Cedera Kepala, Spinal Dan Dada

Berikut merupakan klarifikasi mengenai cedera kepala, spinal (tulang belakang mulai dari tulang leher hingga tulang ekor) dan dada dimana mempunyai kegunaan dalam hal P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Pada pecahan badan tersebut terdapat organ-organ badan vital di dalamnya. Berikut klarifikasi tersebut :

A. Cedera Kepala

Ialah semua benturan ataupun ruda paksa pada tempat kepala yang sanggup menjadikan terganggunya fungsi otak baik berat maupun ringan. Secara umum penyebabnya yakni benturan benda tumpul di kepala.

Tanda-tanda Cedera Kepala

  1. Perubahan respon (dari tampak gundah hingga tidak respon/tidak sadar).
  2. Gangguan pernafasan/pola pernafasan tidak teratur.
  3. Sakit kepala/pusing yang muncul mendadak setelah benturan.
  4. Mual.
  5. Muntah. Biasanya dikenal dengan istilah muntah proyektil atau muntah yang eksklusif terjadi tanpa awalan dimana umumnya muntah didahului dengan perasaan tidak lezat di pencernaan.
  6. Gangguan penglihatan ataupun pengelihatan ganda.
  7. Pupil (manik mata) tidak simetris.
  8. Kejang.
  9. Perubahan tanda vital (nadi dan pernafasan).
  10. Nyeri di sekitar benturan (cedera).
  11. Luka terbuka ataupun luka tertutup di tempat kepala.
  12. Pada kasus patah tulang tengkorak kemungkinan ditemui keluarnya cairan otak dari hidung ataupun pendengaran yang dikenal dengan istilah cairan serebrospinal.
  13. Memar pada daun pendengaran belakang atau dikenal dengan istilah battle sign.
  14. Memar pada sekeliling mata atau dikenal dengan istilah racoon's eyes.
  15. Kehilangan rasa dan gangguan fungsi motorik.
  16. Postur absurd lantaran gangguan persyarafan.

Penanganan (P3K) Cedera Kepala

  1. Lakukan evaluasi dini (respon, nadi dan nafas).
  2. Baringkan dan istirahatkan penderita.
  3. Imobilisasi kepala dan leher penderita. Jika ada benda yang menancap di kepala jangan dicoba untuk dicabut, namun berikan balutan di tempat luka. Juga jangan mencoba menghalangi pedoman keluarnya cairan otak dari hidung atau telinga, namun berikan epilog kasa steril secara longgar. Apabila disertai cedera berat pada wajah, maka perhatikan jalan nafas penderita dan pastikan jalan nafas penderita terbuka (bebas).
  4. Upayakan pengendalian perdarahan jikalau ada namun jangan gunakan pemfokusan pada tempat luka apabila pada tempat luka mengatakan adanya patahan tulang tengkorak penderita.
  5. Berikan oksigen bila ada.
  6. Tutup dan balut luka.
  7. Periksa gejala vital secara bersiklus (nafas dan nadi).
  8. Rujuk ke akomodasi kesehatan terdekat.

B. Cedera Spinal

Cedera spinal yakni semua cedera yang bekerjasama dengan tulang belakang mulai dari tulang leher hingga dengan tulang ekor termasuk pernafasan di dalamnya.

Penyebab cedera ini umumnya disebabkan oleh benturan benda tumpul pada tempat tulang belakang, jatuh dari ketinggian, kecelakaan, dsj.

Di dalam susunan tulang belakang sendiri terdapat bumbung syaraf yang merupakan syaraf utama dari otak menuju seluruh badan dan sebaliknya.

Cedera spinal sanggup berupa patah tulang dengan ataupun tanpa pergeseran posisi tulang, dislokasi, terkilir otot, kerusakan jaringan ikat juga terjadinya kompresi tulang. Kerusakan rongga tulang belakang bisa jadi disertai kerusakan bumbung syaraf. Penanganan yang baik mencakup investigasi fungsi motorik dan fungsi sensorik penderita baik sebelum maupun sehabis mobilisasi penderita.

Tanda-tanda Cedera Spinal

  1. Perubahan bentuk pada kepala, leher ataupun tempat tulang belakang. Namun hal ini terkadang sulit dideteksi secara kasat mata.
  2. Kelumpuhan pada alat/anggota gerak.
  3. Gangguan persyarafan pada alat gerak yang sanggup berupa kehilangan fungsi, lemah, mati rasa, kesemutan ataupun rasa bebal terutama di pecahan bawah tempat cedera.
  4. Terdapat bagian/daerah tulang punggung yang lebih sensitif ataupun nyeri.
  5. Rasa nyeri pada dikala bergerak maupun dalam keadaan diam.
  6. Hilangnya kemampuan mengendalikan buang air kecil ataupun buang air besar.
  7. Sulit bernafas dengan ataupun tanpa pergerakan dada.
  8. Priapismus (ereksi kemaluan laki-laki secara menetap).
  9. Postur absurd (lihat tanda cedera kepala di atas)

Penanganan (P3K) Cedera Spinal

  1. Analisa prosedur terjadinya cedera.
  2. Lakukan stabilisasi satu garis lurus dari kepala hingga dengan leher lalu pasangkan bidai leher bila ada (jika dirasa penderita sakit dikala digerakkan, maka jangan lakukan).
  3. Lakukan evaluasi dini (respon, nafas dan nadi).
  4. Berikan oksigen bila ada.
  5. Periksa fungsi motorik dan sensorik terutama pada keempat alat gerak.
  6. Usahakan penderita diimobilisasi dengan papan spinal ataupun bantalan keras lain sejenis.
  7. Rujuk ke akomodasi kesehatan terdekat.

C. Cedera Dada

Cedera pada dada umumnya terjadi lantaran tumbukan dengan benda tumpul ataupun tusukan. Cedera ini sanggup menghipnotis sistem pernafasan dan atau jantung.

Umumnya terdapat 2 (dua) jenis pembagian cedera dada, yaitu

  1. Cedera dada tertutup

    Kulit pada tempat dada tidak ikut terbuka dan umumnya disebabkan oleh tumbukan benda tumpul. Contoh : patah tulang dada tertutup.

  2. Cedera dada tertutup

    Kulit dan dinding dada terbuka serta memungkinkan adanya kontak antara udara luar dengan udara di dalam rongga dada sehingga udara luar mengikuti irama nafas atau yang lebih dikenal dengan istilah Sucking Chest Wound dimana penolong akan mendengar bunyi ibarat menghisap dari luka.

Gejala Umum Cedera Dada

  1. Sesak nafas/sukar bernafas.
  2. Nyeri pada dikala bernafas.
  3. Nyeri pada tempat cedera.
  4. Gejala lain sesuai dengan jenis cedera dada di atas.

Penanganan (P3K) Cedera Dada Tertutup

  1. Laksanakan evaluasi dini (respon, nafas dan nadi) dan buka jalan nafas.
  2. Berikan oksigen bila ada.
  3. Hentikan perdarahan luar bila ada.
  4. Biarkan penderita berada pada posisi yang membuatnya senyaman mungkin.
  5. Pantau terus pernafasan penderita.
  6. Rujuk ke akomodasi kesehatan terdekat.

Penanganan (P3K) Cedera Dada Terbuka

  1. Laksanakan evaluasi dini (respon, nafas dan nadi), jaga jalan nafas tetap terbuka.
  2. Jangan mencabut jikalau ada benda yang menancap.
  3. Segera tutup luka terbuka dengan epilog kedap bila ada(sangat direkomendasikan). Penutup kedap sebaiknya lebih lebar 5 cm dari luka dan apabila penderita bertambah parah, maka buka satu sisi perekat epilog kedap sehingga hanya 3 (tiga) sisi saja yang melekat pada luka.
  4. Jangan lepas apabila ada benda yang menancap.
  5. Berikan oksigen bila ada.
  6. Rujuk ke akomodasi kesehatan terdekat.

Related : Cedera Kepala, Spinal Dan Dada

0 Komentar untuk "Cedera Kepala, Spinal Dan Dada"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close