasi elektron.
Atom memiliki tingkat-tingkat energi yang menurut Bohr disebut kulit-kulit atom.
Menurut teori mekanika gelombang yakni teori atom yang digunakan pada di saat ini, tingkat-tingkat energi dalam sebuah atom berturut-turut yakni tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya.
Agar kau lebih gampang mempelajari susunan elektron dalam sebuah atom, kita gunakan perumpamaan kulit-kulit atom sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-tingkat energi.
Dengan demikian sebuah atom akan memiliki kulit K (n=1), kulit L (n=2), dan seterusnya.
Masing-masing kulit atom ditempati oleh sejumlah elektron. Setiap kulit memiliki jumlah maksimum elektron yang sanggup menempatinya.
Misalnya kulit K, maksimum cuma sanggup ditempati oleh 2 elektron.
Apabila atom tersebut memiliki elektron lebih dari 2 maka elektron selanjutnya akan menempati kulit yang lebih tinggi.
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom dimulai dari pengisian kulit terdalam atau yang memiliki energi paling rendah.
Perhatikan tumpuan jumlah elektron pada masing-masing kulit beberapa atom berikut.
Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian ke kulit atom yang lebih tinggi.
Pada tumpuan di atas, Atom helium (He), natrium (Na), dan klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah elektron optimal yang sanggup ditempati elektron.
Namun pada Ca yang memiliki 20 elektron, kulit atom K dan L berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron.
Walaupun kulit M sanggup ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang tersisa cuma 10, maka kulit atom M cuma terisi 8 elektron dahulu dan kulit atom N terisi 2 elektron.
Tetapi kalau jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron mirip tumpuan pada atom bromin dan kripton.
Intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit hingga membentuk susunan yang paling stabil.
Atom-atom dengan nomor atom 1 hingga 18 akan ada dalam kondisi stabil bila kulit atom terluarnya berisi 2 elektron mirip helium (He) atau 8 elektron mirip neon (Ne), argon (Ar), dan kripton (Kr).
Untuk meraih jumlah 8 elektron, sebuah atom sanggup melepaskan atau menemukan satu atau lebih elektron.
Contoh atom natrium (Na) yang memiliki 11 elektron memiliki susunan elektron K=2, L=8, dan M=1.
Pada konfigurasi mirip ini kulit atom M cuma terisi satu elektron. Keadaan ini membuat natrium (Na) tidak stabil.
Agar memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Na sanggup melepaskan satu elektron atau menemukan 7 elektron dari atom lain.
Tetapi, menemukan 7 elektron sungguh sulit, maka atom natrium (Na) condong melepaskan 1 elektron.
Akibatnya, bila Na melepaskan 1 elektron maka ada satu proton di dalam inti atom natrium (Na) yang tidak diseimbangkan oleh elektron.
Jadi natrium (Na) akan keistimewaan muatan positif dari satu proton. Pada atom natrium (Na) yang melepaskan satu elektron, atom natrium (Na) yang pada awalnya bersifat netral akan meningkat menjadi Na bermuatan +1 yang ditulis Na+ .
Jenis Na + tersebut disebut ion Na+ .
Berdasarkan klarifikasi tersebut, apakah kau sanggup menyimpulkan apa itu ion? Ion yang bermuatan positif mirip ion Na+ secara lazim disebut kation.
Contoh lain yakni atom kalisum (Ca) yang memiliki susunan elektron dalam atomnya K=2, L=8, M=8, dan N=2. Agar memiliki 8 elektron pada kulit terluar maka kalisum (Ca) melepaskan dua elektron menjadi ion Ca 2+.
Sebaliknya atom klor (17Cl) memiliki susunan elektron K=2, L=8, dan M=7.
Agar atom klor (Cl) stabil maka ditangkaplah satu elektron dari atom lain mudah-mudahan kulit atom M terisi 8 elektron.
Atom klor (Cl) yang menemukan satu elektron akan keistimewaan muatan negatif. Atom klor (Cl) yang pada awalnya bersifat netral memiliki 17 proton dan 17 elektron, jikalau menemukan satu elektron dari luar maka atom klor (Cl) akan menjadi bermuatan -1 atau ditulis Cl- .
Ion yang bermuatan negatif secara lazim disebut anion. Coba kau amati kembali dengan seksama Gambar mengenai proses pembentukan garam dapur (NaCl).
Sebuah ion positif (kation) memiliki jumlah elektron lebih minim dari proton yang ada pada inti atom, sebaliknya ion negatif (anion) memiliki jumlah elektron lebih banyak dari proton.
Dengan kata lain, atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion yang bermuatan positif, sedangkan atom yang menemukan elektron akan menjadi ion yang bermuatan negatif.
Pada tumpuan pembentukan garam NaCl, ion Na+ dan ion Cl- tarik-menarik secara elektrostatik membentuk senyawa NaCl yang netral.
Senyawa yang terbentuk dari kation dan anion disebut - senyawa ionik. Gaya tarik-menarik (gaya elektrostatik) antara kation dan anion dalam senyawa tersebut disebut ikatan ion.
Kebanyakan unsur-unsur di alam berupa ion-ion. Seperti garam dapur yang kita konsumsi saban hari dalam bumbu kuliner terbentuk dari interaksi tarik menawan antara ion Na + dengan ion Cl- . Dengan demikian garam NaCl ialah senyawa ionik.
Pada senyawa NaCl, kation dan anion tersusun selang-seling secara terorganisir sedemikian rupa mirip pada Gambar di atas sehingga tarik-menarik antara Na + dan Cl- terjadi maksimal.
Susunan mirip itu disebut dengan perumpamaan kristal.
Pada lazimnya unsur-unsur dalam bentuk logam condong melepaskan elektron, sehingga akan bermuatan positif (membentuk kation), sedangkan unsur non logam akan condong menemukan elektron sehingga bermuatan negatif (membentuk anion).
Kecenderungan sebuah atom untuk menemukan atau melepas elektron sehingga menjadi stabil juga sanggup dikenali dari jumlah elektron terluar.
Atom yang memiliki elektron terluar lebih dari 5 condong mengikat atau menemukan elektron, sedangkan atom yang memiliki elektron kurang dari 4 condong melepaskan elektron.
Minuman penyegar atau yang lazim disebut minuman isotonik mengandung berbagai macam ion. Misalnya ada ion kalium (K+ ), ion kalsium (Ca 2+ ), ion magnesium (Mg2+ ), ion klorida (Cl- ) dan mungkin juga ada formasi atom yang berupa ion mirip ion karbonat (CO - ) dan ion hidrogen karbonat (HCO ).
Ion-ion tersebut secara wajar sudah ada dalam badan kita, tetapi lantaran kita menjalankan aktivitas yang berat mirip berlari atau bermain sepak bola, maka ion-ion tersebut akan dikeluarkan dari badan lewat keluarnya keringat.
Hal ini membuat ion-ion dalam badan menyusut sehingga badan kita terasa lelah.
Dengan meminum-minuman isotonik, maka ion-ion yang hilang akan terganti oleh ion-ion yang ada dalam minuman isotonik tersebut.
Sehingga, badan kita akan mejadi segar kembali.
Tahukah kamu? Agar atom-atom berada dalam kondisi stabil, atom-atom juga sanggup menggunakan bareng sejumlah elektron.
Contoh paling sederhana yakni atom hidrogen (H) yang memiliki satu elektron. Gas hidrogen di alam bukan selaku H tetapi selaku H2 .
Gas H2 memiliki dua elektron yang digunakan bersama. Jumlah dua elektron tersebut mirip elektron terluar gas mulia helium (He). Perhatikan Gambar di bawah ini.
Begitu pula dengan atom klor (Cl) memiliki 7 elektron pada tingkat energi atau kulit atom M sehingga kelemahan satu elektron mudah-mudahan menjadi lebih stabil.
Untuk melengkapi jumlah 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Cl menggunakan bareng satu elektron dari atom Cl lain sehingga membentuk Cl2 mirip pada Gambar di bawah ini.
Pembentukan ikatan kimia lewat penggunaan bareng elektron antar dua atom disebut dengan ikatan kovalen.
Pada tumpuan gas hidrogen dan gas klor di atas masing-masing menggunakan bareng satu pasang elektron.
Ikatan yang terbentuk antara atom H dengan H atau Cl dengan Cl biasanya ditulis dengan lambang H—H atau Cl—Cl.
Satu tanda garis ‘—‘ mewakili satu pasang elektron yang digunakan bersama. Unsur oksigen (O) dan nitrogen (N) di alam terdapat selaku gas O2 dan N2 .
Bagaimana gas oksigen (O2) dan gas nitrogen (N ) terbentuk? Agar lebih stabil atom O memerlukan 2 elektron mudah-mudahan kulit terluarnya terisi 8 elektron.
Agar menyanggupi kondisi itu atom O menggunakan bareng dua pasang elektron mirip pada Gambar di bawah ini.
Atom nitrogen memiliki 5 elektron pada kulit terluarnya sehingga kelemahan 3 elektron. Oleh alasannya yakni itu, atom N akan berikatan dengan atom N yang lain menggunakan bareng 3 pasangan elektron mirip gambar di bawah ini
Ikatan kovalen pada gas oksigen sanggup ditulis dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen sanggup ditulis N=N. Ingat! Banyaknya garis yang menghubungkan kedua atom tersebut menampilkan banyaknya pasangan elektron yang digunakan bersama.
Masih ingatkah kau dengan versi atom Dalton senyawa H2O dan CO2? Pada molekul air (H2O), satu atom oksigen mengikat dua atom hidrogen.
Air ialah senyawa dimana atom-atomnya berikatan secara kovalen. Demikian juga gas CO2, satu atom C mengikat dua atom O yang kedua atom ini menggunakan bareng pasangan elektron.
Senyawa-senyawa yang antar atomnya berikatan kovalen disebut senyawa kovalen
Pencapaian kestabilan atom-atom dari sebuah unsur yang ada di alam dengan cara pelepasan dan penerimaan elektron atau penggunaan bareng pasangan elektron membuat atom-atom sanggup bergabung satu sama lain membentuk molekul.
Molekul-molekul tersebut menyusun sebuah senyawa.
Oleh lantaran itu, molekul-molekul glukosa yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O bergabung membentuk senyawa C6H12O yang rasanya manis.
Kembang api mengandung senyawa-senyawa tertentu.
Bila kembang api dibakar maka molekul-molekul yang ada di dalam senyawa tersebut menyerap energi dan membuat elektron-elektron pada atomnya mengalami perpindahan antar kulit atom.
Perpindahan elektron dari kulit atom yang lebih rendah ke tinggi akan menyerap energi sedangkan perpindahan elektron dari kulit yang lebih tinggi ke rendah akan melepaskan energi.
Energi yang dilepaskan tersebut akan terlihat selaku cahaya.
Masing-masing atom memiliki jarak antarkulit atom yang berlainan sehingga energi yang diserap atau dilepaskan juga akan berbeda.
Perbedaan tersebut membuat terjadinya warna-warna yang berbeda. Jika kau menyulut kembang api memiliki arti kau sudah menjalankan reaksi kimia yang menciptakan cahaya.
Warna khas yang dihasilkan oleh unsur-unsur pada kondisi terbakar tersebut sanggup digunakan untuk mengenali eksistensi sebuah unsur dalam sebuah materi secara kualitatif.
Prinsip tersebut digunakan oleh para ilmuwan untuk mengidentifikasi kadar sebuah unsur pada sebuah bahan.
Bila kita aben sebuah senyawa dan menciptakan warnawarna tertentu yang menampilkan bahwa dalam senyawa itu terdapat unsur tertentu disebut dengan uji nyala.
Contoh hasil uji nyala beberapa unsur dihidangkan pada Gambar di bawah ini.
Hanya saja tidak semua unsur memiliki warna yang khas oleh alasannya yakni itu uji nyala ini cuma digunakan untuk mengenali kandungan beberapa unsur.
Gamabr di atas pertanda warna dari pembakaran unsur (a) Natrium, (b) Kalium, (c) LitiumTahukah kau walaupun sebuah materi tersusun dari atom-atom yang sama, tetapi jikalau struktur atau susunan dari atom-atom tersebut berlainan maka benda sanggup memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang berbeda?
Tahukah kau mengenai intan? Intan ialah salah satu watu bermanfaat dan ialah kristal yang sungguh indah. Intan biasanya digunakan selaku perhiasan.
Sedangkan grafit biasanya digunakan selaku materi untuk isi pensil. Tahukah kau bahwa bahwasanya intan dan grafit tersusun dari atom yang serupa yakni atom karbon (C)?
Struktur (a) intan dan (b) grafit pada isi pensil |
Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat empat atom karbon (C) yang lain dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral (struktur berupa empat bidang).
Struktur ini menciptakan intan bersifat sungguh besar lengan berkuasa dan keras serta memiliki titik lebur hingga 3550 derajat Celcius.
Pada grafit atom C berikatan dengan 3 atom C yang lain membentuk lapisan lapisan heksagonal (struktur berupa datar yang terbentuk dari struktur berupa segienam).
Antar lapisan diikat oleh sebuah gaya yang disebut gaya Van der Waals yang lemah, sehingga grafit lebih ringkih dibandingkan intan.
Struktur grafit yang demikian membuat elektron gampang berpindah-pindah, sehingga grafit ialah materi yang elok selaku penghantar listrik.
Oleh lantaran itu grafit biasanya juga digunakan selaku elektroda pada baterai.
Perbedaan jenis ikatan yang ada pada kedua materi tersebut membuat perbedaan sifat bahan. Grafit lebih lundah dibandingkan dengan intan lantaran strukturnya berlapis-lapis.
Hal itu menampilkan bahwa sifat-sifat sebuah materi juga diputuskan oleh struktur molekulmolekul penyusunnya.
Struktur molekul dalam sebuah materi tidak sanggup direkayasa oleh insan tetapi hal itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah kebesaran dan kemurahan Tuhan untuk umat insan di dunia ini.
1. PETE (Polyethylene Terephthalate)
PETE atau PET ialah salah satu plastik yang sering digunakan selaku wadah makanan. Plastik PETE sanggup kita peroleh pada nyaris semua botol air mineral dan beberapa pembungkus. Plastik ini dirancang untuk satu kali penggunaan saja.
Jadi, jikalau digunakan berulang sanggup mengembangkan resiko ikut terkonsumsinya materi plastik dan basil yang meningkat pada materi itu. Hal ini disebabkan jenis plastik PETE ini susah untuk dibersihkan dari basil dan materi plastik PETE sanggup bersifat racun. Plastik ini seharusnya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.
2. HDPE (High-Density Polyethylene)
Plastik HDPE ialah jenis plastik yang biasanya digunakan untuk menciptakan botol susu, botol deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE ialah plastik yang paling lazim didaur ulang dan dianggap plastik paling aman.
Proses daur ulang plastik ini cukup sederhana dan tidak memerlukan ongkos banyak. Plastik HDPE ini sungguh keras dan tidak gampang rusak lantaran pengaruh sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE digunakan untuk menciptakan meja piknik, wilayah sampah, dan produk lain yang memerlukan ketahanan kepada cuaca.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik PVC memiliki sifat lembut menciptakan plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan belum dewasa mirip pelampung renang.
Selain itu juga digunakan untuk menciptakan pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC dikhawatirkan selaku “plastik beracun” lantaran mengandung banyak sekali racun yang sanggup mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC seharusnya tidak digunakan kembali selaku pembungkus makanan.
4. LDPE (Low-Density Polyethylene)
LDPE biasa didapatkan pada pembungkus baju, kantung pada layanan basuh kering, pembungkus buah-buahan mudah-mudahan tetap segar, dan pada botol pelumas.
LDPE dianggap memiliki tingkat racun yang rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. LDPE tidak lazim untuk didaur ulang, jikalau didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan selaku materi pembuat ubin lantai.
5. PP (Polypropylene)
Plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan kepada panas. Plastik PP bisa mempertahankan materi yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain.
PP biasanya digunakan selaku pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan selaku ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik dari PP dianggap kondusif jiga digunakan kembali dan sanggup didaur ulang.
6. PS (Polystyrene) atau Kode 6 Polystyrene atau styrofoam ialah plastik yang murah, ringan, dan gampang dibentuk. Plastik ini banyak digunakan dalam banyak sekali kebutuhan. Biasanya plastik PS digunakan selaku botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus materi yang mau dikirim dalam jarak jauh.
Plastik PS ini gampang rusak dan rapuh, sehingga gampang terpotong-potong menjadi kecil dan gampang mencemari lingkungan.
Senyawa styrene pada plastik polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jikalau terkonsumsi sanggup mengakibatkan kanker dan gangguan tata cara reproduksi. Oleh lantaran itu, jikalau memungkinkan kita sanggup menyingkir dari plastik ini untuk digunakan selaku pembungkus makanan.
7. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN)
Kategori plastik dengan arahan 7 ini digunakan selaku arahan plastik dengan materi selain materi yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Plastik ini biasanya digunakan untuk menciptakan aksesoris kendaraan, tetapi ada juga pabrik yang menggunakan plastik ini selaku materi baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan.
Penggunaan plastik ini selaku botol minuman dan pembungkus kuliner sungguh tidak dianjurkan, lantaran salah satu zat penyusun plastik ini umpamanya BPA (Bisphenol A) ialah senyawa yang sanggup mengusik kerja hormon-hormon tubuh. Oleh lantaran itu seharusnya kau menyingkir dari penggunaan plastik yang memiliki arahan 7 (tujuh) ini.
1. Baja
Baja atau disebut besi hitam biasanya digunakan selaku komponen utama pada mesin, rangka mobil, kapal, kereta, perkakas, senjata, dan selaku rangka bangunan.
Baja bahwasanya ialah logam paduan (alloy) antara logam besi (Fe) selaku materi utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% hingga 2,1%.
Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P), welirang (S), silikon (Si), dan sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al).
Peningkatan mutu baja biasanya dijalankan dengan penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium (Nb).
Fungsi unsur karbon dalam baja yakni selaku materi pengeras dan mengembangkan kekuatan tariknya sehingga sanggup menangkal pergantian atom-atom dalam logam baja.
Hal ini disebabkan lantaran karbon sanggup mengisi ruang kosong antar atom besi pada ikatan logam sehingga lebih rapat dan keras.
Guna menangkal korosi, biasanya baja disertakan kromium (Cr) minimal 11% dari total bahan.
Penambahan kromium (Cr) akan membentuk lapisan yang keras pada permukaan baja dan dipahami dengan stainless steel (baja tahan karat).
Stainless steel ini banyak digunakan selaku materi dalam pengerjaan alat-alat dapur mirip kompor maupun selaku materi dalam pengerjaan pagar.
2. Baja Ringan (Galvanum)
Galvanum ialah logam baja tipis yang dilapisi oleh adonan logam yang terdiri atas alumunium (Al) sebanyak 55%, seng (Zn) sebanyak 43%, dan silikon (Si) sebanyak 1,6%.
Jika dibandingkan dengan kayu selaku atap rumah material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan memiliki ketahanan sungguh tinggi.
3. Perunggu
Perunggu ialah logam adonan yang mengandung tembaga (Cu) selaku komponen utamanya dengan jenis logam lain mirip timah (Sn).
Selain dengan timah logam lain yang sanggup dicampurkan yakni mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si).
Pada umumnya, dalam perunggu terkandung tembaga sebesar 88% sedangkan 12% yakni timah. Titik lebur dari perunggu beragam, tergantung dengan perbandingan komponen penyusunnya.
Umumnya perunggu memiliki titik lebur 95°C. Perunggu juga tidak sanggup ditarik magnet. Tetapi, jikalau dalam pembuatannya diberi unsur besi atau nikel maka juga sanggup ditarik magnet.
Perunggu ini lebih besar lengan berkuasa dari pada logam tembaga dan digunakan secara luas dalam industri.
Perunggu juga tahan kepada korosi akhir air laut, sehingga perunggu banyak digunakan selaku kincir kapal dan pecahan lain dari kapal yang berafiliasi dengan air laut.
Selain itu perunggu juga banyak digunakan pengerjaan prasasti, alat musik gong dan alat gamelan, serta digunakan untuk menciptakan medali.
4. Kuningan
Kuningan ialah logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara tembaga dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan.
Namun, lazimnya kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Kuningan banyak digunakan selaku hiasan lantaran memiliki warna yang cerah mirip emas.
Selain itu kuningan juga banyak digunakan selaku materi dalam menciptakan alat-alat rumah tangga dan alat musik mirip terompet dan snar drum.
Tahukah kau bahwa kandungan tembaga dalam kuningan bisa membunuh basil mirip Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dalam waktu beberapa menit hingga berjam-jam setelah menempel.
Tembaga ini sanggup membunuh mikroorganisme tersebut dengan beberapa mekanisme, antara lain: menghancurkan struktur membran sel basil sehingga basil sanggup mati, menganggu keseimbangan ion dalam bakteri, mengusik tekanan osmosis, dan membentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2 ) pada membran bakteri
Tulang tersusun atas pecahan yang hidup yakni sel-sel tulang (osteosit) dan pecahan tak hidup. Sel-sel tulang kadarnya berbeda-beda selama kita tumbuh.
Pada tulang yang sudah tepat kadar sel-sel tulang cuma sekitar 5 persen. Komponen tak hidup penyusun tulang terdiri atas zat organik dan zat anorganik.
Zat organik penyusun tulang antara lain yakni kolagen (ikatan serat protein yang tersusun memanjang yang bersifat elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida) sebesar 50 persen.
Zat anorganik penyusun tulang yakni kalsium fosfat Ca3(PO4)2, ialah senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan (PO4)2-
Pada tulang juga didapatkan ion bikarbonat (HCO3) sekitar 4-8 persen.
Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit (Ca10 (PO4)6 (OH)2 ). Mineral-mineral tersebut berfungsi selaku materi pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang.
Tahukah kau bahwa struktur tulang yang elok ini bisa ditarik dengan beban 700-1400 kg /cm2 dan bisa menahan beban 1400-2100 kg / cm2.
Kekuatan ini nyaris sama dengan kekuatan dari alumunium atau baja lunak.
Struktur tulang (a) dan gigi (b) |
Bagaimana dengan gigi? Zat penyusun gigi nyaris sama dengan zat penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan enamelin.
Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsur magnesium (Mg), ntrium (Na), dan fluor (F).
Senyawa yang mengandung ion florida (F) dalam gigi berfungsi selaku pelindung gigi dari kerusakan akhir terkena zat asam.
Selain itu florida juga sanggup mempercepat mineralisasi atau penambahan zat kalsium (Ca) dan fosfor (P) pada permukaan gigi.
Oleh lantaran itu, adanya fluorida pada pasta gigi mempunyai fungsi yang besar dalam meminimalisir kerusakan gigi.
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
0 Komentar untuk "Materi Ipa Kelas 9 Partikel Penyusun Benda Mati Dan Makhluk Hidup"