Berapa jumlah Nabi dan Rasul sebenarnya? Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini akan kita diskusikan secara rincian tentang jumlah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah Subhanhu wa Ta'ala. Selama ini mungkin kita cuma mengenal 25 Nabi dan Rasul saja, padahal banyak juga Nabi dan Rasul yang tidak Allah kisahkan atau sebutkan baik dalam Al-Quran maupun lewat sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang terdapat dalam banyak sekali riwayat hadits.
Jumlah Nabi dan Rasul
Setiap Umat ada Rasul
Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengantarkan Utusan (rasul) ke setiap bangsa dan Dia menyatakan bahwa mereka tiba satu demi satu, menyerupai dalam firman-Nya:
ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَىٰ ۖ كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا كَذَّبُوهُ ۚ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ ۚ فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
"Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul tiba terhadap umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-Muminun; 44)
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚ وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ
"Sesungguhnya Kami menyuruh kau dengan menenteng kebenaran selaku pembawa keterangan bangga dan selaku pemberi peringatan. Dan tidak ada sebuah umatpun melainkan sudah ada padanya seorang pemberi peringatan." [Faatir 35:24].
Allah sudah menamai beberapa Utusan itu dan menginformasikan kita kisah-kisah beberapa dari mereka, namun banyak yang yang lain yang tidak dikisahkan. Allah berfirman:
إِنَّآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ كَمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰ نُوحٍ وَٱلنَّبِيِّۦنَ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيْمَٰنَ ۚ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
"Sesungguhnya Kami sudah menampilkan wahyu kepadamu sebagaimana Kami sudah menampilkan wahyu terhadap Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami sudah menampilkan wahyu (pula) terhadap Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur terhadap Daud."
"Dan (Kami sudah mengutus) rasul-rasul yang sungguh sudah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah sudah mengatakan terhadap Musa dengan langsung." [an-Nisa ’4: 163-164].
Nama-nama Nabi dan Rasul
Ibn Katsir rahimahullah berkata:
Inilah nama-nama Nabi yang namanya disebutkan dalam Alquran: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Ayyub, Shu'ayb, Musa , Harun, Yunus, Dawud, Sulaiman, Ilyas, al-Yasa ', Zakariya, Yahya, dan 'Isa, serta Dzul-Kifl menurut banyak komentator, dan pemimpin mereka yakni Muhammad Shalawatullah 'alaihim.
Kata ", dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu" berarti: Rasul lain yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an. (Tafsir Ibn Katsir, 2/469)
Jumlah Nabi dan Rasul
Para ulama berlainan anjuran tentang jumlah nabi dan rasul, menurut apa yang hingga pada mereka dan anjuran mereka tentang kesahihan hadits yang menyebutkan jumlah mereka. Mereka yang mengklasifikasikan hadits selaku shahih atau hasan menampilkan pendapatnya menurut riwayat tersebut; Mereka yang menggolongkan hadits selaku da'if menyampaikan bahwa bilangan (jumlah nabai dan rasul) tersebut tidak sanggup dimengerti kecuali lewat Wahyu, sehingga mereka menahan diri untuk tidak menyebutkan bilangan/jumlahnya.
Hadits yang menyebutkan bilangan yakni selaku berikut:
1. Diceritakan bahwa Abu Dzar berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, ada berapa nabi? Dia berkata: "Seratus dua puluh empat ribu." Saya berkata: Ya Rasulullah, berapa banyak dari mereka yakni Rasul? Dia berkata: "Tiga ratus tiga belas, angka yang bagus." Saya berkata: Ya Rasulullah, siapa yang pertama dari mereka? Dia berkata: "Adam." … (Dikisahkan oleh Ibn Hibbaan, 361)
Hadits ini da'eef jiddan (sangat lemah). Isnaadnya tergolong Ibraahim ibn Hishaam al-Ghassaani, di antaranya adh-Dhahabi berkata: ia yakni matrook (ditolak). Sungguh, Abu Haatim berkata: (Dia) seorang pembohong. Oleh alasannya itu, Ibn al-Jawzi pastikan bahwa hadits itu dibuat-buat dan palsu.
Ibn Katheer (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Hadits ini diriwayatkan panjang lebar oleh al-Haafiz Abu Haatim ibn Hibbaan al-Basti dalam bukunya al-Anwaa 'wa't-Taqaaseem, dan ia berkata bahwa itu shahih. Namun Abu'l-Faraj ibn al-Jazwi tidak baiklah dengannya dan memasukkan hadits ini dalam bukunya al-Mawdoo'aat (hadits yang dibuat-buat) dan menuduh Ibraaheem ibn Hishaam mencontek hadits tersebut. Tidak disangsikan lagi bahwa lebih dari satu imam al-jarh wa't-ta'deel (evaluasi terhadap perawi hadits) mengkritiknya alasannya hadits ini. (Tafsir Ibn Katheer, 2/470)
Shu'ayb al-Arna'oot berkata: Isnaadnya yakni da'eef jiddan (sangat lemah) - dan ia mengutip komentar para ulama tentang Ibraaheem ibn Hishaam.
Tahqeeq Shahih Ibn Hibbaan, 2/79
2. Sebuah hadits yang menyebutkan angka ini - seratus dua puluh empat ribu - juga diriwayatkan lewat isnaad lain:
Diceritakan bahwa Abu Umaamah bersabda: Aku berkata: Ya Nabi Allah, ada berapa nabi? Dia berkata: "Seratus dua puluh empat ribu, tiga ratus lima belas di antaranya yakni angka yang bagus." (Diceritakan oleh Ibn Hibbaan dalam Tafsirnya, 963)
Ibn Katheer (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Mu'aan ibn Rifaa'ah as-Silaami yakni da'eef; 'Ali ibn Yazeed yakni da'eef; dan al-Qaasim Abu 'Abd ar-Rahmaan juga da'eef. (Tafsir Ibn Katheer, 2/470)
3. Hadits Abu Dharr (ra dengan dia) juga diriwayatkan lewat isnaad lain, tanpa menyebutkan jumlah Nabi; melainkan menyebutkan jumlah Utusan:
Dia berkata: Aku berkata: Ya Rasulullah, ada berapa Rasul di sana? Dia berkata: "Tiga ratus sekian, angka yang bagus." (Dikisahkan oleh Ahmad, 35/431)
Menurut riwayat lain (35/438): "tiga ratus lima belas, angka yang bagus."
Shu'ayb al-Arna’oot berkata:
Isnaadnya yakni da'eef jiddan (sangat lemah), alasannya 'Ubayd ibn al-Khashkhaash yakni majhool (tidak diketahui) dan Abu' Umar ad-Dimashqi yakni da'eef. Ad-Daaraqutni berkata: al-Mas'oodi dari Abu 'Umar ad-Dimashqi yakni matrook (ditolak).
Al-Mas'oodi yakni 'Abd ar-Rahmaan ibn' Abdullah ibn 'Utbah.
Tahqiq Musnad Ahmad, 35/432
4. Diceritakan bahwa Anas bersabda: Rasulullah SAW bersabda: “Allah menyuruh delapan ribu Nabi, empat ribu terhadap Bani Israel dan empat ribu ke seluruh umat manusia.”
Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnadnya, 7/160
Hadits ini da'eef jiddan (sangat lemah).
Al-Haythami (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Itu diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan isnaadnya tergolong Moosa ibn 'Ubaydah ar-Rabdhi, yang da'eef jiddan.
Majma ‘az-Zawaa’id, 8/210
Ibn Katheer (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Ini juga ialah da'eef isnaad. Ini tergolong ar-Rabdhi yang dha'if, dan syekhnya ar-Raqqaashi juga lebih lemah dari dia.
Tafsir Ibn Katheer, 2/470
5. Diceritakan bahwa Abu'l-Waddaak berkata: Abu Sa'id berkata kepadaku: Apakah para Khaariji yakin pada Dajjaal? Aku berkata: Tidak. Dia berkata: Rasulullah (saw) berkata: “Aku yakni Penutup dari seribu Nabi atau lebih; tidak ada Nabi yang diutus namun ia memperingatkan bangsanya tentang Dajjaal… " (Dikisahkan oleh Ahmad, 18/275)
Hadits ini dha'if alasannya Mujaalid ibn Sa'id yakni da'eef.
Al-Haythami (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Itu diriwayatkan oleh Ahmad, dan isnaadnya tergolong Mujaalid ibn Sa'id. An-Nasaa'i menggolongkannya selaku thiqah (dapat dipercaya) dalam satu riwayat namun ia berkata tentang yang lain: Dia tidak qawiy (kuat). Sejumlah ulama menggolongkannya selaku da'eef.
Majma ‘az-Zawaa’id, 7/346
Itu juga digolongkan selaku dha'if oleh al-Arna'oot dalam Tahqeeq al-Musnad, 18/276
6. Hadits ini diriwayatkan dari Jaabir ibn 'Abdullah (ra dengan dia):
Itu diriwayatkan oleh al-Bazzaar dalam Musnadnya, 3380, Kashf al-Astaar.
Isnaadnya meliputi Mujaalid ibn Sa'eed; sudah disebutkan di atas bahwa ia dha'if.
Al-Haythami (semoga Allah mengasihani dia) berkata:
Itu diriwayatkan oleh al-Bazzaar dan isnaadnya tergolong Mujaalid ibn Sa'id, yang digolongkan selaku da'eef oleh mayoritas.
Majma ‘az-Zawaa’id, 7/347
Kesimpulan Jumlah Nabi dan Rasul
Dari hadits-hadits yang dikutip di atas - dan ada hadits lain yang belum kami kutip untuk mengurangi tempat, yang seluruhnya dha'if - terperinci bahwa ada perbedaan riwayat mengenai jumlah Nabi dan Rasul. Setiap kalangan mengatakan atas dasar riwayat yang asli menurut anjuran mereka.
Yang paling tenar dari riwayat yang disebutkan di atas yakni hadits Abu Dzar (ra dengan dia), yang menyampaikan bahwa jumlah Nabi yakni seratus dua puluh empat ribu, di antaranya jumlah Rasul tiga ratus dan limabelas. Beberapa ulama bahkan menyampaikan bahwa jumlah Nabi sama dengan jumlah sobat Nabi radhiyallahu 'anhum dan jumlah Rasul sama dengan jumlah orang yang datang di Badar.
Tetapi dengan menyidik isnaad dari riwayat-riwayat ini, tidak terlihat bagi kita bahwa hadits-hadits ini yakni shahih, baik secara individu atau saat isnaad-nya disatukan.
Komentar Para Ulama tentang Hadits yang Menyebutkan Jumlah Nabi dan Rasul
Berikut anjuran beberapa ulama ternama yang menyampaikan bahwa hadits-hadits tersebut dan jumlah yang disebutkan di dalamnya tidak shahih:
1. Syekh al-Islam Ibn Taymiyah berkata:
Dari apa yang disebutkan oleh Ahmad, Muhammad ibn Nasr dan lainnya, terperinci bahwa mereka tidak mengenali jumlah Kitab dan Rasul, dan hadits Abu Dzar yang mengatakan tentang itu tidak terbukti dalam persepsi mereka. (Majmoo 'al-Fataawa, 7/409)
Dari riwayat dua imam Ahmad dan Muhammad ibn Nasr al-Marwazi ini terperinci bahwa mereka menilai hadits-hadits yang menyebut jumlah nabi selaku dha'if. Apa yang sepertinya menjadi urusan yakni bahwa Syekh al-Islam (semoga Allah mengasihani dia) mendukung mereka dalam hal itu. Dan ia menampilkan bahwa hadits Abu Dzar yakni dha'if. Seperti yang ia katakan: Diriwayatkan dalam hadits Abu Dzar bahwa jumlah mereka tiga ratus tiga belas, namun hadits itu tidak dikutip selaku bukti; Sebaliknya apa yang dikutip selaku bukti yakni ayat-ayat yang mengatakan tentang jumlah mereka yang besar.
2. Ibn 'Atiyyah (semoga Allah mengasihani dia) bersabda dalam tafsirnya atas ayat di an-Nisa':
Kata-kata Allah, "dan Rasul Kami tidak menyebutkan kepadamu" [an-Nisa '4: 164], menyiratkan sejumlah besar Nabi, tanpa menyebutkan nomor tertentu. Allah, biar Dia diagungkan, berfirman (interpretasi makna):
"Dan tidak pernah ada bangsa selain seorang pemberi perayaan yang lewat di antara mereka" [Faatir 35:24]
"Dan banyak generasi di antaranya" [al-Furqaan 25:38].
Apa yang sudah diriwayatkan tentang jumlah Nabi tidak benar; Allah tahu yang terbaik tentang jumlah mereka, biar berkah Allah atas mereka. Kutipan akhir.
3. Para ulama dari Komite Tetap Dewan Fatwa Saudi ditanya:
Berapa jumlah Nabi dan Rasul (berkah dan tenang Allah besertanya)?
Mereka menjawab:
Tidak ada yang tahu jumlah mereka kecuali Allah, alasannya Dia berkata (tafsir arti):
“Dan, sungguh Kami sudah mengantarkan Utusan sebelum kau (Muhammad SAW); dari beberapa dari mereka Kami sudah menceritakan kisah mereka terhadap Anda dan dari beberapa Kami tidak menceritakan kisah mereka terhadap Anda ” [Ghaafir 40:78].
Mereka yang dipahami yakni mereka yang disebutkan dalam Al-Qur'an atau Sunnah shahih.
Syekh 'Abd al-Azeez ibn Baaz, Syek' Abd ar-Razzaaq 'Afeefi, Syaikh' Abdullah ibn Ghadyaan, Syekh 'Abdullah ibn Qa'ood (Fataawa al-Lajnah ad-Daa'imah, 3/256)
4. Syekh 'Abd al-'Azeez ibn Baaz berkata:
Dalam hadits Abu Dzar yang diriwayatkan oleh Abu Haatim ibn Hibbaan dan lainnya, dibilang bahwa ia mengajukan pertanyaan terhadap Nabi (saw) tentang Rasul dan tentang Nabi, dan Nabi (berkah dan tenang Allah besertanya) bersabda: "Para nabi yakni seratus dua puluh empat ribu dan para Rasul tiga ratus tiga belas." Menurut riwayat Abu Umaamah: tiga ratus lima belas. Namun kedua hadits ini menurut para ulama. Mereka memiliki riwayat yang menguatkan, namun itu juga da'eef, menyerupai yang sudah kami sebutkan di atas. Menurut beberapa dari mereka dibilang bahwa Nabi (berkah dan tenang Allah besertanya) berkata bahwa ada seribu Nabi atau lebih, dan dalam beberapa dibilang bahwa jumlah Nabi yakni tiga ribu. Semua hadits yang mengatakan tentang problem ini yakni da'eef; Nyatanya, Ibn al-Jawzi menilai hadits Abu Dzar sudah dipalsukan. Intinya yakni tidak ada riwayat yang sanggup menemukan amanah tentang jumlah Nabi dan Rasul; tidak ada yang tahu jumlah mereka kecuali Allah, biar Dia dimuliakan dan ditinggikan. Tapi mereka yakni angka yang bagus. Allah sudah menginformasikan kita kisah-kisah beberapa dari mereka dan Dia belum menginformasikan kita kisah-kisah orang lain dalam kebijaksanaan-Nya, biar Dia dimuliakan dan ditinggikan. (Majmoo ‘Fataawa ash-Shaykh Ibn Baaz, 2/66, 67)
5. Syekh 'Abdullah ibn Jibreen ditanya:
Berapa jumlah Nabi dan Rasul? Bukankah mempercayai beberapa dari mereka (karena kita tidak menyadarinya) dianggap selaku kufur? Berapa jumlah Kitab Samawi?
Dia membalas:
Dalam sejumlah hadits disebutkan bahwa jumlah Nabi yakni seratus dua puluh empat ribu, dan jumlah Rasul di antara mereka yakni tiga ratus tiga belas; Diceritakan pula bahwa jumlah Nabi yakni delapan ribu. Semua hadits ini dikutip dalam Tafsir al-Qur'an Ibn Katheer al-'Azeem, di final Soorat an-Nisa ', dalam tafsirnya tentang ayat di mana Allah, biar Dia diagungkan, menyampaikan (interpretasi dari artinya): "dan Utusan Kami belum menyebutkan terhadap Anda" [an-Nisa '4: 164]. Tapi hadits tentang hal ini seluruhnya dhaif, padahal faktanya ada banyak sekali. Makara lebih baik jangan membahas problem ini. Apa yang dituntut dari seorang Muslim yakni untuk yakin secara khusus pada para Nabi yang namanya disebutkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan untuk yakin pada yang yang lain secara umum. Allah mengutuk orang-orang Yahudi alasannya membedakan mereka, menyerupai yang Dia katakan (tafsir makna): “… berkata, Kami yakin pada beberapa namun menolak yang lain…” [an-Nisa '4: 150]. Kami yakin pada setiap Nabi dan setiap Rasul yang diutus Allah pada sebuah waktu atau lainnya, namun pesan masing-masing yakni untuk orang-orang pada masanya dan Kitabnya untuk bangsanya dan bangsanya.
Mengenai jumlah kitab, disebutkan dalam hadits panjang yang diriwayatkan dari Abu Dzar bahwa jumlah kitab yakni seratus kitab dan empat kitab, menyerupai yang disebutkan oleh Ibn Katheer dalam tafsirnya atas ayat yang dikutip di atas. Wallahu a'lam . Allah sudah menyebutkan Taurat, Injil, Mazmur (Zaboor), dan Kitab Suci Ibraaheem dan Moosa, jadi kami yakin akan hal itu dan kami yakin bahwa Allah mempunyai banyak Kitab yang kami tidak mempunyai pengetahuan; cukup bagi kita untuk mempercayai mereka secara umum. (Fataawa Islamiyyah, 1/41).
Wallahu a'lam bish-shawab.
Referensi:
https://islamqa.info/ar/answers/95747/هل-صح-في-عدد-الانبياء-والرسل-شيء
0 Komentar untuk "Berapa Jumlah Nabi Dan Rasul Sebenarnya?"