Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Struktur Matahari dan Fungsi, dan Peran Matahari Terhadap Kehidupan di Bumi - Kalian tentu sangat sering melihat matahari. Sudah tahukah kalian bahwa matahari yakni Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Struktur Matahari dan Fungsi, dan Peran Matahari Terhadap Kehidupan di Bumi.
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang memiliki fungsi dan peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Hal itu disebabkan matahari merupakan pecahan dari tata surya yang memiliki ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar, sehingga matahari memiliki efek yang sangat besar pula terhadap benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya.
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Struktur Matahari dan Fungsi, dan Peran Matahari Terhadap Kehidupan di Bumi |
Matahari memiliki garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali bumi, volumenya diperkirakan 1.300.000 kali bumi dan temperatur di permukaannya sekitar 6.000 derajat C, sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000 derajat C.
Temperatur matahari yang sangat tinggi berdasarkan Dr. Bethe (1938) disebabkan oleh adanya reaksi inti di dalam badan matahari. Ia beropini bahwa dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom di dalam badan matahari akan kehilangan elektron-elektronnya sehingga menjadi inti atom yang bergerak ke aneka macam arah dengan kecepatan yang sangat tinggi dan menjadikan tumbukan antarinti atom yang mengakibatkan penghancuran sebagian massanya (Massa Defect) dan bermetamorfosis energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke aneka macam arah.
Struktur dan Fungsi Matahari
Struktur / pecahan dan fungsi matahari |
1) Struktur Matahari
Secara garis besar, struktur matahari terdiri atas tiga pecahan utama, yaitu sebagai berikut.
a) Atmosfer Matahari
Atmosfer Matahari yakni lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, yang terdiri atas dua lapisan yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer Matahari pecahan bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis lantaran seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk pengecap api yang memancar hingga ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut Prominensa (Protuberans). Korona yakni lapisan atmosfer matahari pecahan atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang berwarna putih atau kuning kebiruan dan memiliki ketebalan mencapai ribuan kilometer.
Lapisan atmosfer Matahari yaitu kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak sanggup terlihat terang dari bumi, lantaran tingkat terangnya lebih rendah daripada lapisan permukaan Matahari. Atmosfer Matahari (Kromosfer, Korona, dan Prominensa) hanya sanggup terlihat terang apabila bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan dikala terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan memakai alat Koronagraf.
b) Fotosfer Matahari
Fotosfer Matahari yakni lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari seringkali terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km, bahkan ada yang berdiameter lebih besar daripada diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km yang disebut umbra. Di sekeliling umbra biasanya terdapat lingkaran yang lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada mataharisecara keseluruhan dinamakan Sun spots.
Pergeseran sun spots pada permukaan fotosfer matahari dapatlah dijadikan contoh atau bukti yang berpengaruh wacana gerakan rotasi matahari yang berlangsung sekitar 25,5 hari di pecahan ekuator dan sekitar 27 hari di pecahan kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh bahan dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas).
c) Barisfer atau inti Matahari
Inti Matahari, yakni pecahan dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar 500.000 km dan temperatur sekitar 15.000.000 derajat C. Pada barisfer berlangsung reaksi inti beranting putar yang mengakibatkan terjadinya sintesa hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya.
Pergerakan Matahari
Matahari tidaklah dalam keadaan statis, tetapi selalu bergerak baik secara individu maupun sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, yakni gerakan matahari berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di pecahan ekuator dan sekitar 27 hari di pecahan kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh bahan dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas). Revolusi Matahari, yakni gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi sentra galaksi Bima Sakti.
3) Peranan Matahari terhadap kehidupan di planet Bumi
Matahari merupakan benda angkasa yang memiliki cahaya sendiri. Oleh lantaran itu, matahari memiliki peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber cahaya dan panas bagi planet-planet di sekitarnya termasuk planet bumi, sehingga kehidupan manusia, flora dan binatang di planet bumi sanggup berlangsung. Selain sebagai sumber panas dan cahaya, matahari memiliki peranan penting lainnya, yaitu sebagai pengatur variasi iklim dan cuaca di muka bumi, sehingga memungkinkan terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.
Semoga dengan adanya Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Struktur Matahari dan Fungsi, dan Peran Matahari Terhadap Kehidupan di Bumi ini kalian akan semakin paham dan sangat menguasai bagaimana matahari sebagai sentra tata surya, apa saja struktur dan fungsi bagian-bagian dari matahari, dan bagaimana tugas matahari terhadap kehidupan di bumi. Terimakasih telah membaca Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Struktur Matahari dan Fungsi, dan Peran Matahari Terhadap Kehidupan di Bumi.
0 Komentar untuk "Matahari Sebagai Sentra Tata Surya, Struktur Matahari Dan Fungsi, Dan Tugas Matahari Terhadap Kehidupan Di Bumi"